LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM HIDRAULIKA II
MODUL 3
Kelompok I
NIM : 104119035
Kelas : CV-4
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur,
Universitas Pertamina
*Corresponding author : mariopertamina19@gmail.com
Key words: Open Channel Flow, Critical Depth, Specific Energy, Froude Number,
and Proportional
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Didalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjadikan sungai
sebagai contoh open channel flow. Namun, dasar sungai tidak selalu
rata. Hal ini disebabkan oleh kontur tanah yang terbentuk secara
alamiah, dan dapat dilihat pada beda tinggi permukaan yang juga dapat
disebabkan oleh pembentukan alamiah, longsoran dan penumpukan
sedimen tahanan yang terbawa oleh arus.
Pada saat dasar saluran memiliki beda ketinggian maka akan
ada energi yang hilang ketika aliran tersebut mengalir melaluinya.
Selain itu juga akan terjadi proses pembendungan saluran air oleh
perbedaan ketinggian ini. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan
energi yang mengakibatkan turunnya nilai kedalaman aliran.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan nilai energi pada 𝑦1 pada bed datar dan 𝑦2
pada bed naik?
2. Apa jenis aliran pada 𝑦1 pada bed datar dan 𝑦2 pada bed naik?
3. Apa perbedaan antara nilai 𝑦1 di bed datar dan 𝑦2 pada bed naik?
TUJUAN PENILITIAN
Praktikan diharapkan dapat menentukan, menghitung dan
memahami tentang pengaruh penurunan energi pada suatu aliran cepat
di bidang permukaan datar dan juga di bidang permukaan yang
memiliki elevasi atau beda ketinggian
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
TEORI DASAR
Bentuk dasar dari persamaan energi spesifik dapat ditulis dalam
bentuk yang lebih umum dengan pengenalan kedalaman kritis.
Hubungan antar kedua persamaan tersebut adalah untuk melihat
respons arus cepat dan lamban terhadap perubahan energi spesifik dan
kekuatan arus.
𝑣2
𝐸 = 𝑦 𝑐𝑜𝑠 θ + 𝑎 2𝑔 1.1
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
METODE PENELITIAN
Cara Kerja
Dinyalakan Hydraulic Bench dimasukkan area reservoir hingga air
berada pada ketinggian 150 mm dengan melakukan perubahan pada control
outlet. Diberikan perlakuan pada grip bukaan sesuai dengan ketentuan
yang sudah diberikan oleh masing-masing asisten praktikum.
Dipastikan air yang berada pada reservoir tetap stabil pada ketinggian
150 mm. Diberikan juga perlakuan pada bed hingga ketinggian 75 mm.
Sebelum bed dinaikkan, pitot pada bed juga dinaikkan. Setelah bed
dinaikkan, dihitung ketinggian air pada skala penggaris yang pertama
(y1) dan dihitung ketiggian air pada bed naik dengan skala penggaris
kedua (y2).
FORMULIR
PENGAMATAN
MODUL 3: ALIRAN CEPAT TERHADAP ENERGI SPESIFIK PADA OPEN
CHANNEL FLOW
(Revirna Artamevia S)
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
Tabel 3.1 Hasil pembacaan ketinggian air pada titik berbeda kondisi kondisi bed
tidak naik
y0 (mm) 150
y1 (mm) 18
y2 (mm) 16
ygate (mm) 20
B = 7,5 cm = 0,075 m
g = 9,81 m/s2
t = 8,63 s
Tabel 3.2 Hasil pembacaan ketinggian air pada titik berbeda kondisi kondisi bed
naik
y0 (mm) 150
y1 (mm) 105
y2 (mm) 30
ygate (mm) 20
B = 7,5 cm = 0,075 m
g = 9,81 m/s2
t = 10,87 s
Tabel 3.3 Hasil perhitungan kondisi bed tidak naik
Jenis Jenis
Q (m3/s) E1 (m) E2 (m) yc (m) Fr1 Fr2
Aliran Aliran
Perhitungan:
Kondisi Bed Tidak Naik
Tipe Rectangular
𝑣
➢ Q=
𝑡
0,01
Q=
8,63
Q = 1,159x10-3 m3/s
➢ A = By
A1 = 0,075 x 0,018
A1 = 1,35x10-3 m2
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
A2 = 0,075 x 0,016
A2 = 1,2x10-3 m2
𝑄2
➢ 𝐸𝑠 = 𝑦1 + 2𝑥𝐴2𝑥𝑔
(1,159𝑥10−3 )2
𝐸1 = 0,018 +
2 𝑥 (1,35𝑥10−3 )2 𝑥 9,81
E1 = 0,065 m
𝑄2
➢ 𝐸𝑠 = 𝑦2 + 2𝑥𝐴2𝑥𝑔
(1,159𝑥10−3 )2
𝐸2 = 0,016 +
2 𝑥 (1,2𝑥10−3 )2 𝑥 9,81
E2 = 0,063 m
3 𝑄2
➢ 𝑦𝑐 = √𝐵2 𝑥 𝑔
3 (1,159𝑥10−3 )2
𝑦𝑐 = √
(0,075)2 𝑥 9,81
yc = 0,029 m
𝑄
➢ 𝐹𝑟 = 𝐴 𝑥
√𝑔𝑦1
1,159𝑥10−3
𝐹𝑟1 =
1,35 𝑥 10−3 𝑥 √9,81 𝑥 0,018
Fr1 = 2,043
𝑄
➢ 𝐹𝑟 = 𝐴 𝑥 𝑔𝑦
√ 2
1,159𝑥10−3
𝐹𝑟2 =
1,2 𝑥 10−3 𝑥 √9,81 𝑥 0,016
Fr2 = 2,438
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
2.00000
1.50000
Y (M)
1.00000
0.50000
0.00000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
E (M)
Grafik 1.1. Plot grafik perbandingan e/yc vs y/yc pada bed datar
Perhitungan:
Kondisi bed naik
𝑣
➢ Q=
𝑡
0,01
Q=
10,87
Q = 0,919x10-3
➢ A = By
A1 = 0,075 x 0,105
A1 = 7,875x10-3 m2
A2 = 0,075 x 0,03
A2 = 2,25x10-3 m2
𝑄2
➢ 𝐸𝑠 = 𝑦1 + 2𝑥𝐴2𝑥𝑔
(0,919𝑥10−3 )2
𝐸1 = 0,105 +
2 𝑥 (7,875𝑥10−3 )2 𝑥 9,81
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
E1 = 0,106 m
𝑄2
➢ 𝐸𝑠 = 𝑦2 + 2𝑥𝐴2𝑥𝑔
(0,919𝑥10−3 )2
𝐸2 = 0,03 +
2 𝑥 (2,25𝑥10−3 )2 9,81
E2 = 0,039 m
3 𝑄2
➢ 𝑦𝑐 = √𝐵2 𝑥 𝑔
3 (0,919𝑥10−3 )2
𝑦𝑐 = √
(0,075)2 𝑥 9,81
yc = 0,024 m
𝑄
➢ 𝐹𝑟 = 𝐴 𝑥
√𝑔𝑦
0,919𝑥10−3
𝐹𝑟1 =
7,875𝑥10−3 𝑥 √9,81 𝑥 0,105
Fr1 = 0,115
𝑄
➢ 𝐹𝑟 = 𝐴 𝑥
√𝑔𝑦
0,919𝑥10−3
𝐹𝑟2 =
2,25𝑥10−3 𝑥 √9,81 𝑥 0,03
Fr2 = 0,754
2.00000
1.50000
1.00000
0.50000
0.00000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
E (M)
Grafik 1.2. Plot grafik perbandingan e/yc vs y/yc pada bed naik
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
B. Pemabahasan
Untuk menentukan nilai energi pada 𝑦1 pada bed datar dengan dan
𝑦2 pada bed naik adalah dengan memberi perlakuan pada gate bukaan
sesuai dengan data yang diberikan. Dipastikan juga air berada pada
ketinggian 150 mm. Selanjutnya diberikan juga perlakuan pada bed
diketinggian 75 mm, sebelum menaikkan bed dinaikkan pitot diatas bed
terlebih dahulu. Lalu dihitung ketinggian air pada penggaris pertama
(y1) dan ketinggian air pada bed naik di penggaris kedua (y2).
Jenis aliran pada 𝑦1 pada bed datar adalah superkritis karena nilai Fr
nya sebesar 2,043 atau > 1. Sedangkan 𝑦2 pada bed naik adalah subkritis
karena nilai Fr nya sebesar 0,754 atau < 1.
Perbedaan antara nilai 𝑦1 di bed datar dan 𝑦2 pada bed naik adalah
tidak teralu signifikan. Nilai 𝑦c pada bed datar sebesar 0,029 m dan 𝑦c
pada bed naik adalah sebesar 0,024 m. Nilai 𝑦c ini bergantung pada nilai
debit pada masing-masing bed. Pada praktikum ini nilai debit bed datar
lebih besar dibandingkan dengan nilai debit bed naik. Sehingga nilai 𝑦c
pada bed datar lebih besar.
KESIMPULAN
Setelah hasil dari Froude Number didapatkan dapat ditentukan jenis aliran
yang diuji. Jika nilai Fr < 1 maka jenis aliran nya subkritism jika nilai Fr =1
maka jenis alirannya kritis dan jika nilai Fr > 1 maka jenis alirannya adalah
superkritis.
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FORMULIR
PENGAMATAN
MODUL 3: ALIRAN CEPAT TERHADAP ENERGI SPESIFIK PADA OPEN
CHANNEL FLOW
No. Kelompok: 1
(Revirna Artamevia S)
Tabel 3.1 Hasil pembacaan ketinggian air pada titik berbeda kondisi kondisi bed
tidak naik
y0 (mm) 150
y1 (mm) 18
y2 (mm) 16
ygate (mm) 20
B = 7,5 cm = 0,075 m
g = 9,81 m/s2
t = 8,63 s
Tabel 3.2 Hasil pembacaan ketinggian air pada titik berbeda kondisi kondisi bed
naik
y0 (mm) 150
y1 (mm) 105
y2 (mm) 30
ygate (mm) 20
Modul Praktikum Hidraulika 2020/2021
B = 7,5 cm = 0,075 m
g = 9,81 m/s2
t = 10,87 s
Tabel 3.3 Hasil perhitungan kondisi bed tidak naik
Jenis Jenis
Q (m3/s) E1 (m) E2 (m) yc (m) Fr1 Fr2
Aliran Aliran