Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM HIDRAULIKA II

MODUL 4

SEMESTER GENAP 2020/2021

Kelompok I

Nama Mahasiswa : Mario Mangampu Tua Purba

NIM : 104119035

Kelas : CV-4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

UNIVERSITAS PERTAMINA

2021
LONCATAN HIDROLIS

Mario Mangampu Tua Purba1, Devi Tasya Marissa1, Muhammad Waldy Bayu
Pamungkas 1, Paulus R.V. Hutabarat 1 , Kayla Qolby Chayara 1

1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas
Pertamina
*Corresponding author : mariopertamina19@gmail.com

Abstrak: Pada praktikum kali ini bertujuan agar praktikan mampu mengetahui karakteristik loncatan
hidrolik yang dihasilkan saat arus cepat dan perubahan hulu menjadi lamban, dengan penurunan
kualitas energi. Praktikan diharapkan mampu menunjukkan bagaimana variasi tipe lompatan dengan
Froude Number. Praktikan mampu menentukan nilai headloss kecepatan serta perbandingan kedalaman
dari aliran sebelum loncatan dan aliran setelah loncatan. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah Hydraulic Flow Demonstrator, Hydraulic Bench dan Stopwatch. Pada praktikum kali ini
dilakukan 6 percobaan, yang mana terdapat kedalaman y1 (sebelum loncatan) dan y3 (setelah loncatan).
Jika dilihat pada tabel pengamatan, diperoleh nilai kecepatan pada kedalaman y1 semakin dalam
kecepatannya semakin kecil. Sedangkan pada kedalaman y3 semakin dalam kedalamannya maka
kecepatannya semakin besar. Pada percobaan ke-1 dan 2 diperoleh jenis loncatan hidrolik yaitu
Oscillating jump, sedangkan jenis loncatan hidrolik percobaan ke-3 dan 4 ialah Weak Jump, dan
percobaan ke-5 dan 6 diperoleh jenis loncatan Undular Jump. Jenis loncatan ini dapat dilihat dari nilai
Fr-nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedalaman dan jenis aliran dapat mempengaruhi kecepatan
serta Froude Number.

Kata kunci: hidrolik, Saluran terbuka, loncatan hidrolis, kedalaman, kecepatan, froude number,
jenis loncatan.

Abstract :
In this practicum, it is hoped that practitioners can find out the characteristics of hydraulic jumps that are
generated when the current is fast and the upstream changes become sluggish, with a decrease in the
quality of energy. The practitioner is expected to be able to show how to vary the jump types with the
Froude Number. The practitioner can determine the velocity head loss value as well as the flow depth
ratio before the jump and the flow after the jump. The tools used in this practicum are Hydraulic Flow
Demonstrator, Hydraulic Bench and Stopwatch. In this practicum, 6 experiments were carried out,
where there were depths of y1 (before jumping) and y3 (after jumping). If you look at the observation
table, the velocity value at the depth of y1 is obtained, the deeper the velocity is, the smaller it is.
Meanwhile, at the depth of y3, the deeper the velocity is. In experiments 1 and 2, the type of hydraulic
jump is an oscillating jump, while the 3rd and 4th types of hydraulic jumps are Weak jumps, and the 5th
and 6th experiments have an undular jump. This type of jump can be seen from the value of Fr. So it can
be concluded that the depth and type of flow can affect the velocity and Froude number.
Keywords: hydraulic, open channel, hydraulic jump, depth, speed, froude number,
kind of stepping.
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Loncatan hidrolik biasanya digunakan untuk peredaman energi yang terjadi
dibawah waduk dan pintu sehingga penggerusan yang tidak diharapkan di hilir saluran
dapat dihindari. Juga digunakan untuk menaikkan muka air di hilir untuk menyediakan
tinggi tekan untuk menambahkan berat air pada lantai lindung (Apron) untuk
menetralkan tekanan angkat (Uplift Pressure) sehingga mengurangi ketebalan lantai
lindung. Loncatan hidrolik juga digunakan untuk sistem pengaliran air bersih perkotaan
untuk mencampur bahan kimia dan juga mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perbandingan kecepatan dari aliran air sebelum loncatan (saat Y1) dan
setelah loncatan (Y3)?
2. Berapa besarnya headloss atau kehilangan energi (𝛥𝐻) pada loncatan?
3. Bagaimana perbandingan dari kedalaman air setelah loncatan (Y3) terhadap
kedalaman air sebelum loncatan (Y1) dari persamaan teori dan hasil pengamatan?

TUJUAN PENILITIAN
Praktikan diharapkan mampu mengetahui karakteristik loncatan hidrolik yang
dihasilkan saat arus cepat dan perubahan hulu menjadi lamban, dengan penurunan
kualitas energi. Praktikan diharapkan mampu menunjukkan bagaimana variasi tipe
lompatan dengan Froude Number. Praktikan mampu menentukan nilai headloss
kecepatan serta perbandingan kedalaman dari aliran sebelum loncatan dan aliran setelah
loncatan.
TEORI DASAR
Loncatan hidrolik merupakan salah satu bentuk aliran berubah secara cepat
(rapidly variete flow). Loncatan hidraulik terjadi apabila aliran di saluran berubah dari
super kritis menjadi subkritis. Hydraulic jump terjadi bila suatu aliran superkritis berubah
menjadi aliran subkritis pada jarak yang relative pendek di dalam satuan.
Ketika air yang mengalir dengan cepat (superkritis) bertemu dengan aliran yang
lebih lambat (subkritis) akan menghasilkan sebuah fenomena loncatan hidrolik atau
gelombang. Fenomena ini bisa dilihat dimana air dibawah pintu air bertemu dengan aliran
air dari sisi lainnya. Hal ini terjadi bila kedalaman kurang dari kedalaman kritis terhadap
kedalaman yang lebih tinggi dari kedalaman kritis dan disertai dengan hilangnya energi.
Lonjakan yang tidak beraturan terjadi saat adanya perubahan bukaan pintu air dibagian
hilir menjadi berukuran kecil.
Lonjakan tersebut berupa pertemuan dua aliran dengan energi yang berbeda
sehingga terjadi loncatan hidrolis. Pada saat loncatan hidrolis terjadi, sebagian energi yang
mengalami kehilangan energi di zona air yang sangat bergejolak (rapidly varied flow)
akan menuju ke aliran yang lebih tenang (gradually varied flow). Dengan
mempertimbangkan gaya yang bekerja didalam fluida di kedua sisi lompatan hidrolik
dari lebar per satuan, dapat ditunjukkan bahwa.

𝑉𝑎2 𝑣𝑏2
𝛥𝐻 = 𝑦𝑎 + − (𝑦𝑏 + ) 1.1
2𝑞 29

Gambar 1.1. Laju Aliran


(𝑦𝑏 −𝑦𝑎 )3
𝛥𝐻 = 1.2
4⋅𝑦𝑎 𝑦𝑏

Atau:
𝑦 3
𝛥𝐻 ( 𝑏 −1)
𝑦𝑎
= 4⋅𝑦𝑏 1.3
𝑦𝑎
𝑦𝑎

Karena daerah kerja dari aliran di saluran adalah pendek, maka untuk kepentingan
pembuktian pada eksperimen dapat dipakai 𝑦𝑎 = 𝑦1 dan 𝑦𝑏 = 𝑦3 .
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah Hydraulic Flow Demonstrator,
Hydraulic Bench dan Stopwatch

Gambar 1.2. Hydraulic Flow Demonstrator

Gambar 1.3. Hydraulic Bench

Gambar 1.4. Stopwatch

Cara Kerja
Dipastikan ketiga pitot berada dalam kondisi yang diinginkan. Dipasang ambang lebar
pada apparatus; Kran input pada apparatus kondisi tertutup sedangkan kran output terbuka
penuh. Diatur gate sesuai perlakuan. Dinyalakan hydraulic bench dengan Q1, dibuka kran
input secara perlahan hingga y0 sesuai dengan perlakuan. Ketika aliran sudah steady
(konstan), dinaikkan pintu air hilir setinggi yg perlakuan. Diamati loncatan hidrolis yang
terjadi. Diukur dan d i c a t a t nilai y1, y3 dan Q. Diulangi hal yang sama untuk flowrates Q
dan ketinggian yg yang berbeda
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

FORMULIR PENGAMATAN
MODUL 4: LONCATAN HIDROLIS

Praktikan: Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil-Universitas Pertamina

No. Kelompok:

No. Nama NIM Tanggal Pratikum


1. Mario Mangampu Tua Purba 104119035 Asisten
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN

(Revirna AS)

Tabel 4.1 Hasil pembacaanskala


Test No. ygate (mm) y0 (mm) y1 (mm) y3 (mm) V (L) t (s)

1 12 150 8 35 10 15.73

2 14 150 10 39 10 14.56

3 16 150 15 42 10 13.49

4 18 150 16 44 10 11.37

5 20 150 19 46 10 10.28

6 22 150 21 49 10 9.11

B = 7,5 cmg = 9,81 m/s2


Tabel 4.2Hasil perhitungan
Test
Q (m3/s) V1(m/s) V3(m/s) H1 (m) ΔH (m) H3 (m)
No.

1 0,00064 1,060 0,242 0,065 0,018 0,048

2 0,00069 0,916 0,235 0,053 0,016 0,037

3 0,00074 0,659 0,235 0,037 0,008 0,029

4 0,00088 0,733 0,267 0,043 0,008 0,036

5 0,00097 0,683 0,282 0,043 0,006 0,037

6 0,00110 0,697 0,299 0,046 0,005 0,040


Jenis y3/y1
V1 2/2g y3/y1 ΔH/y1 yc ΔH/yc Fr1 Loncatan (teori)

Oscillating
0,057 4,375 2,197 0,019 0,905 3,782 jump 4,872

Oscillating
0,043 3,900 1,563 0,020 0,765 2,924 jump 3,665

0,022 2,800 0,521 0,022 0,363 1,718 Weak Jump 1,980

0,027 2,750 0,487 0,024 0,323 1,850 Weak Jump 2,164

Undular
0,024 2,421 0,296 0,026 0,218 1,581 Jump 1,791

Undular
0,025 2,333 0,254 0,028 0,191 1,536 Jump 1,728
𝑣12 𝑦3
a. Grafik hubungan 𝑣𝑠
2𝑔 𝑦1

Grafik Hubungan V1^2/2g Vs y3/y1


5.0000
4.5000
4.0000
3.5000
3.0000
y3/y1

2.5000
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07
V1^2/2g

𝑣12 𝑦3
Grafik 1.1. Grafik Hubungan 𝑣𝑠
2𝑔 𝑦1
𝛥𝐻 𝑦3
b. Grafik hubungan 𝑣𝑠
𝑦1 𝑦1

Grafik Hubungan ΔH/y1 Vs y3/y1


5.0000
4.5000
4.0000
3.5000
3.0000
y3/y1

2.5000
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0 0.5 1 1.5 2 2.5
ΔH/y1

𝛥𝐻 𝑦3
Grafik 1.2. Grafik Hubungan 𝑣𝑠
𝑦1 𝑦1

𝛥𝐻
c. Grafik hubungan 𝑣𝑠 𝛥𝐻
𝑦𝑐

Grafik Hubungan ΔH/yc Vs ΔH


0.02
0.018
0.016
0.014
0.012
ΔH

0.01
0.008
Series1
0.006
0.004
0.002
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
ΔH/yc

𝛥𝐻
Grafik 1.3. Grafik Hubungan 𝑣𝑠 𝛥𝐻
𝑦𝑐
B. Pemabahasan

Pada praktikum modul 4 kali ini, yang berjudul “Loncatan Hidrolis” dalam
menghitung kecepatan dapat dilihat pada kolom perhitungan kecepatan V1 dan V3
bahwa pada aliran sebelum loncatan (y1) semakin dalam suatu kedalam maka
kecepatannya semakin kecil. Sedangkan pada aliran setelah loncatan (y3) semakin
dalam suatu kedalaman maka semakin besar kecepatannya. Hal ini dikarenakan
kedalaman mempengaruhi kecepatan suatu aliran dan juga jenis aliran pada
sebelum loncatan (y1) dan setelah loncatan (y3) berbeda. Yang mana aliran
sebelum loncatan (y1) merupakan aliran superkritis, sedangkan setelah loncatan
(y3) ialah aliran subkritis.
Pada percobaan kali ini juga untuk mengetahui nilai besar headloss atau kehilangan
(𝑦𝑏 −𝑦𝑎 )3
energi 𝛥𝐻 pada loncatan yaitu dengan menggunakan rumus 𝛥𝐻 = yang mana y1
4⋅𝑦𝑎 𝑦𝑏
kedalaman sebelum loncotan dan y3 kedalaman setelah loncatan. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai headloss adalah ialah 0,018m, 0,016m, 0,008m, 0,008m,
0,006m dan 0,005m. Dapat disimpulkan bahwa jika kedalaman semakin dalam maka nilai
headloss semakin kecil (berbanding terbalik).

Secara teori dan data hasil pengamatan untuk menentukan perbandingan dari
kedalaman air setelah loncatan (y3) dan sebelum loncatan (y1) dapat dilihat pada Tabel
4.2. antara hasil kedalaman secara teori dan hasil data pengamatan nilainya diperoleh tidak
terlalu signifinakn sehingga relating berbanding lurus.
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021

KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik loncatan hidrolis yang dihasilkan pada percobaan ke-1
dan 2 diperoleh jenis loncatan hidrolik yaitu Oscillating jump yang
mana nilai Fr sebesar 3,782 dan 2,924. Sedangkan jenis loncatan
hidrolik percobaan ke-3 dan 4 ialah Weak Jump yang mana nilai Fr
yang diperoleh sebesar 1,718 dan 1,850. Dan percobaan ke-5 dan 6
diperoleh jenis loncatan Undular Jump yang nilai Fr nya sebesar
1,581 dan 1,536.

Kemudian praktikum kali ini juga diperoleh nilai headloss


pada percobaan 1 sampai 6 secara diperoleh sebesar 0,018m,
0,016m, 0,008m, 0,008m, 0,006m dan 0,005m dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa semakin dalam suatu kedalaman maka nilai
headloss akan semakin kecil (berbanding terbalik). Lalu untuk nilai
kecepatan (V1) sebelum loncatan (y1) pada percobaan 1-6 secara
berturut-turut sebesar 1,060 m/s, 0,916 m/s, 0,659 m/s, 0,733 m/s,
0,683 m/s, 0,697 m/s. Sedangkan nilai kecepatan (V3) setelah
loncatan (y3) pada percobaan 1-6 diperoleh sebesar 0,242 m/s, 0,235
m/s, 0,235 m/s, 0,267 m/s, 0,282 m/s dan 0,299 m/s. dapat dilihat
bahwa semakin dalam (y1) maka (V1) semakin kecil, begitupun
sebaliknya semakin dalam (y3) maka (V3) akan semkin besar.
Kemudian untuk perbandingan kedalaman dari aliran sebelum
loncatan lebih tinggi dibandingkan dan setelah loncatan.

DAFTAR PUSTAKA
Chow, V.T.1985. Open Channel Hydraulics. Newyork: McGraw Hill
Book Company, Inc.
Sutyas, Ign Aji ; Darmadi,Kris.2007.Karakteristik Loncatan Hidrolik
Pada Pintu Air.Yogyakarta:Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 1
Nitanel, Nicodemus Kause.2008. Studi Perencanaan Kolam Olak Tipe
Bak Tenggelam Pada Peredam Energi Bendung. Jl. Terusan
Kecubung, Kota Malang. Malang: eUreka Jurnal Penenlitian
Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021

LAMPIRAN

FORMULIR
PENGAMATAN
MODUL 4: LONCATAN HIDROLIS

Praktikan: Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil-Universitas Pertamina

No. Kelompok:

No. Nama NIM Tanggal Pratikum


1. Mario Mangampu Tua Purba 104119035 Asisten
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN

(Revirna AS)

Tabel 4.1 Hasil pembacaanskala


Test No. ygate (mm) y0 (mm) y1 (mm) y3 (mm) V (L) t (s)

1 12 150 8 35 10 15.73

2 14 150 10 39 10 14.56

3 16 150 15 42 10 13.49

4 18 150 16 44 10 11.37

5 20 150 19 46 10 10.28

6 22 150 21 49 10 9.11

B = 7,5 cmg = 9,81 m/s2


Tabel 4.2Hasil perhitungan
Test
Q (m3/s) V1(m/s) V3(m/s) H1 (m) ΔH (m) H3 (m)
No.

1 0,00064 1,060 0,242 0,065 0,018 0,048

2 0,00069 0,916 0,235 0,053 0,016 0,037

3 0,00074 0,659 0,235 0,037 0,008 0,029

4 0,00088 0,733 0,267 0,043 0,008 0,036

5 0,00097 0,683 0,282 0,043 0,006 0,037


Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021

6 0,00110 0,697 0,299 0,046 0,005 0,040

Jenis y3/y1
V1 2/2g y3/y1 ΔH/y1 yc ΔH/yc Fr1 Loncatan (teori)

Oscillating
0,057 4,375 2,197 0,019 0,905 3,782 jump 4,872

Oscillating
0,043 3,900 1,563 0,020 0,765 2,924 jump 3,665

0,022 2,800 0,521 0,022 0,363 1,718 Weak Jump 1,980

0,027 2,750 0,487 0,024 0,323 1,850 Weak Jump 2,164

Undular
0,024 2,421 0,296 0,026 0,218 1,581 Jump 1,791

Undular
0,025 2,333 0,254 0,028 0,191 1,536 Jump 1,728

Anda mungkin juga menyukai