Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ROGIVA GHOZI MODUSA (31)

KELAS : XI MIPA 3

TUGAS FISIKA

FLUIDA STATIS
o Pengertian Statis
dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah keadaannya);
tetap.
o Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi
tekanan. Zat yang tergolong sebagai fluida adalah zat cair dan gas. Adapun
sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut.
1. Bisa mengalami perubahan bentuk.
2. Bisa mengalir.
3. Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.

I. Fluida Statis

Fluida statis atau hidrostatika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang
membahas karakteristik fluida saat diam, biasanya membahas mengenai tekanan
pada fluida ataupun yang diberikan oleh fluida (gas atau cair) pada objek yang
tenggelam didalamnya.

Contoh fluida statis :

➢ Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di


bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti
gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air
tersebut bergerak.
➢ Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air
sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap
partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar
sungai.
II. Fluida Dinamis

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. memiliki
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tidak mengalami perubahan volume, tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).

Contoh fluida Dinamis:

➢ Air yang keluar dari air keran


➢ Air sungai
➢ Aliran Udara
➢ Gaya angkat pesawat terbang
➢ Penyemprot parfum dan obat nyamuk
➢ Karburator
➢ Tabung Pilot
➢ Venturimeter
➢ Manometer

FLUIDA STATIS MEMPELAJARI :

1. Hukum Utama Hidrostatik


idrostatika adalah ilmu yang mempelajari tentang fluida yang tidak mengalir
/ tidak bergerak / statis. Kajiannya mencakup semua kondisi fluida dalam
keadaan kesetimbangan yang stabil.

Tekanan Hidrostatika
Zat cair / fuida dalam keadaan diam ( statis ) menghasilkan tekanan yang
sama untuk semua titik-titik yang mempunyai kedalaman yang sama yang
disebut tekanan hidrostatika. Tekanan tersebut timbul untuk mengimbangi
berat fluida yang ada di atasnya yang dirumuskan sebagai berikut :
ket :
• Ph = tekanan hidrostatika ( N.m-2)
• g = percepatan grafitasi ( m.s-2), besar
percepatan grafitasi biasanya 10 m.s-2 atau
9,8 m.s-2
• h = kedalaman ( m )

apabila fluida terletak pada tempat yang terbuka atau berhubungan dengan udara
luar maka fluida tersebut juga akan mendapatkan tekanan udara / atmosfer ( Po ).
Suatu titik di dalam fluida dengan kedalaman tertentu mempunyai tekanan total /
mutlak yang dirumuskan :

tekanan atmosfer terkadang ditulis dalam satuan atm


sedangkan tekanan hidrostatika dalam N.m-2 maka harus dijadikan dalam satuan
yang sama.

1 atm = 1.105 N.m-2

2. Hukum Pascal

Hukum pascal menyatakan bahwa "tekanan


yang diberikan pada suatu cairan pada ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan besar yang sama pada semua titik dalam cairan dan dinding bejana".
Secara matematis ditulis :

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan di piston sebelah kiri (piston 1) sama
dengan sebelah kanan (piston 2). Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

P1 = P2

Jika rumus tekanan di atas disubstitusikan ke persamaan P1 = P2, maka akan


menjadi seperti berikut.

Pada rumus di atas, A adalah luas penampang piston yang bisa dianggap berbentuk
lingkaran. Dengan demikian, rumusnya bisa disederhanakan menjadi:

ket :

• P1 = tekanan pada piston 1, yaitu piston kiri (N/m2);


• P2 = tekanan pada piston 2, yaitu piston kanan (N/m2);
• F1 = gaya tekan pada penampang piston 1 (N);
• F2 = gaya tekan pada penampang piston 2 (N);
• A1 = luas penampang piston 1 (m2);
• A2 = luas penampang piston 2 (m2);
• r1 = jari-jari piston 1 (m); dan
• r2 = jari-jari piston 2 (m).
Penerapan Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari-hari

❖ Dongkrak hidrolik
❖ Mesin hidrolik
❖ Rem hidrolik
3. Hukum Archimedes

Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang tercelup
baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan menerima
dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Hukum Archimedes ini merupakan salah satu
hukum dasar fluida statis Adapun pernyataan Hukum Archimedes adalah “ benda yang
dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke dalam fluida yang dipindahkan”.

ket :

• FA = gaya apung atau gaya ke atas (N);


• ρf = massa jenis fluida (kg/m3);
• g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
• Vbf = volume benda tercelup (m3).

Adanya gaya apung ini menyebabkan suatu benda terapung, melayang, dan tenggelam di
dalam air.

mengapa berat benda di dalam fluida lebih kecil daripada beratnya di udara? hal ini
disebabkan oleh adanya gaya apung. Secara matematis, berat semu dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:

Wbf = berat benda di dalam fluida (N);

Wu = berat benda di udara (N); dan

FA = gaya apung (N);

4. Fenomena Dalam Fluida Statik

✓ Tegangan permukaan

Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja
pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. egangan
permukaan zat cair diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair tersebut.

Dalam keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke segala arah, kecuali
ke atas. Hal itulah yang menyebabkan adanya tegangan permukaan.

Oleh karena itu tegangan permukaan memiliki persmaan sebagai berikut:

Y = F/d
dimana

d = 2L
Sehingga

Y = F/2L
Keterangan:

Y = Tegangan Permukaan (N/m)

F = Gaya (N)

L = Panjang (m)

d = tempat dimana gaya itu bekerja


✓ Meniskus
Meniskus merupakan peristiwa melengkungnya permukaan zat cair karena pengaruh gaya
adhesi dan kohesi. Ketika zat berada dalam tabung atau celah yang sempit. Adhesi sendiri
adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi akan
mengakibatkan dua zat akan saling melekat jika dicampurkan. Contohnya adalah
bercampurnya air dengan teh/kopi, melekatnya air pada pipa kapiler, melekatnya tinta
pada kertas, dan lain-lain.

Meniskus Cekung Meniskus Cembung

✓ Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa kapiler. kapilaritas
terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung
kaca.

Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air raksa, dan
sebagian lagi rruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa ketinggian air raksa di pusat
tabung lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa berbentuk kubah. Pusat
massa dari seluruh kolom air raksa akan sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa yang
datar selama crossection seluruh tabung.
Namun dengan berbentuk kubah memberikan luas permukaan sedikit kurang untuk seluruh
massa raksa. Hal ini berguna untuk meminimalkan energi potensial total. Bentuk permukaan
kubah diatas dikenal sebagai meniskus cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan
tabung kapiler lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke bawah yang
disebut meniskus cekung.

Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya permukaan zat cair
pada pipa kapiler adalah:

Keterangan:

= tinggi permukaan zat cair (m)


= tegangan permukaan (N/m)
= massa jenis zat cair (kg/m^3)
= jari-jari (m) = percepatan gravitasi (m/s^2)
= sudut kontak. Jika
lebih besar dari 90°, cairan akan tertekan kebawah membentuk meniskus cekung.

✓ Kekentalan (Vikositas)

Viskositas atau Kekentalan Zat Cair

Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah
Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara
tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien viskositas.

Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah
Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara
tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien viskositas.

Bila nilai k dimasukkan ke dalam persamaan, maka diperoleh persamaan seperti


berikut.

Fs = 6 π η rv

Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.


Keterangan:

Fs : gaya gesekan stokes (N)

η : koefisien viskositas fluida (Pa s)

r : jari-jari bola (m)

v : kelajuan bola (m/s)

Anda mungkin juga menyukai