Anda di halaman 1dari 29

Review IUP Koperasi Ampah Membangun

Kecamatan Dusun Tengah dan Kecamatan Raren Batuah


Kabupaten Barito Timur
Propinsi Kalimantan Tengah
AGENDA
1 Pembukaan

2 Executive Summary
3 Letak dan Kesampaian Lokasi IUP

4 Informasi Teknis
5 Reserve Statement dan Coal Quality Analysis
6 Analisa Project

7 Kesimpulan

2
Executive Summary
Mine Information
1. Nama Perusahaan/
Company Name Koperasi Ampah Membangun
2. Perijinan dan Lokasi Konsesi
/Legal & Concession Location Desa Batu Sahur, Kec. Raren Batuah dan
Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur,
Propinsi Kalimantan Tengah
a. Izin /Legal I UP OP No. 437 Tahun 2012
b. Nama dan lokasi konsesi/
Name & location of concession Izin Kuasa Pertambangan dan Izin Usaha
Pertambangan Produksi Atas Nama Koperasi
Ampah Membangun
c. Koordinate konsensi/
Coordinate of mine location

3
Letak dan Kesampaian Lokasi
IUP koperasi
ampah membangun
terletak di kecamatan
Dusun Tengah dan
Kecamatan Raren
Batuah, Kabupaten
Barito Timur, Propinsi
Kalimantan Tengah
dimana lokasi nya
dapat ditempuh
menggunakan jalan
darat dari 2 kota
utama di Kalimantan
yaitu :
1.) Melalui kota
Banjarmasin arah ke
kota Tamiang Layang,
hingga melewati kota
Ampah kemudian
hingga desa Patas,
setelah itu melewati
jalan Hauling Kayu PT.
HJU (estimasi 300
2.) Melalui kota Palangkaraya arah ke kota Buntok, kemudian melalui kilometer + 8 Jam
jalan Hauling PT. MTU kemudian hingga ke desa Patas, masuk perjalanan)
melalui jalan Hauling kayu PT. HJU (estimasi 200 kilometer + 6 jam
perjalanan)
Informasi Teknis
Peta Geologi Lokasi IUP
Koperasi Ampah
Membangun
secara
keseluruhan
berada dalam
Formasi
Montalaat,
cekungan
pembawa
batubara.
Struktur yang
berkembang
adalah
perlipatan
antiklin dan
sinklin

Formasi Montalat
Statigrafi daerah telitian terdiri atas 3 (tiga) satuan batuan dari tua ke muda, yaitu Satuan Batulempung Montalat, Satuan Batupasir Montalat, dan Satuan
Endapan aluvial. Lingkungan pengendapan daerah penelitian yaitu Delta Plain yang terendapkan pada Kala OligosenNilai kalori batubara yang ada di
daerah telitian diklasifikasikan ke dalam golongan batubara sub bituminous dengan tingkat derajat batubara hight rank. pada nilai kalori ratarata
batubara daerah telitian berkisar antara 7298 – 8103 cal/gram
5
Peta Geomorfologi IUP KOPERASI AMPAH MEMBANGUN
IUP KOPERASI AMPAH MEMBANGUN memiliki kontur morfologi yang cenderung landai di bagian barat
hingga tengah, dan agak meninggi (berbukit bukit) di sebelah timur. Ini dapat dilihat dari peta
Geomorfologi yang ditampilkan.

6
Penyebaran Titik Bor

Tipe Pengeboran Keterangan Unit


Corring 5 Holes
Open holes 93 Holes
Shallow drilling 98 Holes
Jumlah bor yang di logging 93 Holes
Jumlah bor yang di analisa sample 5 Holes
Kedalaman pemboran 20 - 70 Meter
Jarak Pemboran 50 - 400 Meter
Koordiant GPS
Topo SRTM
*Shutlle Radar Topografi Mission
7
Peta Penyebaran Out Crope

8
PIT Dsign SR 19 dan SR 17
A. Pit design Seam E Reserve : 18,770.4 Tons SR 19 , B. Pit design Seam D Reserve : 55567.2 Tons SR 17

9
PIT Dsign SR 10
Pit design Seam C Reserve : 60,000. Tons SR 9.6

10
PIT Design SR 13 dan SR 11
A. Pit design Seam BU Reserve : 195,385 Tons SR 13 , B. Pit design Seam BL Reserve : 217,963 Tons SR 11
PIT Design SR 17 dan SR 11
A. Pit design Seam A Reserve : 271,505 Tons SR 11 , B. Pit design Seam S1 Reserve : 212,687 Tons SR 11
Resume Hole data Base
Coal Quality Analysis

14
PETA JETY DAN JALAN HAULING
Pelabuhan Betung
Adalah pelabuhan PT. Multi Tambangiaya
Utama (PT MTU atau PT. Indika, saat ini
jalan yang sudah siap adalah jalan PT
MTU sepanjang 62 km, selanjutnya jalan
ex Hasnur atau jalan yang akan dibuat
oleh PT MTU diarea PKP2B sepanjang 12
km dan jalan 2,5 km menuju
area penambangan IUP KOPERASI AMPAH
MEMBANGUN. Jadi total jalan hauling
menuiu oelabuhan : + 76 km

Pelabuhan Bingkuang
Adalah pelabuhan PT. Pinang Coal
Indonesia (PT PCI), saat ini jalan yang
sudah siap, melalui jalan PT Bahtera Alam
Tamiang (PT BAT,sepanjang 48 km,
selanjutnya melalui jalan ex Sinar Barito
(atau jalan Primkopad, sebagai operator
PT. Bartim Coalindo), sepanjang 19 km.
(perlu perbaikan) Jadi total ialan haulins
menuju pelabuhan : * 67 km

15
ANALISA PROJECT
General Assumption
1. Struktur pembiayaan yang terdiri dari pinjaman 50% dan modal sendiri 50%
2. Suku pinjaman bank 12%
3. Tingkat Suku Bunga Pinjaman 12%
4. Tingkat Inflasi 2% per tahun
5. Discounted Factor = 18%
6. Harga dan jumlah penggunaan alat

4. Metode perhitungan depresiasi dan amortisasi adalah linier


16
Capital Expenditure (CAPEX)

Mining Schedule
SR Schedule
Capital Expenditure (CAPEX) Schedul

19
Operating Expenses (OPEX)

20
PROJECTED INCOME STATEMENT

21
ASSUMPTION INPUT

22
CASH FLOW

23
ANALISIS INVESTASI

1. Pay Back Periode


Periode pulang pokok (Pay back Period) adalah jangka waktu yang dapat
dicapai oleh perusahaan untuk dapat menghasilkan arus kas bersih senilai
investasi bersih (Net Investment) yang dipergunakan oleh perusahaan. Pay
Back Period alternative investasi ini adalah selama 1 Tahun lebih 27 hari.
2. Net Present Value
Net Present Value (NPV) adalah nilai dari arus kas bersih yang mampu
dihasilkan oleh perusahaan dalam periode umur manfaat usaha yang
diproyeksikan oleh perusahaan dengan melakukan diskonto dengan tingkat
bunga tertentu yang disyaratkan terhadap nilai arus kas bersih tersebut di
setiap periode. Dengan diskonto yang tinggi yaitu 18%. Harga NPV project ini
adalah Rp 27,047,132, 439 selama tiga tahun
3. Internal Rate of Return
Angka IRR sebesar 133% pada alternative investasi ini masih jauh lebih tinggi
dari pada tingkat bunga pinjaman jangka pendek yang berlaku saat ini,
memberikan gambaran bahwa usaha tambang yang akan dijalankan oleh
perusahaan sangat layak (feasible) untuk dijalankan, karena akan memberikan
tingkat keuntungan yang cukup menjanjikan
4. Profitability index (PI) atau B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)
adalah ukuran perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya produksi
(Cost = C). B berarti Benefit, sedangkan C berarti cost. Perhitungan b/c ratio
ini dihitung dari tingkat suku bunga. Dalam batasan besaran nilai B/C
digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu usaha
menguntungkan atau tidak menguntungkan. B/C ratio > 1 maka usaha layak
untuk dilanjutkan, namun jika B/C ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak
atau merugi. Harga Benefit Cost Ratio pada project yang direncanakan adalah
2.6. sehingga usaha tambang yang akan dijalankan oleh perusahaan sangat
layak (feasible) untuk dijalankan, karena akan memberikan tingkat
keuntungan yang cukup menjanjikan
5. Return On Equity
Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi
berdasarkan nilai buku para pemegang saham, ROE merupakan ukuran atau
indikator penting dari shareholders value creation, artinya semakin tinggi rasio
ROE , semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya
tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. ROE
di tahun pertama adalah sebesar 104 % dan tahun kedua adalah 202% dan
tahun ketiga adalah sebesar 205% , sehingga usaha tambang yang akan
dijalankan oleh perusahaan sangat layak (feasible)

6. Return On Investment
Return on Investment (ROI) adalah ukuran kinerja yang digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi investasi atau membandingkan efisiensi dengan
jumlah investasi yang berbeda. Metode ini mencoba untuk secara langsung
mengukur jumlah pengembalian investasi tertentu, terhadap biaya investasi
yang telah di keluarkan. Jika ROI itu positif, maka berharga untuk terus
dipertahankan, Berlaku juga sebaliknya jika ROI menunjukan nilai negatif,
yang berarti kerugian. Investor tidak akan memiliki ketertarikan untuk
berinvestasi. Dari analisis yang ada harga ROI menunjukkan angka positive
dan cukup besar untuk tahun kedua dan ketiga yang diatas 100%
SENSIVITAS ANALYSIS
Analisis ini dimaksudkan untuk melihat ketangguhan akumulasi uang kas terhadap
fluktuasi kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual berfluktuasi antara cost
produksi naik 10-22% dan harga jual turun dari 10-19%.
SENSIVITAS TERHADAP PENURUNAN HARGA JUAL
SENSIVITAS TERHADAP KENAIKAN BIAYA OPERASI
HASIL ANALISIS SENSITIVITAS

• Dari hasil analisis investasi, pertambangan batu bara high calory ini ternyata baik
terhadap kenaikan biaya produksi maupun penurunan harga jual mempunyai
pengaruh yang seimbang, bila ditinjau dari kenaikan biaya produksi, usaha
pertambangan ini mampu memberikan keuntungan hingga batas kenaikan ongkos
produksi 21 %. Sedangkan jika sensitifity ditinjau dari segi penurunan harga, usaha
ini mampu memberikan keuntungan hingga batas penurunan harga sampai 19%.
Jika dikonversi ke harga US$. Maka harga jual ekomomis adalah US$55 , pada
harga jual dibawah US$55/ ton kretiria investasi menurun hingga di bawah
kewajaran invstasi.
• Sedangkan jika harga jual sesuai dengan harga acuan batubara bulan Februari 2020
, dengan harga acuan US$66,89/ton, adanya kenaikan biaya operasi sebesar 21%
persen atau berkisar Rp 822.000/ ton dari harga standart cash flow sebesar
Rp674.000 / ton maka usaha ini tidak layak dijalankan

Anda mungkin juga menyukai