2. Waktu Kerja
Waktu kerja adalah waktu yang disediakan perusahaan untuk bekerja, Waktu atau penjadwalan
kerja tersedia yang ditetapkan di PT. Bencoolen Mining dapat dilihat pada rincian tabel tabel berikut.
Tabel 2
Jadwal waktu kerja produksi
Waktu kerja Total Waktu istirahat Total Total
Mulai Selesai waktu Mulai Selesai waktu waktu
shift Hari (pukul) (pukul) tersedia (pukul) (pukul) istirahat produksi
(jam) (jam) (jam)
Dari tabel di atas menunjukan jadwal jam kerja, sehingga total waktu tersedia dalam 7 hari kerja
kecuali hari besar yang akan disesuaikan pada setiap tahunnya.
- waktu kerja tersedia per minggu = 10 jam/hari x 6 hari/minggu=8
= 60 jam / minggu
- Waktu kerja efektif shift 1 per minggu
Senin – Sabtu = 10 jam/hari x 6 hari/minggu
= 60 jam / minggu
- Waktu istirahat per minggu = 1 jam/hari x 6 hari/minggu
= 6 jam/minggu
3. Land clearing
Land Clearing Adalah Proses pembersihan lahan sebelum aktivitas penambangan dimulai. Land
Clearing Tahapan pekerjaan penambangan umumnya diawali dengan mempersiapkan lahan. Jadi land
clearing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pembersihan material hutan yang meliputi pepohonan,
hutan belukar sampai alang-alang. Variabel yang mempengaruhi pekerjaan land clearing yaitu :
Pepohonan yang tumbuh Kondisi dan daya dukung tanah Topografi Hujan dan perubahan cuaca
Sfesifikasi pekerjaan.
Luasan area yang akan di bersihkan dari semak belukar dan pepohonan seluas 45 ha dengan
rincian pada area penyebaran cadangan luasan sebesar 100 ha dan infrastruktur sebesar 3 ha. Alat yang
yang digunakan untuk permbersihan lahan adalah bulldozer Cat D7G dengan kemampuan
produktivitas alat dapat mempilling sebesar 5.355 m2/hari. Maka kegiatan land clearing ini
direncanakan akan selesai dalam jangka waktu 9 hari.
4. Pengupasan Top Soil
Volume top soil yang akan dikupas sebelum melakukan kegiatan penambangan pada PT.
Bencoolen Mining Project sebesar 15.000 m3/ pit. Proses pengupasan lapisan tanah pucuk dilakukan
dengan metode konvensional yaitu dengan menggunakan bulldozer type D7R, Excavator Dozan 500 ,
dan 2 buah Dump Truck Hino lohan FM 260 tronton yang bekerja secara serasi.
Kemampuan produktivitas alat mekanis bulldozer sebesar 5.355 m3 /hari sedangkan untuk
kebutuhan alat muat dan alat angkut target produksi dua alat ini berdasarkan kemampuan produksi alat
bulldozer. Dengan target sebesar 9822,24 m3/hari dibutuhkan 1 alat muat dan 3 alat angkut untuk
mengangkut tanah pucuk menuju top soil dumping area.
Dengan volume tanah pucuk sebesar 315.000 m3 dan produktivitas alat mekanis sebesar 9822,24
m3/hari maka diperlukan sekitar 32,28 ≈ 32 hari hari lama pengerjaan kegiatan pengupasan tanah
pucuk.
5. Pembuatan Jalan
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang
vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung
lokasi-lokasi penting, antara lain front penambangan dengan area crushing plant, perkantoran,
perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan.
PT. Bencoolen Mining Project akan membuat jalan angkut dari front penambangan menuju
jalan penghubung hauling 1.7 km. Dengan perhitungan lebar jalan sebagai berikut:
Lebar alat angkut = 2,45 m
Lebar jalan = n. Wt + (n+1) .(1/2. Wt)
= 2. 2,45 + (2+1). (1/2 . 2,45)
= 4,9 + 3,67
= 8,575 m ≈ 9 m
Gambar 7.1
Dimensi Jalan Tambang
Lebar jalan 8,575 m dengan grade jalan 10 %. jalan angkut di tambang harus dilengkapi
penyaliran (drainage) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus mampu menampung air
hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus mampu pula mengatasi luncuran partikel-
partikel kerikil atau tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air hujan menuju penyaliran.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk konstruksi jalan adalah
- 1 bulldozer Cat D7G
- 1 compactor
Kegiatan konstruksi jalan ini dilakukan setelah pengupasan top soil.
6. Penambangan
a. Pembongkaran
Kegiatan pembongkaran batubara di PT. BENCOOLEN MINING PROJECT adalah
dengan metode penmbongkaran langusung dengan alat gali. Alat yang digunakan untuk
menggali adalah Excavator Dozan 500 dan Excavator PC 400 Pemuatan dan pengangkutan.
Target produksi batu andesit sebesar 372,727 m3/jam, agar target tersebut dapat
terpenuhi maka diperlukan 1 alat muat dan 11 alat angkut
7. Pengolahan
Peralatan yang diperlukan untuk pengolahan batu andesit anatara lain
a. Jaw crusher : 1unit
b. Belt conveyor
8. Reklamasi (back filling top soil)
Top soil yang sudah dikupas dan dipindahkan pada bank top soil dumping area, setelah
kegiatan penambangan selesai maka top soil tersebut akan angkut kembali pada lahan bekas
tambang untuk kegiatan reklamasi.
Alat yang digunakan pada kegiatan ini sesuai dengan alat yang digunakan pada tahap
pengupasan tanah pucuk.
1. Penentuan Jumlah dan Kapasitas Peralatan
Sebagai sarana penunjang kegiatan penambangan batu andesit diperlukan beberapa
peralatan produksi dan pendukung produksi yang harus dipersiapkan. Penentuan kapasitas dan
jumlah alat yang diperlukan tergantung pada sasaran produksi, jam kerja efektif alat, dan
produktivitas masing-masing alat.
Kebutuhan alat dapat memberikan gambaran dalam merencanakan suatu proyek, terutama
untuk menentukan waktu investasi dan penambahan investasi alat. Besar atau kecilnya volume
material yang digali dan diangkut berhubungan dengan penambahan atau pengurangan ukuran dan
jumlah alat yang dibutuhkan.
Apabila sasaran produksi tiap tahundari proyek yang direncanakan tidak sama maka
jumlah kebutuhan alat untuk melakukan kegiatan tersebut juga akan mengalami perubahan
Perhitungan kebutuhan alat dilakukan dengan urutan perhitungan sebagai berikut:
1. Rencana produksi
2. Jam kerja alat
3. Kebutuhan peralatan
4. Investasi awal dan penambahan alat
a. Ketersediaan Alat
Ketersediaan alat merupakan salah satu hal yang mempengaruhi produktivitas alat
muat maupun alat angkut. Ketersediaan alat merupakan faktor yang menunjukan kondisi
alat-alat mekanis yang digunakan dalam melakukan kegiatan penambangan. Terdapat
beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui ketersediaan alat dan
penggunaannya di lapangan, yang secara umum dapat dibedakan menjadi:
1. Mechanical availability (MA)
Mengetahui ketersediaan alat dengan memperhitungkan waktu yang hilang karena
kerusakan di bagian mekanikal seperti kerusakan mesin atau bisa juga perawatan unit atau
alat. Berikut ini rumus untuk menghitung mechanical availability suatu alat (hasilnya
dalam %).
W
MA = x 100%
W+R
Dimana:
W = Waktu yang dibebankan kepada operator suatu alat yang dalam kondisi
dapat dioperasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap
hambatan yang ada, seperti waktu istrahat yang terlalu lama, pindah
loading point, pelumasan, pengisian bahan bakar, keadaan cuaca, dan lain-
lain.
R = Waktu dalam melakukan perbaikan dan waktu yang hilang karena
menunggu saat perbaikan, termasuk juga waktu untuk penyediaan suku
cadang dan perawatan preventif (pelumasan servis bekala)
S = Standby hours atau jumlah jam kerja suatu alat yang tidak dapat
dipergunakan ketika alat tersebut tidak rusak (siap beroperasi), meliputi
hujan deras, tempat kerja belum siap, kerusakan pada crusher, dan lain-
lain.
21
MA = X 100%
21 + 2
= 91,30 %
21 + 1
= x 100%
21 + 1 + 2
= 91,66 %
J J
Cycle time =FxR+Z
20 m 20 m
= 95 m/menit x 106,6 m/menit + 0,13 menit
= 0,17 menit
3,18 x 60 x 0,87
Produktivitas/jam = 0,17
= 976,44 m3 / jam
Produktivitas/hari = 976,44 m3 / jam x 10 jam/hari
= 9764,4 m3 /hari
315,000m3
Estimasi waktu pekerjaan pengupasan top soil = 9764,4 m3/hari
= 2,957 ≈ 32 hari
b. Kebutuhan alat muat dan alat angkut untuk pengupasan top soil
Produksi/ hari = 9764,4 m3 /hari
Jam kerja alat/hari = 10 jam/hari
9764,4 m3/hari
Produktivitas /jam = 10 jam/hari
= 976,4 m3/jam
Excavator Dozan
Kapasitas bucket = 2,9 m3
Scania P360 = 30 ton
30 ton
= 1,25 ton/m3
= 24 m3
Jumlah pengisian = 6 kali penumpahan
Produksi alat angkut = 4 m3 x 6 kali penumpahan bucket
= 24 m3
Cycle time alat muat = 50 detik
Cycle time alat angkut
Waktu muat = 50 detik x 6
= 300 detik ≈ 5 menit
s
Waktu pergi muat =
v
1,68 km
= = 0,048 jam (2,88 menit)
35 km/jam
3. Pembuatan jalan
Lebar alat angkut = 2,45 m
Lebar jalan = n. Wt + (n+1) .(1/2. Wt)
= 2. 2,45 + (2+1). (1/2 . 2,45)
= 4,9 + 3,67
= 8,575 m ≈ 9 m
Panjang jalan = 11.030 m
Luas jalan = 11.030 m x 9 m
= 93,755 m2
= 47 jam
Alat yang diperlukan dalam pembuatan jalan adalah
- 1 bulldozer
- 1 motor grader
- 1 compactor
Dimana :
SF = Swell factor
60
Pm PC 400 = x 2,8 x 0,9 x 0,83 x 1,3 = 440,93 ton/jam
0,37
Dimana :
Ff = Fill factor, %
SF = Swell Factor
60
Pa Hino 500 = 9 x 2,8 x 0,9 x 0,83 x 1,3 = 43,08
34,08
1. Factor Keserasian Alat (Match Factor)
𝐶𝑇𝑚 𝑥 𝑛 𝑥 𝑁𝑎
MF = 𝐶𝑇𝑎 𝑥 𝑁𝑚
Dimana :
MF = Match Factor
Na = Jumlah alat angkut, unit
Nm = Jumlah alat muat, unit
n = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
CTa = Waktu edar alat angkut, menit
CTm = Waktu edar alat muat, menit
0,37 𝑥 9 𝑥 11
MF PC 400 dan Hino 500 = = 1,07
34,08 𝑥 1
7.2. Penimbunan
Pada PT. Assalam Coal memiliki 3 kegitan penimbunan utama yaitu
a. Penimbunan Tanah Pucuk
b. Penimbunan Tanah Penutup
c. Penimbunan Batubara
Dan dari daerah area penambang atau pit setiap area penimbunan memiliki jarak yang
berbeda – beda, untuk dari aera penambangan ke area stock pile memiliki jarak 11,03
Km dan unutuk area disposal dan wast dump 1,06 Km
8.3.1 Tempat penimbunan tanah pucuk
1. In Pit Dump
In Pit Dump adalah tempat penimbunan overburden di dalam Pit.