Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA


MODUL 7

PERIODE I (2018/2019)

Kelompok 5
Nama Mahasiswa/NIM : Immaculata Citra/ 104117047

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2018
PENENTUAN KOEFISIEN ALIRAN DENGAN VENTURIMETER
Dandi Hermawan⁵, Dian Agustin⁵, Immaculata Citra⁵ , Muhammad Khalis⁵,
Muhammad Ramadhan⁵*
⁵Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas
Pertamina
*Corresponding author : citra0701@gmail.com

Abstrak : Praktikum modul 7 tentang penentuan koefisien aliran dengan venturimeter bertujuan untuk
mengetauhi variasi koefisien dari perhitungan debit (Q) menggunakan venturimeter serta mengamati
perbedaan antara tekanan teoritis dan eksperimental sepanjang venturimeter. Hasil yang dicari pada
praktikum ini adalah distribusi tekanan ideal secara teoritis seperti yang tersaji pada table 7.2,
distribusi tekanan ideal secara eksperimen melalui 3 perlakuan berbeda pada kran bukaan seperti yang
tersaji pada tabel 7.3 sampai 7.5, dan yang terakhir mencari nilai Cd eksperimen untuk 3 perlakuan
yang sudah dilakukan seperti yang tersaji pada tabel 7.6. Hasil perbandingan pada distribusi tekanan
ideal teoritis dengan eksperimen berbada, bisa disebabkan karena beberapa faktor.
Kata Kunci : venturimeter, debit, tekanan, koefisien aliran, perbedaan

Abstract : Module 7 practicum on determining the flow coefficient with venturimeter aims to study the
variation of the coefficient of the calculation of discharge (Q) using a venturimeter and observe the
difference between theoretical and experimental pressure along the venturimeter. The results sought in
this practicum are theoretical ideal pressure distribution as presented in table 7.2, experimentally
ideal pressure distribution through 3 different treatments on open faucets as presented in tables 7.3 to
7.5, and finally looking for experimental Cd values for 3 treatments what has been done as presented
in table 7.6. Comparative results on the pressure distribution of theoretical ideal with different types of
experiments can be caused by several factors.
Keyword : venturimeter, flow rate, pressure, flow coefficient, difference

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Selama melakukan eksperimen mekanika fluida, debit dan kecepatan aliran


suatu fluida sangat penting untuk dketahui besarannya. Debit diukur dari
perbandingan anatara volume dalam m3 dengan waktu dalam sekon. Prinsip kerja
debit biasa diukur menggunakan prinsip – prinsip Bernoulli dan kontinuitas pada pipa
tertutup melalui alat bantu seperti venturimeter. Jadi venturimeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur besaran debit dan kecepatan aluran fluida pada pipa
tertutup.
Rumusan Masalah

1. Apa saja variasi koefisien aliran (Cd) berdasarkan perhitungan debit aliran (Q)
menggunakan venturimeter?
2. Bagaimana perbandingan antara tekanan terukur dan ideal sepanjang
venturimeter?

Tujuan

Pada praktikum modul 7 ini “PenentuanKoefisien Aliran Dengan


Venturimeter”, praktikan diharapkan mampu mengetahui variasi koefisien aliran (Cd)
berdasarkan perhitungan debit aliran (Q) menggunakan venturimeter. Praktikan juga
diharapkam ,a,pu membuat perbandingan antara tekanan terukur dan ideal sepanjang
venturimeter.

Dasar Teori

Venturimeter adalah salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk
mengukur laju aliran fluida terutama pada pipa dengan diameter yang berebda beda.
Venturimeter sendiri terdiri dari pipa venturi yang merupakan sebuah pipa yang
memiliki penampang bagian tengahnya memiliki diameter yang leihkecil daripada
diameter pipa disebelah kanan dan kirinya. Pipa venturi diletakan secara mendatar
dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk menegtahui permukaan air yang ada
sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Fluida akan dialirkan melalui pipa
yang memiliki penampang besar menuju pipa dengan pemanpang yang lebih kecil
sehingga akan terlihat perubahan pada kecepatan aliran fluida.

Gambar 7.1 Prinsip Kerja Venturimeter


Prinsip kerja venturimeter sangatlah sederhana. Pertama fluida masuk melalui
pintu pipa sebelah kiri (diameter besar) dan menuju ke pipa tengah (diameter kecil)
aliran fluida yang masuk ke pipa venture akan dialirkan menuju manometer untuk
melihata kecepatan aliran dan perubahan kecepatannya pada tiap perbedaan diameter
pipa venturi.

Venturimeter juga berkerja sesuai dengan prinsip Bernoulli dan kontinuitas


dengan mengandalkan perbedaan luas penampang dari diameter yang lebih besar ke
yang lebih kecil seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Hasil dari gabungan
persamaan Bernoulli dan kontinuitas akan menghasilkan persamaan perhitungan debit
pada venturimeter, sebagai berikut :

Q = Cd x A x √ (persamaan 1)

Jika kita sudah mengukur volume dan waktu, maka kita akan mendapatkan
nilai Q, sehingga bisa disubtitusi ke persamaan tersebut untuk mendapatkan nilai
koefisien aliran (Cd).

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

1. Venturimeter
2. Bangku Hydraulic
3. Stopwatch
4. Gelas ukur
5. Label
6. Penggaris
Cara Kerja

Seperti biasa, pompa pada Hydraulic Bench dipancing terlebih dahulu sampai
alirannya stabil / konstan lalu dimatikan dan selang pancing diganti dengan selang
apparatus. Kran output dipastikan dalam keadaan tertutup. Hydraulic Bench
dinyalakan dan bukaan katup disesuaikan untuk menghasilkan aliran lambat melalui
pipa. Kran output dibuka dan diamati ketinggian manometer setelah aliran didalam
pipa konstan. Volume, waktu, dan ketinggian dihitung, diamat, lalu dicatat. Langkah
– langkah tadi diulangi pada perlakuan bukaan kran output yang berbeda.

HASIL DAN PENELITIAN

Hasil

Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3


Tabung
V : 200 ml t:6s V : 200 ml t : 3,7 s V : 200 ml t:3s
Pizometer
Pemabacaan Skala Pembacaan Skala Pembacaan Skala
A 217 158 66
B 213 150 56
C 211 135 43
D 206 124 32
E 203 119 20
F 207 126 30
Tabel 7.1 Pembacaan Skala

2
Diameter -
Tabung 2
Penampang Area
Piezometer 2
x 10-3 (m)

A 25 0,428 4,9 x 10-4 0,033 0


B 13,8 0,77 1,45 x 10-4 0,3767 -0,3437
C 11,8 0,907 1,09 x 10-4 0,667 -0,634
D 10,7 1 8,9 x 10-5 1 -0,967
E 10 1,07 7,85 x 10-3 1,28 x 10-4 -0,0328
F 25 0,428 4,9 x 10-4 3,29 x 10-4 -0,0326
Tabel 7.2 Distribusi Tekanan Ideal Teoritis

Q1 = 3,3 x 10-5

Tabung Piezometer hn
hn – h1
Pembacaan Skala

A 217 0 0
B 213 4 0,573
C 211 6 0,859
D 206 11 1,58
E 203 14 2,01
F 207 10 1,43
Tabel 7.3 Distribusi Tekanan Eksperimental Perlakuan 1

Q2 = 5,4 x 10-5

Tabung Piezometer hn
hn – h1
Pembacaan Skala

A 158 0 0
B 150 8 0,426
C 135 23 1,225
D 124 34 1,81
E 119 39 2,077
F 126 32 1,704
Tabel 7.4 Distribusi Tekanan Eksperimental Perlakuan 2

Q3 = 6,67 x 10-5

Tabung Piezometer hn
hn – h1
Pembacaan Skala

A 66 0 0
B 56 10 0,35
C 43 23 0,803
D 32 34 1,18
E 20 46 1,604
F 30 36 1,255
Tabel 7.5 Distribusi Tekana Eksperimental Perlakuan 3

Pembacaan Skala
Perlakuan Waktu h1 – h2 Nilai Cd
A (h1) D (h2)
1 6 217 206 0,104 0,784
2 3,7 158 124 0,184 0,731
3 3 66 32 0,184 0,902
Tabel 7.6 Nilai Cd Eksperimen

Gambar 7.2 Perlakuan 2 Gambar7.3 Perlakuan 3

Grafik Hubungan Q dan Cd


1
0,8
0,6
0,4 Series1
0,2
0
0 0,00002 0,00004 0,00006 0,00008

Grafik 7.1 Hubungan Q dan Cd


Pembahasan

Distribusi Tekanan Ideal (Teroritis)

1. Tabung A

 ( ) ( )

 ( ) ( ) ( ) ( )

2. Tabung B

 ( ) ( )

 ( ) ( ) ( ) ( )

3. Tabung C

 ( ) ( )

 ( ) ( ) ( ) ( )

4. Tabung D


 ( ) ( )

 ( ) ( ) ( ) ( )

5. Tabung E

 ( ) ( )

 ( ) ( ) ( ) ( )

6. Tabung F

 ( ) ( )

 ( ) ( ) ( ) ( )

Distribusi Tekanan Eksperimental Untuk Q1

1. Tabung A
 hn – h1 = 0,217 – 0,217 = 0
 = =0

2. Tabung B
 hn – h1 = 0,217 – 0,213= 4
 = = 0,573

3. Tabung C
 hn – h1 = 0,217 – 0,211 = 6
 = = 0,859

4. Tabung D
 hn – h1 = 0,217 – 0,206 = 11
 = = 1,58

5. Tabung E
 hn – h1 = 0,217 – 0,203 = 14
 = = 2,01

6. Tabung F
 hn – h1 = 0,217 – 0,207 = 10
 = = 1,43

Distribusi Tekanan Eksperimental Untuk Q2

1. Tabung A
 hn – h1 = 0,158 – 0,158 = 0
 = =0

2. Tabung B
 hn – h1 = 0,158 – 0,150 = 8
 = = 0,426

3. Tabung C
 hn – h1 = 0,158 – 0,135 = 23
 = = 1,225

4. Tabung D
 hn – h1 = 0,158 – 0,124 = 34
 = = 1,81

5. Tabung E
 hn – h1 = 0,158 – 0,119 = 39
 = = 2,077

6. Tabung F
 hn – h1 = 0,158 – 0,126 = 32
 = = 1,704

Distribusi Tekanan Eksperimental Untuk Q3

1. Tabung A
 hn – h1 = 0,066 – 0,066 = 0
 = =0

2. Tabung B
 hn – h1 = 0,066 – 0,056 = 10
 = = 0,35

3. Tabung C
 hn – h1 = 0,066 – 0,043 = 23
 = = 0,802

4. Tabung D
 hn – h1 = 0,066 – 0,032 = 34
 = = 1,18

5. Tabung E
 hn – h1 = 0,066 – 0,020 = 46
 = = 1,604

6. Tabung F
 hn – h1 = 0,066 – 0,030 = 36
 = = 1,255

Nilai Cd Eksperimen

1. Perlakuan 1

= 0,784

2. Perlakuan 2

= 0,731

3. Perlakuan 3

= 0,902

Dari beberapa percobaan yang sudah berhasil dilakukan dapat di lihat bahwa
terdapat hubungan antara diameter pipa dengan besarnya tinggi tekan. Semakin kecil
diameter pipa makan semakin rendah juga nilai tinggi tekannya, atau bisa dikatakan
bahwa hubungan antara diameter pipa dengan tinggi tekanberbanding lurus.

A B C D E F
Teoritis 0 -0,3437 -0,634 -0,967 -0,0328 -0,0326
Eksperimental 0 0,573 0,859 1,58 2,01 1,43
Tabel 7.7 Tabel Perbandingan Nilai Teoritis dengan Eksperimental
Terjadi perbedaan yang sangat mencolok antara distribusi tekanan ideal
sepanjang pipa secara teoritis dan secara eksperimental. Hal ini bisa diakibatkan oleh
ketidak tepatan pembacaan pada skala ataupun kesalah perhitungan lain yang
dilakukan oleh praktikan.

Dari grafik dapat kita simpulkan bahwan debit air tidak selalu berbanding
lurus dengan besarnya energy yang terbuang, karena pada saat debit dan besar energi
hilang tertentu aka nada timbul nilai minimum, yang akan kembali lagi ke posisi
grafik semua (parabola)

KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan nilai debit (Q) maka didapat 3 variasi koefisien


aliran sesuai dengan jumlah perlakuan, Cd pertama bernilai = 0,784, Cd kedua
bernilai = 0,731, dan Cd terkahir bernilai = 0,902. Nilai untuk Cd pertama dan kedua
berada di luar range bisa jadi disebabkan oleh kesalah pengamatanmaupun
perhitungan yang dilakukan oleh praktikan. Hal itu juga yang menyebabkan terjadi
perbedaan antara nilai distribusi tekanan ideal antara teori dengan eksperimen seperti
yang sudah tertera pada tabel 7.7

REFERENSI

1. Anonimus. 2012. https://www.ilmutekniksipil.com/hidrolika/percobaan-


venturi-meter. Diakses pada Kamis, 25 Oktober 2018
2. Anonimus. https://ocw.upj.ac.id/files/Handout-CIV-108-Modul-4-
Venturimeter.pdf. Diakses pada Senin 29 Oktober 2018
3. Anonimus. https://fluidadinamis.weebly.com/venturimeter.html. Diakses pada
Senin 29 Oktober 2018.
4. Koordinator Praktikum Mekanika Fluida. 2018. Modul Praktikum Mekanika
Fluida 2018 – 2019. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai