NIM : 15319019
Kelompok/Shift : 3/3A
2020
VENTURIMETER
I. TUJUAN
Tujuan praktikum modul 2 ini mengenai alat ukur debit saluran tertutup
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Vb untuk menghitung Qteoritis dari venturimeter.
2. Menentukan Qaktual untuk menghitung nilai koefisien discharge (Cd)
pada venteurimeter.
3. Menentukan nilai tinggi muka air ha dan hb pada venturimeter untuk
menghitung nilai Δh absis.
4. Menentukan hubungan antara Qaktual terhadap Δh absis pada
venturimeter.
5. Menentukan hubungan antara Qteoritis terhadap Qaktual pada
venturimeter .
Densitas air pada suhu tertentu akan dijadikan acuan dalam perhituyngan
massa jenis dalam pemngolahamn data. Berikut adalah data tersebut:
Tabel II.4 Tabel Finnemore Temperatur dan Massa jenis
0 999,8 50 988
5 1000 60 983,2
10 999,7 70 977,8
15 999,1 80 971,8
20 998,2 90 965,3
30 995,7 100 958,4
40 992,2
Grafik II.1 Hasil Plot Massa jenis dengan Temperatur Berdasarkan Finnemore Table
Tabel II.5 Data Temperatur terhadap Viskositas
Suhu (℃) Viskositas (m2/s)
0 0,000001785
5 0,000001519
10 0,000001306
15 0,000001139
20 0,000001003
25 0,000000893
30 0,00000008
40 0,000000658
50 0,000000553
60 0,000000474
70 0,000000413
80 0,000000364
90 0,000000326
100 0,000000294
(Sumber: Merle Potter, 2008)
0,000002
0,0000018
0,0000016
0,0000014
Viskositas (m2/s)
0,0000012
0,000001
0,0000008 y = 2E-10x2 - 3E-08x + 2E-06
R² = 0,9803
0,0000006
0,0000004
0,0000002
0
0 20 40 60 80 100 120
Suhu (℃)
Fair 3= Fbeban1
Fair Fbeban
=
1 3
Fbeban 3
=
Fair 1
mbeban 3
=
mair 1
Massa beban yang diketahui adalah 2,5 Kg maka diperoleh mair
adalah:
Massa air = 3 × 2,5 kg
Massa air = 7,5 kg
Jadi, massa air yang diperoleh adalah 7,5 kg.
𝑘𝑘𝑘𝑘�
𝑦𝑦(22,75) = 998,82256 𝑚𝑚3
Jadi, massa jenis air yang didapat pada suhu 22,75OC adalah
𝑘𝑘𝑘𝑘
997,20115 �𝑚𝑚3
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 =
𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣
7,5 𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣 =
𝑘𝑘𝑘𝑘�
998,8439275 𝑚𝑚3
diperoleh persamaan:
0,5
⎡ 2𝑔𝑔 ⎤
𝑉𝑉𝑏𝑏 = ⎢ × ∆ℎ ⎥
⎢ 𝐴𝐴𝑏𝑏 2 ⎥
1 − �𝐴𝐴 �
⎣ 𝑎𝑎 ⎦
0,5
⎡ ⎤
2 × 9,81
= ⎢ 2 × 0,058
⎥
⎢ 2,0106 × 10−4 ⎥
1 − � �
⎣ 5,3092 × 10 −4 ⎦
= 1,15518 𝑚𝑚/𝑠𝑠
6. Qteoritis pada variasi 1 venturimeter
7. Mencari Qaktual
Khusus pada modul ini, debit teoritis yang digunakan adalah hasil
perhitungan waktu mengisi ember sampai batas volume air pada
ember tersebut. Pada perhitungan ini, digunakan debit variasi 3.
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
𝑄𝑄𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 =
𝑡𝑡 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
Maka diperoleh :
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 =
𝜌𝜌 × 𝑡𝑡 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
7,5
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 =
997,20115 × 38,82
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 = 0,0001937 𝑚𝑚3 /𝑠𝑠
8. Menentukan Dicharge Coeficient (Cd) pada Venturimeter
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄
𝐶𝐶𝐶𝐶 =
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄
Dengan melakukan perhitungan menggunakan variasi pertama, maka
nilai koefisien discharge yang diperoleh
0,0001937
𝐶𝐶𝐶𝐶 =
0,000231036
𝐶𝐶𝐶𝐶 = 0,8384
Untuk variasi yang lain sama halnya digunakan dengan cara tersebut
Qteoritis Venturimeter
Variasi ∆hab rata-rata (m) Qaktual (m3/s) Vb (m/s)
(m3/s)
1 0,058333333 0,000193742 1,10944 0,000221888
2 0,081333333 0,000279212 1,310071 0,000262014
3 0,098 0,000284206 1,438 0,0002876
4 0,112666667 0,000304127 1,5419 0,00030838
5 0,171666667 0,000358886 1,9 0,00038
V. ANALISIS A
• Analisa Cara kerja
Cara kerja pada praktikum alat ukur debit saluran tertutup ialah
temperatur fluida di awal percobaan diukur terlebih dahulu. Pengukuran
suhu di awal percobaan dimaksudkan untuk memperoleh nilai densitas
atau massa jenis air. Lalu hydraulic bench diaktifkan. Lalu udara yang
terjebak di dalam piezometer dikeluarkan agar piezometer dapat bekerja
dengan maksimal dan akurasinya pun tidak terganggu. Posisi muka air
di piezometer berada pada ketinggian kira-kira 280 mm agar praktikan
dapat melihat tinggi air dengan jelas, tidak terlalu rendah maupun terlalu
tinggi. Untuk percobaan ini pengukuran debit dilakukan dalm 5 variasi
dengan cara mengatur valve di hydraulic bench. Untuk satu variasi debit
dilakukan dengan pengukuran waktu 3 kali atau triplo. Pengukuran
dilakukan triplo untuk memperoleh nilai yang akurat juga untuk
meminimalisir kesalahan yang dilakukan praktikan Lalu untuk
venturimeter hasil pembacaan tinggi muka air di tabung piezometer A
dan B dicatat sementara untuk orificemeter hasil pembacaan tinggi
muka air di tabung piezometer E dan F. Terakhir temperatur di akhir
percobaan diukur. Jangan lupa matikan hydraulic bench.
• Analisa Data dan Grafik
Berikut adalah hasil perbandingan Qaktual terhadap Δh pada venturimeter
0,00035
0,0003
0,00025
y = 0,001x0,5367
0,0002 R² = 0,8997
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
0,00025
0,0002
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 0,00035 0,0004
Pada percobaan ini terdapat dua yang dapat kita telaah untuk mencari
nilai koefisien determinasinya (R2) dan galatnya. Pada tabel IV.1 grafik
perbandingan Qaktual terhadap Δh pada venturimeter diperoleh
persamaan y = 0,001x0,5367 dan koefisien determinasinya adalah 0,8997
𝑑𝑑𝑏𝑏
𝑑𝑑 =
𝑑𝑑𝑎𝑎
0,016
=
0,026
= 0,6153
Sedangkan untuk menentukan bilangan reynolds dapat menggunakan
persamaan :
𝑣𝑣𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟−𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 × 𝐷𝐷
𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣
1,4598822 × 0,016
=
0,00899
= 2,623 × 103
Maka diperoleh nilai Cd literature-nya ialah 0,95. Disebabkan adanya
perbedaanya nilai Cd literature dengan Cd menggunakan rumus, kita
dapat menghitung galat di antara keduanya. Untuk mencari galat kita
dapat menggunakan persamaan:
• Kesalahan
Dalam menjalankan praktikum alat ukur debit saluran tertutup terdapat
beberapa kesalahan yang dilakukan praktikan. Kesalahan ini
mengakibatkan perbedaannya nilai Q aktual dengan Q teoritis,
perhitungan debit tidak ideal, dan efisiensi alat tidak maksimal.
Pertama, cara kerja praktikan dalam melakukan praktikum alat ukur
debit saluran tertutup tidaklah efektif contohnya ketika lengan yang
menghubungkan beban dengan bak bergerak ke atas stopwatch belum
jalan. Stopwatch dinyalakan beberapa milisekon kemudian. Kedua,
pada percobaan debit menggunakan ember, selang belum mengalirkan
air ke dalam ember, tetapi stopwatch telah dijalankan. Ketiga, ketika air
di dalam ember telah mencapai 5 liter, tetapi stopwatch masih
dijalankan karena arah pandang melihat batas di ember tidaklah sejajar.
Keempat, pengukuran suhu tidaklah tepat, ketika termometer diangkat
dari air, suhunya sudah berubah, tidak seperti ketika dialirkan air
sementara yang dicatat ialah suhu ketika sudah berubah. Kelima, pada
praktikum ini pula praktikan tidak lepas dari human error yang
menyebabkan kesalahan dalam pengambilan data. Keenam, praktikan
kurang jeli dalam memerhatikan piezometer.
VI. ANALISIS B
Sumber :
https://www.hetanews.com/images/20170308/20170308103641-
meteran-air.jpg
VII. KESIMPULAN
Qteoritis Venturimeter
Variasi ∆hab rata-rata (m) Qaktual (m3/s) Vb (m/s)
(m3/s)
1 0,058333333 0,000193742 1,10944 0,000221888
2 0,081333333 0,000279212 1,310071 0,000262014
3 0,098 0,000284206 1,438 0,0002876
4 0,112666667 0,000304127 1,5419 0,00030838
5 0,171666667 0,000358886 1,9 0,00038
0,00035
0,0003
0,00025
y = 0,001x0,5367
0,0002 R² = 0,8997
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
0,00025
0,0002
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 0,00035 0,0004
ORIFICEMETER
I. TUJUAN
Tujuan praktikum modul 2 ini mengenai alat ukur debit saluran tertutup
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Vf untuk menghitung Qteoritis dari orificemeter.
2. Menentukan Qaktual untuk menghitung nilai koefisien discharge (Cd)
pada venteurimeter.
3. Menentukan nilai tinggi muka air ha dan hb pada orificemeter untuk
menghitung nilai Δh absis.
4. Menentukan hubungan antara Qaktual terhadap Δh absis pada
orificemeter.
5. Menentukan hubungan antara Qteoritis terhadap Qaktual pada
orificemeter .
Densitas air pada suhu tertentu akan dijadikan acuan dalam perhituyngan
massa jenis dalam pemngolahamn data. Berikut adalah data tersebut:
Tabel II.4 Tabel Finnemore Temperatur dan Massa jenis
0 999,8 50 988
5 1000 60 983,2
10 999,7 70 977,8
15 999,1 80 971,8
20 998,2 90 965,3
30 995,7 100 958,4
40 992,2
Hasil plotting massa jenis (sumbu y) terhadap suhu (sumbu x) berdasarkan
Tabel Finnemore dan persamaan massa jenis terhadap suhu yang didapatkan
dan koefisien korelasinya. Persamaan yang didapat adalah y = -0,0036x2-
0,069x+1000,6, dengan coefisien corelation R2=0,9992
Grafik II.1 Hasil Plot Massa jenis dengan Temperatur Berdasarkan Finnemore Table
Tabel II.5 Data Temperatur terhadap Viskositas
Suhu (℃) Viskositas (m2/s)
0 0,000001785
5 0,000001519
10 0,000001306
15 0,000001139
20 0,000001003
25 0,000000893
30 0,00000008
40 0,000000658
50 0,000000553
60 0,000000474
70 0,000000413
80 0,000000364
90 0,000000326
100 0,000000294
(Sumber: Merle Potter, 2008)
0,000002
0,0000018
0,0000016
0,0000014
Viskositas (m2/s)
0,0000012
0,000001
0,0000008 y = 2E-10x2 - 3E-08x + 2E-06
R² = 0,9803
0,0000006
0,0000004
0,0000002
0
0 20 40 60 80 100 120
Suhu (℃)
Fair 3= Fbeban1
Fair Fbeban
=
1 3
Fbeban 3
=
Fair 1
mbeban 3
=
mair 1
22,5 + 23
ℎ𝑢𝑢 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 =
2
𝑘𝑘𝑘𝑘�
𝑦𝑦(22,75) = 998,82256 𝑚𝑚3
Jadi, massa jenis air yang didapat pada suhu 22,75OC adalah
𝑘𝑘𝑘𝑘
997,20115 �𝑚𝑚3
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 =
𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣
Menggunakan cara diatas, didapat volume air adalah:
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣 =
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
7,5 𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣 =
𝑘𝑘𝑘𝑘�
998,8439275 𝑚𝑚3
persamaan:
0,5
⎡ ⎤
⎢ 2𝑔𝑔 ⎥
𝑉𝑉𝑓𝑓 = ⎢ 2 × ∆ℎ⎥
⎢1 − �𝐴𝐴𝑓𝑓 � ⎥
⎣ 𝐴𝐴𝑒𝑒 ⎦
0,5
⎡ ⎤
2 × 9,81
= ⎢ 4 × 0,071
⎥
⎢ 2,041785 × 10−3 ⎥
� �
⎣1 − 3,14 × 10−4 ⎦
= 2,307649104 𝑚𝑚/𝑠𝑠
8. Qteoritis pada variasi 1 orificemeter
𝑄𝑄𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡= 𝑉𝑉𝑓𝑓×𝐴𝐴𝑓𝑓
9. Mencari Qaktual
Khusus pada modul ini, debit teoritis yang digunakan adalah hasil
perhitungan waktu mengisi ember sampai batas volume air pada
ember tersebut. Pada perhitungan ini, digunakan debit variasi 3.
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
𝑄𝑄𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 =
𝑡𝑡 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
Maka diperoleh :
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 =
𝜌𝜌 × 𝑡𝑡 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
7,5
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 =
997,20115 × 38,82
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄 = 0,0001937 𝑚𝑚3 /𝑠𝑠
10. Menentukan Dicharge Coeficient (Cd) pada Orificemeter
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄
𝐶𝐶𝐶𝐶 =
𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄𝑄
Dengan melakukan perhitungan menggunakan variasi pertama, maka
nilai koefisien discharge yang diperoleh
0,0001937
𝐶𝐶𝐶𝐶 =
0,000231036
𝐶𝐶𝐶𝐶 = 0,8384
Untuk variasi yang lain sama halnya digunakan dengan cara tersebut
Qteoritis
∆hab rata-rata Qaktual
Variasi Vb (m/s) orificemeter
(m) (m3/s)
(m3/s)
1 0,071 0,00019755 1,18026092 0,000370602
2 0,102666667 0,000279232 1,4192635 0,00044565
3 0,120333333 0,000284227 1,53653506 0,000482472
4 0,140666667 0,000304148 1,66128866 0,000521645
5 0,223666667 0,000358911 2,09483651 0,000657779
V. ANALISIS A
V.1 Analisa Cara kerja
Cara kerja pada praktikum alat ukur debit saluran tertutup ialah
temperatur fluida di awal percobaan diukur terlebih dahulu. Pengukuran
suhu di awal percobaan dimaksudkan untuk memperoleh nilai densitas
atau massa jenis air. Lalu hydraulic bench diaktifkan. Lalu udara yang
terjebak di dalam piezometer dikeluarkan agar piezometer dapat bekerja
dengan maksimal dan akurasinya pun tidak terganggu. Posisi muka air
di piezometer berada pada ketinggian kira-kira 280 mm agar praktikan
dapat melihat tinggi air dengan jelas, tidak terlalu rendah maupun terlalu
tinggi. Untuk percobaan ini pengukuran debit dilakukan dalm 5 variasi
dengan cara mengatur valve di hydraulic bench. Untuk satu variasi debit
dilakukan dengan pengukuran waktu 3 kali atau triplo. Pengukuran
dilakukan triplo untuk memperoleh nilai yang akurat juga untuk
meminimalisir kesalahan yang dilakukan praktikan Lalu untuk
orificemeter hasil pembacaan tinggi muka air di tabung piezometer A
dan B dicatat sementara untuk orificemeter hasil pembacaan tinggi
muka air di tabung piezometer E dan F. Terakhir temperatur di akhir
percobaan diukur. Jangan lupa matikan hydraulic bench.
V.2. Analisa Data dan Grafik
Berikut adalah hasil perbandingan Qaktual terhadap Δh pada orificemeter:
Grafiik hubungan Qaktual terhadap Δhef rata-rata
0,0004
0,00035
0,0003
0,00025
Qaktual
y = 0,0008x0,4945
0,0002
R² = 0,9127
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Δhef rata-rata
Pada percobaan ini terdapat dua yang dapat kita telaah untuk mencari
nilai koefisien determinasinya (R2) dan galatnya. Pada tabel V.1 grafik
perbandingan Qaktual terhadap Δh pada orificemeter diperoleh
persamaan y = 0,008x0,4945 dan koefisien determinasinya adalah 0,9127
V.3 Galat
𝑄𝑄𝑓𝑓 = 𝐴𝐴𝑓𝑓 × 𝑣𝑣𝑓𝑓
0,5
⎡ ⎤
⎢ 2𝑔𝑔 ⎥
𝑄𝑄𝑓𝑓 = 𝐴𝐴𝑓𝑓 × ⎢ 2 × ∆ℎ⎥
⎢1 − �𝐴𝐴𝑓𝑓 � ⎥
⎣ 𝐴𝐴𝑒𝑒 ⎦
0,5
⎡ ⎤
⎢ 2𝑔𝑔 ⎥
𝑄𝑄𝑓𝑓 = 𝐴𝐴𝑓𝑓 × ⎢ 2⎥ × ∆ℎ0,5
⎢1 − �𝐴𝐴𝑓𝑓 � ⎥
⎣ 𝐴𝐴𝑒𝑒 ⎦
Berdasarkan bentuk dasar 𝑦𝑦 = 𝑎𝑎𝑥𝑥 𝑏𝑏 , dapat dilihat bahwa
variabel y pada persamaan tersebut adalah Qf, variabel x adalah ∆ℎ0,5
dan konstanta a adalah
0,5
2𝑔𝑔
𝐴𝐴𝑓𝑓 × � 𝐴𝐴𝑓𝑓 2
� .
1−� �
𝐴𝐴𝑒𝑒
1
Secara teoritis, nilai b pada persamaan diatas adalah atau 0,5.
2
Sementara itu nilai b didapat dari hasil regresi yaitu 0,4945. Dari
perbedaan nilai b tersebut, dapat ditentukan nilai galat pada percobaan
orificemeter sebagai berikut.
𝑏𝑏𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 − 𝑏𝑏𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺 = � � 𝑥𝑥 100%
𝑏𝑏𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
0,5 − 0,4945
𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺 = � � 𝑥𝑥 100% = 1,1%
0,5
Galat sebesar 1,1% menunjukkan bahwa 1,1% nilai debit aktual
pada hydraulic bench dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
headloss atau kesalahan pada percobaan.
0,0004
0,0003
y = 1,7407x
0,0002
R² = 0,9971
0,0001
0
0 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 0,00035 0,0004
Qteoritis
Grafik V.2 Grafiik hubungan Qaktual terhadap Qteoritis
𝜌𝜌 × 𝑑𝑑 × 𝑣𝑣𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟−𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝜇𝜇
𝑘𝑘𝑘𝑘� 𝑚𝑚⁄
997,20115
𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝑚𝑚3 × 0,02 𝑚𝑚 × 1,747 𝑠𝑠
0,00099198 𝑃𝑃𝑃𝑃. 𝑠𝑠
𝑅𝑅𝑅𝑅 = 35123,90
𝑅𝑅𝑅𝑅 = 3,512390 × 104
Kemudian dicari perbandingan diameter orificemeter sebagai berikut.
𝑑𝑑𝑓𝑓 0,02
=
𝑑𝑑𝑒𝑒 0,051
𝑑𝑑𝑓𝑓
= 0,3921
𝑑𝑑𝑒𝑒
V.6 Kesalahan
Dalam menjalankan praktikum alat ukur debit saluran tertutup terdapat
beberapa kesalahan yang dilakukan praktikan. Kesalahan ini
mengakibatkan perbedaannya nilai Q aktual dengan Q teoritis,
perhitungan debit tidak ideal, dan efisiensi alat tidak maksimal.
Pertama, cara kerja praktikan dalam melakukan praktikum alat ukur
debit saluran tertutup tidaklah efektif contohnya ketika lengan yang
menghubungkan beban dengan bak bergerak ke atas stopwatch belum
jalan. Stopwatch dinyalakan beberapa milisekon kemudian. Kedua,
pada percobaan debit menggunakan ember, selang belum mengalirkan
air ke dalam ember, tetapi stopwatch telah dijalankan. Ketiga, ketika air
di dalam ember telah mencapai 5 liter, tetapi stopwatch masih
dijalankan karena arah pandang melihat batas di ember tidaklah sejajar.
Keempat, pengukuran suhu tidaklah tepat, ketika termometer diangkat
dari air, suhunya sudah berubah, tidak seperti ketika dialirkan air
sementara yang dicatat ialah suhu ketika sudah berubah. Kelima, pada
praktikum ini pula praktikan tidak lepas dari human error yang
menyebabkan kesalahan dalam pengambilan data. Keenam, praktikan
kurang jeli dalam memerhatikan piezometer.
VI. ANALISIS B
Qteoritis
∆hab rata-rata Qaktual
Variasi Vb (m/s) orificemeter
(m) (m3/s)
(m3/s)
1 0,071 0,00019755 1,18026092 0,000370602
2 0,102666667 0,000279232 1,4192635 0,00044565
3 0,120333333 0,000284227 1,53653506 0,000482472
4 0,140666667 0,000304148 1,66128866 0,000521645
5 0,223666667 0,000358911 2,09483651 0,000657779
y = 0,0008x0,4945
0,0002
R² = 0,9127
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Δhef rata-rata
Qaktual
0,0004
0,0003
y = 1,7407x
0,0002
R² = 0,9971
0,0001
0
0 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 0,00035 0,0004
Qteoritis
DAFTAR PUSTAKA
Finnemore, E.John and Joseph B. Franzini. 2002. Fluid Mechanics with Engineering
Application. California : The McGraw Companies.
Giles, Ranald V. 196. Seri Buku Schaum. Mekanika Fluida dan Hidraulika.
Guildford:Erlangga.