KELAS : XI MIPA 3
TUGAS FISIKA
FLUIDA STATIS
o Pengertian Statis
dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah keadaannya);
tetap.
o Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi
tekanan. Zat yang tergolong sebagai fluida adalah zat cair dan gas. Adapun
sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut.
1. Bisa mengalami perubahan bentuk.
2. Bisa mengalir.
3. Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.
I. Fluida Statis
Fluida statis atau hidrostatika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang
membahas karakteristik fluida saat diam, biasanya membahas mengenai tekanan
pada fluida ataupun yang diberikan oleh fluida (gas atau cair) pada objek yang
tenggelam didalamnya.
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. memiliki
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tidak mengalami perubahan volume, tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Tekanan Hidrostatika
Zat cair / fuida dalam keadaan diam ( statis ) menghasilkan tekanan yang
sama untuk semua titik-titik yang mempunyai kedalaman yang sama yang
disebut tekanan hidrostatika. Tekanan tersebut timbul untuk mengimbangi
berat fluida yang ada di atasnya yang dirumuskan sebagai berikut :
ket :
• Ph = tekanan hidrostatika ( N.m-2)
• g = percepatan grafitasi ( m.s-2), besar
percepatan grafitasi biasanya 10 m.s-2 atau
9,8 m.s-2
• h = kedalaman ( m )
apabila fluida terletak pada tempat yang terbuka atau berhubungan dengan udara
luar maka fluida tersebut juga akan mendapatkan tekanan udara / atmosfer ( Po ).
Suatu titik di dalam fluida dengan kedalaman tertentu mempunyai tekanan total /
mutlak yang dirumuskan :
2. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan di piston sebelah kiri (piston 1) sama
dengan sebelah kanan (piston 2). Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
P1 = P2
Pada rumus di atas, A adalah luas penampang piston yang bisa dianggap berbentuk
lingkaran. Dengan demikian, rumusnya bisa disederhanakan menjadi:
ket :
❖ Dongkrak hidrolik
❖ Mesin hidrolik
❖ Rem hidrolik
3. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang tercelup
baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan menerima
dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Hukum Archimedes ini merupakan salah satu
hukum dasar fluida statis Adapun pernyataan Hukum Archimedes adalah “ benda yang
dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke dalam fluida yang dipindahkan”.
ket :
Adanya gaya apung ini menyebabkan suatu benda terapung, melayang, dan tenggelam di
dalam air.
mengapa berat benda di dalam fluida lebih kecil daripada beratnya di udara? hal ini
disebabkan oleh adanya gaya apung. Secara matematis, berat semu dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
✓ Tegangan permukaan
Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja
pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. egangan
permukaan zat cair diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair tersebut.
Dalam keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke segala arah, kecuali
ke atas. Hal itulah yang menyebabkan adanya tegangan permukaan.
Y = F/d
dimana
d = 2L
Sehingga
Y = F/2L
Keterangan:
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
✓ Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa kapiler. kapilaritas
terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung
kaca.
Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air raksa, dan
sebagian lagi rruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa ketinggian air raksa di pusat
tabung lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa berbentuk kubah. Pusat
massa dari seluruh kolom air raksa akan sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa yang
datar selama crossection seluruh tabung.
Namun dengan berbentuk kubah memberikan luas permukaan sedikit kurang untuk seluruh
massa raksa. Hal ini berguna untuk meminimalkan energi potensial total. Bentuk permukaan
kubah diatas dikenal sebagai meniskus cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan
tabung kapiler lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke bawah yang
disebut meniskus cekung.
Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya permukaan zat cair
pada pipa kapiler adalah:
Keterangan:
✓ Kekentalan (Vikositas)
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah
Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara
tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien viskositas.
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah
Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara
tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien viskositas.
Fs = 6 π η rv