Tabel II.2 Data Awal Ketinggian Muka Air Dan Waktu dengan Venturimeter
Variasi ha(mm) hb(mm) ∆ℎ(mm) t(s)
280 265 15 91
1 280 265 15 89
280 265 15 90
315 250 65 34.55
2 315 250 65 32.63
315 250 65 30
339 196 143 20.16
3 345 196 149 20.95
345 196 149 22.5
356 192 164 15.91
4 356 192 164 14.29
356 192 164 18.69
376 181 195 16.65
5 376 181 195 15.88
376 181 195 15.84
Tabel II.3 Data Awal Ketinggian Muka Air Dan Waktu dengan Orifecemeter
0.5
2𝑔 𝑃𝐴 𝑃𝐵
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = [ 𝑥 ( − )]
𝐴
1 − ( 𝐴𝐵 )2 𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝐴
𝑃 𝑃
dengan (𝜌𝑔𝐴 − 𝜌𝑔𝐵 ) = ℎ𝐴 − ℎ𝐵 = ∆ℎ𝐴−𝐵 , maka
0.5
2𝑔
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = [ 𝑥 (∆ℎ)]
𝐴
1 − ( 𝐴𝐵 )2
𝐴
0.5
2
2 𝑥 9.8𝑚/𝑠
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = [ 𝑥 (0.015𝑚)]
0.00020096 m2 2
1−( )
0.00053066 m2
0.5
2𝑔 𝑃𝐸 𝑃𝐹
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = [ 𝑥 ( − )]
𝐴
1 − (𝐴𝐹 )2 𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝐸
𝑃 𝑃
Dengan (𝜌𝑔𝐸 − 𝜌𝑔𝐹 ) = ℎ𝐸 − ℎ𝐹 = ∆ℎ𝐸−𝐹 , maka
0.5
2𝑔
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = [ 𝑥 (∆ℎ)]
𝐴
1 − (𝐴 𝐹 )2
𝐸
0.5
2
2 𝑥 9.8𝑚/𝑠
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = [ 𝑥 (0.015𝑚)]
0.000314 m2 2
1−( )
0.002041785 m2
Tabel IV.2 Data Hasil Perhitungan Debit dan Kecepatan pada Orifecemeter
Variasi Qaktual(m3/s) ∆ℎ̅(m) vB(m/s) Qteoritis (m3/s)
1 0.0000836 0.015 0.548745534 0.000172
2 0.000233 0.08 1.267273526 0.000398
3 0.000356 0.185666667 1.930600166 0.000606
4 0.000467 0.205333333 2.030276078 0.000638
5 0.000467 0.231 2.153432974 0.000676
V. Analisa A
V.1 Cara Kerja
Perhitungan Qteoritis dilakukan dengan cara menyambungkan alat ke Hydraulic
Bench yaitu Venturimeter dan Orifecemeter. Hasil data yang didapat dari
Venturimeter dan Orifecemeter adalah ketinggian muka air pada piezometer.
Pastikan sebelum memulai percobaan tidak ada gelembung udara yang terjebak
pada tabung piezometer. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang dapat
membuat data menjadi tidak valid, dikarenakan adanya pengaruh tekanan udara
gelembung terhadap air yang akan mempengaruhi ketinggian air pada tabung
piezometer. Setelah dipastikan tidak ada gelembung , Hydraulic Bench dinyalakan.
Hydraulic Bench merupakan alat yang biasanya digunakan untuk mengukur
debit sebuah fluida. Langkah pertama adalah menyambungkan Hydraulic Bench ke
sumber listrik bertegangan 110V. Sumber listrik bertegangan 110V dipilih
dikarenakan Hydraulic Bench akan rusak jika menggunakan listrik yang
bertegangan lebih dari 110V. Langkah kedua adalah mengukur suhu dari fluida
yang akan digunakan pada percobaan dengan memasukan termometer kedalam
lubang yang berada diatas weight tank. Pengukuran suhu dilakukan guna
menentukan massa jenis fluida yang digunakan karena suhu merupakan salah satu
faktor penentu besar massa jenis suatu fluida. Selanjutnya, Valve Bench ditutup dan
pompa dinyalakan. Langkah selanjutnya, Drain Valve ditutup dengan cara menarik
tuas Cam Lever. Penutupan Drain Valve bertujuan untuk menutup saluran keluar
fluida ( dalam percobaan ini air) dari Weight Tank sehingga air yang masuk akan
mengisi Weight Tank. Setelah itu, buka Valve Bench sehingga air mulai bersirkulasi
di dalam Bench dan mulai mengisi Weight Tank. Setelah beberapa saat, tuas beban
akan terangkat dan beban langsung diletakan di tuas tersebut. Penghitungan waktu
menggunakan stopwatch dimulai saat tuas terangkat. Tuas beban yang terangkat
mengartikan bahwa berat dari Weight Tank dan fluida didalamnya sudah sama
dengan berat tuas bebannya. Disaat itu terjadi keadaan setimbang antara tuas beban
dan Weight Tank. Namun, karena fluida terus tetap masuk kedalam Weight Tank,
keadaaan setimbang tersebut akan hilang dan menyebabkan tuas beban terangkat.
Pemberian beban 2.5 kg pada tuas beban digunakan untuk membuat kembali
keadaan setimbang tersebut. Bebarapa saat kemudian, tuas beban akan kembali
terangkat dan perhitungan waktu dihentikan. Kondisi ini mengartikan bahwa
terjadinya kesetimbangan antara beban dan massa fluida didalam Weight Tank.
Waktu yang dihitung merupakan waktu yang dibutuhkan untuk fluida mencapai
massa air yang membuat prinsip tuas menjadi setimbang dengan debit yang tidak
diketahui nilainya. Untuk nilai Qteoritis diambil data ketinggian muka air pada
piezometer di hA dan hB untuk venturimeter dan hE dan hF untuk orifecemeter.
Percobaan ini dilakukan sebanyak lima kali dengan variasi debit air yang dapat
diatur dengan besar pembukaan Valve Bench. Pengambilan data dilakukan secara
triplo untuk menghindari adanya outliers sehingga data yang didapat dari percobaan
merupakan data yang akurat. Di akhir percobaan, suhu fluida kembali diukur dan
Hyrdaulic Bench dimatikan.
V.2 Analisis Grafik
5,00E-04
4,50E-04 y = 0,0014x0,675
R² = 0,9898
4,00E-04
3,50E-04
Qaktual (m3/s)
3,00E-04
2,50E-04
2,00E-04
1,50E-04
1,00E-04
5,00E-05
0,00E+00
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
∆h (m)
𝑄aktual
= 𝐶𝑑
𝑄teoritis
𝑄aktual = 𝐶𝑑 𝑥 𝑄teoritis
𝑄aktual = 𝐶𝑑 𝑥 𝐴B 𝑥𝑉B
0.5
2𝑔 𝑃𝐴 𝑃𝐵
𝑄aktual = 𝐶𝑑 𝑥𝐴B 𝑥 [ 𝑥 ( − )]
𝐴
1 − ( 𝐴𝐵 )2 𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝐴
0.5
2𝑔 𝑃 𝑃 0.5
𝑄aktual = 𝐶𝑑 𝑥𝐴B 𝑥 [ 𝐴 ] 𝑥 [ (𝜌𝑔𝐴 − 𝜌𝑔𝐵 )] ; dengan
1−( 𝐵 )2
𝐴𝐴
0.5
2𝑔 𝑃 𝑃 0.5
𝑄aktual sebagai y ; 𝐶𝑑 𝑥𝐴B 𝑥 [ 𝐴 ] sebagai m ; [ (𝜌𝑔𝐴 − 𝜌𝑔𝐵 )] sebagai x;
1−( 𝐵 ) 2
𝐴𝐴
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 35%
Terdapatnya galat antara Qaktual dan Qteoritis mengartikan bahwa nilai Qaktual
tidak sama dengan Qteoritis. Hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya variabel
lain yang tidak terukur saat melakukan percobaan.
5,00E-04
4,50E-04 y = 0,926x
4,00E-04 R² = 0,9066
3,50E-04
3,00E-04
Qteoritis
2,50E-04
2,00E-04
1,50E-04
1,00E-04
5,00E-05
0,00E+00
0,00E+00 1,00E-04 2,00E-04 3,00E-04 4,00E-04 5,00E-04
Qaktual
𝐶𝑑aktual = 1.079913607
7.688877973
𝑣̅ =
5
𝑣̅ =1.537775595 m/s
Dynamic viscosity
Temperature [°C]
[Pa s], [N s/m2]
0.01 0.0017914
10 0.001306
20 0.0010016
25 0.00089
30 0.0007972
40 0.0006527
50 0.0005465
60 0.000466
70 0.0004035
80 0.000354
90 0.0003142
100 0.0002816
0,002
µ (VIsokistas Dinamis) (Pa . s)
0,0018
0,0016
0,0014 y = 2E-07x2 - 3E-05x + 0,0017
0,0012 R² = 0,9768
0,001
0,0008
0,0006
0,0004
0,0002
0
0 20 40 60 80 100 120
Temperatur (0C)
𝜌.𝑣̅.𝑑
𝑅𝑒 = µ
kg 𝑚
996.521825 3 𝑥 1.537775595 𝑥 0.016m
m 𝑠
𝑅𝑒 =
0.00106505 Pa.s
𝑅𝑒 = 2.302129578 x 104
𝑑
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑑 = 𝑑𝐵
𝐴
0.016m
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑑 =
0.026𝑚
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑑 = 0.615384615
Tabel V.2 Data Hubungan Nilai Cd dengan Re dan Rasio Diameter Venturimeter
Discharge Coefficient- cd
Reynolds Number -Re
Diameter Ratiod = D2/ D1
104 105 106 107
0.2 0.968 0.988 0.994 0.995
0.4 0.957 0.984 0.993 0.995
0.6 0.95 0.981 0.992 0.995
0.8 0.94 0.978 0.991 0.995
Dengan Tabel V.2 dan nilai Re serta Diameter Ratiod yang diketahui maka dapat
diambil bahwa nilai Cdteoritis = 0.95
𝐶𝑑teoritis − 𝐶𝑑aktual
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = ⌈ ⌉ 𝑥100%
𝐶𝑑teoritis
0.95 − 1.079913607
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = ⌈ ⌉ 𝑥100%
0.95
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 13.68%
Terdapatnya galat antara Cdaktual dan Cdteoritis mengartikan bahwa nilai Cdaktual
tidak sama dengan Cd teoritis. Hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya
variabel lain yang tidak terukur saat melakukan percobaan.
5,00E-04
y = 0,0011x0,6248
4,50E-04 R² = 0,9889
4,00E-04
Qaktual (m3/s) 3,50E-04
3,00E-04
2,50E-04
2,00E-04
1,50E-04
1,00E-04
5,00E-05
0,00E+00
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
∆h (m)
2𝑔 𝑃𝐸 𝑃𝐹
𝑄aktual = 𝐶𝑑 𝑥𝐴F 𝑥 [ 𝑥 ( − )]
𝐴
1 − (𝐴𝐹 )2 𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝐸
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 24.96%
Terdapatnya galat antara Qaktual dan Qteoritis mengartikan bahwa nilai Qaktual
tidak sama dengan Qteoritis. Hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya variabel
lain yang tidak terukur saat melakukan percobaan.
8,00E-04
7,00E-04
6,00E-04
5,00E-04
Qteoritis
4,00E-04
3,00E-04 y = 1,4998x
R² = 0,9192
2,00E-04
1,00E-04
0,00E+00
0,00E+00 1,00E-04 2,00E-04 3,00E-04 4,00E-04 5,00E-04
Qaktual
𝐶𝑑aktual = 0.666755567
0.548745534+ 1.267273526+1.930600166+2.030276078+2.153432974
𝑣̅ = ( ) 𝑚/𝑠
5
7.930328278
𝑣̅ =
5
𝑣̅ =1.586065656 m/s
Nilai Viskositas dinamis didapatkan dengan memasukan persamaan menurut V.2 yaitu:
Dengan mensubstitusi nilai x dengan 25.5, akan didapat nilai µ air pada saat suhu
25.50C = 0.00106505 Pa.s
𝜌.𝑣̅.𝑑
𝑅𝑒 = µ
kg 𝑚
996.521825 3 𝑥 1.586065656 𝑥 0.02m
m 𝑠
𝑅𝑒 = 0.00106505 Pa.s
𝑅𝑒 = 2.96802787x 104
𝑑
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑑 = 𝑑𝐵
𝐴
0.02m
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑑 =
0.051𝑚
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑑 = 0.392156863
Tabel V.3 Data Hubungan Nilai Cd dengan Re dan Rasio Diameter Orifecemeter
Discharge Coefficient- cd
Reynolds Number -Re
Diameter Ratiod = D2/ D1
104 105 106 107
0.2 0.6 0.595 0.594 0.594
0.4 0.61 0.603 0.598 0.598
0.5 0.62 0.608 0.603 0.603
0.6 0.63 0.61 0.608 0.608
0.7 0.64 0.614 0.609 0.609
Dengan Tabel V.3 dan nilai Re serta Diameter Ratiod yang diketahui maka dapat
diambil bahwa nilai Cdteoritis = 0.61
𝐶𝑑teoritis − 𝐶𝑑aktual
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = ⌈ ⌉ 𝑥100%
𝐶𝑑teoritis
0.61 − 0.666755567
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = ⌈ ⌉ 𝑥100%
0.61
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 9.304%
Terdapatnya galat antara Cdaktual dan Cdteoritis mengartikan bahwa nilai Cdaktual
tidak sama dengan Cd teoritis. Hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya
variabel lain yang tidak terukur saat melakukan percobaan.
V.3 Penurunan rumus
Gambar V.5 Alat ukur Venturimeter
(Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-9rNyzbeCPfI/VCrvwL7oo1I)
Menurut persamaan Bernouli
𝑃1 𝑉1 2 𝑃2 𝑉2 2
+ + ℎ1 = + + ℎ2 ; ℎ1 = ℎ2
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔
𝑃1 𝑃2 𝑉2 2 𝑉1 2
− = −
𝜌𝑔 𝜌𝑔 2𝑔 2𝑔
𝑃1 𝑃2
2𝑔 ( − ) = 𝑉2 2 − 𝑉1 2
𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝑄1 = 𝑄2
𝐴1 𝑉1 = 𝐴2 𝑉2
𝐴2 𝑉2
𝑉1 =
𝐴1
𝑃1 𝑃2 𝐴2 2
2𝑔 ( − ) = 𝑉2 2 − 𝑥𝑉2 2
𝜌𝑔 𝜌𝑔 𝐴1
𝑃1 𝑃2 𝐴2 2
2𝑔 ( − ) = (1 − )𝑥𝑉2 2
𝜌𝑔 𝜌𝑔 𝐴1
𝑃1 𝑃2
2𝑔 (𝜌𝑔 − 𝜌𝑔)
2 = 𝑉2 2
𝐴
(1 − 𝐴2 )
1
0.5
𝑃1 𝑃2
2𝑔 (𝜌𝑔 − 𝜌𝑔)
𝑉2 =
𝐴2 2
[ (1 − 𝐴1 ) ]
V.3 Kesalahan dalam Percobaan
Ketidakvalidan data percobaan dengan data teoritis disebabkan karena data
teoritis diasumsikan terjadi pada kondisi ideal, sedangkan pada nyatanya
pemenuhan kondisi ideal tersebut merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk
mungkin terjadi. Tidak terpenuhinya kondisi ideal tersebut disebabkan oleh
bebarapa faktor seperti beberapa variable yang diasumsikan tidak ada,
ketidaktelitian alat, dan kesalahan dalam melakukan percobaan. Contoh dari
kesalahan tersebut antara lain adalah termometer yang menyentuh kulit sehingga
nilai suhu tidak valid, ketidaktepatan memulai waktu pengukuran, ketidaktepatan
penempatan beban saat tuas terangkat, variasi nilai debit yang terlalu besar atau
kecil, ketinggian muka air yang bergerak-gerak sehingga tidak terbaca dengan
valid.
V.4 Kelebihan dan Kekurangan Venturimeter dan Orifecemeter
VII. Kesimpulan
1. Debit Aktual aliran fluida yang didapatkan dari sistem Hydraulic
Bench adalah
Q1 = 0.0000836 m3/s
Q2= 0.000233 m3/s
Q3 = 0.000356 m3/s
Q4= 0.000467 m3/s
Q5 = 0.000467 m3/s
2. Debit Teoritis (Qteoritis) yang dihasilkan Venturimeter adalah
Q1 = 0.000118m3/s
Q2= 0.000245 m3/s
Q3 = 0.000369 m3/s
Q4= 0.000389 m3/s
Q5 = 0.000424 m3/s
3. Debit Teoritis (Qteoritis) yang dihasilkan Orifecemeter adalah
Q1 = 0.000172m3/s
Q2= 0.000398m3/s
Q3 = 0.000606m3/s
Q4= 0.000638m3/s
Q5 = 0.000676m3/s
4. Cd Venturimeter = 1.079913607
Cd Orifecemeter = 0.666755567
VIII. Daftar Pustaka
Water – Density,Specific Weight and Thermal Expansion Coefficient ,
diakses pada 10 September 20.00 WIB
https://www.engineeringtoolbox.com/water-density-specific-weight-
d_595.html
Orifice, Nozzle and Venturi Flow Rate Meters,
diakses pada 25 September 05.00 WIB
https://www.engineeringtoolbox.com/orifice-nozzle-venturi-
d_590.html
Giles, Ranald V. 196. Seri Buku Schaum. Mekanika Fluida dan
Hidraulika. Guildford:Erlangga.
Finnemore, E. John and Joseph B.Franzini. 2002. Fluid Mechanics with
Engineering Application. California : The McGraw Companies.
IX. Lampiran