Anda di halaman 1dari 5

FLUIDA STATIS

Fluida statis atau hidrostatika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang membahas karakteristik
fluida saat diam, biasanya membahas mengenai tekanan pada fluida ataupun yang diberikan oleh fluida
(gas atau cair) pada objek yang tenggelam didalamnya.
Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi tekanan. Zat yang tergolong
sebagai fluida adalah zat cair dan gas. Adapun sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut.

1. Bisa mengalami perubahan bentuk.


2. Bisa mengalir.
3. Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.

Fluida statis dipakai untuk menjelaskan fenomena-fenomena seperti kenaikan besar tekanan air
terhadap kedalamannya dan perubahan besar tekanan atmosfer terhadap ketinggian pengukuran dari
permukaan laut.

Massa Jenis
Massa jenis merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda dan didefinisikan sebagai berat suatu
benda dibagi dengan dengan volumenya. Semakin besar massa jenisnya, maka benda tersebut memiliki
kerapatan yang besar.

Dimana:
ρ (dibaca rho) = massa jenis suatu benda (kg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m3)

Secara kasar, massa jenis dapat digunakan untuk mengetahui apakah


benda dapat mengapung di permukaan air. Benda/objek yang
memiliki massa jenis lebih kecil akan selalu berada di atas massa jenis
yang lebih besar. Contohnya, minyak akan selalu mengapung diatas
permukaan air karena massa jenis minyak lebih kecil dari massa jenis
air.

Semua benda/objek yang memiliki massa jenis lebih


besar dari massa jenis air akan selalu tenggelam.
Prinsip inilah yang dipakai oleh insinyur kapal dalam
merancang kapal. Perhatikan gambar dibawah ini,
prinsip inilah yang dipakai sehingga kapal selam
dapat menyelam dan mengapung kembali ke
permukaan laut.

Berikut ini tabel beberapa massa jenis benda :

Fluida Statis XI MIPA SMAK Mgr Soegijapranata Pasuruan Page 1


Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis (ketika fluida dalam keadaan diam) pada titik kedalaman berapapun tidak
dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air, akan berdasarkan luasan
objek yang menerimanya atau kedalaman ukur. Tekanan hidrostatis menekan ke segala arah dan
didefinisikan sebagai gaya yang diberikan pada luasan yang diukur atau dapat dihitung berdasarkan
kedalamaan objeknya dengan persamaan

dimana:
ρ = massa jenis fluida (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m3)
g = percepatan gravitasi
h = titik kedalaman yang diukur dari permukaan fluida

Satuan tekanan adalah newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa).
Contoh tekanan hidrostatik yakni pada pada aliran darah atau yang biasa kita sebut sebagai tekanan
darah, merupakan tekanan yang diberikan oleh darah (sebagai fluida) terhadap dinding.
Beberapa jenis satuan tekanan hidrostatis :
1. Atmosfer (atm) [ 1 atm = 1,01 x 105 N/m2 atau Pa]
2. Pascal (Pa) [ 1 Pa = 1 N/m2]
3. cm Hg [ 1 atm = 76 cm Hg]
4. mm Hg [ 1 atm = 760 mm Hg]

Tekanan mutlak merupakan tekanan total yang di alami benda


atau objek yang berada didalam air dan dinyatakan dengan

Dimana
P = tekanan mutlak
Ph = tekanan hidrostatis
Patm = tekanan atmosfer.

Tekanan mutlak merupakan tekanan sebenarnya, sehingga jika kita melakukan eksperimen dan
mendapat data mengenai tekanan, maka perlu ditambah dengan tekanan atmosfer.

Hukum utama hidrostatis adalah hukum yang berkaitan dengan


persamaan tekanan saat fluida diletakkan di suatu bidang datar. Adapun
pernyataan hukum utama hidrostatis adalah “semua titik yang terletak
di suatu bidang datar di dalam fluida, akan memiliki tekanan yang
sama”. Berikut ini contohnya.

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
PA = tekanan di penampang A (N/m2)
PB = tekanan di penampang B (N/m2)
𝜌A = massa jenis fluida A (kg/m3)
𝜌B = massa jenis fluida B (kg/m3)
hA = tinggi fluida A (m)
hB = tinggi fluida B (m)

Fluida Statis XI MIPA SMAK Mgr Soegijapranata Pasuruan Page 2


Hukum Pascal
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan dibagi luasan yang menerima gaya tersebut.

Dimana
P = tekanan (newton/m2)
F = gaya (newton)
A = luasan penampang (m2)

Dibawah ini merupakan satuan-satuan tekanan dan konversinya. Pascal merupakan satuan
internasional untuk tekanan, dan atm (atmosfer) merupakan satuan yang menunjukkan tekanan
atmosfer (tekanan atmosfer di atas permukaan laut sebesar 1 atm).

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada fluida dalam ruang yang tertutup
akan diteruskan sama besar ke segala arah.
Formula hukum Pascal dalam sistem tertutup dapat disimpulkan dengan:

Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan penampangnya, maka
persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai berikut:

Sehingga:

Dimana d1 merupakan diameter permukaan 1 dan d2 merupakan diameter permukaan 2.

Perhatikan skema mekanisme hidrolik di samping. Karena


cairan tidak dapat ditambahkan ataupun keluar dari sistem
tertutup, maka volume cairan yang terdorong di sebelah kiri
akan mendorong piston (silinder pejal) di sebelah kanan ke
arah atas. Piston di sebelah kiri bergerak ke bawah sejauh h1
dan piston sebelah kanan bergerak ke atas sejauh h2. Sesuai
hukum Pascal, maka:

Sehingga:

Atau :

Keterangan:
P1 = tekanan di penampang 1 (N/m2)
P2 = tekanan di penampang 2 (N/m2)
F1 = gaya tekan di penampang 1 (N)
F2 = gaya tekan di penampang 2 (N)
A1 = luas penampang pipa 1 (m2)
A2 = luas penampang pipa 2 (m2)

Fluida Statis XI MIPA SMAK Mgr Soegijapranata Pasuruan Page 3


Hukum Archimedes
Hukum Archimedes ini merupakan salah satu hukum dasar fluida statis yang sering Anda dengar atau
baca.
Adapun pernyataan Hukum Archimedes adalah “ benda yang dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke
dalam fluida yang dipindahkan”.
Gaya tekan inilah yang kemudian disebut sebagai gaya apung atau gaya Archimedes. Secara
matematis, gaya apung dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
FA = gaya apung atau gaya ke atas (N);
ρf = massa jenis fluida (kg/m3);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
Vbf = volume benda tercelup (m3).

Adanya gaya apung ini


menyebabkan suatu benda
terapung, melayang, dan
tenggelam di dalam air.

Jika Anda pernah mencoba menimbang benda di dalam fluida,


mengapa berat benda di dalam fluida lebih kecil daripada
beratnya di udara? Ternyata, hal ini disebabkan oleh adanya gaya
apung. Secara matematis, berat semu dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
Wbf = berat benda di dalam fluida (N);
Wu = berat benda di udara (N); dan
FA = gaya apung (N);

Viskositas (kekentalan)
Viskositas merupakan sifat tahanan suatu fluida terhadap tegangan yang
diberikan. Hukum yang membahas tentang viskositas fluida ini adalah
Hukum Stokes. Secara matematis, Hukum Stokes dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan :
Fs = gaya hambat
= phi = 3,14 = 22/7
R = radius bola
= viskositas (kekentalan fluida)
V = kecepatan

Fluida Statis XI MIPA SMAK Mgr Soegijapranata Pasuruan Page 4


Tegangan permukaan
Tegangan permukaan adalah kemampuan suatu permukaan zat cair untuk
menegang. Contoh tegangan permukaan ini bisa Anda lihat saat ada
serangga yang bisa berdiri di permukaan air. Secara matematis, tegangan
permukaan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
𝛾 = tegangan permukaan (N/m);
F = gaya (N); dan
L = panjang permukaan (m).

Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa meresapnya zat cair di dalam pipa kapiler. Meresap artinya gerakan naik
atau turun zat cair. Kapilaritas ini dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan, gaya adhesi, dan gaya
kohesi antara zat cair dan dinding kapiler.
Jika gaya adhesi lebih besar daripada kohesi, maka zat cair akan naik dalam pipa kapiler, contohnya air.
Jika gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi, maka zat cair akan turun, contohnya raksa.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Besarnya kenaikan atau penurunannya dirumuskan sebagai :

Keterangan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m);
𝛾 = tegangan permukaan (N/m);
𝜃 = sudut kontak;
𝜌 = massa jenis (kg/m3);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
r = jari-jari pipa kapiler (m).

Fluida Statis XI MIPA SMAK Mgr Soegijapranata Pasuruan Page 5

Anda mungkin juga menyukai