Tabel II.3 Data pengukuran tinggi muka air pada U-notch maupun V-notch
Tinggi Muka Air (m)
Variasi U-notch V-notch
h1 h2 h3 h1 h2 h3
1 0.037 0.037 0.037 0.061 0.06 0.06
2 0.019 0.019 0.019 0.051 0.051 0.052
3 0.013 0.013 0.013 0.033 0.033 0.033
1010
Densitas (kg/m3)
1000
990
980
970 y = -0.0036x2 - 0.0695x + 1000.6
960 R² = 0.9993
950
0 20 40 60 80 100 120
o
Suhu ( C)
mbeban r = mair r
3mbeban = mair
Keterangan :
Trata-rata = suhu air rata-rata (oC)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/s2)
r = panjang lengan gaya (m)
m = massa (kg)
F = besar gaya (N)
τ = momen gaya (Nm)
W = berat (N)
Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat ditentukan besar mair. jika mbeban 2.5kg.
3mbeban = mair
= mair
mair = 7.5 kg
4. Menentukan volume air (Vair)
Untuk mengukur volume air pada ketiga variasi, dapat digunakan persamaan densitas
sebagai berikut.
mair = ρair Vair
Vair = =
0.007521835 m3
5. Menentukan debit aktual (Qaktual)
Debit aktual (Qaktual) untuk setiap variasi yang dilakukan dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan kontinuitas. Perhitungan debit aktual untuk variasi pertama
pada U-notch maupun V-notch adalah sebagai berikut.
m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Bazin untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.000232012 m3/s dan 0.000131309 m3/s.
6.2 V-notch
Debit teoritis Bazin untuk variasi pertama dapat dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut.
m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Bazin untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.000378 m3/s dan 0.000125 m3/s.
7. Debit teoritis Kindsvater (m3/s)
7.1 U-notch
Dalam menentukan koefisien efek viskositas (Kb) pada U-notch menurut ISO (1980)
didapat dari hasil b/B yang dimasukkan pada garik pada Gambar 1 sebagai berikut.
8.
Pada percobaan, diketahui nilai B = 0.239 m dan b = 0.03 m dan diperoleh nilai b/B
sebesar 0.1225, sehingga nilai Kb = 0.002375 m.Debit teoritis Kindsvater untuk variasi
pertama dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut.
m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Kindsvater untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.00027041 m3/s dan 0.0001583 m3/s.
7.2 V-notch
Debit teoritis Kindsvater untuk variasi pertama dapat dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut.
K = 0,3048(0,00144902648−(0,00033955535×θ)+(3,29819003×10−6×θ2)−(1,06215442×10−8×θ3))
K = 0.004363 m
Sehingga diperoleh nilai debitnya yaitu.
m3/s
Dengan cara yang sama, debit teoritis Kindsvater untuk variasi kedua dan ketiga dapat
ditentukan dan bernilai 0.0004632 m3/s dan 0.0001707 m3/s.
9. Koefisien Discharge
Dalam menentukan nilai koefisien discharge, diperoleh persamaan sebaga berikut.
Sehingga berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh nilai koefisien discharge dari
masing-masing persamaan debit teoritis baik Bazin maupun Kindsvater pada U-notch
dan V-notch. Berikut adalah nilai koefisien discharge untuk variasi pertama.
9.1 Bazin
9.1.1 U-notch
Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Bazin pada U-notch untuk variasi
kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 1.2631 dan 0.8153.
9.1.2 V.notch
Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Kindsvater pada V-notch untuk
variasi kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 0.7758 dan 0.8554.
9.2 Kindsvater
9.2.1 U-notch
Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Kindsvater pada U-notch untuk
variasi kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 1.08378 dan 0.676014.
9.2.2 V-notch
Dengan cara yang sama, nilai koefisien discharge Kindsvater pada V-notch untuk
variasi kedua dan ketiga dapat ditentukan dan bernilai 0.6327 dan 0.6272.
Waktu (s)
Variasi
t1 t2 t3 trata-rata
1 17.22 16.35 17.75 17.10667
2 23.47 26.96 26.57 25.66667
3 68.56 75.66 66.56 70.26
Tabel IV.2 Hasil perhitungan debit aktual, debit teoritis dan koefisien discharge
V. Analisis A
V.1 Cara Kerja
Pada praktikum ini, alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida adalah hydraulic
bench. Sebelum mengoperasikan hydraulic bench, dilakukan pengukuran lebar notch, lebar
notch, dan tingi notch. Lebar saluran diukur untuk mengetahui luas penampang saluran
yang akan digunakan dalam perhitungan, termasuk dalam mencari nilai debit. Tinggi notch
diukur agar dapat menghitung muka air di atas notch pada aliran yang melewati notch. Lalu
dilakukan pengukuran temperatur air yang dilakukan dengan cara mengambil termometer
dan memposisikannya di bak penampungan di bak penampungan hydraulic bench setelah
dinyalakan. Pengukuran suhu fluida bertujuan untuk mengurangi faktor kesalahan salah
satunya yang bergantung pada nilai densitas.
Sebelum hydraulic bench dinyalakan, notch dapat diletakkan pada saluran yang teah
ditentukan dan pastikan sampai aliran tenang saat melewati notch dan tidak terjadi
kebocoran pada bagian bawah maupun samping kanan dan kiri. Keadaan ini diperlukan
agar pengukuran debit akurat dan optimal. Ketinggian muka air akan terukur pada
piezometer yang telah terpasang pada saluran. Ketinggian muka air mulai diukur saat aliran
sudah stabil untuk memastikan debit yang mengaliran memiliki besar yang sama.
Piezometer tidak langsung dipasang pada notch melainkan sebeum notch agar terhiindar
dari pengaruh drawdown dan ketinggian aliran yang diukur adalah ketinggian yang
sebenarnya.
Dilakukan pengukuran waktu 3 kali pada setiap variasi debit agar nilai ketinggian muka
air akurat. Lalu dilakukan pengukuran dengan variasi debit berbeda hingga 3 kali. Namun,
sebelum dilakukan pergantian debit, dilakukan pengukuran ketinggian aliran menggunakan
notch yang berbeda yaitu U-notch dan V-notch. Setelah itu, dilakukan pengukuran suhu
akhir fluida lalu hydraulic bench dimatikan.
U-notch Bazin
0.0006
Q aktual (m3/s)
0.0004
y = 0.7667x
0.0002 R² = 0.7263
0
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008
Q teoritis (m3/s)
Gambar V.1 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada U-
notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada U-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.
y = 0.7667x
dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis bazin U-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap debit teoritis bazin U-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.7263. Hal ini menandakan bahwa terdapat
72.63% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.8756 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit bazin U-notch akan
semakin besar pula.
V-notch Bazin
0.0006
Q aktual (m3/s)
0.0005
0.0004
0.0003 y = 1.2826x
0.0002 R² = 0.9984
0.0001
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q teoritis (m3/s
Gambar V.2 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada V-
notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis bazin pada V-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.
y = 1.2826x
dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis bazin V-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap debit teoritis bazin V-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.9984. Hal ini menandakan bahwa terdapat
99.84% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.9994 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit bazin V-
notch akan semakin besar pula.
U-notch Kindsvarter
0.0008
Q aktual (m3/s)
0.0006
0.0004 y = 1.4022x
R² = 0.8329
0.0002
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q teoritis (m3/s)
Gambar V.3 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada
U-notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada U-notch. Dari grafik tersebut yang
diolah dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.
y = 1.4022x
dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis kindsvarter U-notch.
Hubungan debit aktual aliran terhadap debit teoritis kindsvarter U-notch berbanding lurus
dengan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.8329. Hal ini menandakan
bahwa terdapat 83.29% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai
kolerasi antara kedua variabel adalah sebesar 0.9126 yang menunjukkan bahwa keduanya
memiliki hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit
kindsvarter U-notch akan semakin besar pula.
V-notch Kindsvarter
0.0008
0.0006
Q aktual (m3/s)
0.0004 y = 1.5487x
0.0002 R² = 0.9987
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
Q teoritis (m3/s)
Gambar V.4 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada
V-notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap debit teoritis kindsvarter pada V-notch. Dari grafik tersebut yang
diolah dengan regresi linear dapat diperoleh persamaan yaitu.
y = 1.5487x
dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah debit teoritis kindsvarter V-notch.
Hubungan debit aktual aliran terhadap debit teoritis kindsvarter V-notch berbanding lurus
dengan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.9987. Hal ini menandakan
bahwa terdapat 99.84% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai
kolerasi antara kedua variabel adalah sebesar 0.9993 yang menunjukkan bahwa keduanya
memiliki hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka nilai debit
kindsvarter V-notch akan semakin besar pula.
Qaktual - H U-notch
0.0006
0.0005 y = 0.0321x1.2663
Q aktual (m3/s)
0.0004 R² = 0.8497
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04
H (m)
Gambar V.5 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap ketinggina fluida pada U-
notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap ketinggian fluida pada U-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi power dapat diperoleh persamaan yaitu.
y = 0.0321x1.2663
dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah tinggi muka air di U-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap tinggi muka air di U-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.8497. Hal ini menandakan bahwa terdapat
84.97% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.9217 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka tinggi muka air di U-
notch akan semakin besar pula. Persamaan debit aktual pada U-notch diketahui adalah
sebagai berikut.
adalah √ dengan koefisien pangkat tinggi muka air diatas U-notch adalah 1.5
sedangkan pada grafik diperoleh sebesar 1.2663. Sehingga berdasarkan kedua nilai
tersebut dapat dihitung galatnya sebagai berikut.
| |
| |
Diperoleh nilai galat sebesar 15.58% yang berarti melebih batas wajar (10%) sehingga
dapat disimpulkan hasil percobaan kurang akurat.
Qaktual - H V-notch
0.08
Q aktual (m3/s)
0.06
0.04 y = 1.675x0.4293
0.02 R² = 0.9996
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
H (m)
Gambar V.6 Grafik hubungan antara debit aktual terhadap ketinggina fluida pada V-
notch
Grafik diatas merupakan grafik yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
debit aktual terhadap ketinggian fluida pada V-notch. Dari grafik tersebut yang diolah
dengan regresi power dapat diperoleh persamaan yaitu.
y = 1.675x0.4293
dengan y adalah debit aktual aliran dan x adalah tinggi muka air di V-notch. Hubungan
debit aktual aliran terhadap tinggi muka air di V-notch berbanding lurus dengan koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0.9996. Hal ini menandakan bahwa terdapat
99.96% kejadian yang sesuai dengan grafik diatas. Dapat diketahui nilai kolerasi antara
kedua variabel adalah sebesar 0.9997 yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat. Semakin besar nilai debit aktual maka tinggi muka air di V-
notch akan semakin besar pula. Persamaan debit aktual pada V-notch diketahui adalah
sebagai berikut.
√
adalah 2.5 sedangkan pada grafik diperoleh sebesar 0.4293. Sehingga berdasarkan kedua
nilai tersebut dapat dihitung galatnya sebagai berikut.
| |
| |
Diperoleh nilai galat sebesar 82.82% yang berarti melebih batas wajar (10%) sehingga
dapat disimpulkan hasil percobaan tidak akurat.
Dari nilai koefisien discharge yang telah diperoleh, galat dapat dicari dari nilai koefisien
discharge literatur U-notch pada Gambar V.7. Diketahui lebar notch (b) per lebar saluran
(B) adalah 0.1255 serta tinggi notch (P) adalah 0.08m.
(Sumber : lmnoeng.com)
Untuk variasi pertama, tinggi muka air rata-rata adalah 0.037 m. Dari nilai h tersebut
diperoleh h/P variasi 1 adalah 0.4625. Jika dilihat dari grafik, diperoleh nilai koefisien
discharge sebesar 0.582 sedangkan koefisien discharge hasil perhitungan bazin dan
kindsvarter variasi pertama adalah 0.6974 dan 0.621 sehinga dapat dihitung galatnya
sebagai berikut.
| |
| |
Diperoleh nilai galat koefisien discharge bazin U-notch variasi pertama sebesar
19.82%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge bazin U-notch variasi kedua dan
ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai galat sebesar
117.1% dan 40.03%. Ketiga galat yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%)
sehingga dapat disimpulkan hasil percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya
kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.
| |
| |
Diperoleh nilai galat koefisien discharge kindsvarter U-notch variasi pertama sebesar
6.71%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge kindsvarter U-notch variasi kedua
dan ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai galat
sebesar 86.08% dan 16.15%. Galat untuk koefisien discharge variasi pertama tidak
melewati batas wajar (10%) namun galat untuk koefisien discharge variasi kedua dan
ketiga yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%) sehingga dapat disimpulkan hasil
percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan praktikan dalam
melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.
Dari nilai koefisien discharge yang telah diperoleh, galat dapat dicari dari nilai koefisien
discharge literatur V-notch pada Gambar V.8. Diketahui sudut notch (ɵ) adalah 30o.
(Sumber : lmnoeng.com)
Jika dilihat pada grafik, diperoleh nilai koefisien discharge sebesar 0.583 sedangkan
koefisien discharge hasil perhitungan bazin dan kindsvarter variasi pertama adalah 0.777
dan 0.653 sehinga dapat dihitung galatnya sebagai berikut.
| |
| |
Diperoleh nilai galat koefisien discharge bazin V-notch variasi pertama sebesar
33.28%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge bazin V-notch variasi kedua dan
ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai galat sebesar
33.11% dan 46.65%. Ketiga galat yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%)
sehingga dapat disimpulkan hasil percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya
kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.
| |
| |
Diperoleh nilai galat koefisien discharge kindsvarter V-notch variasi pertama sebesar
12.01%.Untuk mengetahui galat pada koefisien discharge kindsvarter V-notch variasi
kedua dan ketiga dapat diketahui menggunakan persamaan yang sama dan memiliki nilai
galat sebesar 8.56% dan 7.55%. Galat untuk koefisien discharge variasi kedua dan ketiga
tidak melewati batas wajar (10%) namun galat untuk koefisien discharge variasi pertama
yang sudah diketahui melebih batas wajar (10%) sehingga dapat disimpulkan hasil
percobaan tidak akurat. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan praktikan dalam
melakukan percobaan atau kesalahan dalam pengambilan data.
V.4.1 U-notch
Untuk menurunkan rumus debit teoritis Bazin, berikut adalah ilustrasi U-notch.
Dari gambar diasumsikan ketebalan air adalah dh dengan kedalaman h dari muka air,
sehingga luas daerah yang diarsir adalah.
dA = b dh
Dengan kecepatan air teoritis di atas daerah yang melewati notch adalah.
√
dq = dA v
dq = b dh √
Kemudian persamaan debit diiintegralkan dengan h = 0 hingga h = H menjadi.
∫ √
√ ∫
Keterangan :
Q = debit (m/s3)
V.4.1 V-notch
Untuk menurunkan rumus debit teoritis Bazin, berikut adalah ilustrasi V-notch.
(codecogs.com,2016)
Dengan,
H = keterangan muka air di atas notch
ɵ = sudut notch
Dari gambar diperoleh lebar dari notch pada permukaan air yaitu.
2H.tan
v=√
dq = 2(H-h) tan dh √
∫ 2(H-h) tan dh √
√ ∫ (H-h) dh
Keterangan :
Q = debit (m/s3)
Pada praktikum, dari galat terkecil yang diperoleh, jenis notch yang paling cocok untuk
pengukuran debit adalah V-notch. Hal tersebut dapat disebabkan karena pada V-notch
relatif dapat mengukur aliran yang turbulen karena pada praktikum aliran yang terjadi
sering tidak stabil. Selain itu, galat yang diperoleh saat menggunakan V-notch relative
lebih kecil dibandingkan saat menggunakan U-notch.
U-notch biasanya digunakan untuk mengontrol elevasi air pada hulu maupun hilir
pada bendungan dan biasanya digunakan pada saluran dengan debit besar. U-notch
memiliki dua tipe, yaitu Suppressed Weir (tidak terjadi kontraksi, dengan b = B) dan
Contracted Weir (terjadi kontrakasi, dengan B>b). Persamaan debit U-Notch adalah
sebagi berikut.
Sedangkan V-Notch biasa digunakan pada debit aliran yang kecil, karena memiliki
luas aliran yang lebih kecil sehingga Head pada hulu lebih besar dan mudah diukur. V-
Notch memiliki akurasi yang tinggi dalam mengukur debit. Berikut adalah persamaan
debitnya.
Pada U-Notch memiliki Headloss yang lebih besar daripada V-Notch dikarenakan
memiliki Dead Zone berjumlah 2, sedangkan V-Notch hanya 1. Sehingga V-Notch
diharapkan lebih akurat.
(Sumber: slideshare.net)
V.7 Kelebihan dan kekurangan U-notch dan V-notch
V.7.1 Kelebihan dan kekurangan U-notch
- Tidak mahal
- Headloss tinggi
- Tidak mahal
Terdapat perbedaan hasil percobaan aktual dengan teoritis. Hal ini dapat disebabkan
karena kesalahan dan kelalaian praktikan. Kesalahan yang mungkin dilakukan oleh
praktikan dan mengganggu tingkat validitas data yang diperoleh saat praktikum
diantaranya.
1. Kesalahan saat mengoperasikan stopwatch
Saat mengoperasikan stopwatch pastinya akan terdapat selisih waktu antara naiknya
tuas hydraulic bench terhadap perhitungan waktu yang dilakukan oleh operator
hydraulic bench kesalahan juga dapat terjadi karena operator stopwatch kurang
responsif.
2. Kurang teliti dalam pembacaan alat ukur
Perbedaan point of view dari sisi setiap praktikan akan mempengaruhi pemilihan
bilangan dan nantinya akan memberi selisih terdapat hasil pengukuran kedalaman
pada setiak titik.
3. Penempatan notch yang kurang baik
Penempatan notch tidak sama seperti pada variasi sebelumnya dan terjadi kebocoran
pada bagian bawah maupun samping kanan dan kiri notch.
4. Penempatan piezometer yang kurang baik
Letak piezometer yang tetap bisa menjadi salah satu faktor kesalahan karena bisa
terletak setelah drawdown.
VI. Analisis B
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan U-Notch dan V-Notch, diketahui bahwa
fungsi keduanya berbeda-beda dalam pengaplikasiannya. Berikut adalah aplikasi U-Notch
dan V-Notch pada bidang teknik lingkungan.
1. Irigasi
Pengukuran debit yang melalui saluran irigasi dapat menggunakan U-notch sebagai alat
ukurnya. Hal ini disebabkan karena nilai koefisien discharge pada U-notch relative
konstan meskipun alirannya turbulen sehingga cocok untuk digunakan pada saluran
irigasi.
Gambar VI.1 Saluran irigasi
(Sumber : ars.usda.gov)
2. Melalui debit aktual, dapat diperoleh debit teoritis dan koefisien discharge bazin
maupun kindsvarter untuk U-notch dan V-notch yaitu sebagai berikut.
Tabel VII.2 Nilai debit teoritis dan koefisien discharge bazin maupun kindsvarter untuk U-
notch dan V-notch
Qakt(m3/s) Qteo bazin (m3/s) Qteo Kindsvarter (m3/s) Cd Bazin Cd Kindsvarter
Variasi
U notch Vnotch U notch Vnotch U notch Vnotch U notch Vnotch Unotch Vnotch
1 0.00044 0.00044 0.00063 0.000566 0.0007082 0.000674 0.6974 0.7773 0.6209 0.6428
2 0.000293 0.000293 0.000232 0.000378 0.00027041 0.000463 1.26312 0.7759 1.0838 0.6327
3 0.000107 0.000107 0.000131 0.000125 0.0001584 0.000171 0.81531 0.8554 0.67601 0.6272
VIII. Daftar Pustaka
Akan, A. Osman. 2006. Open Chanel Hydraulics
Finnemore, E. John and Joseph, B. Franzini. 2002. Fluid Mechanich with Engineering
Applicatios 10th Edition. New York : McGraw-Hill.
https://www.ars.usda.gov/ARSUserFiles/20540000/presentations/trashs
creen/squarescreen1.jpg
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 05.45
https://www.codecogs.com/library/engineering/fluid_mechanics/notche s.php
Diakses pada Minggu, 15 Maret 2020 pukul 23.04
https://www.lmnoeng.com/Weirs/RectangularWeir.php
Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2020 pukul 23.39
https://www.lmnoeng.com/Weirs/vweir.php
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 03.47
https://www.monroeenvironmental.com/water-and-wastewater-treatment/circular-clarifiers-
and-thickeners/primary-clarifiers/
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 06.09
http://rondy-partner.blogspot.com/2014/10/system-pengolahan-air-clarifier.html
Diakses pada Senin, 16 Maret 2020 pukul 20.37.
https://www.slideshare.net/DharmajeetsinhJadeja/flow-measuring- devices
Diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 05.02
LAMPIRAN