Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BAB 2

PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES


MODUL KORELASI ANTARA BESARAN - BESARAN PADA PENGENDALI
PERALATAN PENGENDALI ARAS
KELAS 2C D4
NO. URUT 14
NAMA/NIM LORENZ OCTAVIA SIMAMORA / 1941420012
TANGGAL 01 MARET 2021

Data Hasil Pengamatan


Diamater tangki = 14.65 cm
Luas alas tangki = 168.4786 cm2

%PO (Sinyal Waktu Laju alir air masuk Tekanan pada %PO (Sinyal Waktu Laju alir air masuk Tekanan pada control
Level air (cm) Level air (cm)
MV) (menit) tangki (cm3/min) control valve (psi) MV) (menit) tangki (cm3/min) valve (psi)

0 0 1 0 3 100 24 1 4,043.50 17
10 0.1 1 16.8479 5 90 21 1 3,538.06 15
20 1.5 1 252.7185 7 80 19 1 3,201.10 14
30 3 1 505.437 8 70 15 1 2,527.19 13
40 6 1 1010.874 9 60 10.5 1 1,769.03 11
50 10 1 1684.79 10 50 7.2 1 1,213.05 10
60 13 1 2,190.23 11 40 5.2 1 876.0908 9
70 16 1 2,695.66 13 30 4 1 673.916 8
80 19 1 3,201.10 14 20 1.8 1 303.2622 7
90 20 1 3,369.58 15 10 0.1 1 16.8479 5
100 23 1 3,875.02 17 0 0 1 0 3

****KETERANGAN: Perlu dilakukan perhitungan pada tabel yang berarna *KUNING*

Grafik Hasil Pengamatan :


A1. Grafik laju alir air masuk tangki (MV) terhadap %PO (0-100%)

Laju alir air masuk tangki terhadap %PO 0-100


4500
4000
Laju alir air (m3/menit)

3500 f(x) = 42.9008799090909 x − 435.747959090909


3000 R² = 0.976999738490468
2500
2000
1500
1000
LETAKKAN GRAFIK
500 LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) TERHADAP %PO (0-100%) DISINI!
0
0 20 40 60 80 100 120
%PO

Laju alir air masuk tangki terhadap %PO 0-100


Linear (Laju alir air masuk tangki terhadap %PO 0-100)

A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R 2>0,95) berdasarkan Grafik A1
karena nilai kurva R2 > 0,95 yaitu 0,977. dan bentuk kurva yang dihasilkan memiliki bentuk mendekati lurus. Kita bisa menentukan grafik
linear atau tidak didasarkan pada lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan input dan output. Sehingga di katakan kurva ini linear
karena grafik ini mendekati lurus.

A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Karena R2 pada grafik lebih dari 0,95 yaitu 0,977.maka karakteristik control valvenya adalah linear,karena keluaran fluida sebanding
dengan bukaan valve

B1. Grafik tekanan pada control valve terhadap laju alir air masuk tangki (MV) saat %PO (0-100%)

tekanan terhadap MV 0-100% PO


18

16 f(x) = 0.00293273097941344 x + 5.16891274298594


R² = 0.949856683798485
14
Tekanan control valve

12

10

LETAKKAN6 GRAFIK TEKANAN PADA CONTROL VALVE TERHADAP LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) SAAT %PO (0-100%) DISINI!
4

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

Laju alir air (m3/menit)

tekanan terhadap MV 0-100% PO Linear (tekanan terhadap MV 0-100% PO)


LETAKKAN6 GRAFIK TEKANAN PADA CONTROL VALVE TERHADAP LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) SAAT %PO (0-100%) DISINI!

Tekan
4

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

Laju alir air (m3/menit)

tekanan terhadap MV 0-100% PO Linear (tekanan terhadap MV 0-100% PO)

B2. Penjelasan tentang jenis control valve (ATO/ATC) berdasarkan Grafik B1


Termasuk ATO , karena saat %PO semakin besar yang terjadi laju alir air masuk reservoir dan tekanan pun ikut membesar hal itu
membuktikan jika %PO semakin besar maka valve akan terbuka, sehingga termasuk ATO(Air To Open)

C1. Grafik laju alir air masuk tangki (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)

laju alir air masuk tangki (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% )
4500

4000
f(x)
f(x)==42.9008799090909
43.2684704545455xx−−435.747959090909
512.329322727273
3500 R²
R²==0.976999738490468
0.961018575829025
Laju alir air (m3/menit)

3000
lajur alir air masuk tangki 0-100%PO
2500
Linear (lajur alir air masuk tangki 0-100%PO)
2000 laju alir air masuk tangki 100-0%PO
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) TERHADAP %PO (0-100%
Linear (lajuDAN 100-0%
alir air masuk DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
tangki 100-0%PO)
1500

1000

500

0
0 20 40 60 80 100 120

%PO

C2. Penjelasan apakah terdapat Hysteresis berdasarkan Grafik C1 atau tidak


Pada grafik output VS input 0-100% dan 100-0% ini dikatakan hysterisis karena kondisi saat inut dan juga output menalami perbedaan,
sistem tidak kembali ke kondisi semua.karena histerisis termasuk perilaku/sifat dari sebuah sistem dimana sebuah sistem tersebut gagal
untuk kembali ke keadaan semmula seperti grafik di atas
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BAB 2
PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
MODUL KORELASI ANTARA BESARAN - BESARAN PADA PENGENDALI
PERALATAN PENGENDALI SUHU
KELAS 2C D4
NO. URUT 14
NAMA/NIM LORENZ OCTAVIA SIMAMORA / 1941420012
TANGGAL 01 MARET 2021

Data Hasil Pengamatan

Laju alir hot Tekanan pada Laju alir hot Tekanan


%PO (Sinyal %PO (Sinyal
water control valve %PV water pada control %PV
MV) MV)
(liter/menit) (bar) (liter/menit) valve (bar)

0 3.5 0.8 34.3 100 20 2.5 43.9


10 4.5 1 37.8 90 19.5 1.8 43.6
20 7 1 40.7 80 19 1.6 43.4
30 9.2 1.2 42.8 70 18 1.4 43
40 12 1.2 43.7 60 16.5 1.4 42.7
50 14 1.4 44.3 50 14.5 1.38 42.2
60 16 1.4 44.4 40 12 1.2 41.5
70 17.8 1.6 44.4 30 9.5 1.1 40.3
80 18.5 1.6 44.5 20 6.8 1 38.6
90 19.5 1.8 44.2 10 4.2 0.9 36.1
100 20 2.5 44 0 3 0.8 34.2

Grafik Hasil Pengamatan :


A1. Grafik laju alir hot water masuk HE (MV) terhadap %PO (0-100%)

laju alir hot water masuk HE (MV) terhadap %PO (0-100%)


25
laju alir hot water (liter/menit)

20 f(x) = 0.180181818181818 x + 3.9


R² = 0.969410800833111

15 lajur alir hot water terhadap %PO


(0-100)
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR HOT WATER MASUK HE (MV) Linear
TERHADAP
(lajur alir%PO (0-100%)
hot water DISINI!
terhadap
10 %PO (0-100))

0
0 20 40 60 80 100 120
%PO

A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R 2>0,95) berdasarkan Grafik A1
karena nilai kurva R2 > 0,95 yaitu 0,9694. dan bentuk kurva yang dihasilkan memiliki bentuk mendekati lurus. Kita bisa menentukan grafik
linear atau tidak didasarkan pada lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan input dan output. Sehingga di katakan kurva ini linear karena
mendekati lurus.

A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Karena R2 pada grafik lebih dari 0,95 yaitu 0,9694 .maka karakteristik control valvenya adalah linear,karena keluaran fluida sebanding dengan
bukaan valve

B1. Grafik tekanan pada control valve terhadap laju alir hot water masuk HE (MV) saat %PO (0-100%)

tekanan pada control valve terhadap laju alir hot water masuk HE (MV) saat
%PO (0-100%)
3

2.5
tekanan pada control valve

2
tekanan pada fce terhadap lajur alir hot
water 0-100%PO f(x) = 0.0673990938434659 x + 0.539029879475258
R² = 0.757532531297424
1.5 Linear (tekanan pada fce terhadap lajur alir
LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA CONTROL VALVE TERHADAP LAJU ALIR HOThot
WATER (MV) SAAT %PO (0-100%) DISINI!
water 0-100%PO)
1

0.5

0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22

Laju Alir hot water (liter/menit)


LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA CONTROL VALVE TERHADAP LAJU ALIR HOThot
WATER (MV) SAAT %PO (0-100%) DISINI!
water 0-100%PO)

tekanan pad
1

0.5

0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22

Laju Alir hot water (liter/menit)

B2. Penjelasan tentang jenis control valve (ATO/ATC) berdasarkan Grafik B1


Termasuk ATO , karena saat %PO semakin besar yang terjadi laju alir air panas dan tekanan pun ikut membesar hal itu membuktikan jika %PO
semakin besar maka valve akan terbuka, sehingga termasuk ATO(Air To Open)

C1. Grafik laju alir hot water masuk HE (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)

laju alir hot water masuk HE (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% )
25
laju alir hot water (liter/menit)

f(x) == 0.180181818181818
f(x) 0.185727272727273 xx ++ 3.9
3.71363636363636
20 R²
R² == 0.95847433106451
0.969410800833111

15

10
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR HOT WATER MASUK HE (MV) TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
5

0
0 20 40 60 80 100 120
%PO

Laju alir hot water terhadap % PO (0-100) Linear (Laju alir hot water terhadap % PO (0-100))
Laju alir hot water terhadap % PO (100-0) Linear (Laju alir hot water terhadap % PO (100-0))

C2. Penjelasan apakah terdapat Hysteresis berdasarkan Grafik C1 atau tidak


Berdasarkan grafik didaptkan bahwa grafik ini tidak menunjukkan hysteresis karena perilaku atau sifat tidak mengalami kegagalan untuk kembali
ke keadaan semula. karena perilaku atau sifat sistem sama baik keadaan semua atau sebelumnya
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BAB 2
PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
MODUL KORELASI ANTARA BESARAN - BESARAN PADA PENGENDALI
PENGENDALI TEKANAN
KELAS 2C D4
NO. URUT 14
NAMA/NIM LORENZ OCTAVIA SIMAMORA / 1941420012
TANGGAL 01 MARET 2021

Data Hasil Pengamatan

%PO (Sinyal Tekanan pada %PO (Sinyal Tekanan pada


%PV %PV
MV) P2 (psi) MV) P2 (psi)

0 100 2.8 100 0 15.5


10 95.8 3.8 90 5.5 14.1
20 89.6 5 80 12 13
30 82 6.1 70 19.8 11.5
40 71.9 7.5 60 28 10.1
50 62.3 8.9 50 37.7 9
60 51.7 10 40 48 7.5
70 40.6 11.5 30 57.9 6.2
80 28 12.9 20 69.8 5
90 14.7 14 10 84 3.9
100 0 15.5 0 100 2.9

Grafik Hasil Pengamatan :


A1. Grafik %PV terhadap %PO (0-100%)

%PV terhadap %PO (0-100%)


120

100 f(x) = − 1.01109090909091 x + 108.427272727273


R² = 0.981247485381898
80

60 %PV terhadap %PO(0-100%)


%PV

Linear (%PV terhadap %PO(0-100%))


LETAKKAN GRAFIK %PV TERHADAP %PO (0-100%) DISINI!
40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
%PO

A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R 2>0,95) berdasarkan Grafik A1
karena nilai kurva R2 > 0,95 yaitu 0,9812. dan bentuk kurva yang dihasilkan memiliki bentuk mendekati lurus. Kita bisa menentukan
grafik linear atau tidak didasarkan pada lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan input dan output. Sehingga di katakan kurva ini
linear karena grafik ini mendekati lurus.

A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!

B1. Grafik tekanan pada P2 terhadap %PV saat %PO (0-100%)

tekanan pada P2 terhadap %PV saat %PO (0-100%)


18

16
f(x) = − 0.125186256255608 x + 16.1539609756655
14 R² = 0.988070215606655

12

10
tekanan P2

Tekanan P2 terhadap %PV (0-100%)PO


8 LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA P2 TERHADAP %PV SAAT %PO Linear (Tekanan
(0-100%) P2 terhadap %PV (0-100%)PO)
DISINI!
6

4
18

16
f(x) = − 0.125186256255608 x + 16.1539609756655
14 R² = 0.988070215606655

12

10
tekanan P2
Tekanan P2 terhadap %PV (0-100%)PO
8 LETAKKAN GRAFIK TEKANAN PADA P2 TERHADAP %PV SAAT %PO Linear (Tekanan
(0-100%) P2 terhadap %PV (0-100%)PO)
DISINI!
6

0
0 20 40 60 80 100 120
%PV

B2. Penjelasan tentang jenis control valve (ATO/ATC) berdasarkan Grafik B1


Termasuk ATO/Air To Close , karena pada saat bukaan valve/%PO lebih besar %PVnya mengecil , itu menandakan semakin besar %PO
maka valve akan semakin menutup

C1. Grafik %PV terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)

%PV terhadap %PO (0-100% dan 100-0%)


120

100 f(x) = − 1.01109090909091 x + 108.427272727273


R² = 0.981247485381898
f(x) = − 0.985090909090909 x + 91.3181818181818
80 R² = 0.979919522664044
%PV terhadap %PO (0-100)
60 Linear (%PV terhadap %PO (0-100))
%PV

%PV terhadap %PO (100-0)


LETAKKAN GRAFIK %PV TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
Linear (%PV terhadap %PO (100-0))
40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
%PO

C2. Penjelasan apakah terdapat Hysteresis berdasarkan Grafik C1 atau tidak


dari grafik ini didapatkan bahwa grafik ini menunjukkan histerisis.karena pada (0-100)%PO dan (100-0)%PO mengalami kegagalan
kembali ke keadaan semula/sebelumnyaa. karena histerisis termasuk perilaku/sifat dari sebuah sistem dimana sebuah sistem tersebut
gagal untuk kembali ke keadaan semmula seperti grafik di atas
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BAB 2
PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
MODUL KORELASI ANTARA BESARAN - BESARAN PADA PENGENDALI
PERALATAN PENGENDALI FLOWRATE
KELAS 2C D4
NO. URUT 14
NAMA/NIM LORENZ OCTAVIA SIMAMORA / 1941420012
TANGGAL 01 MARET 2021

Data Hasil Pengamatan

%PO (Sinyal %PO (Sinyal


%PV %PV
MV) MV)

0 -0.9 100 103.2


10 6.1 90 103.2
20 15.2 80 103.2
30 23.3 70 103.2 Note : %PV dibaca melalui PC
40 37.4 60 103.2
50 69 50 72.1
60 103.2 40 39.6
70 103.2 30 24.4
80 103.2 20 15.7
90 103.2 10 7.4
100 103.2 0 -0.9

Grafik Hasil Pengamatan :


A1. Grafik %PV terhadap %PO (0-100%)

%PV terhadap %PO (0-100%)


120
f(x) = 1.27136363636364 x − 3.01363636363637
R² = 0.894028715119755
100

80
%PV terhadap %PO (0-
100%)
60 LETAKKAN GRAFIK %PV TERHADAP %POLinear
(0-100%) DISINI! %PO
(%PV terhadap
(0-100%))
40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
-20

A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R 2>0,95) berdasarkan Grafik A1
bentuk kurva yang dihasilkan memiliki bentuk tidak mendekati lurus, karena nilai R2 < 0,95 yaitu 0,894,dan bentuk grafik tidak lurus dan tidak
teratur saat %PO mencapai 60%.Dapat diketahui bahwa penentuan linear atau tidak didasarkan pada lurus atau tidaknya bentuk kurva hubungan
input dan output. Sehingga di katakan kurva ini tidak linear

A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Karakteristik dari control valve yang digunakan yaitu quick opening. Karena dapat dilihat dari grafik bahwa semakin besar bukaan
valve maka akan menghasilkan flow rate yang kecil

B1. Grafik %PV terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)
120
PV
f(x) = 1.27136363636364
1.26127272727273
R² = 0.894028715119755
0.893685475326692
x − terhadap %PO
1.76363636363636
3.01363636363637 (0-100% dan 100-0%)
100

80

60 PV terhadap %PO(0-100%)
Linear (PV terhadap %PO(0-100%))
PV terhadap %PO(100-0%)
40
LETAKKAN GRAFIK %PV TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
Linear (PV terhadap %PO(100-0%))

20

0
0 20 40 60 80 100 120

-20
B2. Penjelasan apakah terdapat Hysteresis berdasarkan Grafik B1 atau tidak
Berdasarkan grafik didaptkan bahwa grafik ini tidak menunjukkan hysteresis karena perilaku atau sifat tidak mengalami kegagalan
untuk kembali ke keadaan semula. karena perilaku atau sifat sistem sama baik keadaan semua atau sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai