Anda di halaman 1dari 8

GLOSSARIUM

 Checker adalah personal yang bertugas sebagai jembatan komunikasi antara


operator, group leader, section head dilapangan dengan CCR terkait produksi
per jam, problem dilapangan, pengaturan unit/man power maupun problem
lainnya dilapangan.

 Central Control Room (CCR) adalah tempat khusus untuk mencatat (record)
semua data produksi (perjam s/d perhari), data down time equipment, dan
informasi - informasi lain ( incident, keadaan lingkungan tambang dll), serta
memberikan masukkan atau informasi bila ada terjadi keadaan yang
membutuhkan corrective action dari departemen terkait.

 Data Center adalah Bagian dari Monitor Control yang bertugas memproses
data dari CCR, menghasilkan laporan yang daily report, weekly report maupun
monthly report ( Daily Production/produktivity, Performance unit, Cost
operasional).

 Time Sheet adalah Form yang wajib diisi oleh driver/operator dimana
prosesnya mulai dari awal operasi hingga akhir operasi berupa Hm/Km unit,
Aktivitas jam produktive, Ritasi unit (dump truck), Deskripsi aktivitas & material.

 Productivity adalah volume material yang dihasilkan oleh unit


peralatan/equipment dalam satuan jam operasional. Satuan yang dipakai :
Hrs/Bcm (Overburden), Hrs/Ton (coal)

 Operasional adalah waktu yang digunakan untuk bekerja per shift.


1. Waktu Kerja (working) adalah waktu unit sedang operasi
2. Waktu Tunda (Delays) waktu yang direncanakan sebagai akibat adanya
suatu aktivitas tertentu, seperti P2H, Check ban, survey dll
3. Idle adalah waktu yang terjadi akibat aktivitas tertentu diluar aktivitas yang
direncanakan dan tidak berhungan dengan tingkat ketersediaan alat.

 Cycle Time adalah Waktu yang digunakan dalam satu perkerjaan.

 Hour Meter adalah jam kerja unit, diukur dari durasi perputaran mesin
 Roof Cleaning adalh pembersihan roof batubara dari sisa material OB dan
pengotor lainnya menggunakan excavator yang dilengkapi dengan cutting edge
agar batubara benar-benar besih

 Coal Ripping adalah memastikan butiran waw coal tidak melebihi ukuran
grizzly di Hooper sehingga aktivitas crushing berjalan lancer & prod’ty crusher
optimal juga untuk menjaga prod’ty alat mual lebih optimal mengingat tingkat
kekerasan (HGI) batubara Kcmb cukup rendah (<42)

 Equipment Cleanness adalah Sebelum dilakukan loading batubara, dilakukan


pembersihan pada rack dan bucket dari material pengotor sehingga factor
dilution bias diminimalkan

 Coal Getting adalah pemuatan dan pengangkutan batubara (raw coal) dari Pit
ke Rom/ Crusher .

 Empat type tambang terbuka, yaitu single bench, multiple bench, strip mining,
& quarry mining.

 Single Bench adalah kegiatan operasi penggalian hanya membentuk sebuah


bench. Material yang digali dari permukaan bench, biasanya cara ini hanya
menambang bahan galian yang relative dangkal.

 Multiple Bench adalah pertambangan sevara open pit dengan cara multiple
bench umumunya diterapkan pada penambangan bahan galian yang
kompak(massive) tebal, atau urat biji yang lebar.

 Strip Mining adalah jenis penambangan yang biasa dilakukan untuk


menambang lapisan batu bara yang dekat dengan permukaan/ dangkal, dan
untuk endapan endapan mineral lainnya yang memiliki kekuatan rendah.

 Quarry Mining adalh system penambangan terbuka yang diterapakan untuk


endapan bahan galian industry seperti marmer, granit dll yang sifatnya massive
dan cocok ditambag secara berjenjang.

 Bench dibuat menurut fungsi terbagi atas Jenjang Kerja (working bench) &
Safety Bench.

 ROM/Crusher adalah tempat penumpukan dan memecah-mecah butiran


batubara sesuai dengan ukuran yang diinginkan, sebelum dikirimkan kepada
pembeli.

 Drainase adalah suatu proses penyaluran air tanah yaitu mencegah masuk /
mengalirnya air kedalam areal tambang (daerah kerja) dan menampung semua
air didalam tambang kedalam suatu sumuran, baik air tanah maupun air hujan.

 Prinsip Drainase : Mengalirkan seluruh air permukaan (hujan) dan air tanah
keluar area tambang dan meminimalkan air yang masuk kedalam tambang. Dan
Mengalirkan air didalam tambang menuju suatu tempat (sump) supaya tidak
mengganggu kegiatan operasional penambangan, baik diarea loading maupun
jalan angkut.

 Sump adalah kolam penyaliran berbentuk sumuran dan berada pada elevasi
terendah yang berfungsi menampung semua air dilokas tambang, baik air nah
maupun air hujan.

 Dewatering adalah proses pengeringan tambang dengan cara pemompaan air


yang memasuki sump tambang.

 Data yang terkait dengan perencanaan drainase dan dewatering seperti


Intensitas Curah Hujan mm/jam), Area tangkapan (catchmen area), Koefesien
Penyaliran, Jenis dan Kapasitas Pompa, Jenis dan diameter pipa, dan Jalur &
beda tnggi pemompaan.

 Kriteria Problem Productivity


1. Front Loading : Front sempit, Crowded, Licin, Lembek, Perbaikan front
2. Material : Material Keras, Lumpur, Tunggu Ripping, Material Tipis/ sisipan
3. Equipment : DT Kurang, DT amblas, Putaran DT tidak normal
4. Road / Disposal : Jalan bergelombang, Sempit, Crowded, Licin,
5. Man : Operator Training
6. Metoda : Top Loading, Double bench loading, Unit Loader gantung

 Working geometry adalah perhitungan luas area minimum yang dibutuhkan


suatu alat loading dan hauling untuk bekerja agar dapat mencapai produktivitas
yang optimum

 Loading geometry adalah perhitungan luas area minimum yang dibutuhkan


suatu alat loading untuk bekerja agar dapat mencapai produktivitas yang
optimum.

 Yang diperhatikan dalam setting fleet :


1. Target OB & Coal
2. Volume Reserve
3. Working Bench
4. Struktur Geologi
5. Stripping Ratio

 Yang harus diperhatikan dalam Mine Planning :


1. Clossing Inventory harus Positive (+)
2. Batasan monthly plan
3. Batasan weekly sequences
4. Posisi fleet di peta
5. Request level (RL)
6. Arah Drainase
7. Posisi dumping
8. Matching fleet
9. Distance actual
10. Produktivity Loader + Hauler
11. Posisi fleet
12. Prioruty fleet
13. Alternatif sequences

 Faktor yang mempengaruhi Produktifitas Alat Berat :


1. Tahanan Gali (Digging Resistance)
Tahahan yang dialami oleh alat-alat pada waktu melakukan penggalian
meliputi :
 Gesekan antara alat gali dan tanah
 Kekerasan tanah/batuan
2. Tahanan Gulir (Rolling Resistance)
Jumlah segala gaya-gaya luar yang berlawanan dengan arah gerak
kendaraan yang berjalan diatas permukaan tanah.
3. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)
Besarnya gaya berat yang melawan yang membantu gerak kendaraan
karena kemiringan jalur jalan yang dilewati
4. Koefesien Traksi (Traction Coefesien)
Suatu factor yang menunjukkan besarnya traksi antara permukaan ban atau
track dengan jalan yang dapat digunakan untuk menarik/mendorong.
5. Rimpull
Besarnya kekuatan Tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin
kepada permukaan roda atau ban yang penggeraknya yang menyentuh
permukaan jalur jalan.
6. Percepatan (Acceleration)
Waktu yang diperlukan untuk mempercepat kendaraan dengan memakai
kelebihan Rimpul yang tidak dipergunakan.
7. Efesiensi Operator
Faktor manusia yang menggerakkan alat alat berat, sangat bervariasi untuk
tiap operator tergantung dari skill, umur pengalaman, dsb.
8. Swell Faktor atau factor pengembangan
Apabila material digali dari tempat aslinya akan terjadi pengembangan
akibat terjadinya proses dari tidak terkonsolidasi material

 Faktor yang berpengaruh terhadap produktifitas Alat Muat (Loader) :


1. Ukuran Bucker / Kapasitas Bucket
2. Sifat material (kekerasan, bentuk dll)
3. Swell Faktor
Sifat fisik material yang dikur dari perubahan volume padat / bank(bcm)
menjadi loose(Lcm)
4. Fill factor Bucket
Presentasi / porsi bucket yang terisi terhadap total kapasitas bucket
5. Cycle Time meliputi proses digging, swing isi, Dumping & Swing
Kosong.

 Factor yang mempengaruhi Cycle Time Loader


1. Ukuran Mesin (makin kecil, makin cepat)
2. Kemudahan Penggalian
3. Kondisi Lantai kerja (loading point)
4. Keterbatsan maneuver (loading point area)
5. Keterampilan Operator (skill)
6. “Performance” alat berat.

 Rumus – rumus produktifitas

 Match Faktor adalah keseimbangan jumlah Unit Loader dan hauler dalam
melakukan suatu pekerjaan sehingga tidak terjadi stand by yang lama

 Rumus Produkstivitas Grader


 Rumus Produkstivitas Compactor

 Tugas & Tanggung Jawab Mine Planniing


1. Long Term ( Desain Akhir Tambang)
Volume batubara, SR, Volume OB, Akses jalan, Rencana jumlah alat
produksi yang digunakan
2. Short Term (Design tambang 1 th, 6 bl, 3bl, 1 bl)
Voume batubara dalam 1 bln, SR, Volum OB dalam 1 bln, Lokasi Disposal,
Arah Penambangan, Aksess jalan, Jumlah Alat produksi dan alat support
yang digunakan.

 Bagian bagian tambang terbuka


1. Pit
Area / lokasi dimana terdapat deposit bahan galian batu bara. Pit Aktif
merupakan lokasi dimana masih dalam proses aktif.
a. Loading Point / Front Loading
Titik aktivitas unit loading dan hauling sedang melakukan proses
penggalian baik OB maupun batubara.
b. Pit Access
Jalan menuju ke loading point.
c. Sump
Area dengan eleveasi terendah tempat penampungan air tambang,
yang kemudian air tersebut akan dipompa ke luar pit.
2. Jalan Tambang (Ramp)
Jalan yang digunakan untuk memindahkan material baik Overburden
maupun batubara
3. Disposal
Tempat pembuangan material tanah penutup. Disposal tanah dibedakan
atas disposal top soil, disposal tanah keras (sand stone, clay) dan disposal
lumpur.
4. Run Of Mine (ROM)
Tempat penumpukan sementara dan memecah mecah butiran batubara
sesuai dengan ukuran yang diinginkan, sebelum dikirimkan kepada pembeli.
5. Fleet
Komposisi antara alat loader dengan alat hauler. Jumlah alat hauler
tergantung jarak tempuh.
Dalam satu pit terdiri dari beberapa fleet.
6. Stripping Rasio (SR)
Rasio atau perbandingan antara volume overburden dengan batubara/coal.

7. Out Croop Coal


Lapisan batubara yang dekat dengan permukaan tanah, yang pada
umumnnya telah mengalami pelapukan sehingga sering tidak dimasukkan
sebagai hitungan cadangan batubara (karena kotor, kadar kalorinya rendah
dan kadar kelembabannya tinggi.
8. Pit Inventory
Cadangan batu bara yang telah dibuka dan siap untuk diproduski.
Cadangan batu bara ini tiap hari harus dilaporkan untuk mengetahui
perkiraan rencana produksi batubara yang akan keluar.
 Contoh Design Tambang

Anda mungkin juga menyukai