Anda di halaman 1dari 3

NUGRAHA WAHYU PRATAMA

I0416066

PERPINDAHAN KALOR 2 KELAS B

Bilangan Non
Rumus Arti Fisis Penjelasan
Dimensional
Bilangan Reynolds
rasio antara gaya digunakan untuk
inersia (vsρ) menentukan jenis aliran
Reynolds Re = (∂ . ω . d)/η
terhadap gaya yang terjadi, seperti
viskos (μ/L) laminar, transisi ataupun
turbulen
perbandingan
antara perpindahan
kalor konveksi pada
menunjukkan proses
suatu lapisan fluida
perpindahan panas pada
dibandingkan
Nusselt Nu = (α . d)/λ dinding pipa atau pada
dengan
lapisan batas (boundary
perpindahan kalor
layer)
konduksi pada
lapisan fluida
tersebut
merupakan sifat-sifat
fluida saja dan hubungan
antara distribusi suhu
perbandingan
dan distribusi kecepatan.
antara ketebalan
Bila bilangan Prandtlnya
lapis batas
Prandtl Pr = Pe/Re = v/a = η.Cp/λ lebih kecil dari satu,
kecepatan dengan
gradien suhu di dekat
ketebalan lapis
permukaan lebih landai
batas termal
daripada gradien
kecepatan, dan
sebaliknya.
untuk menentukan
perpindahan panas yang
Fourier Fo = (a.T)/D2 -
tidak stabil atau dalam
keadaan Unsteady-State
menunjukkan gaya
angkat (buoyant) yang
terjadi pada zat cair,
gaya angkat yang terjadi
Grashof Gr = [(β . g . d3)/v2] . ∆ t - ini disebabkan oleh
perbedaan berat jenis
sehingga terjadi konveksi
secara alam (free
convection)
hubungan antara jumlah
perpindahan panas yang
Perbandingan dari
disebabkan oleh
Pe = (ω . d)/a = (ω . d)/v = heat flow by bulk
Peclet konveksi dan jumlah
v/a = Re x Pr flow dan heat flow
perpindahan panas yang
by conduction
disebabkan oleh
konduksi
untuk menentukan
koefisienperpindahan
Perbandingan kalor konveksi,
antara heat flow by menentukan koefisien
Stanton convection dan gesek, menentukan
heat flow by bulk tegangangesek, dan
flow menentukan tipe lapisan
batas (termasuk laminar
atau turbulen)
untuk menentukan
perkalian antara
transisi laminer ke
bilangan Grashof
Rayleigh Ra = Gr x Pr turbulen dari suatu
dan bilangan
aliran lapisan batas
Prandtl
konveksi alami

digunakan pada kasus


gabungan antara
Graetz Gz = Re . Pr .d/L -
konveksi alamiah dan
konveksi paksa
Notasi :

 Diameter pipa = d (m)


 Viscositas = η (kg/m det)
 Berat jenis fluida (density) = ∂ (kg/m3)
 Kecepatan rata-rata fluida = ω
 α = Koefisien perpindahan panas konveksi (kcal/m jam °C)
 d = Diameter pipa (m)
 λ = Koefisien perpindahan panas konduksi (kcal/m jam °C)
 Nu = Bilangan Nusselt (tanpa dimensi
 Pr = Bilangan Prandtl (tanpa dimensi)
 Pe = Bilangan Peclet (tanpa dimensi)
 Re = Bilangan Reynolds (tanpa dimensi)
 ν = Viskositas kinematis (m2/jam)
 a = Penyerapan panas / thermal diffusivity (m2/jam)
 η = viskositas dinamis (kg/m jam)
 Cp = Panas spesifik (kcal/kg°C)
 λ = koef perpindahan panas konduksi (kcal/m jam °C)
 Fo = Bilangan Fourier (tanpa dimensi)
 a = Penyerapan panas (m2/jam)
 T = waktu (jam)
 d = diameter (m)
 Gr = Bilangan Grashof (tanpa dimensi)
 β = Koefisien pemuaian zat cair (1/°C)
 g = Percepatan gravitasi (m/jam2)
 d = Diameter pipa (m)
 ∆ t = Perbedaan temperatur (°C)
 ν = Viskositas kinematis (m2/jam)
 Pe = Bilangan Peclet (tanpa dimensi)
 ω = Kecepatan rata-rata fluida (m/s)
 a = Penyerapan panas / thermal diffusivity (m/jam)
 d = Diameter pipa (m)
 ν = Viskositas kinematis (m/jam)
 Re = Bilangan Reynolds (tanpa dimensi)
 Pr = bilangan Prandtl (tanpa dimensi)

Anda mungkin juga menyukai