2. Data Awal
Suhu awal : 27 ℃
Suhu akhir : 27 ℃
Massa beban : 2,5 kg
Massa air : 7,5 kg
Massa jenis air : 996,1531 kg/m3
Viskositas dinamik : 0,000728351 kg/ms
Viskositas kinematik : 7,31164 x 10-7 m2/s
Diameter pipa kecil (biru tua) : 0,0136 m
Diameter pipa besar (biru muda) : 0,0262 m
1 – 2 Standar Elbow : 0,79 m
3 – 4 pipa lurus biru tua : 0,914 m
5 – 6 90 Sharp bend : 0,81 m
7 – 8 pelebaran : 0,185 m
8 – 9 pipa lurus biru muda : 0,914 m
9 – 10 penyempitan : 0,085 m
11 – 12 bend 4’’ : 0,81 m
13 – 14 bend 6’’ : 0,93 m
15 – 16 bend 2’’ : 0,91 m
Tabel 2.1 Data pengukuran waktu dan tinggi kolam air pada perpipaan biru
tua
Tabel 2.2 Data pengukuran waktu dan tinggi kolam air pada perpipaan biru
muda
990
985
980
975
970
965 y = -0,0036x2 - 0,0675x + 1000,6
960 R² = 0,9992
955
0 20 40 60 80 100 120
Suhu (℃)
3. Pengolahan Data
3.1 Suhu Rata-rata (Trata-rata)
Suhu rata-rata didapatkan dengan cara menjumlahkan suhu awal dan
akhirnya kemudian dibagi 2.
𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 + 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 27℃ + 27℃
𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 27℃
2 2
3.2 Densitas
Densitas didapatkan dari persamaan hasil regresi kemudian
mensubstitusikan suhu rata-rata kedalam persamaan dimana y adalah
densitas dan x adalah suhu.
y = −0,0036𝑥 2 − 0,0675𝑥 + 1000,6
= −0,00396(27) − 0,0675(27) + 1000,6
= 996,1531 kg/𝑚3
= 0,000728351 kg/ms
Viskositas kinetik merupakan viskositas dinamik dibagi dengan densitas
air, sehingga
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 =
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟
0,000728351 kg/ms
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 =
996,1531 kg/𝑚3
𝑉 𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = 7,31164 x 10−7 𝑚2 /s
3.4 Debit aktual (Qaktual), Luas Penampang Pipa, dan Kecepaan Aliran
3.4.1 Sistem Perpipaan Biru Tua
Debit aktual didapatkan dengan menggunakan persamaan,
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = , sehingga untuk variasi pertama pertama
𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
didapatkan
7,5 kg 𝑚3
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = 0,000221267
kg 𝑠
996,1531 3 × 34,02667 s
𝑚
Perhitungan juga dilakukan untuk variasi seterusnya. Luas penampang
pipa didapatkan dengan persamaan,
1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐴) = × 𝜋𝑑 2 = × 3,14 × (𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)2
4 4
dimana diameter telah diketahui, maka
1
𝐴 = × 3,14 × (0.0136)2 = 0.00014527 𝑚2
4
didapatkan
7,5 kg 𝑚3
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = 0,000193613
kg 𝑠
996,1531 3 × 38,88667 s
𝑚
Perhitungan juga dilakukan untuk variasi seterusnya. Luas penampang
pipa didapatkan dengan persamaan,
1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐴) = × 𝜋𝑑 2 = × 3,14 × (𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)2
4 4
dimana diameter telah diketahui, maka
1
𝐴 = × 3,14 × (0.0262)2 = 0.00053913 𝑚2
4
𝜌𝑑𝑣
𝑅𝑒 = , dimana
𝜇
𝑅𝑒 = 28331,681
𝑅𝑒 = 12868,52152
𝑅𝑒 = 6679,843
= 0,161077681 𝑚.
Dengan perhitungan yang sama, untuk variasi kedua hingga keempat.
Headloss pada 90 sharpbend untuk variasi pertama dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut.
𝐿 90 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑝𝑏𝑒𝑛𝑑
= ∆ℎ 90 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑝𝑏𝑒𝑛𝑑 − [ ] . ∆ℎ 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑡𝑢𝑎.
𝐿 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑡𝑢𝑎
0,81
= 0,485 − [ ] × 0,2475.
0,914
= 0,265661926 𝑚.
Dengan perhitungan yang sama, untuk variasi kedua hingga keempat.
3.8.2 Sistem Perpipaan Biru Muda
Pada sistem perpipaan biru muda, headloss minor berlaku pada
aksesoris-aksesoris perpipaan yaitu pada globe valve, bend 2”, bend 4”,
bend 6” dan reducer(pelebaran dan penyempitan).
Headloss pada globe valve untuk variasi pertama dihitung menggunakan
persamaan sebagai berikut.
ℎ𝐿 = 12,6 × ∆ℎ𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
ℎ𝐿 = 12,6 × (0,075)
ℎ𝐿 = 0.945 𝑚
= −0,050126904 𝑚.
Dengan perhitungan yang sama, untuk variasi kedua hingga keempat.
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk bend 4” dan bend 6”.
Headloss pada penyempitan untuk variasi pertama dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut.
𝑓 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 × 𝐿 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠×(𝑑 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑚𝑢𝑑𝑎)5
= ∆ℎ 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 − [ ]×
𝑓 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠× 𝐿 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑚𝑢𝑑𝑎×(𝑑 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠)5
= −0,145763598 𝑚
Dengan perhitungan yang sama, untuk variasi kedua hingga keempat.
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk pelebaran.
3.9 Slope (s0,54)
3.9.1 Sistem Perpipaan Biru Tua
Pada sistem perpipaan biru tua,perhitungan slope variasi pertama dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut.
ℎ𝐿
𝑆 =
𝐿
0,2475 𝑚
𝑆 =
0,914 𝑚
𝑆 = 0,270787746
Sehingga didapatkan
𝑆 0,54 = 0,493877981
Tabel 4.1 Hasil perhitungan Q aktual, kecepatan, dan headloss mayor pada
sistem perpipaan biru tua
hl minor (m)
S0.54 pipa
Re v2 (vk-vb)2
gate standard 90 sharp biru tua
valve elbow bend
0,063 0,161 0,266 0,494 28331,681 2,320 1,355
0,038 0,115 0,177 0,413 21254,487 1,306 0,735
0,025 0,031 0,091 0,488 19984,094 1,154 0,660
0,025 0,064 0,103 0,312 14926,958 0,644 0,362
Tabel 4.3 Hasil perhitungan Q aktual, kecepatan, dan headloss mayor pada
sistem perpipaan biru muda
5. Analisa
5.1 Langkah Kerja
Pada percobaan modul ini, ditujukan untuk memperoleh besar
kehilangan energi pada suatu sistem perpipaan. Seperti beberapa modul
sebelumnya, percobaan ini juga dilakukan menggunakan hydraulic bench.
Namun pada percobaan ini, air mengalir melalui sebuah sistem perpipaan. Air
dialirkan dengan menghubungkan outlet hydraulic bench menuju alat dan
outlet alat menuju hydraulic bench. Percobaan diawali dengan
manghubungkan bench ke sumber listrik 110 V. Hal ini dilakukan agar bisa
menyalakan pompa untuk memompa air. Ukur suhu fluida sebelum percobaan
dimana pengukuran suhu awal ini dimaksudkan untuk mengetahui massa
jenis fluida dan viskositas. Tutup valve bench tidak mengalirkan air, lalu
nyalakan pompa untuk mulai memompa air. Periksa apakah terjadi kebocoran
di perpompaan, perpipaan, atau bagian lain, hal ini dilakukan agar praktikum
berjalan dengan baik tanpa berlakunya galat yang cukup besar. Tutup drain di
bak dalam weight tank dengan memutar cam, tujuannya adalah untuk
membuang air yang masih tersisa pada alat percobaan sehingga habis agar
tidak terjadinya galat pada data percobaan. mengukur suhu terlebih dahulu..
Selanjutnya adalah dilakukan kalibrasi terhadap manometer dengan
mengeluarkan udara yang terjebak di dalam manometer. Pengeluaran udara
yang terjebak ini dimaksudkan untuk memaksimalkan keakuratan data yang
diperoleh ketika melakukan percobaan. Pada sistem perpipaan ini terdapat
dua pipa dengan warna yang berbeda yaitu biru tua dan biru muda. Dalam
proses pengukuran ini, ketika melakukan pengukuran pada satu jenis pipa
(biru muda atau biru tua), katup pipa yang lain harus ditutup. Hal ini
dimaksudkan agar aliran dalam pipa tidak terbagi dan tidak terjadi aliran
balik sehingga pengukuran menghasilkan data yang tepat. Percobaan kali ini
kelak akan menentukan debit berbasis massa dengan mengacu pada massa
beban hydraulic bench. Pada percobaan ini, dilakukan empat variasi debit
secara triplo. Hal ini dilakukan agar mendapatkan data yang lebih akurat
dalam perhitungannya. Pengaturan debit diatur pada hydraulic bench,
Dilakukan dengan urutan debit terbesar hingga ke terkecil, hal ini dilakukan
agar data yang didapatkan lebih terurut dan Perlakuan ini dimaksudkan untuk
meminimalisasi kesalahan yang terjadi dalam perolehan data. Buka valve di
bench (air akan mengalir ke alat percobaan dan kembali ke bench) Jalankan
stopwatch tepat saat lengan (yang menghubungkan bak dan tempat beban)
bergerak ke atas. Pasang lengan segera, maka lengan akan turun ke bawah.
Setelah beberapa saat lengan akan naik keatas dimana berat beban dan air.
Matikan stopwatch tepat saat lengan bergerak ke atas, dimana menurut
prinsip tuas kesetimbangan, posisi tersebut berada pada kesetimbangan dan
gaya yang bekerja adalah nol. Catat berat beban yang digunakan (berat air
adalah 3 kali berat beban yang digunakan). Catat waktu yang tertera pada
stopwatch sebagai data awal. Ulangi percobaan sesuai kebutuhan, dengan
membuang air dalam bak melalui pengaturan cam lever. Tutup valve di
bench. Matikan pompa. Cabut fitting stop kontak sumber listrik, semua itu
dilakukan ketika selesai melakukan semua percobaan pada variasi yang
berbeda. Ukur suhu fluida sesudah percobaan, dari hasil pengukuran suhu di
awal dan di akhir, maka didapatkan suhu rata-rata untuk mencari densitas air.
5.2 Penurunan Rumus
Berikut merupakan penurunan rumus untuk mencari nilai headloss
minor pada sistem perpipaan biru muda :
Diketahui bahwa headloss total dalam sistem perpipaan biru muda
merupakan hasil penjumlahan dari headloss mayor dan headloss minor nya.
ℎ𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 = ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠 + ℎ𝑙 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠
sehingga untuk mencari headloss minor,
ℎ𝑙 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 = ℎ𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑠 − ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠 ......(1)
dimana headloss total merupakan Δhpengukuran pada aksesorisnya dan untuk
mencari headloss mayor aksesoris dilakukan penurunan seperti berikut :
𝐿 𝑎𝑘𝑠 𝑣 𝑎𝑘𝑠 2
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 (𝑓 𝑎𝑘𝑠 × × 2𝑔 )
𝐷 𝑎𝑘𝑠
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = =
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝐿 𝑝𝑙 𝑣 𝑝𝑙2
(𝑓 𝑝𝑙 × ×
𝐷 𝑝𝑙 2𝑔 )
𝑄 2
𝐿 𝑎𝑘𝑠 (𝐴 𝑎𝑘𝑠)
(𝑓 𝑎𝑘𝑠 × ×
𝐷 𝑎𝑘𝑠 2𝑔 )
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = =
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑄 2
( )
𝐿 𝑝𝑙 𝐴 𝑝𝑙
(𝑓 𝑝𝑙 × ×
𝐷 𝑝𝑙 2𝑔 )
4𝑄 2
𝐿 𝑎𝑘𝑠 (𝜋 × 𝐷 𝑎𝑘𝑠 2 )
(𝑓 𝑎𝑘𝑠 × × )
𝐷 𝑎𝑘𝑠 2𝑔
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜 𝑟𝑖𝑠
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = =
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 4𝑄
( )2
𝐿 𝑝𝑙 𝜋 × 𝐷 𝑝𝑙2
(𝑓 𝑝𝑙 × × )
𝐷 𝑝𝑙 2𝑔
𝐿 𝑎𝑘𝑠 1
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 (𝑓 𝑎𝑘𝑠 × 𝐷 𝑎𝑘𝑠 × 𝐷 𝑎𝑘𝑠 2 )
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = =
ℎ𝑙 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝐿 𝑝𝑙 1
(𝑓 𝑝𝑙 × × )
𝐷 𝑝𝑙 𝐷 𝑝𝑙2
0,0002 y = 0,0004x
R² = 0,6334
Debit aktual (m3/s)
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
S0,54
|120 − 116,4199645765 |
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
120
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 2,983%
Headloss (m)
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
v2 (m2/s2)
pipa lurus dan sumbu x adalah kuadrat kecepatan. Pada grafik diatas,
didapatkan Koefisien determinasi atau R2 yaitu 0,0894 dan belum
mendekati 1, hal ini menunjukkan ketepatan dalam percobaan belum
cukup baik dan hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya belum
cukup erat. Karena grafik diatas menggunakan jenis grafik linier dan
dapat dilihat dari pangkatnya yang bernilai positif, maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara headloss pipa lurus biru tua dan
kuadrat kecepatan berbanding lurus.
0,07
y = 0,0273x
0,06 R² = 0,8923
0,05
0,03
0,02
0,01
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
v2 (m2/s2)
𝐾𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒
0,0273 =
2𝑔
𝐾𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒 = 0,0273 𝑥 2(9,81)
𝐾𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒 = 0,535626
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 257,084%
Maka galat untuk koefisien Kgate valve adalah 257,084%. Hal ini
menunjukkan bahwa besar persentase galat yang diperoleh diatas galat
yang umumnya diterima pada praktikum yaitu sebesar 10%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa percobaan yang telah dilakukan masih kurang
akurat atau mungkin terjadi kesalahan dalam hal perhitungan. Pada grafik
diatas, didapatkan Koefisien determinasi atau R2 yaitu 0,8923 dan hampir
mendekati 1, hal ini menunjukkan ketepatan dalam percobaan sudah
cukup baik dan hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya sudah
cukup erat. Karena grafik diatas menggunakan jenis grafik linier dan
dapat dilihat dari pangkatnya yang bernilai positif, maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara headloss gate valve dan kuadrat
kecepatan berbanding lurus.
0,18
0,16 y = 0,068x
R² = 0,6582
0,14
hl standart elbow (m)
0,12
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
v2 (m2/s2)
𝐾𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑡 𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤
0,068 =
2𝑔
𝐾𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑡 𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 = 0,068 𝑥 2(9,81)
𝐾𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑡 𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 = 1,33416
|0,9 − 1,33416|
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
0,9
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 48,24%
Maka galat untuk koefisien Kstandart elbow adalah 48,24%. Hal ini
menunjukkan bahwa besar persentase galat yang diperoleh diatas galat
yang umumnya diterima pada praktikum yaitu sebesar 10%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa percobaan yang telah dilakukan masih kurang
akurat atau mungkin terjadi kesalahan dalam hal perhitungan. Pada grafik
diatas, didapatkan Koefisien determinasi atau R2 yaitu 0,6582 dan belum
mendekati 1, hal ini menunjukkan ketepatan dalam percobaan belum
cukup baik dan hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya belum
cukup erat. Karena grafik diatas menggunakan jenis grafik linier dan
dapat dilihat dari pangkatnya yang bernilai positif, maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara headloss standar elbow dan kuadrat
kecepatan berbanding lurus.
0,3
y = 0,1154x
0,25 R² = 0,8298
hl 90 sharpbend (m)
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
v2 (m2/s2)
𝐾90 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑝𝑏𝑒𝑛𝑑
0,1154 =
2𝑔
𝐾90 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑝𝑏𝑒𝑛𝑑 = 0,1154 𝑥 2(9,81)
𝐾90 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑝𝑏𝑒𝑛𝑑 = 2,264148
Sehingga didapatkan bahwa koefisien K90 sharpbend adalah 2,264148 .
Jika dibandingkan dengan nilai koefisien K90 sharpbend secara literatur,
nilai koefisien K90 sharpbend literatur adalah 1,3 sehingga galatnya adalah :
|𝐾𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 − 𝐾𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚 |
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
𝐾𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
|1,3 − 2,264148 |
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
1,3
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 74,165%
Maka galat untuk koefisien K90 sharpbend adalah 74,165%. Hal ini
menunjukkan bahwa besar persentase galat yang diperoleh diatas galat
yang umumnya diterima pada praktikum yaitu sebesar 10%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa percobaan yang telah dilakukan masih kurang
akurat atau mungkin terjadi kesalahan dalam hal perhitungan. Pada grafik
diatas, didapatkan Koefisien determinasi atau R2 yaitu 0,8298 dan hampir
mendekati 1, hal ini menunjukkan ketepatan dalam percobaan sudah
cukup baik dan hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya sudah
cukup erat. Karena grafik diatas menggunakan jenis grafik linier dan
dapat dilihat dari pangkatnya yang bernilai positif, maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara headloss 90 sharpbend dan kuadrat
kecepatan berbanding lurus.
5.3.2 Sistem Perpipaan Biru Muda
0,00025
0,0002 y = 0,0018x
R² = 0,9832
Debit aktual (m3/s) 0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
S0,54
|120 − 93,39312543 |
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
120
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 22,17239548%
0,016
y = 0,117x
0,014
R² = 0,9886
0,012
Headloss (m)
0,01
0,008
0,006
0,004
0,002
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
v2 (m2/s2)
1,2
y = 7,8291x
1
R² = 0,9073
hl globe valve (m)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
v2 (m2/s2)
𝐾𝑔𝑙𝑜𝑏𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒
7,8291 =
2𝑔
𝐾𝑔𝑙𝑜𝑏𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒 = 7,8291𝑥 2(9,81)
𝐾𝑔𝑙𝑜𝑏𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒 = 153,606942
|10 − 153,606942|
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
10
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 1436,06942%
Maka galat untuk koefisien Kglobe valve adalah 1436,06942%. Hal ini
menunjukkan bahwa besar persentase galat yang diperoleh diatas galat
yang umumnya diterima pada praktikum yaitu sebesar 10%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa percobaan yang telah dilakukan masih kurang
akurat atau mungkin terjadi kesalahan dalam hal perhitungan. Pada grafik
diatas, didapatkan Koefisien determinasi atau R2 yaitu 0,9073 dan sangat
mendekati 1, hal ini menunjukkan ketepatan dalam percobaan sudah erat.
Karena grafik diatas menggunakan jenis grafik linier dan dapat dilihat
dari pangkatnya yang bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan headloss globe valve dan kuadrat kecepatan berbanding lurus.
0,010
0,000
0 0,5 1 1,5 2 2,5
-0,010
-0,030
-0,040
y = -0,0195x
-0,050 R² = 0,7013
-0,060
-0,070
v2 (m2/s2)
𝐾𝑏𝑒𝑛𝑑 2”
7,8291 =
2𝑔
𝐾𝑏𝑒𝑛𝑑 2” = −0,0195 𝑥 2(9,81)
𝐾𝑏𝑒𝑛𝑑 2” = −0,38259
|0,27 + 0,38259|
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑥 100%
0,27
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 41,7%
Maka galat untuk koefisien Kbend 2” adalah 41,7%. Hal ini menunjukkan
bahwa besar persentase galat yang diperoleh diatas galat yang umumnya
diterima pada praktikum yaitu sebesar 10%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa percobaan yang telah dilakukan masih kurang akurat atau
mungkin terjadi kesalahan dalam hal perhitungan. Pada grafik diatas,
didapatkan Koefisien determinasi atau R2 yaitu 0,7013 dan belum
mendekati 1, hal ini menunjukkan ketepatan dalam percobaan belum
cukup baik dan hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya belum
cukup erat. Karena grafik diatas menggunakan jenis grafik linier dan
dapat dilihat dari pangkatnya yang bernilai positif, maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan headloss bend 2” dan kuadrat kecepatan
berbanding lurus.
0,025
0,020
0,015 y = 0,5215x
hl bend 4" (m)
R² = -0,008
0,010
0,005
0,000
0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0,030
-0,005
v2 (m2/s2)
Gambar 12 Grafik hubungan headloss bend 4” terhadap kuadrat
kecepatan pada sistem perpipaan biru muda
𝐾𝑏𝑒𝑛𝑑 4”
0,5215 =
2𝑔
𝐾𝑏𝑒𝑛𝑑 4” = 0,5215 𝑥 2(9,81)
𝐾𝑏𝑒𝑛𝑑 4” = 10,23183
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 2395,568293%
0,020
0,015
0,010 y = 0,3926x
R² = 0,1637
hl bend 6" (m)
0,005
0,000
0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0,030
-0,005
-0,010
-0,015
-0,020
v2 (m2/s2)
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 1410,355294%
hl pelebaran (m)
0,005
0,004
0,003
0,002
0,001
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
(vk-vb)2 (m2/s2)
𝐾𝑝𝑒𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛
0,0048 =
2𝑔
𝐾𝑝𝑒𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛 = 0,0048 𝑥 2(9,81)
𝐾𝑝𝑒𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛 = 0,094176
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 83,182857%
hl penyempitan (m)
0,15
0,1
0,05
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
(vk-vb)2 (m2/s2)
𝐾𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑚𝑝𝑖𝑡𝑎𝑛
0,1722 =
2𝑔
𝐾𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑚𝑝𝑖𝑡𝑎𝑛 = 0,1722 𝑥 2(9,81)
𝐾𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑚𝑝𝑖𝑡𝑎𝑛 = 3,378564
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 789,0957%
Globe valve adalah valve yang memiliki arah gerak linier dan dirancang
sebagai stopping ( menghentikan aliran), membuka aliran dan mengatur
aliran (Royen A., 2014).
Gambar 17 Globe valve
Sumber : abil-blog.com, 2014
5.6 Kesalahan-Kesalahan
Dalam pelaksanaan praktikum, adanya galat pada hasilnya. Hal ini bisa
dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya :
a. Pada saat pengukuran waktu, terjadi keterlambatan dalam menyalakan
atau menghentikan stopwatch sehingga mempengaruhi data yang ada
sehingga mempengaruhi waktu rata-ratanya.
b. Pada saat pengukuran tinggi kolam air, kemungkinan terjadi kesalahan
dalam membaca ketinggiannya dan hal ini juga berpengaruh terhadap
data yang ada.
c. Dalam proses pengolahan data sebelumnya, terjadi beberapa kali
kesalahan dalam perhitungan sehingga berpengaruh terhadap hasil
akhirnya. Maka dilakukan beberapa kali perhitungan dan pengolahan
data lagi.
d. Pada saat praktikum dimulai, praktikan tidak melakukan pemeriksaan
terhadap alatnya terlebih dulu sehingga terdapat banyak data yang
tidak tepat dan berpengaruh akan hasil akhirnya.
Gate valve umumnya dipakai untuk aplikasi on/off atau keperluan isolasi,
small drain, dan venting. Sedangkan globe valve dipakai pada sistem
bendungan air karena globe valve secara umum mengatur laju aliran.
Selain itu pada praktikum ini kita mengetaui nilai koefisien Hazen-
Williams. Nilai koefisien ini membantu menentukan material apa yang
paling sedikit menyebabkan headloss dalam sistem perpipaan.
Gambar 19 Bendungan air
Sumber : ksmtour.com
7. Kesimpulan
1. Pada sistem perpipaan biru tua, didapatkan headloss mayor dan minor
seperti berikut :
Tabel 7.1 Headloss mayor pada sistem perpipaan biru tua
0,2475
0,178
0,2425
0,106
hl minor (m)
gate
standard elbow 90 sharp bend
valve
0,063 0,161077681 0,265661926
0,0378 0,114648796 0,177253829
0,0252 0,031399344 0,091092998
0,0252 0,064380744 0,103061269
Pada sistem perpipaan biru muda, didapatkan headloss mayor dan
minor seperti berikut :
Tabel 7.3 Headloss mayor pada sistem perpipaan biru muda
0,015
0,01
0,0075
0,005
hl minor (m)
globe
bend 2" bend 4" bend 6" Pelebaran Penyempitan
valve
0,945 -0,060 -0,002 -0,014 0,003 0,212
0,662 -0,012 0,020 0,013 0,005 0,143
0,580 -0,015 0,017 0,015 0,007 0,130
0,403 0,001 0,028 0,025 0,003 0,079
2. Pada sistem perpipaan biru tua, didapatkan debit aktual seperti berikut
:
Tabel 7.5 Debit aktual pada sistem perpipaan biru tua
Qaktual (m3/s)
0,000221267
0,000165995
0,000156073
0,000116577
Pada sistem perpipaan biru muda, didapatkan debit aktual seperti
berikut :
Tabel 7.6 Debit aktual pada sistem perpipaan biru muda
Qaktual (m3/s)
0,000193613
0,000153788
0,000141416
0,000108201
8. Daftar Pustaka
FishXing. Manning Engineering ToolBox. Manning’s Roughness
Coefficients. https://www.engineeringtoolbox.com/mannings-roughness-
d_799.html. Diakses pada 6 November 2018.
Finnemore, E. John and Joseph B.Franzini. 2002. Fluid Mechanics with
Engineering Application. California : The McGraw Companies.
http://abi-blog.com/mengenal-apa-itu-gate-valve/. Diakses pada 4 November
2018.
http://abi-blog.com/mengenal-apa-itu-globe-valve-pembahasan-dan-
penjelasan/. Diakses pada 4 November 2018.
https://me623.wordpress.com/2015/07/23/k-value-for-equivalent-length-of-
pipe-and-absolute-roughness-value-table/. Diakses pada 6 November
2018.
http://www.metropumps.com/ResourcesFrictionLossData.pdf. Diakses pada 7
November 2018.
https://www.google.co.id/amp/s/me623.wordpress.com/2015/07/23/k-value-f
or-equivalent-length-of-pipe-and-absolute-roughness-value-table/amp/.
Diakses pada 7 November 2018.
https://www.engineeringtoolbox.com/hazen-williams-coefficients-
d_798.html. Diakses pada 6 November 2018.
LAMPIRAN
Gambar 20 K literatur
Sumber : me623.wordpress.com, 2014