Anda di halaman 1dari 18

Lampiran E.

1. Spesifikasi Pompa
Pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumuran menuju kolam
pengendapan memiliki spesifikasi sebagai berikut.

Engine Performance MF 380


Maximum Flowrate 150 litres/second
Shutoff Head 110 metres
Height 2250 mm
Length 5816 mm
Width 1890 mm
Weight Dry 8850kg
Weight Wet 7800 kg
Fuel Capacity 1800 litres
Tabel K.3
Spesifikasi Pompa MF 380

Gambar K.2
Pompa Multiflo 380
LAMPIRAN I

DIMENSI SUMURAN CADANGAN DAN SUMURAN KEDUA

A. Sumuran Cadangan
Perhitungan volume sumuran cadangan dengan menggunakan debit 230 m3/jam
adalah sebagai berikut :

Tabel I.1

Perhitungan Volume Sumuran Cadangan

Q V
Waktu I A Q limp V.limp V
C pompa (m3
pemompaan
(mm/jam) (m3/jam) (m3)
(t) (km2) (m3)
/jam) (m3)

0 0 0 0 0 0

1 52,53 1044 1044 230 814

2 33,07 648 1296 460 836

3 25,24 504 1512 690 822

4 20,84 432 1728 920 808

5 17,96 0,8 0,9 359 1795 1150 645


230
6 15,90 318 1908 1380 528

7 14,35 287 2009 1610 399

8 13,13 263 2104 1840 264

9 12,13 243 2187 2070 117

10 11,31 226 2260 2300 -40


11 10,62 212 2332 2530 -198

12 10,02 200 2400 2760 -360

13 9,50 190 2470 2990 -520

14 9,04 181 2534 3220 -686

15 8,63 173 2595 3450 -855

16 8,27 165 2640 3680 -1040

17 7,94 159 2703 3910 -1207

18 7,64 153 2754 4140 -1386

19 7,37 147 2793 4370 -1577

20 7,13 143 2860 4600 -1740

21 6,90 138 2898 4830 -1932

22 6,69 134 2948 5060 -2112

23 6,49 130 2990 5290 -2300

24 6,31 126 3024 5520 -2496

Keterangan :
t = Waktu Pemompaan (jam)
C = Koefisien Limpasan
I = Intensitas Hujan (mm/jam)
A = Luas Bukaan Tambang (km2)
Q Limpasan = Debit Limpasan (m3/jam)
Q Pompa = Debit Pemompaan (m3/jam)
V Pemompaan = Volume Pemompaan Dengan Menggunakan 3 Unit Pompa (m3)
V Sumuran = Volume Sumuran (m3)
Volume
(m3)

Waktu (jam)

Grafik H.1.
Grafik Penentuan Volume Sumuran Air Tambang

Dari perhitungan diatas dapat diketahui waktu pemompaan sebesar 21 jam


dengan volume sumuran terbesar adalah 35.785 m3. Dengan menyesuaikan
kondisi pada lantai tambang (floor) dan luas areal penambangan, maka dapat
dirancang dimensi sumuran sebagai berikut :
a. Luas sumuran (L) = 7.158 m2
b. Kedalaman sumuran (h) = 5 m
c. Volume total sumuran = 35.785 m3

Dari tabel diatas dapat diketahui volume sumuran cadangan terbesar adalah 836
m3. Setelah diketahui volume sumuran cadangan dari tabel di atas maka selanjutnya
adalah penentuan dimensi sumuran cadangan.

Bentuk dari sumuran cadangan adalah berbentuk trapesium, sehingga untuk


menampung volume total digunakan perhitungan sebagai berikut :

Volume = (luas atas + luas bawah) x x kedalaman


Jika :
X2 = luas atas (m2)
Y2 = luas bawah (m2)
Z = kedalaman (m)
Maka :
V = (X2 + Y2) x Z
Untuk sumuran cadangan dengan bentuk trapesium kemiringan dinding
sebesar 700 dan kedalaman kolam (Z) yang direncanakan adalah 2 m, adapun
perhitungannya adalah sebagai berikut:
W = 2/tan 700
= 0,73
X = 2 (W) + Y
= 2 (0,73) + Y = 1,46 + Y
Diketahui volume trapesium :
V = (X2 + Y2) x Z

= (1,46 Y ) 2 (Y ) 2 x (2)
= (2,13 + 2,92 Y + Y2 + Y2) x (1)
= (2,13 + 2,92 Y + 2 Y2)
Nilai V, telah diketahui berdasarkan perhitungan, sehingga jika
dipindahkan ke ruas kanan nilainya menjadi nol.
V = (2,13) + (2,92 Y) + (2Y2)
0 = (2Y2) + (2,92 Y) + (2,13 V)
Untuk mencari nilai Y dari bentuk persamaan kuadrat tersebut dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
- B B - 4 AC
Y=
2A
Dimana :
A=2
B = 2,92
C = (2,13 V)
Dengan memasukkan nilai-nilai diatas maka dapat dicari ukuran dimensi
sumuran cadangan. Diketahui bahwa nilai V = 836 m3 maka dengan persamaan
diatas didapatkan :
C = (2,13 836)
= - 833,87

- B B 2 - 4 AC
Y12 =
2A
- 2,92 (2,92) 2 - 4(2)( 833,87)
=
2 x2
-2,92 81,73
=
4
Y1 = 19,70 m 20 m
Direncanakan sumuran cadangan ini memiliki lebar bawah maksimal 15
m, maka panjang bawah 27 m. Jadi, dimensi luas bawah Y1 = 15 m, Y2 = 27 m.
Maka didapatkan harga X sebesar :
X1 = 1,46 + Y1
= 1,46 + 15
= 16,46 m 17 m
X2 = 1,46 + Y2
= 1,46 + 27
= 28,46 m 29 m
Dimensi sumuran cadangan adalah :
Panjang permukaan sumuran = 29 m
Lebar permukaan sumuran = 17 m
Panjang dasar sumuran = 27 m
Lebar dasar sumuran = 15 m
Kedalaman =2m
Volume = 898 m3
29 m

17 m
2m

15 m

27 m

Gambar I.1
Bentuk dan dimensi sumuran cadangan
LAMPIRAN
PENENTUAN POMPA

Dalam menentukan kapasitas pompa harus diketahui beberapa faktor


penting dari pompa yang akan digunakan, diantaranya :

1. Debit pompa.
Guna memenuhi keperluan penyaliran air tambang dilakukan kajian terhadap

beberapa pompa merek Multiflo untuk mendapatkan suatu tipe pompa yang

dapat menghasilkan debit pompa optimum dengan efisiensi maksimum.

2. Tinggi tekan total (head total)


Tinggi tekan total meliputi head statis pompa, kerugian head pada pipa (hisap

maupun keluaran), friction loss/kerugian head karena gesekan (katup).

3. Velocity head
Head yang timbul karena kecepatan aliran air (fluida) di dalam pipa, baik pada

pipa isap (suction) maupun keluaran (discharge).

A. PERHITUNGAN HEAD POMPA


1. Tinggi tekan statis pompa (static head)
Merupakan head pompa akibat perbedaan tinggi antara muka air pada
sumuran (pipa hisap) dengan pipa keluaran. Besarnya tinggi tekan statis dihitung
dengan menggunakan rumus :

h s h 2 h1

Keterangan :

h1 = elevasi sisi hisap (m)


h2 = elevasi sisi keluar (m)
contoh :

Untuk pit 3000 maka hs yang didapat adalah

h s 109 55

= 54 m

2. Head tekanan (hp)


hp hp 2 hp1
Keterangan :
hp1 = julang tekanan pada sisi hisap
hp2 = julang tekanan pada sisi keluaran
Head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air dianggap sama
karena tekanan pada muka air hisap sama dengan tekanan pada muka air keluar
maka julang tekanan = 0 (nol).

3. Head gesekan (hf1)


Lv 2
h f 1
2Dg
Keterangan :
= koefisien gesek (tanpa satuan)
v = kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
L = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)
g = kecepatan gravitasi bumi (m/detik2)
Tabel H.1
Koefisien Kekasaran Beberapa Jenis Pipa

Angka koefisien gesekan dicari dengan menggunakan persamaan:


0,0005
0,020
D
Keterangan :
k = koefisien kekasaran pipa = 0,03 (lihat Tabel H.1)
D = Diameter dalam pipa = 0,254 m

Contoh :
0,0005
0,020
D
0,0005
0,020
0,254
0,02

Pompa bekerja dengan kapasitas 0,23 m3/dtk


Q
v
A
0,227
v
(0,25 x3,14 x0,254)
v 4,48 m/dtk
Diketahui :
L = 168 m
168x(4,48) 2
Maka h f 1 0,0219 x
2 x0,254 x9,812
h f 1 14,87 m

4. Head belokan (hf2)


v2
h f 2 k
2g
Keterangan :
k = koefisien kerugian pada belokan
v = Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
g = Kecepatan gravitasi bumi (m/detik2)
R = jari-jari lengkung belokan (m)
= sudut belokan pipa
D
3, 5 0,5

Dimana k 0,131 1,847 x


2 R 90

D
R
1
tan
2
Contoh :
Belokan I
0,254
R
1
tan (61)
2
R 0,43 m

D
3, 5 0,5

k 0,131 1,847 x
2 R 90
0,25 61
3, 5 0,5

k 0,131 1,847 x
2 x0,43 90
k 0,128

Maka Head belokan yang didapat adalah


v2
hf 2 k
2 g
4,482
hf 2 0,128
2 x9,812
h f 2 0,13 m

Belokan II
0,254
R
1
tan (53)
2
R 0,5094 m

D
3, 5 0,5

k 0,131 1,847
x
2 R 90
0,254 53
3, 5 0,5

k 0,131 1,847 x
2 x0,5094 90
k 0,1115

Maka Head belokan yang didapat adalah


v2
h f 2 k
2g
4,482
hf 2 0,1115x
2 x9,812
h f 2 0,11
Keadaan dilapangan terdapat 5 belokan dengan besaran sudut yang sama
yakni 53 maka total head belokan yang didapat adalah
Total h f 2 (0,1309 (0,114 x9) m

hf 2 = 1,16 m

5. Head katup isap (hf3)


v2
h f 3 f
2g
Keterangan :
f = koefisien kerugian pada katup isap = 1,78 (tabel H.2)
v = Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
g = Kecepatan gravitasi bumi (m/detik2)

Tabel H.2
Koefisien Kerugian Pada Berbagai Katup Isap

Contoh :
4,48 2
hf 3 1,78
2 x9,812
h f 3 1,82 m

Jadi Head Loss Total adalah


total = h f 1 + hf2 + hf3
= 14,87+ 1,16 + 1,82
= 17,84 m
6. Head Kecepatan
v2
hv
2g
4,482
hv
2 x9,812
hv 1,02 m

Maka Head total pompa = hs + hp + hf + hv


= 54 + 0 + 17,84 + 1,023
= 72,86 m
Gambar H.1
Penampang Bukaan Tambang di Pit 3000
a. Penentuan Titik Kerja Pompa
Setelah mendapatkan nilai julang total maka selanjutnya adalah
memasukkan nilai tersebut kedalam grafik dari spesifikasi pompa merk Multiflo
model MFC-380. Langkah-langkah penentuan nilai debit pada operating speed
tertentu adalah sebagai berikut:
1.) Plotkan nilai debit dan julang total dengan garis debit warna merah dan garis
julang total warna hijau.
2.) Tarik garis yang menghubungkan antara nilai debit yang satu dengan nilai
debit yang lain (garis warna biru muda).
3.) Selanjutnya adalah menarik garis dari titik perpotongan garis warna biru
dengan operating speed (1680 rpm). Dari titik perpotongan tadi di tarik
garis ke bawah dan kesamping kanan dimana garis kebawah sebagai
penunjuk debit yang digunakan dan garis kekanan menunjukkan julang total
yang terpakai.

Gambar G.1
Grafik Pompa MF 380

Dari pembacaan grafik diatas didapat kapasitas pompa MF380 adalah 540 m3/jam
pada 1.680 RPM dengan efisiensi 65%
b. Penentuan Jumlah Pompa
Jumlah air tambang yang akan masuk ke dalam sumuran = 8.111,16 m3/jam
Debit pompa yang digunakan = 540 m3/jam
Jam kerja pompa tiap hari = 20 jam
Maka jumlah air tambang yang mampu diatasi adalah: debit pompa x jam kerja
pompa = 540 m3/jam x 20 jam
= 10.800 m3/jam
Jumlah pompa yang harus dibutuhkan bagi jumlah air tambang yang masuk
sumuran dibagi dengan jumlah air tambang yang mampu diatasi
8.111,16 m3/jam / 10.800 m3/jam = 0,75 dibulatkan 1
Jadi jumlah pompa yang dibutuhkan adalah 1 unit pompa.

Anda mungkin juga menyukai