Anda di halaman 1dari 9

Paket Intensif

UTBK SBMPTN 2020

Fisika
Fluida Statis dan Fluida
Dinamis

Buat pemahamanmu lebih mantap!

Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Fluida Statis dan Fluida

Dinamis, ada baiknya kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.

1. Materi TKA Saintek - Fluida

2. Fluida Statis – Sifat-Sifat Fluida

3. Fluida Dinamik – Debit Fluida dan Hukum Kontinuitas

A. Fluida Statis
Fluida statis adalah zat alir yang diam atau tidak bergerak.

1. Massa Jenis
Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu benda. Massa jenis dapat didefinisikan

sebagai massa per satuan volume benda. Secara matematis, dapat dirumuskan

sebagai berikut.
Keterangan:
𝑚
𝜌= 𝜌 = massa jenis (kg/m3);
𝑉
𝑚 = massa benda (kg); dan

𝑉 = volume benda (m3).

2. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah kemampuan suatu zat cair dalam menahan gaya

gravitasi. Tegangan permukaan juga dapat diartikan sebagai kecenderungan

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 1


permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti tertutup oleh

suatu lapisan elastis. Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya

per satuan panjang.

Keterangan:

𝐹 𝛾 = tegangan permukaan (N/m);


𝛾=
𝐿 𝐹 = gaya (N); dan

𝐿 = panjang permukaan (m).


3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa

kapiler (pipa sempit). Kapilaritas dapat dirumuskan sebagai berikut.

2. 𝛾. cos 𝜃
ℎ=
𝜌. 𝑔. 𝑟

Gambar 1. Kapilaritas
Keterangan:

ℎ = kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m);

𝛾 = tegangan permukaan (N/m);

𝜃 = sudut kontak;

𝜌 = massa jenis zat cair (kg/m3);

𝑟 = jari-jari pipa kapiler (m); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2).

4. Viskositas
Viskositas atau biasa disebut sebagai kekentalan merupakan sifat tahanan suatu

fluida terhadap tegangan yang diberikan kepadanya. Viskositas dapat dirumuskan

sebagai berikut.
Keterangan:

𝐹𝑠 = gaya gesekan dalam fluida atau gaya Stokes (N);

𝑟 = jari-jari bola (m);


𝐹𝑠 = 6𝜋. 𝑟. 𝜂. 𝑣
𝜂 = koefisien viskositas (N.s/m2); dan

𝑣 = kelajuan bola (m/s).

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 2


5. Kecepatan Terminal
Kecepatan terminal adalah kecepatan saat bola mencapai keadaan setimbang, yaitu

saat bola bergerak dengan kecepatan konstan


Keterangan:

𝑣𝑇 = kecepatan terminal (m/s);

𝑟 = jari-jari bola (m);


2 𝑟 2𝑔
𝑣𝑇 = (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 ) 𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2);
9𝜂
𝜂 = koefisien viskositas fluida;

𝜌𝑏 = massa jenis benda (kg/m3); dan

𝜌𝑓 = massa jenis zat cair (kg/m3).


6. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak yang

memiliki berat. Sementara tekanan mutlak adalah tekanan total hasil penjumlahan

tekanan hidrostatis dan tekanan atmosfer (udara). Tekanan hidrostatis dapat

dirumuskan sebagai berikut.


Keterangan:

𝑃ℎ = 𝜌. 𝑔. ℎ 𝑃ℎ = tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa);

𝜌 = massa jenis fluida (kg/m3);

𝑃𝑇 = 𝑃𝑜 + 𝑃ℎ ℎ = kedalaman benda dari permukaan fluida (m);

𝑃𝑇 = tekanan total (N/m2 atau Pa);


𝑃𝑇 = 𝑃𝑜 + 𝜌. 𝑔. ℎ
𝑃𝑜 = tekanan atmosfer atau udara (N/m2 atau Pa); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2).

7. Hukum Utama Hidrostatis


Hukum utama hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada

kedalaman yang sama di dalam fluida sejenis akan memiliki tekanan yang sama.

Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.

𝑃𝐴 = 𝑃𝐵

𝑃𝑜 + 𝜌1 . 𝑔. ℎ1 = 𝑃𝑜 + 𝜌2 . 𝑔. ℎ2

𝜌1 . 𝑔. ℎ1 = 𝜌1 . 𝑔. ℎ1

𝜌1 . ℎ1 = 𝜌2 . ℎ2
Gambar 2. Titik-titik pada kedalaman sama
memiliki tekanan yang sama

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 3


Keterangan:

𝑃𝐴 , 𝑃𝐵 = tekanan di titik A dan B (N/m2 atau Pa);

𝜌1 , 𝜌2 = massa jenis fluida 1 dan 2 (kg/m3);

ℎ1 = kedalaman titik A dari permukaan fluida 1 (m);

ℎ2 = kedalaman titik B dari permukaan fluida 2 (m); dan

𝑃𝑜 = tekanan atmosfer atau udara (N/m2 atau Pa).

8. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam sebuah

ruangan tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah. Secara matematis,

dapat dirumuskan sebagai berikut.

𝑃1 = 𝑃2

𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2

1 2
𝐹1 𝐴1 4 𝜋. 𝑑1 𝑑1 2
= = =( )
𝐹2 𝐴2 1 𝜋. 𝑑2 𝑑2
4 2
Gambar 3. Tekanan pada fluida
𝐹1 𝐴1 𝜋. 𝑟12 𝑟1 2
= = =( )
𝐹2 𝐴2 𝜋. 𝑟22 𝑟2

Keterangan:

𝑃1 , 𝑃2 = tekanan pada permukaan 1 dan 2 (Pa atau N/m2);

𝐹1 , 𝐹2 = gaya pada permukaan 1 dan 2 (N);

𝐴1 , 𝐴2 = luas penampang pipa 1 dan 2 (m2);

𝑟1 , 𝑟2 = jari-jari permukaan penampang 1 dan 2 (m); dan

𝑑1 , 𝑑2 = diameter permukaan penampang 1 dan 2 (m).

9. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan bahwa benda yang dicelupkan seluruhnya atau

sebagian ke dalam fluida akan mengalami gaya tekan ke atas yang besarnya sama

dengan fluida yang dipindahkan. Gaya tekan ke atas ini selanjutnya disebut dengan

gaya Archimedes atau gaya apung. Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai

berikut.

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 4


𝐹𝐴 = 𝑤𝑢 − 𝑤𝑓

𝐹𝐴 = 𝜌𝑓 . 𝑔. 𝑉𝑏𝑓

Gambar 4. Hukum Archimedes

Keterangan:

𝐹𝐴 = gaya apung ke atas (N);

𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/m3);

𝑤𝑢 = berat benda di udara (N);

𝑤𝑓 = berat benda di fluida (N);

g = percepatan gravitasi (m/s2);


𝑉𝑏𝑓 = volume benda yang tercelup di fluida (m 3); dan

𝜌𝑏 = massa jenis benda (kg/m3).

SUPER "Solusi Quipper"

Ada tiga kemungkinan letak benda di dalam fluida, yaitu terapung (𝐹𝐴 > 𝑤 dan 𝜌𝑏 <

𝜌𝑓 ), melayang (𝐹𝐴 = 𝑤 dan 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 ), dan tenggelam (𝐹𝐴 < 𝑤 dan 𝜌𝑏 > 𝜌𝑓 ).

Gambar 5. Letak benda di dalam fluida

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 5


B. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah zat alir yang bergerak.

1. Debit
Debit adalah banyaknya fluida yang mengalir tiap satuan waktu. Debit dapat

dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
𝑉 𝑄 = debit (m3/s);
𝑄=
𝑡
𝑉 = volume fluida (m3);
𝑄 = 𝐴. 𝑣 𝐴 = luas penampang (m2); dan

𝑣 = kecepatan fluida (m/s).

2. Hukum Kontinuitas
Hukum kontinuitas menyatakan bahwa debit fluida di semua titik besarnya

sama. Oleh karena itu, hasil kali kecepatan aliran fluida dan luas penampangnya

akan selalu tetap. Persamaan kontinuitas dapat dirumuskan sebagai berikut.

𝑄1 = 𝑄2

𝐴1 . 𝑣1 = 𝐴2 . 𝑣2

Gambar 6. Fluida mengalir pada


𝑟12 . 𝑣1 = 𝑟22 . 𝑣2 pipa dengan penampang berbeda

Keterangan:

𝑄1 ,𝑄2 = debit di penampang 1 dan 2 (m3/s);

𝑣1 , 𝑣1 = kecepatan fluida di penampang 1 dan 2 (m/s);

𝐴1 , 𝐴2 = luas penampang 1 dan 2 (m2); serta

𝑟1 , 𝑟2 = jari-jari penampang 1 dan 2 (m).

3. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan, energi kinetik tiap volume,

dan energi potensial tiap volume di setiap titik sepanjang aliran fluida adalah sama.

Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 6


𝐸𝐾 𝐸𝑃
𝑃+ + = konstan
𝑉 𝑉

𝑚. 𝑣 2 𝑚. 𝑔. ℎ
𝑃+ + = konstan
2𝑉 𝑉

1
𝑃 + 𝜌1 . 𝑣12 + 𝜌1 . 𝑔. ℎ1 = konstan Gambar 7. Aliran fluida
2

1 1
𝑃1 + 𝜌1 . 𝑣12 + 𝜌1 . 𝑔. ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌2 . 𝑣22 + 𝜌2 . 𝑔. ℎ2
2 2

Keterangan:

𝑃1 , 𝑃2 = tekanan pada penampang pipa 1 dan 2 (N/m²);

𝜌1 , 𝜌2 = massa jenis fluida 1 dan 2 (kg/m3);

𝑣1 , 𝑣2 = kecepatan pada penampang pipa 1 dan 2 (m/s);

ℎ1 , ℎ2 = ketinggian penampang pipa 1 dan 2 dari titik acuan (m); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s²).

4. Venturimeter tanpa Manometer

2. 𝑔. ℎ
𝑣1 =
√ 𝐴1 2
(𝐴 ) − 1
2

Gambar 8.
Gambar 8. Venturimeter
Venturimeter tanpa
tanpa manometer
manometer
Keterangan:

𝑣1 = kecepatan pada penampang pipa 1 (m/s);

𝐴1 , 𝐴2 = luas penampang pipa 1 dan 2 (m²);

ℎ = perbedaan tinggi cairan pipa kecil di atas venturimeter (m); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s²).

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 7


5. Venturimeter dengan Manometer

2. 𝜌𝑟 𝑔. ℎ
𝑣1 =
√ 𝐴 2
𝜌𝑢 {( 1 ) − 1}
𝐴2

Gambar 9. Venturimeter dengan manometer


Keterangan:

𝑣1 = kecepatan pada penampang pipa 1 (m/s);

𝐴1 , 𝐴2 = luas penampang pipa 1 dan 2 (m²);

𝜌𝑟 = massa jenis cairan pada manometer (raksa) (kg/m3);

𝜌𝑢 = massa jenis cairan pada venturimeter (udara) (kg/m3);

ℎ = perbedaan tinggi cairan manometer (m); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s²).

6. Tabung Pitot
Tabung pitot digunakan untuk mengukur laju aliran suatu gas di dalam sebuah

pipa.

2. 𝜌` 𝑔. ℎ
𝑣=√
𝜌

Keterangan:
Gambar 10. Tabung pitot
𝜌` = massa jenis cairan manometer (kg/m3);

𝜌 = massa jenis gas yang mengalir pada pipa (kg/m3);

𝑣 = laju aliran gas (m/s);

ℎ = perbedaan tinggi cairan manometer (m); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s²).

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 8


7. Bejana Berpancuran

𝑣 = √2. 𝑔. ℎ

2. ℎ2
𝑡=√
𝑔

𝑥 = 2√ℎ. ℎ2

Gambar 11. Bejana berpancuran


Keterangan:

ℎ1 = tinggi lubang dari permukaan fluida (m);

ℎ2 = tinggi lubang dari permukaan tanah (m);

𝑣 = kecepatan semburan (m/s);

ℎ = tinggi permukaan fluida dari permukaan tanah (m);

𝑡 = waktu yang diperlukan fluida tiba di permukaan tanah (s);

𝑥 = jarak jangkauan fluida (m); dan

𝑔 = percepatan gravitasi (m/s²).

Fluida Statis dan Fluida Dinamis 9

Anda mungkin juga menyukai