PENDAHULUAN
Fluida adalah zat cair yang dapat mengalir dan sedikit memberikan
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu, yang
termaksud fluida hanyalah zat cair dan zat gas. Fluida yang saat ini di
lakukan pada percobaan yaitu fluida statis.
257
Prinsip dari tekanan hidrostatik dalam kehidupan sehari-hari sangat
banyak,misalnya tekanan hidrostatik yang dialami penyelam di dasar
laut.Ini sangat penting agar kita mengetahui seberapa dalam kita harus
menyelam,agar telinga kita tidak merasa sakit.Pada umumnya tekana pada
kedalaman yang sama dalam zat cair adalah sama.
258
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan
bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara sistematis,
persamaan tekanan dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑭
P=
𝑨
m = massa (kg)
A = luas (m²)
259
Oleh karena itu m = 𝜌 . Ѵ
𝝆.Ѵ·𝒈
P=
𝑨
Ѵ = volume (m3)
A = luas (m²)
𝝆 .(𝑨 .𝒉)𝒈
P= = 𝝆. 𝒈. 𝒉
𝑨
A = luas (m²)
260
dipindahkan oleh bagian benda yang terendam tersebut . berat jenis air tawar
adalah 1000 kg/m3 maka berat benda tersebut seolah olah akan berkurang
sebesar 1000 kg untuk setiap 1 m3 air yang dipindakan secara mekanis dapat
dituliskan :
F A = 𝝆. 𝒈. 𝒉
Menurut Archimedes benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
dari pada udar karena dalam air bendah mendapat gaya keatas . maka
bunyinya bahwa setiap benda yang dicelupkan seluru atau sebagian dari
permukaan benda akan mengalami gaya keatas (Fa) sebesar zat cair yang
dipindahkan sementara ketika di udarah , benda memiliki berat yang
sesunggunya hukum archimedes dapat dituliskan dengan persamaan :
Wu = m . g
m = massa (kg)
261
ketika dalam iar benda dikatakan memilii berat semu digunakan dengan :
Ws = Wu – F. A
Gaya angkat keatas disebut juga gaya apung . gaya apnung adalah
gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang ditimbulkan , karena gaya
hidrotatis yang dikerjakan fluida antara permukaan bawah dan permukaan
atas :
F1 = P1 A
F2 = P2 A
Gaya yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F1 dan F2.
Fa = ∑.F
Fa =F2.F1
Fa = P2A . P1A
Fa = (P2A.P1A)
Fa = (h2 – h1 ) 𝜌. 𝑔. ℎ
262
Keterangan : F = gaya (N)
P = Tekanan (N/m2)
g = gravitasi (m/s2)
A = luas (m2)
h = tinggi (m)
263
Hukum utamat hidrostatik juga berlaku pada pipa u (bejana
berhubungan ) yang di isi lebih satu macam zat cair yang tidak bercampur .
percobaan pipa u ini biasanya digunkan untuk menentukan massa jenis zat
cair . berdasrkan tekanan hidrostatik maka kita dapat mentukan besarnya gaya
tekanan hidrostatik yang bekerja pada dasar bejana tersebut.
Tekanan pada suatu titik dalam fluida diam adalah sama dengan
segalah arah. Tekanan hidrostatik dapat dihitung denagn rumus :
𝝆. 𝝅. 𝒈. 𝒂 = 𝝆. 𝒈. 𝒕
ℎ ℎ
𝑝2 = 𝜌. cos 𝑑 (𝑦𝑐 + ) 𝑑𝑎𝑟𝑖𝑝1 = 𝜌. 𝑔 cos 𝑑 (𝑦𝑐 − )
2 2
1 ℎ2
𝑒= ·
12 𝑦𝑐
264
2.5. Menentukan Resultan Gaya
𝒑𝒄 = 𝝆. 𝒈. 𝒕𝒆
Keteranagn :
𝒑𝒄 = 𝝆. 𝒈. 𝐜𝐨𝐬 ∝ . 𝒚𝒕
265
2.6 Menentukan Pusat Tekanan
Gambar 2.2 (a) Active surface dan (b) planer center of gravity
𝒉 𝒉 𝟐𝒉
∑𝑴 = 𝟎 ∶ 𝑨 ( + 𝑪) = 𝑨𝟏 + 𝑨𝟐
𝟐 𝟐 𝟑
Dimana :
A2 = P1.h
𝑷𝟐−𝑷𝟏
A2 = 𝒉
𝟐
A = A1+ 𝑨𝟐
Sehingga :
𝟏 𝑷𝟐 –𝑷𝟏
𝝆= 𝒉 𝑷𝟏 +𝑷𝟐
𝟓
Fc = 𝝆𝒄 − 𝑨𝒂𝒄𝒕𝒊𝒗
266
2.7. Water Vessel
1
𝑒= s
6
𝑠 – 50 𝑚𝑚
Ip = 150 𝑚𝑚 + 𝑒
267
Keterangan: 𝑒=jarak pusat tekanan dari pusat bidang datar(m)
Pc = 𝜌. 𝑔. (𝑠 − 50 𝑚𝑚)
Fp = Pc.Aact
268
2.7.2 Posisi water vessel dimiringkan dengan sudut tertentu
1
𝑒= h
6
1
Ip = 200 𝑚𝑚 – ℎ
3
1 (100 𝑚𝑚) 2
𝑒= 12 𝒔−𝒔𝒕 50 𝑚𝑚
𝒄𝒐𝒔𝜶
Ip = 150 𝑚𝑚 + 𝑒
269
b.Menentukan resultan gaya
Pc = 𝜌. 𝑔. (𝑠 − 𝑠𝑡 − 50 𝑚𝑚. 𝑐𝑜𝑠𝛼)
Resultan gaya
Fp =Pc.Aact
Fp =resultan gaya(N)
270
2.7.3 Posisi water vessel 90°
𝑒= 0
Ip = 150 𝑚𝑚
Resultan gaya:
271
2.8. penerapan tekanan hidrostatik
1. Kapal selam
Kapal selam adalah contoh penerapan hidrostatik,karena
manusia tidak mampu menyelam terlalu dalam dibuat lah kapal selam
yang terbuat dari bahan yang sangat kokoh dan kuat serta memiliki
bentuk hampir bulat. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi besarnya
tekanan hidrostatik didalam kapal selam.
2. Bendungan
Pembuatan dinding bangunan bendungan bagian bawah lebih
tebal dari atas karena sesuai konsep tekanan hidrostatik bahwa semakin
dalam maka tekanan akan semakin besar. Dinding bendungan bagian
bawah dibuat lebih tebal dari bagian atas agar bendungan tidak jebol
karena tekanan zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.
3. Pemasangan Infus
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran
tekanan darah pasien. Hal ini dilakukan karena pemasangan infus
harus memperhatikan tekanan darah pasien. Dimana tekanan infus
harus lebih tinggi dari tekanan darah pasien agar cairan infus mengalir
kedalam tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih besar dari
tekanan cairan infus maka yang terjadi darah pasien akan mengalir
melalui selang infus menuju kantong infus.
272
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.2 Tempat
Praktikum ini dilaksanan di Laboratorium Keairan Fakultas
Teknik Universitas Haluoleo, Kendari.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah air dan pewarna
makanan.
273
3.3. Sketsa alat uji
Keterangan :
1. Bejana air berfungsi untuk menampung air.
2. Penahan, berfungsi sebagai pengunji bejanaair pada derajat
3. Slider, berfungsi untuk mengunci pergerakan nivo
4. Stop pin, berfungsi sebagai penahan pergerakan keseimbangan.
5. Skala ketiggian air, befungsi untuk mengukur tinggi air.
6. Rider, befungsi mengatur skala pada mistar beban sekaligus
mengantung beban.
7. Beban, berfungsi sebagai pemberat.
8. Tangkai pegangan sebagai pegangan untuk memindahkan alat atau
menggeser alat.
9. Nivo berfungsi sebagai penyeimbang alat.
274
3.4. Prosedur Percobaan
Percobaan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu :
a. Prosedur percobaan pada saat derajatnya ( α = 0o)
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Campurkan pewarna dalam air.
3. Atur nivo posisi pada keseimbangan pada lingkaran dengan
menggunakan slider dengan klem agar tidak bergerak.
4. Atur skala pada mistar skala sesuai ketentuan.
5. Posisi bejana air pada 0o.
6. Gantungkan beban sesuai berat yang telah ditentukan.
7. Isi air ke dalam bejana sampai nivo berada dalam keadaan
seimbang kemudian baca St dan Sh nya beserta ketinggian air.
8. Tambahkan beban berikutnya dan tambahkan air sampai nivo
kembali seimbang, dan baca ketinggian air.
9. Lanjutkan langkah 6 – 8 pada beban yang lain.
10. Kosongkan air yang ada di dalam bejana.
275
BAB IV
ANALISA DATA
0,5 0,238
90 0,2 0
1,5 0,250
276
4.1.2 Untuk L = 0,212 m
Tabel 4.2 Hasil pengamatan L = 0,212 m
Beban F Sudut α Ketinggian air St Sh
(N) (o) (m) (m) (m)
0,5 0,068
1,5 0,090
3 0,120
0 0 0
4 0,138
4,5 0,148
6 0,176
0,5 0,092
1,5 0,116
3 0,146
40 0,048 0,124
4 0,164
4,5 0,174
6 0,202
0,5 0,240
90 0,2 0
1,5 0,252
Sumber : Hasil Pengamatan Praktikum, Kelompok II, 2017
277
4.2. Analisa Perhitungan
4.2.1 Untuk ∝ = 0° dengan L = 0,187 m
A. Untuk beban 0,5 N
Dik : Fg = 0,5 N
S = 0,064 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
L = 0,187 m
st =0m
sh =0m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
1
e = 6𝑠
1
= 6 0,064
= 0,0107 m
1
Ld = 0,2 - 𝑠
3
1
= 0,2 - 0,064
3
= 0, 1787 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑠
Pc = ρ.g 2
0,064
= 1000 . 9,81 2
2
= 313,92 N/m
Aact = s . b
= 0,064 . 0,075
= 0,0048 m2
278
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 313,92 . 0,0048
= 1,5068 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 0,5 . 0,187
= 0,0935 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 1,5068 . 0,1787
= 0,198 Nm
279
= 0,014 m
1
Ld = 0,2 - 𝑠
3
1
= 0,2 - 0,084
3
= 0,172 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑠
Pc = ρ. g
2
0,084
= 1000 . 9,81 2
= 412,02 N/m2
Aact = s . b
= 0,084 . 0,075
= 0,0063 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 412,02 . 0,0063
= 2,5957 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 1,5 . 0,187
= 0,2805 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 2,5957 . 0,172
= 0,4465 Nm
C. Untuk beban 3 N
Dik : Fg = 3 N
S = 0,098 m
ρ = 1000 Kg/m3
280
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
st =0m
sh = 0 m
L = 0,187 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
0,12
e = 12 ( 𝑠−0,05)
0,12
= 12 ( 0,11−0,05)
= 0,0139 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0139
= 0,1639 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (s – 0,05)
= 1000 . 9,81 ( 0,11 – 0,05 )
= 588,6 N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
maka,
Fp = Pc . Aact
= 588,6 . 0,0075
= 4,4145 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
281
= 3 . 0,187
= 0,561 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 4,4145 . 0,1639
= 0,7235 Nm
D. Untuk beban 4 N
Dik : Fg =4N
S = 0,126 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
st =0m
sh =0m
L = 0,187 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
0,12
e = 12( 𝑠−0,05 )
0,12
= 12(0,126−0,05 )
= 0,011 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,011
= 0,161 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (s – 0,05)
282
= 1000 . 9,81 ( 0,126 – 0,05 )
= 745,56 N/m2
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 745,56 . 0,0075
= 5,5917 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 4 . 0,187
= 0,7480 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 5,5917 . 0,161
= 0,9001 Nm
Dik : Fg = 4,5 N
S = 0,136 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
st =0m
sh = 0 m
L = 0,187 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
283
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
( 0,1 )²
e = 12 (𝑠−0,05 )
( 0,1 )²
= 12 ( 0,136−0,05 )
= 0,0097 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0097
= 0,1597 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 (0,136 - 0,05 )
= 843,66 N/m2
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 843,66 . 0,0075
= 6,3275 N
3. Menentukan momen
ƩM =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,187
= 0,8415 Nm
ƩM =0
= Fp . Ld
= 6,3275 . 0,1597
= 1,0104 Nm
284
F. Untuk beban 6 N
Dik : Fg =6N
S = 0,16 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
L = 0,187 m
st =0m
sh =0m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
( 0,1 )²
e = 12 ( 𝑠− 0,05 )
( 0,1 )²
= 12 ( 0,16− 0,05)
= 0,0076 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0076
= 0,1576 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 ( s – 0,05 )
= 1079,1 N/m2
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
maka,
Fp = Pc . Aact
285
= 1079,1 . 0,0075
= 8,0933 N
3. Menentukan momen
ƩM =0
= Fg . L
= 6 . 0,187
= 1,1220 Nm
ƩM =0
= Fp . Ld
= 8,0933 . 0,1576
= 1,2753 Nm
= 0,047 m
286
1
e =6h
1
= 6 0,047
= 0,0078 m
1
Ld = 0,2 - h
3
1
= 0,2 - 0,047
3
= 0,1843 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑆−𝑆𝑡
Pc = ρ.g 2
0,084−0,048
= 1000 . 9,81
2
= 176,58 N/m2
Aact = h . b
= 0,047 . 0,075
= 0,0035 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 176,58 . 0,0035
= 0,6224 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 0,5 . 0,187
= 0,0935Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 0,6224 . 0,1843
= 0,1147 Nm
287
Fg =1,5 N
S = 0,108 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
st = 0,048 m
sh = 0,124 m
b = 0,075 m
L = 0,187 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
𝑆−𝑆𝑡
h = 𝐶𝑜𝑠 ∝
0,108−0,048
= cos 40
= 0,0783 m
1
e =6 h
1
= 6 0,0783
= 0,0131 m
1
Ld = 0,2 - h
3
1
= 0,2 - 0,0783
3
= 0,1739 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑆−𝑆𝑡
Pc = ρ.g 2
0,108−0,040
= 1000 . 9,81 2
= 294,30 N/m²
Aact = h . b
= 0,0783 . 0,075
288
= 0,0059 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 294,30 . 0,0059
= 1,7288 N
3 Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 1,5 . 0,187
= 0,2805 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 1,7288 . 0,1739
= 0,3006 Nm
C. Untuk beban 3 N
Dik : ɑ = 40°
Fg =3N
S = 0,138 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
St = 0,048 m
Sh = 0,124 m
b = 0,075 m
L = 0,187 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
289
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,138−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
= 0,1419 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,1419
= 0,2919 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-St-0,05 .cos α )
= 1000 . 9,81 (0,138-0,048-0,05 . cos 40 )
= 507,155 N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 507,16 . 0,0075
= 3,8037 N
3. Menentukan momen
ƩM =0
= Fg . L
= 3 . 0,187
= 0,5610Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 3,8037. 0,2919
= 1,1101 Nm
D. Untuk beban 4 N
Dik : ɑ = 40°
290
Fg = 4 N
S = 0,154 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
St = 0,048 m
Sh = 0,124 m
L = 0,187 m
b = 0,075
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,154−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
= 0,2704 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,2704
= 0,2704 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-St-0,05 .cos α )
= 1000 . 9,81 (0,154-0,048-0,05 . cos 40 )
= 664,115 N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 664,115 . 0,0075
291
= 4,9809 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 4 . 0,187
= 0,7480 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 4,9809 . 0,2704
= 1,3471 Nm
(0,1)2
= 0,162−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
292
= 0,112 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,112
= 0,262 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-St-0,05 .cos α )
= 1000 . 9,81 (0,162 - 0,048 - 0,05 . cos 50 )
= 742,595 N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 742,595 . 0,0075
= 5,5695 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 4,5 . 0,187
= 0,8415 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 5,5695. 0,262
= 1,4592 Nm
F. Untuk Beban 6 N
Dik : ɑ = 40°
S = 0,186 m
Fg = 6N
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
293
St = 0,048 m
Sh = 0,124 m
b = 0,075 m
L = 0,187 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,186−0,048
12 ( )0,05
cos 40
= 0,0925 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0925
= 0,2425 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-St-0,05 .cos α )
= 1000 . 9,81 (0,186 - 0,048 - 0,05 . cos 40 )
= 978,035 N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
maka
Fp = Pc . Aact
= 978,035 . 0,0075
= 7,3353 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
294
= 6 . 0,187
= 1,122 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 7,3353. 0,2425
= 1,7789 Nm
295
= 0,5 . 0,187
= 0,0935 Nm
ƩM =0
= Fp . Ld
= 2,7959 . 0,15
= 0,4194 Nm
296
= 0,2805 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 1,6788 . 0,15
= 0,5518 Nm
= 0,0113 m
1
Ld = 0,2 - s
3
1
= 0,2 - 0,068
3
= 0,01773 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑆
Pc = ρ.g 2
297
0,068
= 1000 . 9,81 2
2
= 333,54 N/m
Aact = s . b
= 0,068. 0,075
= 0,0051 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 333,54 . 0,0051
= 1,7011 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 0,5 . 0,212
= 0,1060 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 1,7011 . 0,1773
= 0,3017 Nm
298
b. Menentukan resultan gaya?
c. Menentukan momen?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
1
e =6s
1
= 6 0,09
= 0,0150 m
1
Ld = 0,2 - s
3
1
= 0,2 - 0,09
3
= 0,1700 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑆
Pc = ρ.g 2
0,09
= 1000 . 9,81
2
= 441,45 N/m2
Aact = s . b
= 0,09. 0,075
= 0,0068 m2
Fp = Pc . Aact
= 441,45 . 0,006
= 2,9798 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 1,5 . 0,212
= 0,3180 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 2,9798 .0,1700
= 0,5066 Nm
299
C. Untuk Beban 3 N
Dik : ɑ = 0°
Fg =3N
S = 0,12 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
st =0
sh =0
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya?
c. Menentukan momen?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
0,12
e = 12−(𝑠−0,005)
0,12
= 12−(0,12−0,005)
= 0,0119 m
Ld = 0,15 +e
= 0,15 +0,0119
= 0,1619 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (s-0,05)
= 1000 . 9,81 (0,12-0,05)
= 686,7 N/m2
Aact = 0,1 . b
= 0,1. 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
300
= 686,7 . 0,0075
= 5,1503 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 3 . 0,212
= 0,6360 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 5,1503 .0,1619
= 0,8339 Nm
D. Untuk Beban 4 N
Dik : Fg =4N
ɑ = 0°
S = 0,138 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
St =0m
Sh =0m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan?
b. Menentukan resultan gaya?
c. Menentukan momen?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 12 (𝑠−0,05)
(0,1)2
= 12 (0,138−0,05)
= 0,0095 m
301
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0095
= 0,1595 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-0,05 )
= 1000 . 9,81 (0,138-0,05 )
= 863,28N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 863,28 . 0,0075
=6,4746 N
3. Menentukan momen
ƩM= 0
= Fg . L
= 4 . 0,212
= 0,8480 Nm
ƩM= 0
= Fp . Ld
= 6,4746 .0,1595
= 1,0325 Nm
Dik : Fg = 4,5 N
ɑ = 0°
L = 0,212 m
St =0
Sh =0
302
S = 0,148 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya?
c. Menentukan momen?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 12 (𝑠−0,05)
(0,1)2
=
12(0,148−0,05)
= 0,0085 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0085
= 0,1585 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-0,05 )
= 1000 . 9,81 (0,148 - 0,05 )
= 961,38 N/m²
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 961,38 . 0,0075
= 7,2104 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 4,5 . 0,212
= 0,9540 Nm
303
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 7,2104 . 0,1585
= 1,1429 Nm
F. Untuk Beban 6 N
Dik : Fg =6N
ɑ = 0°
L = 0,212 m
St =0
Sh =0
S = 0,176 m
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya?
c. Menentukan momen?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 12 (𝑠−0,05)
(0,1)2
= 12(0,176−0,05)
= 0,0066 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,006
= 0,1566 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g ( S-0,05 )
= 1000 . 9,81 (0,175-0,05 )
= 1236,1 N/m²
304
Aact = 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 1236,1 . 0,0075
= 9,2705 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 6 . 0,212
= 1,2720 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 9,2705.0,1566
= 1,4519 Nm
305
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
𝑆−𝑆𝑡
h = 𝐶𝑜𝑠 ∝
0,092−0,048
= cos 40
= 0,0574 m
1
e = h
6
1
= 6 0,0574
= 0,0096m
1
Ld = 0,2 - h
3
1
= 0,2 - 0,0574
3
= 0,1809 m
2. Menentukan resultan gaya
𝑆−𝑆𝑡
Pc = ρ.g 2
0,092−0,048
= 1000 . 9,81 2
= 215,82 N/ m²
Aact = h . b
= 0,0574 . 0,075
= 0,0043 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 215,82 . 0,0043
= 0,9297 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 0,5 . 0,212
= 0,1060 Nm
ƩM = 0
306
= Fp . Ld
= 0,9297 . 0,1809
= 0,1681 Nm
B. Untuk Beban 1,5 N
Dik : ɑ = 40°
L = 0,212 m
S = 0,116 m
Fg = 1,5 N
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
St = 0,048m
Sh = 0,124 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
𝑆−𝑆𝑡
h = 𝐶𝑜𝑠 ∝
0,116−0,048
= cos 40
= 0,0888 m
1
e = h
6
1
= 6 0,0888
= 0,0148 m
1
Ld = 0,2 - h
3
1
= 0,2 - 0,0888
3
= 0,1704 m
307
2. Menentukan resultan gaya
𝑆−𝑆𝑡
Pc = ρ.g 2
0,116−0,048
= 1000 . 9,81 2
= 333,5400 N/m²
Aact = h . b
= 0,0888 . 0,078
= 0,0067 m²
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 333,54 . 0,0067
= 2,2206 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 1,5 . 0,212
= 0,3180 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 2,2206 . 0,1704
= 0,3784 Nm
D. Untuk Beban 3 N
Dik : ɑ = 40°
L =0,212 m
S = 0,146 m
Fg = 3 N
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
St = 0,048 m
308
Sh = 0,124 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,146−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
= 0,1303 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,1303
= 0,2803 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – St – (0,05 . cos α))
= 1000 . 9,81 (0,146 – 0,074 – (0,05 . cos 40°))
= 585,635 N/m²
Aact= 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 585,635 . 0,0075
= 4,3923 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 3 . 0,212
= 0,6360 Nm
ƩM = 0
309
= Fp . Ld
= 4,3923.0,2803
= 1,2311 Nm
D. Untuk beban 4 N
Dik : ɑ = 40°
L = 0,212 m
S = 0,164 m
Fg = 4 N
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
St = 0,048 m
Sh =0,124 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,164−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
= 0,1101 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,1101
= 0,2601 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – St – (0,05 . cos α))
= 1000 . 9,81 (0,164 – 0,048 – (0,05 . cos 40°))
= 762,215 N/m²
310
Aact= 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 762,215 . 0,0075
= 5,7166 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 4 . 0,212
= 0,8480 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 5,7166 . 0,2601
= 1,467 Nm
311
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,174−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
= 0,1023 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,1023
= 0,2533 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – St – (0,05 . cos α))
= 1000 . 9,81 (0,174 – 0,048 – (0,05 . cos 40°))
= 860,315 N/m²
Aact= 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
= 860,315 . 0,0075
= 6,4524 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 4,5 . 0,212
= 0,9540 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 6,4524 . 0,2513
= 1,6217 Nm
F. Untuk Beban 6 N
312
Dik : ɑ = 40°
L = 0,212 m
S = 0,202 m
Fg = 6 N
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
St = 0,048 m
Sh = 0,124 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
(0,1)2
e = 𝑆−𝑆𝑡
12 ( )0,05
𝐶𝑜𝑠 ∝
(0,1)2
= 0,202−0,048
12 ( )0,05
𝑐𝑜𝑠 40
= 0,0829 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0829
= 0,2329 m
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – St – (0,05 . cos α))
= 1000 . 9,81 (0,202 – 0,048 – (0,05 . cos 40°))
= 1134,44 N/m²
Aact= 0,1 . b
= 0,1 . 0,075
= 0,0075 m2
Maka,
Fp = Pc . Aact
313
= 1134,44 . 0,0075
= 8,5125 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 6 . 0,212
= 1,272 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 8,5125 . 0,2329
= 1,9826 Nm
314
= 1000 9,81 (0,24-0,2)(0,1 . 0,075)
= 2,943 N
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
= 0,5 . 0,212
= 0,106 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
= 2,943 . 0,15
= 0,4415 Nm
B. Untuk beban 1,5 N
Dik : ɑ = 90°
L =0,212m
S = 0,252 m
Fg = 1,5 N
ρ = 1000 Kg/m3
g = 9,81 m/s2
b = 0,075 m
St = 0,2 m
Sh = 0 m
Dit : a. Menentukan titik pusat tekanan ?
b. Menentukan resultan gaya ?
c. Menentukan momen ?
Penyelesaian:
1. Menentukan titik pusat tekanan
e =0𝑚
Ld = 0,15
2. Menentukan resultan gaya
Pc = ρ.g (S – St ) (0,01 . 6)
= 1000 . 9,81 (0,252 – 0,2 ) (0,1 . 0,075)
315
= 3,826N/m²
3. Menentukan momen
ƩM = 0
= Fg . L
=1,5 . 0,212
= 0,318 Nm
ƩM = 0
= Fp . Ld
=3,8259 .0,15
= 0,5739Nm
316
Tabel 4.3 rekapitulasi hasil perhitungan untuk L = 0,187 m
Beban Sudut S St Sh Titik pusat tekanan Resultan gaya Momen gaya
(N) (°) (m) (m) (m) h (m) e (m) Ld (m) Pc (Pa) Aact (m2) Fp (N) ƩM=0 (Nm) ƩM=0 (Nm)
0.5 0.0640 0.0107 0.1787 313.9200 0.0048 1.5068 0.0935 0.2692
1.5 0.0840 0.0140 0.1720 412.0200 0.0063 2.5957 0.2805 0.4465
3.0 0.1100 0.0139 0.1639 588.6000 0.0075 4.4145 0.5610 0.7235
0
4.0 0.1260 0 0 0.0110 0.1610 745.5600 0.0075 5.5917 0.7480 0.9001
4.5 0.1360 0.0097 0.1597 843.6600 0.0075 6.3275 0.8415 1.0104
6.0 0.1600 0.0076 0.1576 1079.1000 0.0075 8.0933 1.1220 1.2753
0.5 0.0840 0.0470 0.0078 0.1843 176.5800 0.0035 0.6224 0.0935 0.1147
1.5 0.1080 0.0783 0.0131 0.1739 294.3000 0.0059 1.7288 0.2805 0.3006
3.0 0.1380 0.1175 0.1419 0.2919 507.1552 0.0075 3.8037 0.5610 1.1101
40
4.0 0.1540 0.048 0.124 0.1384 0.1204 0.2704 664.1152 0.0075 4.9809 0.7480 1.3471
4.5 0.1620 0.1488 0.1120 0.2620 742.5952 0.0075 5.5695 0.8415 1.4592
6.0 0.1860 0.1801 0.0925 0.2425 978.0352 0.0075 7.3353 1.1220 1.7789
0.5 0.2380 0 0.1500 2.7959 0.0935 0.4194
90 0.2 0
1.5 0.2500 0 0.1500 3.6788 0.2805 0.5518
Sumber : Hasil Perhitungan Analisa Data Kelompok II, 2017
317
Tabel 4.4 rekapitulasi hasil perhitungan untuk L = 0,212 m
Beban Sudut S St Sh Titik pusat tekanan Resultan gaya Momen gaya
(N) (°) (m) (m) (m) h (m) e (m) Ld (m) Pc (Pa) Aact (m2) Fp (N) ƩM=0 (Nm) ƩM=0 (Nm)
0.5 0.0680 0.0113 0.1773 333.5400 0.0051 1.7011 0.1060 0.3017
1.5 0.0900 0.0150 0.1700 441.4500 0.0068 2.9798 0.3180 0.5066
3.0 0.1200 0.0119 0.1619 686.7000 0.0075 5.1503 0.6360 0.8339
0 0 0
4.0 0.1380 0.0095 0.1595 863.2800 0.0075 6.4746 0.8480 1.0325
4.5 0.1480 0.0085 0.1585 961.3800 0.0075 7.2104 0.9540 1.1429
6.0 0.1760 0.0066 0.1566 1236.0600 0.0075 9.2705 1.2720 1.4519
0.5 0.0920 0.0574 0.0096 0.1809 215.8200 0.0043 0.9297 0.1060 0.1681
1.5 0.1160 0.0888 0.0148 0.1704 333.5400 0.0067 2.2206 0.3180 0.3784
3.0 0.1460 0.1279 0.1303 0.2803 585.6352 0.0075 4.3923 0.6360 1.2311
40 0.048 0.124
4.0 0.1640 0.1514 0.1101 0.2601 762.2152 0.0075 5.7166 0.8480 1.4867
4.5 0.1740 0.1645 0.1013 0.2513 860.3152 0.0075 6.4524 0.9540 1.6217
6.0 0.2020 0.2010 0.0829 0.2329 1134.9952 0.0075 8.5125 1.2720 1.9826
0.5 0.2400 0 0.1500 2.9430 0.1060 0.4415
90 0.2 0
1.5 0.2520 0 0.1500 3.8259 0.3180 0.5739
Sumber : Hasil Perhitungan Analisa Data Kelompok II, 2017
318
4.4 Analisa Grafik
4.4.1 Analisa grafik untuk 𝛼 = 0 o dengan L = 0,187 m
s ΣM
0.064 0.0935
0.084 0.2805
0.11 0.5610
0.126 0.7480
0.136 0.8415
0.16 1.1220
Σ M = FG.L dan S
1.2
1.0
0.8
Σ M = FG . L
0.6
0.4
0.2
0.0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
S (m)
Gambar 4.1 grafik hubungan antara ketinggian air (s) dan ΣM = Fgx L
334
s ΣM
0.064 0.2692
0.084 0.4465
0.11 0.7235
0.126 0.9001
0.136 1.0104
0.16 1.2753
Σ M = FP.LD dan S
1.4
1.2
1.0
Σ M = FP . LD
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
S (m)
335
4.4.2 Analisa grafik untuk 𝛼 = 40o dengan L = 0,187 m
s ΣM
0.084 0.0935
0.108 0.2805
0.138 0.561
0.154 0.748
0.162 0.8415
0.186 1.122
Σ M = FG.L dan S
1.2
0.8
Σ M = FG . L
0.6
0.4
0.2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
S (m)
336
s ΣM
0.084 0.1147
0.108 0.3006
0.138 1.1101
0.154 1.3471
0.162 1.4592
0.186 1.7789
Σ M = FP.LD dan S
2.0
1.8
Σ M = FP . LD
1.6
1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
S (m)
Gambar 4.4 grafik hubungan antara ketinggian air (s) dan Σ M = Fp xLd
337
4.4.3 Analisa grafik untuk 𝛼=90o dengan L = 0,187 m
s ΣM
0.238 0.0935
0.25 0.2805
Σ M = FG.L dan S
0.3
0.25
Σ M = FG . L
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.236 0.238 0.24 0.242 0.244 0.246 0.248 0.25 0.252
S (m)
Gambar 4.5 grafik hubungan antara ketinggian air (s) dan Σ M =Fg x L
338
s ΣM
0.238 0.41938
0.25 0.55181
Σ M = FP.LD dan S
0.6
0.5
Σ M = FP . LD
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.236 0.238 0.24 0.242 0.244 0.246 0.248 0.25 0.252
S (m)
339
4.3.4 Analisa grafik untuk 𝛼=0o dengan L = 0,212 m
S ΣM
0.0680 0.1060
0.0900 0.3180
0.1200 0.6360
0.1380 0.8480
0.1480 0.9540
0.1760 1.2720
1.2
1.0
Σ M = Fg . L
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000
S (m)
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara ketinggian air (s) dan Σ M =Fg x L
340
S ΣM
0.0680 0.3017
0.0900 0.5066
0.1200 0.8339
0.1380 1.0325
0.1480 1.1429
0.1760 1.4519
Σ M = FP.LD dan S
1.6
1.4
1.2
Σ M = FP . LD
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000
S (m)
Gambar 4.8 grafik hubungan antara ketinggian air (s) dan Σ M =Fp x Ld
341
4.3.5 Analisa grafik untuk 𝛼=40o dengan L = 0,212 m
S ΣM
0.0920 0.1060
0.1160 0.3180
0.1460 0.6360
0.1640 0.8480
0.1740 0.9540
0.2020 1.2720
1.4
Σ M = FG.L dan S
1.2
1
0.8
Σ M = FG . L
0.6
0.4
0.2
0
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500
S (m)
342
S ΣM
0.0920 0.1681
0.1160 0.3784
0.1460 1.2311
0.1640 1.4867
0.1740 1.6217
0.2020 1.9826
2.5
Σ M = FP.LD dan S
Σ M = FP . LD
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500
S (m)
343
4.3.6 Analisa grafik untuk 𝛼=90o dengan L = 0,212 m
s ΣM
0.2400 0.1060
0.2520 0.3180
0.3500
Σ M = FG.L dan S
0.3000
0.2500
Σ M = FG . L
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
0.2380 0.2400 0.2420 0.2440 0.2460 0.2480 0.2500 0.2520 0.2540
S (m)
344
s ΣM
0.2400 0.44145
0.2520 0.57389
Σ M = FP.LD dan S
0.7
0.6
0.5
Σ M = FP . LD
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.2380 0.2400 0.2420 0.2440 0.2460 0.2480 0.2500 0.2520 0.2540
S (m)
345
4.4 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan dengan dua jarak yaitu 0,187 m dan 0,212
m. untuk jarak 0,187 m dan 0,212 digunakan sudut kemiringan 0° , 40°, dan
90°.
346
adalah 0,2692 Nm, 0,4465 Nm, 0,7235 Nm, 0,9001 Nm, 1,0104 Nm dan
1,2753 Nm.
Pada analisa grafik untuk sudut 0° dapat dilihat hubungan antara s dan
ΣM = Fg x L berbanding lurus, artinya semakin tinggi ketinggian air maka
semakin besar pula momen. Demikian pula hubungan antara s dan ΣM = Fp x
Ld hubungannya berbanding lurus yaitu semakin tinggi ketinggian air maka
semakin besar pula momen.
347
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1. Menentukan pusat tekanan dapat diperoleh dengan memperhatikan
ketinggian air atau dapat dikatakan titik pusat tekanan berbanding
terbalik dngan air, sehingga semakin besar ketinggian air maka titik
pusat tekanannya akan semakin kecil. Begitupun sebaliknya,
2. Resultan gaya dapat dieroleh dengan melihat tekanan hidrostatik dan
bidang pusat datar terhadap permukaan resultan gaya berbanding lurus
dengan ketinggian air, sehingga semakin besar ketinggian air maka
semakin besar pula resultan gayanya. Begitupun sebaliknya,
3. Dari analisa grafik dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai
ketinggian air maka momen yang terjadi akan semakin besar.
5.2 Saran
Adapun saran kami adalah sebaiknya alat-alat praktikum di laboratorium
dilengkapi agar hasil data yang didapatkan dari percobaan tersebut lebih
teliti dan lebih riil.
348
Hidrostatic Presure Apparatus
Beban
Gelas Plastik
349
Ember
Selang
350
DAFTAR PUSTAKA
351
2015 pukul 12:00 wita
http.// elva marlian. Blogspot,com. Diakses pada tanggal 17 September
2015 pukul 14 :00 wita
352