PRAKTIKUM HIDRAULIKA
MODUL 1
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
PENGANTAR OPEN CHANNEL FLOW
Abstrak: saluran terbuka adalah saluran dengan muka air bebas pada semua titik sepanjang saluran
dengan tekanan di permukaan air adalah sama, yang biasanya adalah tekanan atmosfir. Untuk itu pada
praktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien manning, froude number serta jenis aliran pada
perlakuan yang akan dilakukan. Jenis aliran dipengaruhi oleh nilai Froude number. Jika froude number
nya lebih kecil dari satu maka jenis alirannya adalah sub kritis, jika lebih besar dari satu jenis alirannya
adalah super kritis dan jika sama dengan satu jenis alirannya kritis. Pada praktikum ini akan menganalisis
aliran yang mengalir pada suatu aliran hingga mencapai ketinggian yang diperlukan, volume serta waktu
pada saat alran mencapi ketinggian yang diperlukan. Hasilnya akan diperoleh nilai koefisien manning,
froude number serta jenis aliran.
Abstract: an open channel is a channel with a free water level at all points along the
channel with the same pressure on the surface of the water, which is usually
atmospheric pressure. For this reason, this practicum aims to determine the value of
the manning coefficient, froude number and the type of flow in the treatment to be
carried out. The flow type is affected by the Froude number value. If the froude number
is less than one then the type of flow is sub critical, if it is greater than one type of flow
it is super critical and if it is equal to one type of flow it is critical. This practicum will
analyze the flow that flows in a flow until it reaches the required height, volume and
time when the flow reaches the required height. The result will be obtained the value
of the manning coefficient, froude number and type of flow.
Keywords: manning, flow, Froude number, volume, discharge
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyelesaian masalah pada aliran saluran terbuka jauh lebih sulit dibandingkan
dengan aliran saluran tertutup. Dikarenakan bentuk penampang yang tidak teratur
(terutama sungai), kesulitan menentukan kekasaran seperti sungai berbatu sedangkan
pipa tidak, serta kesulitan pengumpulan data lapangan (Djoko, 2003).
Rumusan Masalah
Teori Dasar
Saluran terbuka (open channel flow) adalah saluran dengan muka air bebas pada
semua titik sepanjang saluran dengan tekanan di permukaan air adalah sama, yang
biasanya adalah tekanan atmosfir (Abdurrasyid, Dkk., 2013). Aliran saluran terbuka
dapat dibedakan menjadi aliran sub kritis (Fr < 1), aliran kritis (Fr = 1) dan aliran super
kritis (Fr > 1). Penetuan tipe aliran dapat didasarkan pada nilai angka Froude (Fr),
yang mempunyai bentuk:
𝑣
Fr= (1.1)
√𝑔 𝑦
Dimana:
Fr = Froude Number
Bila air mengalir dalam suatu saluran terbuka, aliran air akan mengalami
tahanan yang disebabkan oleh faktor kekasaran dinding saluran. Tahanan tersebut
memberikan perlawanan terhadap kompomen gaya berat yang memberikan hambatan
sehingga menyebabkan perunahan kecepatan aliran di dalam saluran. Berdasarkan
metode penentuan jenis faktor kekasaran tersebut, perhitungan kecepatan dalam aliran
terbuka dapat dilakukan diantaranya dengan menggunkan persamaan Chezy dan
persamaan Manning (Cengel, 2006).
Persamaan Chezy
v = C√𝑅𝑆 (1.2)
Dimana:
Persamaan Manning
2 1
1
v = 𝑛 𝑅3 𝑆 2 (1.3)
Dimana:
A. HASIL
Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala Ketinggian Air Pada Titik Berbeda
y0 150 mm
y1 13 mm
y2 16 mm
y3 18 mm
ygate 15 mm
ttotal 16,857 s
volume 10 × 10−3 𝑚3
b 7,5 × 10−2 𝑚
Tabel 1.2 Hasil Pengolahan Data
Perhitungan :
1. Mencari debit:
𝑣 10 × 10−3 𝑚3
Q=𝑡= = 5,93 × 10−4 m3/s
16,857 𝑠
2. Luas
A= 𝑏 ×𝑦
• A0 = 7,5 x 10-2 m × 150 × 10−3 m = 0,01125 m2
• A1 = 7,5 x 10-2 m × 13 × 10−3 m = 0,000975 m2
• A2 = 7,5 x 10-2 m × 16 × 10−3 m = 0,0012 m2
• A3 = 7,5 x 10-2 m × 18 × 10−3 m = 0,00135 m2
• Agate = 7,5 x 10-2 m × 15 × 10−3 m = 1,125 × 10−4 m2
3. Keliling basah
P = 𝑏 + 2𝑦
• P0 = 7,5 × 10−2 × 2(150 × 10−3 )
P0 = 0,375 m
• P1 = 7,5 × 10−2 × 2(13 × 10−3 )
P1 = 0,101 m
• P2 = 7,5 × 10−2 × 2(16 × 10−3 )
P2 = 0,107 m
• P3 = 7,5 × 10−2 × 2(18 × 10−3 )
P3 = 0,111 m
• Pgate = 7,5 × 10−2 × 2(15 × 10−3 )
Pgate = 0,105 m
4. Jari-jari hidraulis
𝐴
R=𝑃
𝐴 0,01125
• R0 = 𝑃0 = = 0,003 m
0 0,375
𝐴 0,000975
• R1 = 𝑃1 = = 0,00965 m
1 0,101
𝐴 0,0012
• R2 = 𝑃2 = = 0,0112 m
2 0,107
𝐴 0,00135
• R3 = 𝑃3 = = 0,0122 m
3 0,111
𝐴𝑔𝑎𝑡𝑒 0,001125
• Rgate = 𝑃 = = 0,011 m
𝑔𝑎𝑡𝑒 0,375
5. Kecepatan aliran
𝑄
V=𝐴
𝑄 5,93 × 10−4
• V0 = 𝐴 = = 0,053 m/s2
0 0,01125
𝑄 5,93 × 10−4
• V1 = 𝐴 = = 0,608 m/s2
1 0,000975
𝑄 5,93 × 10−4
• V2 = 𝐴 = = 0,494 m/s2
2 0,0012
𝑄 5,93 × 10−4
• V3 = 𝐴 = = 0,439 m/s2
3 0,00135
𝑄 5,93 × 10−4
• Vgate = 𝐴 = = 0,527 m/s2
𝑔𝑎𝑡𝑒 0,001125
6. Koefisien manning
2⁄ 1⁄ 1
n=𝑅 3 × 𝑆 2 × 𝑣
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n0 = 𝑅0 3 × 𝑆 2 × = 0,03 3 × 1 2 × = 1,822
𝑣0 0,053
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n1 = 𝑅1 3 × 𝑆 2 × = 0,00965 3 × 1 2 × = 0,074
𝑣1 0,608
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n2 = 𝑅2 3 × 𝑆 2 × = 0,0112 3 × 1 2 × = 0,101
𝑣2 0,494
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• n3 = 𝑅3 3 × 𝑆 2 × = 0,0122 3 × 1 2 × = 0,121
𝑣3 0,439
2⁄ 1⁄ 1 2⁄ 1⁄ 1
• ngate = 𝑅𝑔𝑎𝑡𝑒 3 × 𝑆 2 × = 0,011 3 × 1 2 × = 0,094
𝑣𝑔𝑎𝑡𝑒 0,527
7. Froude number
𝑣
Fr =
√𝑔𝑦
𝑣0 0,053
• Fr0 = = = 0,044 (aliran sub kritis)
√𝑔𝑦0 √9,81 ×150 × 10−3
𝑣1 0,608
• Fr1 = = = 1,702 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦1 √9,81 ×13 × 10−3
𝑣2 0,494
• Fr2 = = = 1,247 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦2 √9,81 ×16 × 10−3
𝑣3 0,439
• Fr3 = = = 1,045 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦3 √9,81 ×18 × 10−3
𝑣𝑔𝑎𝑡𝑒 0,572
• Frgate = = = 1,491 (aliran super kritis)
√𝑔𝑦𝑔𝑎𝑡𝑒 √9,81 ×15 × 10−3
B. PEMBAHASAN
Dari Tabel 1.2 diketahui nilai koefisien manning yang diperoleh dari
hasil perhitungan diatas dengan menggunakan rumus pada persamaan (1.3)
sebesar 0,392 pada y0, 0,074 pada y1, 0,101 pada y2, 0,121 pada y3, dan 0,094
pada ygate.
Untuk mengetahui nilai dari froude Number dari hasil perlakuan yang
dilakukan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus pada persamaan (1.1)
sehingga diperoleh dari hasil perhitungan sebesar 0,044 pada Fr0 pada
perlakuan ini didapat bahwa jenis alirannya sub kritis karena Fr < 1. Untuk
perlakuan pertama, kedua, ketiga serta pada bukaan atau gate diperoleh Fr nya
yaitu 1,702 ; 1,247 ; 1,045 ; dan 1,491. Dan jenis alirannya adalah aliran super
kritis karena Fr > 1.
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien manning pada setiap perlakuan
adalah 0,392 ; 0,074 ; 0,101 ; 0,121 ; dan 0,094. Dan untuk nilai froude number pada
setiap perlakuan diperoleh 0,044 ; 1,702 ; 1,247 ; 1,045 ; dan 1,491. Dari nilai frode
number dapat ditentukan jenis alirannya dengan Fr < 1 adalah aliran sub kritis, Fr = 1
adalah aliran kritis, dan untuk Fr > 1 adalah aliran super kritis. Sehingga untuk y0
adalah aliran sub kritis dan untuk y1, y2, y3, dan ygate jenis alirannya adalah super
kritis.
Cengel, Yunus A. 2006. Fluid Mechanics Fundamental and Applications. New York:
The McGraw-Hill Companies, Inc.
FORMULIR PENGAMATAN
MODUL 1: PENGANTAR OPEN CHANNEL FLOW
Kelompok: 2
Yasmin B. Alifa
Tabel 1.1 Hasil Pembacaan Skala Ketinggian Air Pada Titik Berbeda
y0 150 mm
y1 13 mm
y2 16 mm
y3 18 mm
ygate 15mm
ttotal = 16,857 s
volume = 10 x 10-3 m3
b = 7,5 x 10-2 m
Tabel 1.2 Hasil Pengolahan Data
y Debit A (m2) P (m) R (m) V (m/s) n Fr
y0 0,01125 0,375 0,03 0,053 0,392 0,044
y1 0,000975 0,101 0,00965 0,608 0,074 1,702
5,93 × 10−4
y2 m3/s 0,0012 0,107 0,0112 0,494 0,101 1,247
y3 0,00135 0,111 0,122 0,439 0,121 1,045
ygate 0,001125 0,105 0,011 0527 0,094 1,491