Anda di halaman 1dari 15

Engineering Mechanics

Rigid Body Deformable Body Fluid Mechanics


Mechanics Mechanics

Mekanika Kekuatan
Statika Material
Struktur

Kinematika Dinamika Mekanika Fluida : Cabang ilmu teknik


yang mempelajari perilaku fluida baik
dalam keadaan diam (statis) maupun
bergerak (dinamis)
Mekanika Fluida

2
Aplikasi dari Mekanika Fluida
1. Fluid transpot (water supply systems, cross country oil, natural gas,
agricultural)
2. Energy generating( Turbin uap, turbin gas ,windmill)
3. Enviromental control (sirkulasi udara, AC, pemanas ruangan)
4. Transportation ( semua alat transportasi berhubungan dengan fluida)

3
Dimensi primer :

Dimensi sekunder :

4
Pendahuluan
Fluida, keadaannya : - Cair
- Uap
Zat - Statik
- Gas
- Dinamik

Non Fluida, keadaannya : - padat

Keadaan-keadaan tsb yang timbul didalam zat, diatur oleh gaya atraktif antar
molekul.
Gaya atraktif, kuat bersifat padat
lemah bersifat cair
sangat lemah bersifat uap , gas

Dengan demikian cairan mampu dengan mudah berubah bentuk menyesuaikan de


ngan tempat yang ditempatinya. Sedangkan uap dan gas mampu mengisi keselu
ruhan ruangan dari tempat yang ditempatinya.

Ketahanan terhadap gaya luar (gaya geser)


-Fluida adalah suatu zat yang mengalami deformasi secara berkesinambungan
bila dikenai gaya geser bagaimanapun kecilnya gaya geser tersebut atau bisa
diartikan bahwa fluida tidak mampu menahan gaya geser.

5
-Suatu zat padat bila dikenai gaya geser cenderung untuk menahan deformasi ter
sebut dan pada deformasi didalam batas elastis cenderung untuk mencapai kem
bali keadaan awal kesetimbangan, bila gaya geser tsb dihilangkan.
Zat Padat
σ

F
Kondisi Awal Dibawah gaya geser Cenderung untuk mencapai
yg bekerja (Strain) Kembali keadaan awal bila
gaya dihilangkan

Cairan / Fluida σ

Tidak ada kecenderungan


Kondisi Awal Dibawah gaya geser yg untuk mencapai kembali
bekerja (Strain) kondisi awal, bila gaya di
hilangkan
6
Sifat-sifat Fluida
- Kerapatan/Density (ρ) : adalah massa persatuan volume

m m = massa [kg]
  [kg/ m3 ] V = Volume [m3]
V
Catatan :  Air  1,0 [ gr / cm 3 ]  103 [ Kg / m3 ]

- Berat Jenis (Specific Weight) : Berat persatuan volume BJ 


m. g Kg . m ]
- BJ  [
V m 3 . det 2

- BJ =  = ρ. g [ N/ m3 ]

- Gravitasi Specific (Specific Gravity) SG S


Specific gravity dari suatu zat adalah rasio density zat tsb terhadap density air pada tempe
ratur dan tekanan standard.

 Zat B.J Zat


SGZat  
 Air B.J Air

7
- Volume Specific (v) : adalah volume persatuan massa

V 1
v v
m 

- Tekanan (P)
Tekanan pada suatu titik dalam suatu fluida didefinisikan sebagai gaya tekan normal persatu
an luasan pada titik tersebut.
Tekanan dalam suatu fluida sering dinyatakan dengan tekanan absolut maupun tekanan gage
(pengukuran).

Dari gambar diatas terlihat : Pabs = Patm ± Pg

dimana : - Pg = Pvaccum 8
HUKUM VISCOSITAS NEWTON
Sesuai dengan hukum viscositas Newton, tegangan geser pada lapisan
elemen fluida berbanding langsung dengan laju regangan (strain) dan
konstanta kesebandingannya disebut “ koefisien viscositas “
Untuk contoh, suatu fluida ditempatkan diantara 2 plat

9
Laju regangan di titik P diberikan oleh : ε = dU/dy dan tegangan geser sepanjang
lapisan diindikasikan dengan “  “. Sesuai dengan hukum viscositas Newton,

 ~ε , sehingga  = μ dU/dy Hukum Viscositas Newton

Dimana : μ = koefisien viscositas. Satuan μ :


= Viscositas dinamik
= Viscositas absolut
[ N . det
2
; Kg ; Poise]
m m . det
N . det
1 [Poise] = 1 [P] = 0,1 [ ]
m2
Perbandingan antara viscositas dinamik dengan density fluida dinamakan viscositas
kinematik ( 
)

 m2
 [ ]
 det

10
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya tarik yang bekerja pada permukaan cairan
yang berbatasan dengan gas atau antar permukaan dua fluida cair yang tidak bercampur dan
permukaan kontaknya akan membentuk “membran” yang menegang. Besarnya tegangan ini
persatuan panjang dari permukaan bebas sama dengan besarnya tekanan permukaan
persatuan luasan. Tegangan permukaan disimbolkan dengan  (sigma), dengan satuan dalam
SI unit, [N/m].
i Fenomena dari tegangan permukaan digambarkan pada gambar
samping. Dengan menganggap 3 molekul cairan A, B dan C
yang berada didalam massa cairan. Resultan gaya yang bekerja
pada molekul A adalah nol. Sedang pada molekul B dan C yang
sebagian berada pada permukaan bebas dari cairan, resultan
gayanya akan mengarah kebawah. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa resultan gaya dari semua molekul cairan pada permuka
an bebas cairan akan mengarah kebawah. Pada permukaan
bebas cairan akan terjadi seperti film sangat tipis yang
menegang atau disebut sebagai membran elastik.

Tegangan permukaan pada setetes cairan


Dengan menganggap setetes bulat kecil cairan dengan radius r dan pada seluruh permukaan
setetes cairan, gaya tarik oleh karena tegangan permukaan akan terjadi.
Bila, = Tegangan permukaan cairan [N/m]
p = Intensitas tekanan didalam setetes cairan [N/m²]
d = Diameter setetes cairan [m]
Bila tetesan tersebut dipotong menjadi dua bagian yang sama, maka gaya yang bekerja pada
setengah bagian tersebut ,
-Gaya tarik oleh karena tegangan permukaan yang bekerja di sekeliling bagian potongan,

= 
x d 11
- Gaya tekan pada luasan  
d 2 adalah = p x d 2
4 4
Kedua gaya ini besarnya sama, sehingga :

p x d2 =  x d
4
  d 4
p 
 2 d
d
4
Tegangan permukaan pada gelembung berongga
Gelembung berongga seperti gelembung sabun dalam udara mempunyai dua permukaan kontak
dengan udara, dibagian dalam dan dibagian luar gelembung.


p d 2  2  (   d )
4
2 (   d ) 8
p 
 d
d2
4

12
Kapilaritas
Kapilaritas didefinisikan sebagai fenomena kenaikan atau penurunan permukaan cairan dalam
tabung kecil relatip terhadap permukaan cairan yang berbatasan ketika tabung ditempatkan ver
tikal didalam cairan. Kenaikan permukaan cairan diketahui sebagai kenaikan kapilaritas dan
penurunan permukaan cairan diketahui sebagai depressi kapilaritas. Ini diexpressikan dalam
bentuk cm cairan atau mm cairan. Besarnya nilai ini tergantung pada berat jenis cairan,
diameter tabung dan tegangan permukaan cairan.

Expressi untuk kenaikan kapilaritas.


Dengan menganggap tabung kaca diameter kecil d terbuka pada
kedua ujungnya dan dimasukan vertikal dalam cairan maka cair
an akan naik dalam tabung diatas level cairan diluar tabung.
Bila h = tinggi naiknya cairan dalam tabung.

= tegangan permukaan cairan
 = sudut kontak antara cairan dan tabung kaca
Dibawah kondisi kesetimbangan, berat cairan setinggi h akan di
imbangi oleh gaya pada permukaan cairan dalam tabung oleh
karena tegangan permukaan.
Berat cairan setinggi h dalam tabung, W = (Luas permukaan tabung x h) x ρ x g

W d 2  h    g ...............................................( 1 )
4
Dimana : ρ = kerapatan/massa jenis (density) dari cairan.
Komponen vertikal dari gaya tarik permukaan,
Fy = ( 
x keliling cairan dalam tabung ) x cos 
Fy = x 
d x cos  .......................................... ( 2 )
Untuk kesetimbangan, pers. 1 dan pers. 2 disamakan :

  d
d 2 h    g = x x cos  13
4
   d  cos  4  cos 
h  
 2 gd
d g
4

Expressi penurunan kapilaritas.


Jika tabung kaca dicelupkan dalam mercury, level mercury dalam tabung akan lebih rendah
dibanding level mercury diluar tabung (lihat gambar)

h = dalamnya penurunan dalam tabung.


Maka dalam kesetimbangan, terdapat dua gaya yang bekerja pada
mercury disebelah dalam tabung. Yang pertama, gaya oleh karena
tegangan permukaan dalam arah kebawah dan besarnya ,
Fy     d  cos 
Yang kedua, gaya hidrostatik yang bekerja kearah atas dan besar
nya sama dengan intensitas tekanan pada kedalaman h x luasan.
 
FV  p  d2    gh d2
4 4
Kedua persamaan besarnya sama,

   d  cos    g  h  d2
4
4  cos  
h  Nilai untuk mercury dan tabung 128°
gd 14
Gaya Apung (Bouyancy)
Benda padat terendam pada suatu cairan dengan
posisi seperti tergambar.
-Gaya tekan fluida yang bekerja pada permukaan
P1 h1 atas benda,
F1 = p1 . a = ρ. g. h1. a ( )
-Gaya tekan fluida yang bekerja pada permukaan
bawah benda,
F2 = p2 . a = ρ. g. h2. a ( )
h2
Luas pot.
melintang -Resultan gaya : FB = F2 – F1
=a
FB = ρ. g. h2. a - ρ. g. h1. a
FB = ρ g (h2 – h1) a
Berat air yang dipindahkan

FB = Resultan gaya
P2 = Gaya angkat keatas (Upthrust)
= Gaya Apung
Prinsip Archimedes
Gaya angkat keatas samadengan
berat air yang dipindahkan.

15

Anda mungkin juga menyukai