Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA II – TL 2202


MODUL 05
ALAT UKUR DEBIT

Nama Praktikan : Prastita Doharta Irene


NIM : 15318067
Kelompok/Shift : 2A
Tanggal Praktikum : 12 Maret 2020
Tanggal Pengumpulan : 19 Maret 2020
PJ Modul : Irvan Affandi (15316026)
Muhammad Farhan Huda (15317075)
Asisten yang Bertugas : Irvan Affandi (15316026)
Muhammad Farhan Huda (15317075)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
I. Tujuan
1. Menentukan tinggi muka air di atas notch (H) untuk menentukan hubungannya dengan
debit aktual.
2. Menentukan debit aktua dan debit teoritis untuk menentukan nilai koefisien Discharge
(Cd) dari U-notch maupun V-notch.

II. Data Awal


Massa beban = 2.5 kg Tinggi U-notch (P) = 0.08 m
Massa beban = 7.5 kg Tinggi V-notch (P) = 0.08 m
Suhu air awal = 23 oC Sudut V-notch (ɵ)= 30o
Suhu air akhir = 23 oC Lebar notch (b) = 0.03 m
Suhu air rata-rata = 23 oC Lebar saluran (B) = 0.239 m
Kh = 0.001

Tabel II.1 Data massa jenis / densitas air berdasarkan suhu

Suhu T (oC) Densitas (kg/m3)


0 999.9
5 1000
10 999.7
15 999.1
20 998.2
25 997
30 995.7
40 992.2
50 988
60 983.3
70 977.8
80 971.8
90 965.3
100 958.4
(Sumber : Finnemore,1990)
Tabel II.2 Data pengamatan waktu
Waktu (s)
Variasi
t1 t2 t3
1 17.22 16.35 17.75
2 23.47 26.96 26.57
3 68.56 75.66 66.56

Tabel II.3 Data pengukuran tinggi muka air pada U-notch maupun V-notch
Tinggi Muka Air (m)
Variasi U-notch V-notch
h1 h2 h3 h1 h2 h3
1 0.037 0.037 0.037 0.061 0.06 0.06
2 0.019 0.019 0.019 0.051 0.051 0.052
3 0.013 0.013 0.013 0.033 0.033 0.033

Tabel II.4 Data viskositas terhadap temperatur

Temperatur (oC) Viskositas (Ns/m2)


0 0.001792
5 0.001519
10 0.001308
15 0.00114
20 0.001005
30 0.000801
40 0.000656
50 0.000549
60 0.000469
70 0.000406
80 0.000357
90 0.000317
100 0.000284
(Fouz, 2001)
III. Pengolahan Data
1. Waktu rata-rata (trata-rata)
Perhitungan pengukuran waktu rata-rata pada variasi 1 adalah sebagai berikut.
Waktu rata-rata untuk variasi 2 dan 3 sebesar 25.67 s dan 70.26 s dapat diperoleh
menggunakan persamaan yang sama.

2. Menentukan densitas air (ρ)


Berdasarkan tabel II.1, dapat dibuat grafik perbandingan densitas terhadap suhu sebagai
berikut.

1010
Densitas (kg/m3)

1000
990
980
970 y = -0.0036x2 - 0.0695x + 1000.6
960 R² = 0.9993
950
0 20 40 60 80 100 120
o
Suhu ( C)

Gambar III.1 Grafik perbandingan densitas terhadap suhu


Diperoleh persamaan y = -0.0036x2 - 0.0695x + 1000.6 dari gambar III.1, maka massa
jenis air dapat ditentukan dengan y sebagai ρ (massa jenis air) dan x sebagai Trata-rata
(suhu rata-rata air) sebesar 23 oC. Perhitungan ρ adalah sebagai berikut.
ρ = -0.0036(Trata-rata) 2 - 0.0695(Trata-rata) + 1000.6
Trata-rata = 23oC
ρ = -0.0036(23) 2 - 0.0695(23) + 1000.6
ρ = 997.0971 kg/m3
Maka diperoleh massa jenis air (ρ) sebesar 997.0971 kg/m3 saat Trata-rata adalah sebesar
23oC.

3. Menentukan massa air


Pada pengukuran debit aktual menggunakan hydraulic bench, massa air sama dengan 3
kali massa beban (mair = 3mbeban). Perbandingan ini diperoleh dari persamaan berikut.
mbeban g 3rbeban = mair g rair

mbeban r = mair r

3mbeban = mair
Keterangan :
Trata-rata = suhu air rata-rata (oC)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/s2)
r = panjang lengan gaya (m)
m = massa (kg)
F = besar gaya (N)
τ = momen gaya (Nm)
W = berat (N)

Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat ditentukan besar mair. jika mbeban 2.5kg.

3mbeban = mair

= mair

mair = 7.5 kg
4. Menentukan volume air (Vair)
Untuk mengukur volume air pada ketiga variasi, dapat digunakan persamaan densitas
sebagai berikut.
mair = ρair Vair

Vair = =

0.007521835 m3
5. Menentukan debit aktual (Qaktual)
Debit aktual (Qaktual) untuk setiap variasi yang dilakukan dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan kontinuitas. Perhitungan debit aktual untuk variasi pertama
pada U-notch maupun V-notch adalah sebagai berikut.

Vair = Qaktual Trata-rata


Qaktual = =

Qaktual = 0.00044 m3/s


Melalui persamaan tersebut dapat ditemukan nilai Qaktual untuk variasi pertama pada
U-notch maupun V-notch yaitu sebesar 0.000444 m3/s. Menggunakan persamaan yang
sama, nilai Qaktual untuk variasi kedua dan ketiga pada U-notch maupun V-notch
adalah sebesar 0.000293 m3/s dan 0.000107 m3/s.

6. Debit teoritis Bazin (m3/s)


6.1 U-notch
Debit teoritis Bazin untuk variasi pertama dapat dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut.

m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Bazin untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.000232012 m3/s dan 0.000131309 m3/s.
6.2 V-notch
Debit teoritis Bazin untuk variasi pertama dapat dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut.

m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Bazin untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.000378 m3/s dan 0.000125 m3/s.
7. Debit teoritis Kindsvater (m3/s)
7.1 U-notch
Dalam menentukan koefisien efek viskositas (Kb) pada U-notch menurut ISO (1980)
didapat dari hasil b/B yang dimasukkan pada garik pada Gambar 1 sebagai berikut.
8.

Gambar III.1 Grafik nilai Kb


(lmnoeng.com, 2014)

Pada percobaan, diketahui nilai B = 0.239 m dan b = 0.03 m dan diperoleh nilai b/B
sebesar 0.1225, sehingga nilai Kb = 0.002375 m.Debit teoritis Kindsvater untuk variasi
pertama dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut.

m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Kindsvater untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.00027041 m3/s dan 0.0001583 m3/s.
7.2 V-notch
Debit teoritis Kindsvater untuk variasi pertama dapat dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut.

K = 0,3048(0,00144902648−(0,00033955535×θ)+(3,29819003×10−6×θ2)−(1,06215442×10−8×θ3))
K = 0.004363 m
Sehingga diperoleh nilai debitnya yaitu.

m3/s

Dengan cara yang sama, debit teoritis Kindsvater untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.0004632 m3/s dan 0.0001707 m3/s.

9. Koefisien Discharge
Dalam menentukan nilai koefisien discharge, diperoleh persamaan sebaga berikut.

Sehingga berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh nilai koefisien discharge dari
masing-masing persamaan debit teoritis baik Bazin maupun Kindsvater pada U-notch
dan V-notch. Berikut adalah nilai koefisien discharge untuk variasi pertama.
9.1 Bazin
9.1.1 U-notch

Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Bazin pada U-notch untuk variasi
kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 1.2631 dan 0.8153.

9.1.2 V.notch

Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Kindsvater pada V-notch untuk
variasi kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 0.7758 dan 0.8554.

9.2 Kindsvater
9.2.1 U-notch
Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Kindsvater pada U-notch untuk
variasi kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 1.08378 dan 0.676014.

9.2.2 V-notch

Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Kindsvater pada V-notch untuk
variasi kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 0.6327 dan 0.6272.

IV. Data Akhir


Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, maka diperoleh data akhir sebagai
berikut.
Tabel IV.1 Hasil perhitungan seluruh parameter pada variasi 1

Waktu (s)
Variasi
t1 t2 t3 trata-rata
1 17.22 16.35 17.75 17.10667
2 23.47 26.96 26.57 25.66667
3 68.56 75.66 66.56 70.26

Tabel IV.2 Hasil perhitungan debit aktual, debit teoritis dan koefisien discharge

Qakt(m3/s) Qteo bazin (m3/s) Qteo Kindsvarter (m3/s) Cd Bazin Cd Kindsvarter


Variasi
U notch Vnotch U notch Vnotch U notch Vnotch U notch Vnotch Unotch Vnotch
1 0.00044 0.00044 0.00063 0.000566 0.0007082 0.000674 0.6974 0.7773 0.6209 0.6428
2 0.000293 0.000293 0.000232 0.000378 0.00027041 0.000463 1.26312 0.7759 1.0838 0.6327
3 0.000107 0.000107 0.000131 0.000125 0.0001584 0.000171 0.81531 0.8554 0.67601 0.6272

V. Analisis A
V.1 Cara Kerja
Pada praktikum ini, alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida adalah hydraulic
bench. Sebelum mengoperasikan hydraulic bench, dilakukan pengukuran lebar notch, lebar
notch, dan tingi notch. Lebar saluran diukur untuk mengetahui luas penampang saluran
yang akan digunakan dalam perhitungan, termasuk dalam mencari nilai debit. Tinggi notch
diukur agar dapat menghitung muka air di atas notch pada aliran yang melewati notch. Lalu
dilakukan pengukuran temperatur air yang dilakukan dengan cara mengambil termometer
dan memposisikannya di bak penampungan di bak penampungan hydraulic bench setelah
dinyalakan. Pengukuran suhu fluida bertujuan untuk mengurangi faktor kesalahan salah
satunya yang bergantung pada nilai densitas.
Sebelum hydraulic bench dinyalakan, notch dapat diletakkan pada saluran yang teah
ditentukan dan pastikan sampai aliran tenang saat melewati notch dan tidak terjadi
kebocoran pada bagian bawah maupun samping kanan dan kiri. Keadaan ini diperlukan
agar pengukuran debit akurat dan optimal. Ketinggian muka air akan terukur pada
piezometer yang telah terpasang pada saluran. Ketinggian muka air mulai diukur saat aliran
sudah stabil untuk memastikan debit yang mengaliran memiliki besar yang sama.
Piezometer tidak langsung dipasang pada notch melainkan sebeum notch agar terhiindar
dari pengaruh drawdown dan ketinggian aliran yang diukur adalah ketinggian yang
sebenarnya.
Dilakukan pengukuran waktu 3 kali pada setiap variasi debit agar nilai ketinggian muka
air akurat. Lalu dilakukan pengukuran dengan variasi debit berbeda hingga 3 kali. Namun,
sebelum dilakukan pergantian debit, dilakukan pengukuran ketinggian aliran menggunakan
notch yang berbeda yaitu U-notch dan V-notch. Setelah itu, dilakukan pengukuran suhu
akhir fluida lalu hydraulic bench dimatikan.

V.2 Analisis Grafik

U-notch Bazin
0.0006
Q aktual (m3/s)

0.0004
y = 0.7667x
0.0002 R² = 0.7263

0
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008
Q teoritis (m3/s)

Gambar V.1 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada U-
notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada U-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.

y = 0.7667x

dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis bazin U-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap debit teoritis bazin U-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.7263. Hal ini menandakan bahwa terdapat
72.63% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.8756 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit bazin U-notch akan
semakin besar pula.

V-notch Bazin
0.0006
Q aktual (m3/s)

0.0005
0.0004
0.0003 y = 1.2826x
0.0002 R² = 0.9984
0.0001
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q teoritis (m3/s

Gambar V.2 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada V-
notch

Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada V-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.

y = 1.2826x

dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis bazin V-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap debit teoritis bazin V-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.9984. Hal ini menandakan bahwa terdapat
99.84% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.9994 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit bazin V-
notch akan semakin besar pula.

U-notch Kindsvarter
0.0008

Q aktual (m3/s)
0.0006
0.0004 y = 1.4022x
R² = 0.8329
0.0002
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q teoritis (m3/s)

Gambar V.3 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada
U-notch

Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada U-notch. Dari grafik tersebut yang
diolah dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.

y = 1.4022x

dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis kindsvarter U-notch.
Hubungan debit aktual aliran terhadap debit teoritis kindsvarter U-notch berbanding lurus
dengan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.8329. Hal ini menandakan
bahwa terdapat 83.29% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai
kolerasi antara kedua variabel adalah sebesar 0.9126 yang menunjukkan bahwa keduanya
memiliki hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit
kindsvarter U-notch akan semakin besar pula.
V-notch Kindsvarter
0.0008
0.0006

Q aktual (m3/s)
0.0004 y = 1.5487x
0.0002 R² = 0.9987
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q teoritis (m3/s)

Gambar V.4 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada
V-notch

Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada V-notch. Dari grafik tersebut yang
diolah dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.

y = 1.5487x

dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis kindsvarter V-notch.
Hubungan debit aktual aliran terhadap debit teoritis kindsvarter V-notch berbanding lurus
dengan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.9987. Hal ini menandakan
bahwa terdapat 99.84% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai
kolerasi antara kedua variabel adalah sebesar 0.9993 yang menunjukkan bahwa keduanya
memiliki hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit
kindsvarter V-notch akan semakin besar pula.
Qaktual - H U-notch
0.0006
0.0005 y = 0.0321x1.2663

Q aktual (m3/s)
0.0004 R² = 0.8497
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04
H (m)

Gambar V.5 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap ketinggina fluida pada U-
notch

Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap ketinggian fluida pada U-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi power dapat diperoleh persamaan yaitu.

y = 0.0321x1.2663

dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah tinggi muka air di U-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap tinggi muka air di U-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.8497. Hal ini menandakan bahwa terdapat
84.97% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.9217 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka tinggi muka air di U-
notch akan semakin besar pula. Persamaan debit aktual pada U-notch diketahui adalah
sebagai berikut.

Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa gradient dari persamaan tersebut

adalah √ dengan koefisien pangkat tinggi muka air diatas U-notch adalah 1.5

sedangkan pada grafik diperoleh sebesar 1.2663. Sehingga berdasarkan kedua nilai
tersebut dapat dihitung galatnya sebagai berikut.
| |

| |

Diperoleh nilai galat sebesar 15.58% yang berarti melebih batas wajar (10%) sehingga
dapat disimpulkan hasil percobaan kurang akurat.

Qaktual - H V-notch
0.08
Q aktual (m3/s)

0.06
0.04 y = 1.675x0.4293
0.02 R² = 0.9996

0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
H (m)

Gambar V.6 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap ketinggina fluida pada V-
notch

Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap ketinggian fluida pada V-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi power dapat diperoleh persamaan yaitu.

y = 1.675x0.4293

dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah tinggi muka air di V-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap tinggi muka air di V-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.9996. Hal ini menandakan bahwa terdapat
99.96% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.9997 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka tinggi muka air di V-
notch akan semakin besar pula. Persamaan debit aktual pada V-notch diketahui adalah
sebagai berikut.

Berdasarkan persamaan tersebut diketahui bahwa gradient dari persamaan tersebut

adalah √ dengan koefisien pangkat tinggi muka air diatas V-notch

adalah 2.5 sedangkan pada grafik diperoleh sebesar 0.4293. Sehingga berdasarkan kedua
nilai tersebut dapat dihitung galatnya sebagai berikut.

| |

| |

Diperoleh nilai galat sebesar 82.82% yang berarti melebih batas wajar (10%) sehingga
dapat disimpulkan hasil percobaan tidak akurat.

V.3 Perbandingan Cd aktual dan literatur

Dari nilai koefisien discharge yang telah diperoleh, galat dapat dicari dari nilai koefisien
discharge literatur U-notch pada Gambar V.7. Diketahui lebar notch (b) per lebar saluran
(B) adalah 0.1255 serta tinggi notch (P) adalah 0.08m.

Gambar V.7 Grafik nilai koefisien discharge U-notch

(Sumber : lmnoeng.com)
Untuk variasi pertama, tinggi muka air rata-rata adalah 0.037 m. Dari nilai h tersebut
diperoleh h/P variasi 1 adalah 0.4625. Jika dilihat dari grafik, diperoleh nilai koefisien
discharge sebesar 0.582 sedangkan koefisien discharge hasil perhitungan bazin dan
kindsvarter variasi pertama adalah 0.6974 dan 0.621 sehinga dapat dihitung galatnya
sebagai berikut.

| |

| |

Diperoleh nilai galat koefisien discharge bazin U-notch variasi pertama sebesar
19.82%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge bazin U-notch variasi kedua dan
ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai galat sebesar
117.1% dan 40.03%. Ketiga galat yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%)
sehingga dapat disimpulkan hasil percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya
kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.

| |

| |

Diperoleh nilai galat koefisien discharge kindsvarter U-notch variasi pertama sebesar
6.71%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge kindsvarter U-notch variasi kedua
dan ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai galat
sebesar 86.08% dan 16.15%. Galat untuk koefisien discharge variasi pertama tidak
melewati batas wajar (10%) namun galat untuk koefisien discharge variasi kedua dan
ketiga yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%) sehingga dapat disimpulkan hasil
percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan praktikan dalam
melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.
Dari nilai koefisien discharge yang telah diperoleh, galat dapat dicari dari nilai koefisien
discharge literatur V-notch pada Gambar V.8. Diketahui sudut notch (ɵ) adalah 30o.

Gambar V.8 Grafik nilai koefisien discharge V-notch

(Sumber : lmnoeng.com)

Jika dilihat pada grafik, diperoleh nilai koefisien discharge sebesar 0.583 sedangkan
koefisien discharge hasil perhitungan bazin dan kindsvarter variasi pertama adalah 0.777
dan 0.653 sehinga dapat dihitung galatnya sebagai berikut.

| |

| |

Diperoleh nilai galat koefisien discharge bazin V-notch variasi pertama sebesar
33.28%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge bazin V-notch variasi kedua dan
ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai galat sebesar
33.11% dan 46.65%. Ketiga galat yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%)
sehingga dapat disimpulkan hasil percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya
kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.

| |

| |
Diperoleh nilai galat koefisien discharge kindsvarter V-notch variasi pertama sebesar
12.01%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge kindsvarter V-notch variasi
kedua dan ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai
galat sebesar 8.56% dan 7.55%. Galat untuk koefisien discharge variasi kedua dan ketiga
tidak melewati batas wajar (10%) namun galat untuk koefisien discharge variasi pertama
yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%) sehingga dapat disimpulkan hasil
percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan praktikan dalam
melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.

V.4 Penurunan rumus debit Bazin

V.4.1 U-notch

Untuk menurunkan rumus debit teoritis Bazin, berikut adalah ilustrasi U-notch.

Gambar V.9 Ilustrasi U-notch


(codecogs.com,2016)
Dengan,
H = keterangan muka air di atas notch
b = lebar notch

Dari gambar diasumsikan ketebalan air adalah dh dengan kedalaman h dari muka air,
sehingga luas daerah yang diarsir adalah.

dA = b dh

Dengan kecepatan air teoritis di atas daerah yang melewati notch adalah.

Sehingga debit pada area tersebut adalah.

dq = dA v
dq = b dh √
Kemudian persamaan debit diiintegralkan dengan h = 0 hingga h = H menjadi.

∫ √

√ ∫

Keterangan :

Q = debit (m/s3)

b = lebar notch (m)

H = tinggi muka air di atas notch (m)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

V.4.1 V-notch

Untuk menurunkan rumus debit teoritis Bazin, berikut adalah ilustrasi V-notch.

Gambar V.10 Ilustrasi V-notch

(codecogs.com,2016)
Dengan,
H = keterangan muka air di atas notch
ɵ = sudut notch

Dari gambar diperoleh lebar dari notch pada permukaan air yaitu.

2H.tan

Sehingga luas daerah dapat dihitung sebagai berikut.

Dengan kecepatan air teoritis di daerah yang melewati notch adalah.

v=√

Sehingga debit pada area tersebut adalah.

dq = 2(H-h) tan dh √

Kemudian persamaan debit diintegralkan dengan h = 0 hingga h = H menjadi.

∫ 2(H-h) tan dh √

√ ∫ (H-h) dh

Keterangan :

Q = debit (m/s3)

ɵ = sudut notch (rad)

H = tinggi muka air di atas notch (m)

g = percepatan gravitasi (m/s2)


V.5 Jenis notch terpilih

Pada praktikum, dari galat terkecil yang diperoleh, jenis notch yang paling cocok untuk
pengukuran debit adalah V-notch. Hal tersebut dapat disebabkan karena pada V-notch
relatif dapat mengukur aliran yang turbulen karena pada praktikum aliran yang terjadi
sering tidak stabil. Selain itu, galat yang diperoleh saat menggunakan V-notch relative
lebih kecil dibandingkan saat menggunakan U-notch.

V.6 Perbedaan U-notch dan V-notch

U-notch biasanya digunakan untuk mengontrol elevasi air pada hulu maupun hilir
pada bendungan dan biasanya digunakan pada saluran dengan debit besar. U-notch
memiliki dua tipe, yaitu Suppressed Weir (tidak terjadi kontraksi, dengan b = B) dan
Contracted Weir (terjadi kontrakasi, dengan B>b). Persamaan debit U-Notch adalah
sebagi berikut.

Sedangkan V-Notch biasa digunakan pada debit aliran yang kecil, karena memiliki
luas aliran yang lebih kecil sehingga Head pada hulu lebih besar dan mudah diukur. V-
Notch memiliki akurasi yang tinggi dalam mengukur debit. Berikut adalah persamaan
debitnya.

Pada U-Notch memiliki Headloss yang lebih besar daripada V-Notch dikarenakan
memiliki Dead Zone berjumlah 2, sedangkan V-Notch hanya 1. Sehingga V-Notch
diharapkan lebih akurat.

Gambar V.11 Ilustrasi V-notch dan U-notch

(Sumber: slideshare.net)
V.7 Kelebihan dan kekurangan U-notch dan V-notch
V.7.1 Kelebihan dan kekurangan U-notch

Kelebihan menggunakan U-notch untuk pengukuran debit aliran


adalah sebagai berikut.
- Mengukur debit yang besar

- Sederhana dan mudah dibuat

- Tidak mahal

Sedangkan kekurangan menggunakan U-notch adalah sebagai berikut.

- Dapat terjadi sedimentasi di hulu bangunan

- Headloss tinggi

- Koefisien discharge tidak konstan, karena bergantung pada Head


V.7.2 Kelebihan dan kekurangan V-notch

Kelebihan menggunakan V-notch untuk pengukuran debit aliran


adalah sebagai berikut.
- Akurat

- Sederhana dan mudah dibuat

- Tidak mahal

- Koefisien discharge tidak tergantung head

Sedangkan kekurangan menggunakan V-notch adalah sebagai berikut.

- Hanya dapat mengukur debit yang kecil

- Kurang optimal karena aliran yang melampaui sekat terlalu turbulen

V.8 Faktor kesalahan selama praktikum

Terdapat perbedaan hasil percobaan aktual dengan teoritis. Hal ini dapat disebabkan
karena kesalahan dan kelalaian praktikan. Kesalahan yang mungkin dilakukan oleh
praktikan dan mengganggu tingkat validitas data yang diperoleh saat praktikum
diantaranya.
1. Kesalahan saat mengoperasikan stopwatch
Saat mengoperasikan stopwatch pastinya akan terdapat selisih waktu antara naiknya
tuas hydraulic bench terhadap perhitungan waktu yang dilakukan oleh operator
hydraulic bench kesalahan juga dapat terjadi karena operator stopwatch kurang
responsif.
2. Kurang teliti dalam pembacaan alat ukur
Perbedaan point of view dari sisi setiap praktikan akan mempengaruhi pemilihan
bilangan dan nantinya akan memberi selisih terdapat hasil pengukuran kedalaman
pada setiak titik.
3. Penempatan notch yang kurang baik
Penempatan notch tidak sama seperti pada variasi sebelumnya dan terjadi kebocoran
pada bagian bawah maupun samping kanan dan kiri notch.
4. Penempatan piezometer yang kurang baik
Letak piezometer yang tetap bisa menjadi salah satu faktor kesalahan karena bisa
terletak setelah drawdown.

VI. Analisis B
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan U-Notch dan V-Notch, diketahui bahwa
fungsi keduanya berbeda-beda dalam pengaplikasiannya. Berikut adalah aplikasi U-Notch
dan V-Notch pada bidang teknik lingkungan.

1. Irigasi
Pengukuran debit yang melalui saluran irigasi dapat menggunakan U-notch sebagai alat
ukurnya. Hal ini disebabkan karena nilai koefisien discharge pada U-notch relative
konstan meskipun alirannya turbulen sehingga cocok untuk digunakan pada saluran
irigasi.
Gambar VI.1 Saluran irigasi
(Sumber : ars.usda.gov)

2. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)


Pada struktur hidrolis, V-notch dapat digunakan pada clarifier untuk proses preaerasi
yang bertujuan untuk membantu proses aerasi pada IPAL. Clarifier adalah alat / tempat
untuk menjernihkan air baku yang keruh (mis: air sungai, air tanah) dengan cara
melakukan pengendapan, untuk mempercepat pengendapan lazimnya ditambahkan
chemical koagulan dan flokulan agar terjadi proses koagulasi dan flokulasi pada air.
Struktur effluent yang digunakan pada clarifier adalah V-notch (Rondy partner, 2014).

Gambar VI.2 Ilustrasi clarifier


(Sumber : Monroeenvironmental, 2012)
VII. Kesimpulan
1. Tinggi muka air di atas notch (h) pada U-notch maupun V-notch adalah sebagai
berikut.
Tabel VII.1 Tinggi muka air di atas notch (h) pada U-notch dan V-notch
Tinggi Muka Air (m)
Variasi U-notch V-notch
h1 h2 h3 h1 h2 h3
1 0.037 0.037 0.037 0.061 0.06 0.06
2 0.019 0.019 0.019 0.051 0.051 0.052
3 0.013 0.013 0.013 0.033 0.033 0.033
Hubungan antara debit aktual dengan ketinggian fluida berbanding lurus dan dapat
disimpulkan semakin besar debit aktual maka semakin besar pula ketinggin fluida di
atas notch. Berdasarkan grafik, dapat diketahui galat pada U-notch adalah 15.58% dan
pada V-notch adalah 82.82%.

2. Melalui debit aktual, dapat diperoleh debit teoritis dan koefisien discharge bazin
maupun kindsvarter untuk U-notch dan V-notch yaitu sebagai berikut.
Tabel VII.2 Nilai debit teoritis dan koefisien discharge bazin maupun kindsvarter untuk U-
notch dan V-notch
Qakt(m3/s) Qteo bazin (m3/s) Qteo Kindsvarter (m3/s) Cd Bazin Cd Kindsvarter
Variasi
U notch Vnotch U notch Vnotch U notch Vnotch U notch Vnotch Unotch Vnotch
1 0.00044 0.00044 0.00063 0.000566 0.0007082 0.000674 0.6974 0.7773 0.6209 0.6428
2 0.000293 0.000293 0.000232 0.000378 0.00027041 0.000463 1.26312 0.7759 1.0838 0.6327
3 0.000107 0.000107 0.000131 0.000125 0.0001584 0.000171 0.81531 0.8554 0.67601 0.6272
VIII. Daftar Pustaka
Akan, A. Osman. 2006. Open Chanel Hydraulics
Finnemore, E. John and Joseph, B. Franzini. 2002. Fluid Mechanich with Engineering
Applicatios 10th Edition. New York : McGraw-Hill.
https://www.ars.usda.gov/ARSUserFiles/20540000/presentations/trashs
creen/squarescreen1.jpg
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 05.45
https://www.codecogs.com/library/engineering/fluid_mechanics/notche s.php
Diakses pada Minggu, 15 Maret 2020 pukul 23.04
https://www.lmnoeng.com/Weirs/RectangularWeir.php
Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2020 pukul 23.39
https://www.lmnoeng.com/Weirs/vweir.php
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 03.47
https://www.monroeenvironmental.com/water-and-wastewater-treatment/circular-clarifiers-
and-thickeners/primary-clarifiers/
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 06.09
http://rondy-partner.blogspot.com/2014/10/system-pengolahan-air-clarifier.html
Diakses pada Senin, 16 Maret 2020 pukul 20.37.
https://www.slideshare.net/DharmajeetsinhJadeja/flow-measuring- devices
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 05.02
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai