Anda di halaman 1dari 8

Section dispatch

Definisi
Underground dispatch system merupakan suatu sistem manajemen yang diciptakan agar dapat
memonitor serta mengontrol kegiatan produksi pada tambang bawah tanah berdasarkan sistem
komputerisasi.
Flow Chart Sistem Dispatch
Sistem dispatch bekerja berdasarkan alur sebagai berikut :

Daily draw
order

Export To
Minestar

Drawcard

Assign to LHD
operator Coordination
with some
Monitoring LHD section
by dispatcher

Report And
Data

Nex tplan

Daily draw order merupakan instruksi yang didapatkan dari short range engineering
production. Daily draw order berisi target produksi harian tambang bawah tanah untuk
selanjutnya dikoordinasikan oleh dispatch kepada operator melalui sistem Minestar

Contoh daily draw order


Minestar merupakan suatu sistem komputerisasi yang digunakan oleh dispatcher untuk
mengkoordinasi serta mengontrol segala kegiatan produksi pada tambang bawah tanah.

Contoh draw order yang dimasukan kedalam Minestar


Setelah diolah melalui Minestar, maka operator loader akan mendapatkan instruksi atau
perintah untuk melakukan mucking bijih sesuai draw order, kendaraan yang akan digunakan,
serta panel yang akan dituju. Berdasarkan proses pengendalian LHD untuk proses mucking
bijih, pengendalian LHD dibagi menjadi dua jenis:
 LHD Manual
Merupakan operator yang bekerja langsung pada kendaraan (on board), diberikan akses
interaksi dengan sistem Minestar untuk melihat draw order serta berkomunikasi dengan
dispatchers.
 LHD Minegem
Merupakan operator yang bekerja tidak langsung pada kendaraan (off board). Sistem ini
menggunakan kendali jarak jauh.
LHD Dispatching merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dispatcher untuk
mengontrol produksi di lapangan. Kegiatan tersebut antara lain :
 Monitoring LHD/Dumptruck pada site monitor Minestar
Site Monitor
 Monitoring melalui Draw Card Compliance Monitor pada sistem Minestar. Draw Card
Compliance dapat menampilkan :
1. total bucket pada grizzly yang didapat secara real time,melalui
2. Actual bucket yang telah diambil

Draw Card Compliance Monitor


 Fleet Monitor, digunakan untuk monitoring status alat, assignment, operator, mode
operator
Fleet Monitor
Semua data kegiatan yang berjalan selama proses produksi akan tercatat dalam sistem
Minestar.
LHD Remote Control
Pemakaian sistem remote control bertujuan untuk dapat memberikan keamanan dan
kenyamanan dari bahaya yang mungkin timbul bagi operator yang menggunakannya. Kegiatan
operasi loader on board memiliki resiko yang cukup tinggi menimbang kondisi tambang bawah
tanah yang memiliki material wet dan batuan bawah tanah yang sudah mudah runtuh.
Terdapat dua jenis produk remote control yang telah digunakan oleh PTFI, antara lain:
 RCT Remote Control
 Minegem
Minegem merupakan suatu sistem kendali LHD jarak jauh yang terintegrasi oleh sistem
Minestar. Setiap kegiatan yang dioprasikan pada Minegem akan tercatat dalam Minestar.
Terdapat beberapa istilah pengendalian pada Minegem, antara lain :
 Teleremote, kontrol sepenuhnya oleh operator
 Copilot, penggunaan bucket dan throttle dikendalikan oleh operator namun pergerakan
dan artikulasi LHD diatur oleh sistem
 Autopilot, Kontrol sepenuhnya oleh sistem
Sequence Installation Minegem
Berikut merupakan Sequence installation minegem :
1. Installasi infrastruktur pada panel seperti Gate proximity,LARN Radio, LARN
Repeater, power supply, lanyard, etc
2. Installasi On board (LHD) seperti Front and Rear LADARs, Cameras,Sensor, Interface
Control Module (ICM), Electronic Access module (EAM), Circuit breakers, On board
Radio, AIS Antenna
3. Installasi Operator Station seperti opertator consoles, joystick controls, operator seat,
computer system
4. Installasi Proxy Server
5. Mapping daerah tempat LHD beroperasi.
6. Konfigurasi antara sistem dan infrastruktur yang telah ditanamkan pada LHD dan
daerah panel.

Skema Minegem pada tambang bawah tanah yang terintegrasi oleh Minestar

Skema LHD yang terintegrasi oleh Minestar


Laser Detection And Ranging (LADAR)
Merupakan suatu teknologi untuk melacak posisi loader pada map yang telah terintegrasi
dengan sistem Minegem. Teknologi ini menerapkan Laser detection untuk mengetahui posisi
loader saat beroperasi di tambang bawah tanah. Selain itu teknologi ini memberikan koordinat
area yang aman untuk LHD beroperasi agar mengantisipasi kecelakaan LHD.
Example of typical LADAR Scan Profile
LADARs menyediakan 2 dimesi digital tampilan dengan loader berada diatara dinding tunnel.
Data ini dikonversi menjadi sinyal digital yang akan diproses oleh Automation Electronic
Control Module (ECM). Informasi ini digunakan untuk menunjukan posisi dinding kosong saat
loader beroperasi.
Area Isolation System (AIS)
Merupakan suatu sistem untuk mengisolasi operasi loader pada area tambang bawah tanah.
Sistem ini bertujuan untuk melindungi pekerja lain yang sedang berada pada area tambang
bawah tanah.

Schematic -Area Isolation System


Konfigurasi AIS menggunakan LADAR untuk mendeteksi pekerja yang memasuki area
operasi. Gerbang (Gate) dan Gate proximity switch serta lanyard digunakan pada sistem AIS.
Operator Station
Merupakan lokasi untuk mengendalikan Minegem dari jarak jauh. Operator Station
menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mengoperasikan LHD pada tambang
bawah tanah. Terdapat dua jenis Operator Station, salah satunyua merupakan area tetap atau
tidak berpindah. Di area ini diunggah peralatan yang akan digunakan untuk kendali LHD jarak
jauh. Alat tersebut antara lain computer system, monitor, bangku, dan joystick. Area ini dapat
berada pada permukaan atau bawah tanah.

Operator Station Minegem PTFI


Selain itu terdapat juga Mobile Operator station, merupakan tempat kendali jarak jauh yang
lebih flexible untuk dipindah-pindahkan, komponen yang diunggah pada Mobile Operator
Station ini tidak berbeda dengan Fixed Operator Station. Namun, mobile operator station tidak
tersedia pada area tambang PT Freeport Indonesia.

Mobile operator station


Performance Produksi
Dispatch dalam memonitor kinerja produksi pada tambang bawah tanah menggunakan teori
empiris yaitu Performance Produksi. Performance Produksi dibagi menjadi beberapa
parameter, antara lain :
1. Physical Availability
Merupakan cara untuk mengetahui kondisi fisik dari alat yang sedang dipergunakan.
Physical availability memiliki persamaan antara lain

Dimana :
S = standby hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan padahal
alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi. W+R+S = scheduled hours
atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan
untuk beroperasi.

2. Use Of Availability
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi
pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available). Memiliki persamaan sebagai
berikut

Angka use of availability biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat
yang tidak sedang rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran seberapa
baik pengelolaan (management) peralatan yang dipergunakan.

3. Effective Utilization
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan
untuk kerja produktif. Effective utilization sebenarnya sama dengan pengertian
effisiensi kerja. Persamaannya adalah :

dimana : W + R + S = T = total hours available atau scheduled hours atau jumlah jam
kerja yang tersedia

4. Productivity
Merupakan kemampuan suatu alat untuk mengangkut atau memindahkan atau
menghasilkan material (ton) per satuan waktu.

𝑇𝑜𝑛𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑦 = 𝑥 𝑒𝑓𝑓 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠
𝑟𝑒𝑎𝑑𝑦 𝑡𝑖𝑚𝑒

Anda mungkin juga menyukai