Anda di halaman 1dari 15

FLUIDA (CAIRAN DAN UDARA):

Massa Jenis, Kerapatan, tekanan Fluida, Tegangan permukaan, kapilaritas, Fluida dinamika:
Hukum Kuantinuitas, Hukum Bernouli. pompa jantung dan tekanan darah, Spirometer
Kajian air dalam kesehatan lingkungan dapat berarti aquades (H2O) atau air suling, tetapi
akan lebih banyak menyelidiki air dalam bentuk: air hujan, air tanah, air sungai, dan air laut,
sebagai pendukung terhadap kesehatan lingkungan.

Besaran Fisis Air


Salah satu besaran fisis air adalah: masa jenis air
Konsep:
𝑚𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑎𝑖𝑟 = (1)
𝑉𝑎𝑖𝑟

𝜌𝑎𝑖𝑟 = masa jenis air


𝑚𝑎𝑖𝑟 = masa air
𝑉𝑎𝑖𝑟 = volume air
Besaran masa jenis disebut juga sebagai kerapatan. Kerapatan masa air berbeda pada
keadaan cair (liquid) dan keadaan beku (solid: es). Tidak hanya masa jenis air (H2O) secara
keseluruhan besaran fisis air sebagaimana Tabel 1.
Tabel 1. Besaran fisis air

Rumusmolekul H2O
Massa molar 18.02g/mol
Volume molar 55,5mol/L
Kerapatan pada 1000kg/m,liquid
fasa 917kg/m,solid
TitikLeleh 0C(273.15K)(32ºF)
Titikdidih 100C(373.15K)(212ºF)

Titik Beku 0oC pada 1 atm


Titik Triple 273,16 Kpada 4,6torr
Kalorjenis 4186J/(kg·K)
Tegangan 73dyne/cmpada20
permukaan
Tekanan uap 0,0212atmpada20C
Kalor penguapan 40,63kJ/mol
Kalor pembentukan 6,013kJ/mol
Kapasitas kalor 4,22kJ/kgK

Lanjutan Tabel 1

Konstanta dielektrik 78,54 pada 25oC


Viskositas 1,002centipoisepada20C
Konduktivitas panas 0,60WmK(T=293K)
Kalor pelelehan 3,34x105 J/kg
Temperatur kritis 647K
Tekanan kritis 622,1x10Pa
Kecepatan suara 1480m/s(T=293K)
Permitivitas relatif 80(T=298K)

Indeks refraksi(relatif 1,31(es;598nm;T=273K;p=p)


terhadapudara)
1,34(air;430490nm;T=293K;p
=p)

1,33(air;590-
690nm;T=293K;p=p)

Gambar 1. Diagram Fase Senyawa


Kajian tentang air secara fisika dapat difahami dengan mempelajari Fluida
Fluida merupakan istilah untuk zat alir. Zat alir adalah zat yang mengalirkan seluruh
bagian-bagiannya ke tempat lain dalam waktu yang bersamaan. Zat alir mencakup zat dalam
wujud cair dan gas. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat
dimampatkan) jika diberi tekanan. Perbedaan antara zat cair dan gas terletak pada
kompresibilitasnya atau ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair
tidak dapat dimampatkan.

Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas fluida statis atau hidrostatika, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat alir yang diam (tidak bergerak) dan fluida
dinamis atau hidrodinamika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau fluida yang
bergerak. Hidrodinamika yang khusus membahas mengenai aliran gas dan udara disebut
aerodinamika. Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian-
bagiannya.

Tabel 2. Masa jenis berbagai bahan

Pengertian Tekanan

Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang persatuan
luas bidang tersebut. Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan,
sedangkan gaya yang diberikan pada bidang tekanan disebut gaya tekan. Secara matematis
tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.

𝐹
𝑃=
𝐴

dimana:

P : tekanan (Pa)

F : gaya tekan (N)

A : luas bidang tekan (m2)

Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa), atmosfer (atm), cm raksa (cmHg),
dan milibar (mb). Penggunaan satuan untuk tekanan disesuaikan.

1 N/m2 = 1 Pa

1 atm = 76 cmHg

1 mb = 0,001 bar

1 bar = 105 Pa

Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh
adanya gaya gravitasi. Tekanan adalah suatu besaran skalar. Satuan internasional (SI) dari
tekanan adalah pascal (Pa). Satuan ini dinamai sesuai dengan nama ilmuwan Prancis, Blaise
Pascal. Satuan-satuan lain adalah bar ( 1 bar = 1,0 x 105 Pa), atmosfer (1 atm = 101,325 Pa)
dan mmHg (760 mmHg = 1 atm). Tekanan pada fluida statis zat cair dikelompokkan menjadi
dua, yaitu tekanan pada ruang tertutup dan ruang terbuka.

Untuk memahami tekanan hidrostatis, anggap zat terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan
memberi tekanan pada lapisan di bawahnya, sehingga lapisan bawah akan mendapatkan
tekanan paling besar. Karena lapisan atas hanya mendapat tekanan dari udara (atmosfer),
maka tekanan pada permukaan zat cair sama dengan tekanan atmosfer.
⃗F mg
P = =
⃗A ⃗A

Karena 𝑚 = 𝜌𝑉 dan𝑉 = 𝐴ℎ, maka :

𝜌 . 𝑉. 𝑔 𝜌 .𝐴 .ℎ .𝑔
𝑃= =
𝐴 𝐴

𝑃ℎ = 𝜌𝑔ℎ

dimana

P = tekanan hidrostatik (N/m2)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m2)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman (m)

Untuk mengukur tekanan udara pada ketinggian tertentu kita tidak menggunakan
rumus diatas. Hal ini disebabkan karena kerapatan udara tidak sama di semua
tempat. Makin tinggi suatu tempat, makin kecil kerapatan udaranya. Untuk
tekanan total yang dialami suatu zat cair pada ketinggian tertentu dapat dicari
dengan menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan hidrostastis.

𝑃𝑡𝑜𝑡 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ

dimana

P0 = tekanan udara luar (N/m2)

Bunyi hukum pokok hidrostatika adalah sebagai berikut.

“Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang
sejenis memiliki tekanan yang sama”

Contoh Soal
Dalam sebuah bejana diisi air (ρ = 100 kg⁄m2 ). Ketinggian airnya adalah 85 cm. Jika g
= 10 m/s2dan tekanan udara 1 atm, maka tentukan :

a. Tekanan hidrostatik di dasar bejana


b. Tekanan mutlak di dasar bejana

Penyelesaian

h = 85 cm = 0,85 m

ρ = 1000 kg/ m3

Pu = 1 atm = 105Pa

g = 10 m/s2

a. Tekanan hidrostatis di dasar bejana


Ph = ρ g h = 1000 . 10 . 0,85 = 8,5.103 Pa
b. Tekanan mutlaknya di dasar bejana
Ptot = P0 + ρ g h = 105 + 8,5.103 = 1,085.105 Pa

Hukum Archimedes

Apabila benda dicelupkan ke dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang.
Gaya tarik bumi terhadap benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan gaya
yang arahnya keatas kepada setiap benda yang tercelup didalamnya. Ini menyebabkan berat
benda seakan-akan berkurang. Menurut Archimedes,

“Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan


mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda”

yang kemudian dikenal dengan hukum Archimedes. Secara matematis, hukum


Archimedes dituliskan sebagai berikut.

𝑤𝑢 − 𝑤𝑎 = 𝑤𝑐
𝐹𝑎 = 𝑤𝑐
𝐹𝑎 = 𝑤𝑐 𝑔
𝐹𝑎 = 𝜌𝑐 𝑉𝑐 𝑔

dimana

Fa : gaya Archimedes

wu : berat balok di udara

w a: berat balok di dalam zat cair

wc : berat zat cair yang ditumpahkan (N)

mc : massa zat cair yang ditumpahkan (kg)

𝜌𝑐 : massa jenis zat cair (kg/m3)

Vc : volume benda yang tercelup (m3)

g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Contoh Soal

Diketahui massa jenis air 1000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s2. Jika ada benda yang
tercelup ke dalam air terebut dengan volume benda yang tercelup 20 m 3, maka
berapakah gaya tekan ke atas?

Penyelesaian

𝜌𝑐 = 1000 kg/m3

g = 9,8 m/s2

Vc = 20 m3

𝐹𝑎 = 𝜌𝑐 𝑉𝑐 𝑔

= (1000 kg/m3)(20 m3)(9,8 m/s2)


= 196000 N

Hidrometer : Bahan kajian 1

Gambar 3. Hidrometer dan Bagian-bagiannya


Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk massa jenis cairan. Nilai massa jenis
suatu cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer. Hidrometer
akan mengapung jika kita masukan dalam suatu cairan. Banyaknya bagian yang
mengapung tergantung pada massa jenis cairan. Gambar 3 di atas adalah gambar
hidrometer dan bagian-bagiannya.

Hidrometer memiliki massa tertentu yaitu h. Jika kita masukan dalam zat cair hidrometer
akan memindahkan cairan sebesar volume hidrometer yang masuk, misalnya V h. Gaya-gaya
yang bekerja pada hidrometer adalah gaya apung dan gaya beratyang saling berlawanan
arah sehingga:

Vh ρc g = berat hidrometer

(Ahh )ρc g = w

w m
hh = =
Aρc g Aρc

Panjang hidrometer hh jika c cairan besar maka hh akan rendah dan menunjukan
angka yang lebih besar. Skala pada hidrometer diberi angka kecil di ujung atas
hidrometer dan di beri angka yang lebih besar di bagian bawah hal ini menunjukan
makin besar kerapatan cairan maka skala yang ditunjukan hidrometer juga besar.

Hidrometer : Bahan kajian 2

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Nilai massa jenis
cairan dapat kita ketahui dengan membaca skala pada hidrometer. Misalnya, dengan
mengetahui massa jenis susu, maka dapat ditentukan kadar lemak dalam susu, dan dengan
mengetahui massa jenis zat cairan anggur, dapat ditentukan kadar air keras dalam cairan
anggur. Hidrometer umumnya digunakan untuk memeriksa muatan aki mobil. Hidrometer
terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki tiga bagian.
Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Hydrometer sering juga disebut aerometer. Hidrometer
atau aerometer yang mempunyai skala yang dapat langsungmenunjukkan berat jenis zat cair
disebut densimeter. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Jadi, gaya apung yang
dihasilkan menjadi lebih besar sehingga hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang
dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan
perubahan besar pada kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan
bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.

Hidrometer dapat dikalibrasi untuk kegunaan yang berbeda, seperti alat pengukur jumlah
susu untuk mengukur kepadatan (creaminess) dari susu, saccharometer untuk mengukur
kepadatan gula dalam cairan, atau pengukur banyaknya alkohol untuk mengukur kadar
alkohol yang lebih tinggi. Pengoperasian hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes
bahwa suspensi pada fluida akan didorong oleh kekuatan yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan. Dengan demikian, semakin rendah kerapatan zat tersebut, lebih jauh
hidrometer akan tenggelam.
Dalam cairan dengan berat jenis rendah seperti minyak tanah, bensin, dan alkohol,
hidrometer akan tenggelam lebih dalam dan dalam cairan dengan berat jenis tinggi seperti
air garam, susu, dan asam hidrometer tidak akan tenggelam teralu jauh. Biasanya hidrometer
memiliki dua instrumen yang terpisah, satu untuk cairan berat, di mana tanda 1.000 untuk air
sudah dekat bagian atas batang, dan satu untuk cairan ringan, di mana tanda 1.000 sudah
dekat bagian bawah. Dalam banyak industri satu set hidrometer digunakan mencakup
rentang berat jenis 1,0-0,95 dan 0,95-0,9 untuk memberikan pengukuran yang lebih tepat.

Gambar 2. Hidrometer
PRINSIP
Pengoperasian hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes bahwa tersuspensi pada
fluida akan didukung oleh kekuatan sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Dengan
demikian, semakin rendah kerapatan zat tersebut, lebih jauh hidrometer akan tenggelam.
(Lihat juga kepadatan relatif dan hidrometer.)
Ketika hidrometer dicelupkan ke dalam fluida, maka fluida akan memberikan gaya ke atas
yang besarnya sama dengan berat hydrometer. Gaya ini terkonversikan menjadi massa jenis
zat cair yang diukur, karena di dalam hidrometer terdapat zat cair yang massa jenisnya sudah
diketahui dan tertuang dalam skala yang tertera pada hidrometer.

Secara matematis hukum Archimedes diformulasikan:


Gaya ke atas = berat hidrometer
Vbf ρfg = w, w hidrometer konstan
(Ahbf) ρf g = mg, sebab Vbf = Ahbf
Persamaan Hidrometer :
m
hbf =
Aρf

Ket : hbf = tinggi tangkai yang tercelup (m)


m = massa hidrometer (kg)
A = luas tangkai (m2)
ρf = massa jenis cairan (kg/m3)
Massa hidrometer m dan luas tangkai A adalah tetap, sehingga tinggi tangkai yang tercelup di
dalam cairan hbf berbanding terbalik dengan massa jenis cairan ρf. Jika massa jenis cairan kecil
(ρf kecil), tinggi hidrometer yang tercelup di dalam cairan besar (hbf besar). Akan didapat
bacaan skala yang menunjukkan angka yang lebih kecil.

Hukum Archimedes berlaku untuk semua fluida termasuk gas dan zat cair.
Jika benda tercelup semua maka Vbf = volume benda.

Pada benda yang dimasukkan ke dalam zat cair, akan terjadi tiga kemungkinan keadaan, yaitu
terapung, melayang dan tenggelam. Ketiga kemungkinan keadaan tersebut terjadi ditentukan
oleh perbandingan massa jenis benda dengan massa jenis fluida. Apabila massa jenis benda
lebih kecil dari massa jenis fluida ( ρb< ρf ) maka benda terapung. Benda berada dalam
keadaan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida (ρf = ρb ) dan
benda dalam keadaan tenggelam apabila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida
ρb rata rata> ρf.

Cara membaca Hasil Pengukuran


Cara membaca hasil pengukuran pada hidrometer adalah dengan membaca skala yang
ditunjuk oleh zat cair yang naik dalam hidrometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran
ini adalah g cm-3 . skala yang terbaca ini merupakan massa jenis relatif.
Persamaan Kontuinitas:

Fluida bergerak contohnya adalah asap yang bergerak. Tampak garis aliran laminer yang
stasioner pada penngujian tingkat aerodinamis desain mobil. Materi fisika yang berkaitan
dengan fluida bergerak, antara lain, persamaan kontinuitas, hukum Bernoulli yang membahas
tekanan pada fluida yang bergerak, dan penerapan hukum Bernoulli.

Contoh Fluida Bergerak

Persamaan Kontinuitas Pada Fluida Bergerak

Pada saat kita akan menyemprotkan air dengan menggunakan selang, kita akan melihat
fenomena fisika yang aneh tapi nyata. Ketika lubang selang dipencet, maka air yang keluar
akan menempuh lintasan yang cukup jauh. Sebaliknya ketika selang dikembalikan seperti
semula maka jarak pancaran air akan berkurang. Fenomena fisika tersebut dapat dijelaskan
dengan mempelajari bahasan tentang persamaan kontinuitas berikut.

Persamaan kontinuitas menghubungkan kecepatan fluida di suatu tempat dengan tempat


lain. Sebelum menurunkan hubungan ini, kita harus memahami beberapa istilah dalam aliran
fluida. Garis alir (stream line) didefinisikan sebagai lintasan aliran fluida ideal (aliran lunak).
Garis singgung di suatu titik pada garis alir menyatakan arah kecepatan fluida. Garis alir tidak
ada yang berpotongan satu sama lain. Tabung air merupakan kumpulan dari garis-garis alir.
Pada tabung alir, fluida masuk dan keluar melalui mulut-mulut tabung. Fluida tidak boleh
masuk dari sisi tabung karena dapat menyebabkan terjadinya perpotongan garis-garis alir.
Perpotongan ini akan menyebabkan aliran tidak lunak lagi.

Debit fluida yang masuk sama dengan yang keluar

Misal terdapat suatu tabung alir seperti tampak pada gambar diatas. Air masuk dari ujung kiri
dengan ke cepatan v1 dan keluar di ujung kanan dengan kecepatan v2. Jika kecepatan fluida
konstan, maka dalam interval waktu Δt fluida telah menempuh jarak Δs1 = v1 x Δt. Jika luas
penampang tabung kiri A1 maka massa pada daerah yang diarsir adalah :

Δm1 = ρ1 A1 ΔS1 = ρ1 A2 v1 Δt

Demikian juga untuk fluida yang terletak di ujung kanan tabung, massanya pada daerah yang
diarsir adalah :

Δm2 = ρ2 A2 ΔS1 = ρ2 A2 v2 Δt

Karena alirannya lunak (steady) dan massa konstan, maka massa yang masuk penampang A1
harus sama dengan massa yang masuk penampang A2. Oleh karena itu persamannya menjadi:

Persamaan di atas dikenal dengan nama persamaan kontinuitas. Karena fluida inkonpresibel
(massa jenisnya tidak berubah), maka persamaan menjadi:

A1 v1 = A2 v2

Menurut persamaan kontinuitas, perkalian luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap
titik sepanjang suatu tabung alir adalah konstan. Persamaan di atas menunjukkan bahwa
kecepatan fluida berkurang ketika melewati pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa
sempit. Itulah sebabnya ketika orang berperahu disebuah sungai akan merasakan arus
bertambah deras ketika sungai menyempit.
Perkalian antara luas penampang dan volume fluida (A × v) dinamakan laju aliran atau fluks
volume (dimensinya volume/waktu). Banyak orang menyebut ini dengan debit (Q = jumlah
fluida yang mengalir lewat suatu penampang tiap detik). Secara matematis dapat ditulis :

Q = A × v = V/t

dengan V menyatakan volume fluida bergerak yang mengalir dalam waktu t.

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh
Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an.
Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk merumuskan hukumnya.

Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:

 Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous.


 Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.
 Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik
sebagai keuntungan atau kerugian panas.
 Tidak ada pompa di bagian pipa
 Aliran fluida laminar (bersifat tetap)

Rumus Hukum Bernoulli:

di mana:

Keterangan:
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m^3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s^2)

Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai


berikut:

 Aliran bersifat tunak (steady state)


 Tidak terdapat gesekan

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

Aplikasi Hukum Bernoulli Hukum Bernoulli bermanfaat bagi kehidupan manusia, beberapa
aplikasi penerapan hukum bernoulli diantaranya adalah:

Alat Ukur Venturi


Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk mengukur laju
aliran suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa
dengan luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah (2), luas penampang mengecil
menjadi A2. Suatu tabung manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis
ρ’ dipasang pada pipa.

Contoh Soal
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 × 10–
3 m2digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua
manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa =
13.600 kg/m3).

Anda mungkin juga menyukai