Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA I

PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN


BAROMETER

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Syamsul Hadi


NIM : 102219091
Asisten Praktikum : Jeffryano Manalu

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITA PERTAMINA
JAKARTA
2021
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN
HIDROMETER
Muhammad Syamsul Hadi 1*, Valeska Harianja1, M. Hafizh Azzumar1
1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pertamina
*
Corresponding Author: syamsulmuhammad45@gmail.com

Abstrak: dalam kehidupan sehari-hari, kita memerlukan udara untuk hidup. Tetapi tekanan udara yang
dihasilkan jika kita berada dilantai bawah dengan dilantai atas seperti lanta 3. Itu disebabkan karena jumlah
udara disetiap tingkat berbeda. Dalam praktikum ini, kita akan mengukur tekanan atsmosfer dengan alat
barometer. Cara kerja dari alat barometer sangatlah mudah. Karena kita hanya meletakan alat tersebut ditempat
yang kita inginkan. Dan pastikan barometer yang mau digunakan dikalibrasi terlebih dahulu agar hasil
pengukuran akurat.
Kata Kunci: Atsmosfer, Barometer, Mengukur, Tekanan, Udara.

Abstract: in everyday life, we need air to live. But the air pressure generated if we are on the bottom floor with
the top floor like floor 3. That's because the amount of air in each level is different. In this lab, we will measure
the atmospheric pressure with a barometer. The way the barometer works is very easy. Because we only put the
tool where we want it. And make sure the barometer you want to use is calibrated first so that the measurement
results are accurate.
Keywords: Atmosphere, Air, Barometer, Measure, Pressure.

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................................................1
1.4. Teori Dasar..................................................................................................................1
BAB II METODE PENELITIAN..............................................................................................2
2.1. Alat dan Bahan................................................................................................................2
2.2. Metode dan Langkah Kerja.............................................................................................2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................3
3.1. DATA PRAKTIKUM.....................................................................................................3
3.3. PEMBAHASAN DISKUSI............................................................................................3
3.4. KESIMPULAN...............................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................v
LAMPIRAN..............................................................................................................................vi

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Barometer Aneroid …..........................................................................................
2

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Pembacaan pada Barometer …………………………………………………
3

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tekanan Udara adalah tekanan pada titik manapun diatmosfer bumi. Umumnya,
tekanan udara hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh berat udara
di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan udara umum di dalam massa
tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah
(depresi). Daerah bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit di atas
lokasinya. Daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar di atas
lokasinya. Dua system tekanan udara yang utama mengontrol cuaca kita. Tekanan tinggi
terbentuk ketika udara dingin turun. Biasanya tekanan tinggi berarti cuacanya kering dan
baik panas di musim panas dan dingin di musim dingin.
Tekanan rendah terjadi ketika udara panas naik, membawa awan hujan dan cuaca yang
tidak menentu. Angin bertiup udara bertekanan tinggi ke yang rendah. Kekuatan angin
tergantung pada besarnya perbedaan tekanan. Jika perbedaannya besar, maka anginnya
kuat. Meningkatnya ketinggian menyebabkan berkurangnya jumlah molekul udara secara
eksponensial. Karenanya, tekanan udara menurun seiring meningkatnya ketinggian
dengan laju yang menurun pula. Alat yang dipakai untuk mengukur tekanan udara
dinamakan barometer. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana
tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang bersahabat, sedangkan tekanan udara
rendah menandakan kemungkinan badai.
1.2. Rumusan Masalah
1. Berapakah nilai tekanan atmosfer di daerah Jakarta Selatan?
2. Bagaimana perbandingan nilai atmosfer dengan ketinggian secara teoritis dan
eksperimental?
3. Bagaimana perbandingan nilai tekanan di Lab dengan tekanan pada lantai 9 GL,
jelaskan apakah nilai yang didapatkan sesuai dengan teori yang ada?
1.3. Tujuan Penelitian
Mahasiswa dapat mengukur tekanan atmosfer dengan menggunakan barometer aneroid.
1.4. Teori Dasar
Tekanan udara adalah suatu tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
satuan wilayah tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara dipengaruhi oleh
tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara. Besarnya tekanan udara di suatu
tempat bergantung pada jumlah udara di atasnya. Hal ini menyebabkan tekanan udara
semakin sedikit karena berat udara yang ditahan di wilayah tersebut juga sedikit. Semakin
tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara diatasnya, semakin sedikit berat udara
yang ditahan wilayah tersebut sehingga tekanannya semakin sedikit. Berbanding terbalik
dengan daerah atau dataran rendah, wilayah tersebut mempunyai tekanan udara yang lebih
besar. Jadi tekanan udara di suatu wilayah sangat ditentukan oleh ketinggian tempat atau
wilayah dari permukaan air laut.
Barometer
Satuan tekanan diantaranya: bar, Pascal (Pa), Atmosfer (atm) dan mmHg. Sementara alat
untuk mengukur tekanan adalah barometer. Barometer terdapat dua jenis yaitu barometer
raksa dan barometer aneroid. Keduanya memiliki kegunaan yang sama yaitu mengukur
tekanan udara. Barometer termasuk peralatan meteorologi non recording yang pada waktu
tertentu harus segera dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Barometer raksa maupun
barometer aneroid dipengaruhi oleh ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang

1
seiring bertambahnya ketinggian. Sebelum menggunakan barometer alat harus dikalibrasi
untuk memperbaiki perubahan ketinggian.

BAB II METODE PENELITIAN


2.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Barometer Aneroid

Gambar 2.1. Barometer Aneroid


2.2. Metode dan Langkah Kerja
Metode dan langkah kerja pada praktikum kali ini yang pertama adalah barometer
aneroid dikalibrasi terlebih dahulu di tempat yang akan digunakan untuk pengambilan data.
Kemudian dilakukan pengambilan data dan baca tekanan atmosfer yang ditunjukkan pada
Barometer Aneroid serta catat nilai yang diperoleh. Lalu, didapatkan nilai arus untuk tekanan
atmosfer dan referensi nilai Barometer dilokasi yang sama jika tersedia. Langkah yang
terakhir adalah dipastikan bahwa nilai yang diperoleh adalah nilai saat ini (actual), bukan data
sebelumnya. Hal ini dikarenakan tekanan atmosfer terus berubah.

2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. DATA PRAKTIKUM
Tabel 3.1 Hasil Pembacaan pada Barometer 
Barometer Aneroid 

Nilai Referensi 
Nilai Pembacaan pada Saat Pratikum 
(Tekanan atmosfer suatu ruangan) 

1007 hPa (Jakarta, 08 April 2021) 1012 hPa


Pembacaan Skala
Pembacaan Skala di GL Lt. 9 
di ruangan Lab. Keairan Lt. 1 

 1008 hPa 1012 hPa

3.3. PEMBAHASAN DISKUSI


Tekanan udara yang terdapat pada nilai referensi diasumsikan sebagai tekanan
teoritis, yaitu senilai 1007 mbar, sedangkan pada saat praktikum atau eksperimental nilai
tekanannya adalah 1012 hPa. Perbedaan nilai antara teoritis dan eksperimental disebabkan
oleh adanya perbedaan ketinggian dengan suhu.
Pada praktikum yang sudah dilaksanakan, nilai tekanan atmosfer pada ruangan
Laboratorium Keairan Lt. 1 sebesar 1012 hPa, sedangkan nilai tekanan atmosfer di GL LT. 9
sebesar 1008 hPa. Perbedaan tersebut disebabkan karena ketinggian. Semakin tingginya suatu
tempat, maka akan semakin sedikit udara disekitarnya (diatasnya), sehingga nilai tekanan
udaranya kecil. Sebaliknya, jika suatu tempat semakin rendah, maka tekanan udaranya akan
semakin besar. Dapat dilihat dari table di atas, di mana tekanan udara pada GL Lt 9 nilai
tekanan udaranya lebih kecil daripada Lab. Keairan Lt.1
3.4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yang telak dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa nilai
tekanan atmosfer di daerah Jakarta adalah 1007 mbar, pada ruangan Lab. Keairan Lt.1
didapatkan nilai atmosfernya sebesar 1012 hPa, sedangkan pada GL Lt 9 didapatkan nilai
atmosfernya sebesar 1008 hPa. Perbedaan nilai tersebut disebabkan oleh ketinggian, semakin
tinggi suatu tempat maka tekanan atmosfernya akan semakin kecil, sedangkan apabilai suatu
tempat semakin rendah, maka nilai tekanan atmosfernya semakin besar.

3
DAFTAR PUSTAKA
1. Abror, R. (2021, Januari 19). Pahamify.com. Retrieved from
https://pahamify.com/blog/mengenal-lapisan-lapisan-atmosfer/
2. Seputarpengetahuan.co.id. (2021, Januari). Udara adalah. Diakses dari.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/01/udara-adalah.html
3. Wahyu, E. B. (2021). Modul Pratikum Mekanika Fluida I. Jakarta: Universitas
Pertamina.

v
LAMPIRAN
No. Kelompok: 1
No.  Nama  NIM  Tanggal Pratikum 
1.   Muhammad Syamsul Hadi 102219091  
2.   M. Hafizh Azzumar 102219031 Asisten 
3.   Valeska Harianja 102219103  
 
 
 
Jeffryano Manalu
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN: 

9 April 2021

Tabel 2.1 Hasil Pembacaan pada Barometer 


Barometer Aneroid 

Nilai Referensi 
Nilai Pembacaan pada Saat Pratikum 
(Tekanan atmosfer suatu ruangan) 

1007 hPa (Jakarta, 08 April 2021) 1012 hPa


Pembacaan Skala
Pembacaan Skala di GL Lt. 9 
di ruangan Lab. Keairan Lt. 1 

 1008 hPa 1012 hPa

vi

Anda mungkin juga menyukai