Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM HIDRAULIKA

MODUL 1

SEMESTER GENAP 2020/2021

KELOMPOK 2

Nama Mahasiswa : Agriva Suryani Gultom


NIM : 104119053
Kelas : CV-4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

UNIVERSITAS PERTAMINA

2021
PENGANTAR OPEN CHANNEL FLOW

Agriva Suryani Gultom2*, Aldi Mayendra2, Andi Rayhan2, Enjel Fitriani2

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas


Pertamina

*Corresponding author: agrivaagustus2001@gmail.com

Abstrak: saluran terbuka adalah saluran dengan muka air bebas pada semua titik sepanjang saluran
dengan tekanan di permukaan air adalah sama, yang biasanya adalah tekanan atmosfir. Untuk itu pada
praktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien manning, froude number serta jenis aliran pada
perlakuan yang akan dilakukan. Jenis aliran dipengaruhi oleh nilai Froude number. Jika froude number
nya lebih kecil dari satu maka jenis alirannya adalah sub kritis, jika lebih besar dari satu jenis alirannya
adalah super kritis dan jika sama dengan satu jenis alirannya kritis. Pada praktikum ini akan menganalisis
aliran yang mengalir pada suatu aliran hingga mencapai ketinggian yang diperlukan, volume serta waktu
pada saat alran mencapi ketinggian yang diperlukan. Hasilnya akan diperoleh nilai koefisien manning,
froude number serta jenis aliran.

Kata kunci: manning, aliran, Froude number, volume, debit

Abstract: an open channel is a channel with a free water level at all points along the
channel with the same pressure on the surface of the water, which is usually
atmospheric pressure. For this reason, this practicum aims to determine the value of
the manning coefficient, froude number and the type of flow in the treatment to be
carried out. The flow type is affected by the Froude number value. If the froude number
is less than one then the type of flow is sub critical, if it is greater than one type of flow
it is super critical and if it is equal to one type of flow it is critical. This practicum will
analyze the flow that flows in a flow until it reaches the required height, volume and
time when the flow reaches the required height. The result will be obtained the value
of the manning coefficient, froude number and type of flow.
Keywords: manning, flow, Froude number, volume, discharge
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saluran terbuka merupakan saluran yang mengalirkan air dengan permukaan


bebas. Aliran saluran terbuka merupakan aliran yang memiliki ruang bebas walaupun
berada pada saluran tertutup. Sedangkan aliran tertutup merupakan aliran saluran yang
tidak memiliki ruang bebas kecuali oleh tekanan hydraulic (y). saluran terbuka bisanya
digunakan untuk mengalirkan air hujan atau air limbah yang tidak membahayakan
Kesehatan lingkungan dan tidak mengganggu keindahan. Terdapat beberapa macam
bentuk saluran terbuka antara lain trapesium, segi empat, segitiga, setengah lingkaran,
ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.

Penyelesaian masalah pada aliran saluran terbuka jauh lebih sulit dibandingkan
dengan aliran saluran tertutup. Dikarenakan bentuk penampang yang tidak teratur
(terutama sungai), kesulitan menentukan kekasaran seperti sungai berbatu sedangkan
pipa tidak, serta kesulitan pengumpulan data lapangan (Djoko, 2003).

Berdasarkan uairan diatas maka perlu dilakukan praktikum tentang flow


channel agar mengetahui tinggi muka air dan kecepatan aliran fluida, kecepatan aliran
fluida, dan menentukan jenis aliran dengan menggunakan rumus manning.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai


berikut:

1. Berapa nilai koefisien manning dari hasil perlakuan yang dilakukan?


2. Berapa nilai Froude Number dari hasil perlakuan yang dilakukan?
3. Apa jenis aliran yang dihasilkan dari perlakuan yang dilakukan?
Tujuan Penelitian

Tujuan dari praktikum pengantar open channel flow adalah praktikan


diharapkan mampu mengetahui secara visual berbagai fenomena yang terkait dengan
air yang mengalir pada saluran erbuka. Praktikan juga diharapkan dapat mengetahui
nilai koefisien Manning, Froude Number, dan jenis aliran, serta pengaruh koefisien
Manning pada jenis aliran.

Teori Dasar

Saluran terbuka (open channel flow) adalah saluran dengan muka air bebas pada
semua titik sepanjang saluran dengan tekanan di permukaan air adalah sama, yang
biasanya adalah tekanan atmosfir (Abdurrasyid, Dkk., 2013). Aliran saluran terbuka
dapat dibedakan menjadi aliran sub kritis (Fr < 1), aliran kritis (Fr = 1) dan aliran super
kritis (Fr > 1). Penetuan tipe aliran dapat didasarkan pada nilai angka Froude (Fr),
yang mempunyai bentuk:

𝑣
Fr= (1.1)
√𝑔 𝑦

Dimana:

Fr = Froude Number

v = Kecepatan aliran (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

y = kedalaman aliran (m)

Bila air mengalir dalam suatu saluran terbuka, aliran air akan mengalami
tahanan yang disebabkan oleh faktor kekasaran dinding saluran. Tahanan tersebut
memberikan perlawanan terhadap kompomen gaya berat yang memberikan hambatan
sehingga menyebabkan perunahan kecepatan aliran di dalam saluran. Berdasarkan
metode penentuan jenis faktor kekasaran tersebut, perhitungan kecepatan dalam aliran
terbuka dapat dilakukan diantaranya dengan menggunkan persamaan Chezy dan
persamaan Manning (Cengel, 2006).

Persamaan Chezy

v = C√𝑅𝑆 (1.2)

Dimana:

v = Kecepatan aliran (m/s)

C = Koefisien kekasaran Chezy

R = Jari-jari hidrolis (m)

S = Kemiringan dasar saluran

Persamaan Manning

2 1
1
v = 𝑛 𝑅3 𝑆 2 (1.3)

Dimana:

v = Kecepatan aliran (m/s)

n = Koefisien kekasaran Manning

R = Jari-jari hidrolis (m)

S = Kemiringan dasar saluran


METODE PENELITIAN

1. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum modul 1 “Pengantar Open Channel
Flow” ada 2. Pertama hydraulic bench sebagai sumber air untuk percobaan.
Kedua hydraulic flow demonstrator sebagai alat permodelan. Dan bahan yang
digunakan yaitu sejumlah air (fluida) yang dibutuhkan.
2. Cara Kerja
Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu. Pertama,
dipastikan ketiga pitot berada dalam kondisi yang diinginkan. Kedua,
ketinggian manometer dipastikan sama dengan air yang masuk pada apparatus.
Ketiga, hydraulic bench dinyalakan dan katup control dibuka. Keempat, dibuka
katup control outlet dan katup control aliran masuk pada apparatus secara
bertahap untuk mempertahankan tingkat kedalaman air dibagian kerja
apparatus. Kelima, dibuka katup keluaran secara penuh. Keenam, pergerakan
air pada apparatus diamati. Dan yang terakhir pintu air diturunkan sampai 15
mm dan permukaan air diamati dan bagaimana tingkat air dibagian hulu
bendungan naik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala Ketinggian Air Pada Titik Berbeda
y0 150 mm
y1 13 mm
y2 16 mm
y3 18 mm
ygate 15 mm
ttotal 16,857 s
volume 10 × 10−3 𝑚3
b 7,5 × 10−2 𝑚
Tabel 1.2 Hasil Pengolahan Data

y Debit A (m2) P (m) R (m) V (m/s) n Fr


y0 0,01125 0,375 0,003 0,053 0,392 0,044
y1 0,000975 0,101 0,00965 0,608 0,074 1,702
5,93 × 10−4
y2 m3/s 0,0012 0,107 0,0112 0,494 0,101 1,247
y3 0,00135 0,111 0,122 0,439 0,121 1,045
ygate 0,001125 0,105 0,011 0527 0,094 1,491

Gambar 2.1 Propil Muka Aliran

Perhitungan :

1. Mencari debit:
𝑣 10 × 10−3 𝑚3
Q=𝑡= = 5,93 × 10−4 m3/s
16,857 𝑠

2. Luas
A= 𝑏 ×𝑦
• A0 = 7,5 x 10-2 m × 150 × 10−3 m = 0,01125 m2
• A1 = 7,5 x 10-2 m × 13 × 10−3 m = 0,000975 m2
• A2 = 7,5 x 10-2 m × 16 × 10−3 m = 0,0012 m2
• A3 = 7,5 x 10-2 m × 18 × 10−3 m = 0,00135 m2
• Agate = 7,5 x 10-2 m × 15 × 10−3 m = 1,125 × 10−4 m2
3. Keliling basah
P = 𝑏 + 2𝑦
• P0 = 7,5 × 10−2 × 2(150 × 10−3 )
P0 = 0,375 m
• P1 = 7,5 × 10−2 × 2(13 × 10−3 )
P1 = 0,101 m
• P2 = 7,5 × 10−2 × 2(16 × 10−3 )
P2 = 0,107 m
• P3 = 7,5 × 10−2 × 2(18 × 10−3 )
P3 = 0,111 m
• Pgate = 7,5 × 10−2 × 2(15 × 10−3 )
Pgate = 0,105 m
4. Jari-jari hidraulis
𝐴
R=𝑃
𝐴 0,01125
• R0 = 𝑃0 = = 0,003 m
0 0,375
𝐴 0,000975
• R1 = 𝑃1 = = 0,00965 m
1 0,101
𝐴 0,0012
• R2 = 𝑃2 = = 0,0112 m
2 0,107
𝐴 0,00135
• R3 = 𝑃3 = = 0,0122 m
3 0,111
𝐴𝑔𝑎𝑡𝑒 0,001125
• Rgate = 𝑃 = = 0,011 m
𝑔𝑎𝑡𝑒 0,375

5. Kecepatan aliran
𝑄
V=𝐴
𝑄 5,93 × 10−4
• V0 = 𝐴 = = 0,053 m/s2
0 0,01125

𝑄 5,93 × 10−4
• V1 = 𝐴 = = 0,608 m/s2
1 0,000975

𝑄 5,93 × 10−4
• V2 = 𝐴 = = 0,494 m/s2
2 0,0012

𝑄 5,93 × 10−4
• V3 = 𝐴 = = 0,439 m/s2
3 0,00135
𝑄 5,93 × 10−4
• Vgate = 𝐴 = = 0,527 m/s2
𝑔𝑎𝑡𝑒 0,001125

6. Koefisien manning
2⁄ 1⁄ 1
n=𝑅 3 × 𝑆 2 × 𝑣
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n0 = 𝑅0 3 × 𝑆 2 × = 0,03 3 × 1 2 × = 1,822
𝑣0 0,053
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n1 = 𝑅1 3 × 𝑆 2 × = 0,00965 3 × 1 2 × = 0,074
𝑣1 0,608
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n2 = 𝑅2 3 × 𝑆 2 × = 0,0112 3 × 1 2 × = 0,101
𝑣2 0,494
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n3 = 𝑅3 3 × 𝑆 2 × = 0,0122 3 × 1 2 × = 0,121
𝑣3 0,439
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• ngate = 𝑅𝑔𝑎𝑡𝑒 3 × 𝑆 2 × = 0,011 3 × 1 2 × = 0,094
𝑣𝑔𝑎𝑡𝑒 0,527

7. Froude number
𝑣
Fr =
√𝑔𝑦
𝑣0 0,053
• Fr0 = = = 0,044 (aliran sub kritis)
√𝑔𝑦0 √9,81 ×150 × 10−3
𝑣1 0,608
• Fr1 = = = 1,702 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦1 √9,81 ×13 × 10−3
𝑣2 0,494
• Fr2 = = = 1,247 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦2 √9,81 ×16 × 10−3
𝑣3 0,439
• Fr3 = = = 1,045 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦3 √9,81 ×18 × 10−3
𝑣𝑔𝑎𝑡𝑒 0,572
• Frgate = = = 1,491 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦𝑔𝑎𝑡𝑒 √9,81 ×15 × 10−3
B. PEMBAHASAN
Dari Tabel 1.2 diketahui nilai koefisien manning yang diperoleh dari
hasil perhitungan diatas dengan menggunakan rumus pada persamaan (1.3)
sebesar 0,392 pada y0, 0,074 pada y1, 0,101 pada y2, 0,121 pada y3, dan 0,094
pada ygate.
Untuk mengetahui nilai dari froude Number dari hasil perlakuan yang
dilakukan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus pada persamaan (1.1)
sehingga diperoleh dari hasil perhitungan sebesar 0,044 pada Fr0 pada
perlakuan ini didapat bahwa jenis alirannya sub kritis karena Fr < 1. Untuk
perlakuan pertama, kedua, ketiga serta pada bukaan atau gate diperoleh Fr nya
yaitu 1,702 ; 1,247 ; 1,045 ; dan 1,491. Dan jenis alirannya adalah aliran super
kritis karena Fr > 1.
KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien manning pada setiap perlakuan
adalah 0,392 ; 0,074 ; 0,101 ; 0,121 ; dan 0,094. Dan untuk nilai froude number pada
setiap perlakuan diperoleh 0,044 ; 1,702 ; 1,247 ; 1,045 ; dan 1,491. Dari nilai frode
number dapat ditentukan jenis alirannya dengan Fr < 1 adalah aliran sub kritis, Fr = 1
adalah aliran kritis, dan untuk Fr > 1 adalah aliran super kritis. Sehingga untuk y0
adalah aliran sub kritis dan untuk y1, y2, y3, dan ygate jenis alirannya adalah super
kritis.

Koefisien manning sangat mempengaruhi kecepatan aliran air dalam saluran


dan juga secara langsung akan mempengaruhi debit air dan nilai froude number dalam
menentukan jenis aliran pada saluran. Semakin kasar permukaan saluran maka akan
semakin kecil kecepatan di saluran, untuk itu perlu diketahui nilai koefisien manning
(kekasaran) agar dapat menentukan jenis aliran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrosyid, Gunawan, D.W. Pembra, J.A. 2013. Pengaruh Variasi Kemiringan


Tubuh Hilir Bendung dan Penempatan Baffle Block pada Kolam Olak Tipe
Solid Roller Bucket terhadap Loncatan Hidrolik Peredaman energi.
Universitas Muhammadiya Surakarta : Surakarta.

Cengel, Yunus A. 2006. Fluid Mechanics Fundamental and Applications. New York:
The McGraw-Hill Companies, Inc.

Luknanto, Djoko. 2003. Hidraulika Terapan, Energi di Saluran Terbuka. Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada.
LAMPIRAN

FORMULIR PENGAMATAN
MODUL 1: PENGANTAR OPEN CHANNEL FLOW

Praktikan: Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil-Universitas Pertamina No.

Kelompok: 2

No. Nama NIM Tanggal Pratikum


1. Agriva Suryani Gultom 104119053 Asisten
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN

Yasmin B. Alifa

Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala Ketinggian Air Pada Titik Berbeda
y0 150 mm
y1 13 mm
y2 16 mm
y3 18 mm
ygate 15mm

ttotal = 16,857 s
volume = 10 x 10-3 m3
b = 7,5 x 10-2 m
Tabel 1.2 Hasil Pengolahan Data
y Debit A (m2) P (m) R (m) V (m/s) n Fr
y0 0,01125 0,375 0,03 0,053 0,392 0,044
y1 0,000975 0,101 0,00965 0,608 0,074 1,702
5,93 × 10−4
y2 m3/s 0,0012 0,107 0,0112 0,494 0,101 1,247
y3 0,00135 0,111 0,122 0,439 0,121 1,045
ygate 0,001125 0,105 0,011 0527 0,094 1,491

Anda mungkin juga menyukai