Tabel II.1 Data Awal Pengamatan Jarak di Hulu dan Hilir Saluran
Variasi Jarak Dari Titik 0 (m)
Debit x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
1 0,3 0,431 0,534 0,589 0,649 0,703 1,041 1,295
2 0,3 0,403 0,528 0,584 0,633 0,698 1,111 1,411
3 0,3 0,404 0,515 0,577 0,634 0,67 0,871 1,299
(Sumber : Set Data Awal Modul 02 Shift 5B)
Tabel II.2 Data Awal Pengukuran Waktu dan Kedalaman Tiap Variasi
0 999,8
5 1000
10 999,7
15 999,1
20 998,2
25 997
30 995,7
40 992,2
50 988
60 983,2
70 977,8
80 971,8
90 965,3
(Sumber: Schaum's Outline of Fluid Mechanics Science, 2008)
Tabel II.5 Data Suhu (oC) terhadap Viskositas Kinematis Air (Ns/m2)
Suhu (oC) Viskositas Kinematis Air (Ns/m2)
0 1,787
5 1,519
10 1,307
Suhu (oC) Viskositas Kinematis Air (Ns/m2)
15 1,140
20 1,004
30 0,801
40 0,658
50 0,553
60 0,475
70 0,413
80 0,365
90 0,326
100 0,294
(Sumber: Engineering Toolbox, 2003)
yavg 1 = 0,03105 m
Nilai dari kedalaman rata-rata di hulu variasi lainnya dapat dicari
menggunakan cara sama.
Nilai dari luas penampang pada titik lainnya juga variasi lainnya
dapat dicari menggunakan cara yang sama.
Nilai dari keliling basah pada titik lainnya serta variasi lainnya dapat
dicari menggunakan cara yang sama.
Nilai dari jari-jari hidrolis titik lainnya serta variasi lainnya dapat
dicari menggunakan cara yang sama.
3 𝑥 𝑚 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
Qaktual 1 = 𝑡 𝑎𝑣𝑔 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
3 𝑥 2,5 𝑘𝑔
Qaktual 1 = 19,26 𝑠 𝑥 996,6625 𝑘𝑔/m3
Nilai dari kecepatan aliran pada titik lainnya serta variasi lainnya
dapat dicari menggunakan cara yang sama.
S = ∆y / ∆x
S = (0,0746 m – 0,0742 m) / (2,65 m)
S = 0,000151
III.10. Menentukan Nilai Koefisien Manning (n) Aliran Fluida
Nilai koefisien Manning (n) air pada percobaan ini sebanding
dengan nilai akar kemiringan saluran (S) dikali dengan nila jari-jari
hidrolis (R) pangkat 2/3 dibagi dengan nilai kecepatan aliran (v). Oleh
karena itu, nilai koefisien Manning untuk titik 1 variasi debit pertama akan
didapatkan hasil sebagai berikut :
n = (S1/2 x R2/3) / v
n = (0,01229 x 0,076) / 0,111
n = 0,0084
Nilai koefisien Manning pada titik lain serta variasi lainnya dapat
dicari menggunakan cara yang sama.
Nilai dari bilangan Reynolds pada titik lain dan variasi lainnya
dapat dicari menggunakan cara sama.
Sf = 0,000151
Nilai dari Slope Spesifik pada titik lain dan variasi lainnya dapat
dicari menggunakan cara sama.
III.15. Menentukan Nilai dy/dx
Nilai bilangan dy/dx sebanding dengan nilai selisih slope (S)
dengan slope spesifik (Sf) dibagi dengan nilai 1 dikurangi bilangan Froude
(NFR) . Oleh karena itu, nilai dy/dx pada titik 1 variasi pertama dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
𝑑𝑦 𝑆−𝑆𝑓
= 1−𝑁𝐹𝑟
𝑑𝑥
𝑑𝑦 0,000151−0,000151
=
𝑑𝑥 1−0,163
𝑑𝑦
=0
𝑑𝑥
Nilai dari dy/dx pada titik lain dan variasi lainnya dapat dicari
menggunakan cara sama.
Nilai dari kedalaman teoritis pada titik lain dan variasi lainnya
dapat dicari menggunakan cara sama.
𝑑𝑦
Tabel IV.2 Data Hasil ES, n, R4/3, Sf, 𝑑𝑥 , Yteoritis, Yaktual Variasi 1
Tabel IV.3 Data Hasil Luas, Perimeter, R, R2/3, Qaktual, v, NRe,NFr Variasi 2
Titik A (m2) P (m) R R2/3 Q v(m/s) NRe NFr
1 0,0043 0,190 0,023 0,080 0,171 4030,5 0,228
2 0,0043 0,190 0,023 0,080 0,171 4034,7 0,228
3 0,0044 0,192 0,023 0,081 0,168 3988,5 0,222
4 0,0034 0,165 0,020 0,075 0,219 4646,8 0,330
0,00074
5 0,0029 0,153 0,019 0,071 0,252 5005,2 0,408
6 0,0011 0,105 0,011 0,048 0,660 7307,1 1,727
7 0,0017 0,122 0,014 0,059 0,422 6297,6 0,883
8 0,0025 0,142 0,018 0,068 0,295 5400,5 0,515
𝑑𝑦
Tabel IV.4 Data Hasil ES, n, R4/3, Sf, 𝑑𝑥 , Yteoritis, Yaktual Variasi 2
Tabel IV.5 Data Hasil Luas, Perimeter, R, R2/3, Qaktual, v, NRe,NFr Variasi 3
Titik A (m2) P (m) R R2/3 Q v(m/s) NRe NFr
1 0,0050 0,210 0,024 0,083 0,233 5814,92 0,286
2 0,0051 0,211 0,024 0,084 0,230 5770,87 0,281
3 0,0047 0,201 0,024 0,082 0,249 6063,72 0,316
4 0,0039 0,180 0,022 0,078 0,299 6786,23 0,418
0,00117
5 0,0035 0,168 0,021 0,076 0,335 7237,57 0,495
6 0,0014 0,111 0,012 0,053 0,861 10940,8 2,037
7 0,0021 0,131 0,016 0,064 0,555 9275,55 1,056
8 0,0031 0,158 0,020 0,073 0,376 7704,22 0,589
𝑑𝑦
Tabel IV.6 Data Hasil ES, n, R4/3, Sf, 𝑑𝑥 , Yteoritis, Yaktual Variasi 3
0.06
0.04 Variasi 1
0.02 Variasi 2
0 Variasi 3
0 0.5 1 1.5
x (m)
0.08
yteoritis(m)
0.06
0.04 Variasi 1
0.02 Variasi 2
0 Variasi 3
0 0.5 1 1.5
x (m)
ES (m)
0.06
Variasi 1
0.04
Variasi 2
0.02
0 Variasi 3
0 0.5 1 1.5
x (m)
1
Variasi 1
0.5
Variasi 2
0 Variasi 3
0 0.5 1 1.5
x (m)
Variasi 1
4000
2000 Variasi 2
0 Variasi 3
0 0.5 1 1.5
x (m)
6
NFR
4 Variasi 1
2 Variasi 2
0 Variasi 3
0 0.5 1 1.5
x (m)
VI.2 Bendungan
Bendungan merupakan sebuah pembatas yang dibangun melintasi
sungai yang memiliki tujuan untuk mengubah karakteristik aliran sungai
(aliran air). Bendung ini bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur
debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai
lebih mudah dilalui. Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian
atasnya sehingga aliran air tetap ada dan dalam debit yang sama bahkan
sebelum sungai dibendung.
Gambar VI.2 Bendungan
( Sumber : bobo.grid.id, 2022 )
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum modul 02 “Aliran Berubah Beraturan” ini
adalah sebagai berikut :
VII.1 Fenomena perubahan atau kadar momentum aliran praktikum dapat
dibuktikan dengan menghitung nilai bilangan Froude. Bilangan Froude
merupakan perbandingan antara energi kinetik dengan energi potensial
pada proses pengaliran fluida, sehingga jika nilai NFr lebih dari 1, aliran
disebut subkritis. Bila nilai NFr sama dengan 1, aliran disebut kritis.
Sedangkan jika nilai NFr lebih dari 1, aliran disebut superkritis.
VII.2 Nilai debit aktual aliran setiap variasi debit pada percobaan ini
adalah sebagai berikut.
Tabel VII.1 Data Hasil Perhitungan Debit Aktual (Qaktual)
Titik Qaktual Variasi 1 Qaktual Variasi 2 Qaktual Variasi 3
1
2
3
4 0,00039 0,00074 0,00117
5
6
7
8
VII.3 Nilai kecepatan aliran setiap variasi debit pada percobaan ini adalah
sebagai berikut.
Tabel VII.2 Data Hasil Perhitungan Kecepatan Aliran (v)
Titik v Variasi 1 v Variasi 2 v Variasi 3
1 0,111 0,171 0,233
2 0,111 0,171 0,230
3 0,117 0,168 0,249
4 0,134 0,219 0,299
5 0,164 0,252 0,335
6 1,303 0,660 0,861
7 0,370 0,422 0,555
8 0,246 0,295 0,376
VII.4 Nilai koefisien Manning (n) setiap variasi debit pada percobaan ini
adalah sebagai berikut.
Tabel VII.3 Data Hasil Perhitungan Koefisien Manning (n)
Titik n Variasi 1 n Variasi 2 n Variasi 3
1 0,0084 0,0058 0,0044
2 0,0084 0,0057 0,0045
3 0,0079 0,0059 0,0041
4 0,0066 0,0042 0,0032
5 0,0050 0,0035 0,0028
6 0,0002 0,0009 0,0008
7 0,0016 0,0017 0,0014
8 0,0028 0,0028 0,0024
VII.5 Nilai bilangan Reynolds (NRe) dan bilangan Froude (NFr) setiap
variasi debit pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
Tabel VII.4 Data Hasil Perhitungan Bilangan Reynolds (NRe)
Titik NRe Variasi 1 NRe Variasi 2 NRe Variasi 3
1 2399,382 4030,468 5814,922
2 2405,075 4034,715 5770,869
3 2466,518 3988,484 6063,719
4 2653,767 4646,777 6786,234
5 2929,882 5005,156 7237,575
6 4885,489 7307,146 10940,822
7 3929,221 6297,606 9275,552
8 3453,966 5400,486 7704,220
IX. LAMPIRAN