1. Data Umum
Data Demografi dan Ekonomi
Austria merupakan sebuah negara maju di kawasan Eropa Tengah. Memiliki populasi
sebesar 8,2 juta penduduk dengan pendapatan perkapita sebesar 38.140 US$. Memiliki
luas wilayah sebesar 83.871 km2 (CIA World Factbook,2013) dengan area berkepadatan
sebesar 37%. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan luas wilayah Austria yang tidak terlalu
besar dan angka persentasi urbanisasi yang tinggi sebesar 66%. Status ekonomi penduduk
tidak tercantum pada data EBD WHO, tetapi dengan melihat pendapatan per kapita yang
tinggi diperkirakan setiap penduduk memiliki status ekonomi yang tinggi.
2. Data EBD
Faktor Resiko Terpilih
Faktor pertama merupakan sanitasi dan higienitas air dalam konteks penyebab penyakit
diare. Di negara Austria didapat bahwa kualitas air dan sanitasi nya mencapai 100%,
yang artinya dalam hal ini Austria telah berhasil mengelola sumber daya air nya hingga
maksimal. Hal ini berdampak terhadap angka kematian serta DALYs/1000 kapital per
tahun yang sangat kecil. DALYs diartikan sebagai jumlah tahun produktif yang hilang
akibat penyakit/disabilitas seseorang. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki
persentase 77% untuk kualitas air dan 55% untuk kualitas sanitasinya. Angka tersebut
menghasilkan tingkat kematian dan DALYs yang cukup tinggi. Hal ini membuktikan
Kedua, kualitas udara baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Parameter yang
dipakai adalah SFU (Solid Fuel Unit) Household untuk dalam ruangan dan % PM 10
untuk luar ruangan. SFU sendiri merupakan nilai yang menunjukan besarnya pembakaran
bahan bakar (gas, kayu, sampah) di rumah yang dikaitkan dengan sirkulasi udara serta
penempatan ventilasi didalam rumah. Kualitas udara ini memiliki hubungan langsung
terhadap kesehatan manusia pada bagian sistem pernafasan. Terhirupnya zat/partikulat
yang tersebar pada udara kedalam manusia dapat menyebabkan permasalahan sistem
pernafasan hingga sampai kegagalan kerja sistem yang menyebabkan kematian. Sama
halnya dengan kualitas air, faktor kualitas udara berbanding lurus dengan jumlah
kematian dan DALYs. Di Indonesia, nilai SFU dapat dinilai cukup tinggi dengan angka
72% dengan tingkat kematian 45.300/ tahun dan DALYs sebesar 4. Untuk kualitas di luar
ruangan, Indonesia memiliki rata-rata PM10 sebesar 114 ug/m3 , yang termasuk dalam
kualitas udara sedang, dengan kematian sebanyak 32.300/tahun dan DALYs sebesar 1,3.
Melihat kasus di negara Austria, nilai SFU yang dimiliki <5% dengan tidak adanya kasus
kematian serta memiliki rata-rata PM10 sebesar 32 ug/m3, yang tergolong dalam kualias
udara baik, dengan kematian sebanyak 1200/tahun dan angka DALYs adalah 0,6. Austria
dapat menekan pencemaran udara di negaranya diperkirakan karena memiliki teknologi
untuk memprediksikan titik-titik api sebagai pemicu kebakaran pada lahan hutan dan
teknologi muktahir dalam penanganan emisi industri. Angka kematian yang besar dengan
DALYs yang tinggi di Indonesia cukup memprihatinkan dan seharusnya menjadi salah
satu fokus utama negara. Hal itu pun telah dilakukan dengan mencoba membangun kerja
sama dengan Austria sebagai salah satu negara dengan tingkat kualitas udara yang sangat
baik.
Faktor terakhir merupakan keberadaan vektor penyakit yang sering menjadi transmisi
dari agen dan menyebabkan cukup banyak kasus di negara tersebut. Terlihat bahwa di
Indonesia terdapat beberapa variasi vektor malaria dan beberapa vektor penyakit lain,
sedangkan di Austria tidak ditemukan vektor apapun baik untuk malaria ataupun penyakit
Penyakit Spesifik
Beberapa penyakit spesifik lain yang dipilih pada data EBD WHO untuk setiap negara
juga dapat dianalisis dengan kondisi faktor resiko terpilihnya. Austria dengan kualitas air
dan udara yang baik mencapai DALYs untuk penyakit bawaan air (diare) serta udara
(infeksi saluran pernafasan) yang sangat kecil jika dibandingkan dengan Indonesia
dengan kondisi yang telah dipaparkan diatas. Beberapa penyakit lainnya tidak dapat
dijadikan bahan analisa dikarenakan faktor yang masih kurang jelas. Penyakit kanker
yang sampai saat ini belum diketahui penyebab pastinya apa, serta beberapa kecelakaan
dan penyakit turunan (COPD, Asma, dan gangguan jantung)