Anda di halaman 1dari 12

Be GeMS

Berau Coal Green Mining System


PROSEDUR
LAND CLEARING

NOMOR DOKUMEN : P-MNO-01


REVISI :3
TANGGAL EFEKTIF : 18 Januari 2022

Disiapkan

Arintoko Saputro Sutami Sitorus Robbi Darman Rahmantha Anggana


SMO Dept. Head LMO Dept. Head BMO Area 1 Dept. Head BMO Area 2 Dept. Head

Disiapkan Diperiksa Disetujui

Dian Permana Putra Boby Rianto Dudu Anwar Sanusi Feri Indrayana
Mine Operation Senior GM Mine Operation &
GMO Dept. Head KTT PT Berau Coal
Manager Support

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 2 dari 12

Perlu diingat

 Bahaya yang dapat terjadi pada saat aktivitas land clearing antara lain, namun tidak terbatas
pada:
- Melakukan land clearing melebihi batas area yang sudah ditentukan.
- Unit Amblas, terbalik/terperosok, menabrak/tertabrak hingga rusak atau menciderai

H
personil

U
D
- Tersengat binatang

N
AK IU
- Peralatan kerja yang digunakan tidak layak.(Rantai Longgar, gagang rusak, & mesin

ET D
rusak)

IC A
 Short Term Mine Plan Dept. memeriksa status lahan yang akan dilakukan land clearing

D JIK
dengan membandingkan rencana jangka pendek penambangan terhadap status lahan dari SGI
departemen.

I
 AU AL
Batas area land clearing adalah 100 meter dari batas pit aktif atau disposal aktif dan 20 meter
AT ND
keluar dari boundary pit atau boundary disposal yang sudah tidak aktif.
AL E

 Pekerjaan land clearing harus diawasi minimal 1 orang pengawas pada area dengan
IT RK

kemiringan < 30° dan 1 orang per unit pada area dengan kemiringan ≥ 30 serta wajib
IG E

memiliki kartu Pengawas land Clearing dan radio.


D T


E AK

Mitra kerja melaporkan progress pekerjaan dan rencana kegiatan land clearing setiap
minggu kepada Short Term Dept. & Mining Operation Dept. site dalam Production
AS TID

meeting.
AB N
AT ME
I D KU
AR O
D D
S
U
AT
ST

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 3 dari 12

1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam melakukan kegiatan land clearing mulai dari pemeriksaan status lahan,
memberikan tanda batas area land clearing, stake out jalan, persiapan land clearing, pembersihan semak dan
penumbangan pohon, pengumpulan batang pohon, laporan dan verifikasi sehingga kegiatan land clearing
berjalan dengan efektif, aman dan berwawasan lingkungan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk kegiatan land clearing untuk penambangan di seluruh area operasional PT. Berau
Coal

H
U
D
3. DEFINISI

N
AK IU
3.1. Arah rebahan adalah arah jatuhnya pohon setelah dilakukan penumbangan dengan unit/peralatan yang

ET D
digunakan dalam land clearing.

IC A
3.2. Crew land clearing adalah terdiri atas pengawas land clearing, serta personil lain yang terlibat dan

D JIK
terdaftar dalam daftar crew land clearing atau seijin pengawas land clearing.

I
3.3. Operator Chainsaw adalah personil yang mengoperasikan alat chainsaw yang telah kompeten dan
mempunyai KIMPER. AU AL
AT ND
3.4. Helper chainsaw adalah personil yang membantu operator chainsaw dalam operasional penebangan
AL E

pohon.
IT RK

3.5. KIMPER adalah Kartu Ijin Mengoperasikan Mesin/Peralatan mengacu pada Prosedur Izin Kerja di
IG E

Daerah Operasi (P-CMP-08).


D T
E AK

3.6. Land clearing adalah kegiatan pembersihan vegetasi (pohon, semak, & rumput) termasuk penebangan
pohon.
AS TID

3.7. Operator unit adalah personil yang mengoperasikan unit A2B (Alat-Alat Berat) yang digunakan dalam
AB N

proses land clearing (seperti Dozer & Excavator)


AT ME

3.8. ROPS (Roll Over Protective Structure) adalah struktur kompartemen Driver/Operator yang terpasang
I D KU

pada unit untuk melindungi operator dari cedera/kematian akibat terbaliknya kendaraan/unit.
AR O

3.9. SIMPER adalah Surat Ijin Mengoperasikan Kendaraan/ Unit mengacu pada Prosedur Izin kerja daerah
D D

Operasi.
S

3.10. Stake Out adalah kegiatan pengukuran yang digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik di suatu
U
AT

lapangan
ST

3.11. Genangan air adalah tampungan air yang terbentuk pada cekungan yang bersifat sementara (bukan
berasal dari kondisi original).
3.12. Banir adalah akar yang menjorok dan menonjol ke luar menyerupai dinding penopang pohon pada bagian
pangkalnya.

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 4 dari 12

4. PROSEDUR
4.1. Land Clearing
4.1.1. Diagram Alir
Diagram Alir Land Clearing

-Rolling 3 Months Mine Plan


-Status Lahan
-Notulen meeting/ memo/
peta/email

Short Term Mine Plan


Dept./SGI Dept. 1

H
U
Mulai Pemeriksaan status lahan

D
N
AK IU
ET D
-Standar Warna Pita Survey

IC A
-Standar Bekerja di Area Terpencil
-Rencana jangka pendek

D JIK
Survey Mitra Kerja/ PT.
Berau Coal 2

I
AU AL
Memberi tanda batas
area Land clearing

AT ND
dengan pita survey

AL E
IT RK
- Standar Warna Pita Survey
- Standar Bekerja di Area
Terpencil

IG E
D T
3
Team Survey Mitra
Kerja

E AK
Evaluasi keberadaan
pohon dan stake out
tanda batas pada jalur

AS TID
jalan perintis

AB N
-IK Penebangan Pohon Dengan

AT ME
Chainsaw
-IK Penebangan Pohon Dengan
Parang dan Gergaji
I D KU
-Standar Chainsaw
-Standar Parang
-Standar Warna Pita Survey
AR O

Crew land clearing


4 6
D D

Pemberian tanda pohon


S

Pembersihan semak dan


yang dipotong penumbangan pohon
U

menggunakan chainsaw
AT

-F. Checklist Land clearing


ST

-Daftar hadir Sosialisasi


-HIRA/JSA
-Rencana Tanggap Darurat
-Standar Kompetensi Pekerja
Tambang IK Penarikan Kayu
dengan Menggunakan
- Formulir P2H Unit
Winch Dozer
Pengawas Land
Clearing /Timber Dept.
5 7

Pengumpulan Batang
Persiapan Land Clearing
Pohon

8 9

Pengawas Land Melaporkan Kemajuan Verifikasi dan serah


Clearing & Pihak Sesuai ? Ya Selesai
Kegiatan Land Clearing terima
Produksi mitra kerja

Tidak

F-DEV-01.02
Ed./Rev.: 1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 5 dari 12

4.1.2. Penjelasan Diagram Alir


No. Deskripsi Kegiatan Penanggung Jawab

1. Pemeriksaan Status Lahan


Short Term Mine Plan Dept. memeriksa status lahan yang akan dilakukan Short Term Mine Plan
land clearing dengan membandingkan rencana jangka pendek Dept./SGI Dept.
penambangan terhadap Status lahan dari SGI dept.

Informasi area dan status legalitas yang akan di-land clearing

H
disampaikan ke mitra kerja untuk disampaikan lebih lanjut kepada pihak-

U
pihak lain yang berpotensi beraktivitas di area tersebut.

D
N
Lanjut ke Aktivitas 2. Pemberian Tanda Batas Area Land Clearing

AK IU
ET D
IC A
2. Pemberian Tanda Batas Area Land Clearing

D JIK
Survey Mitra Kerja/PT Berau Coal memberi tanda batas area yang akan Survey Mitra Kerja/

I
AU AL
dilakukan land clearing sebelum ada aktivitas land clearing pada area PT. Berau Coal
AT ND
tersebut :
AL E

a. Pemberian tanda batas harus sesuai rencana jangka pendek area yang
IT RK

akan di- land clearing menggunakan pita survey mengacu pada


IG E
D T

Standar Patok & Pita Survey (S-SGI-01).


E AK

b. Jika pemberian tanda batas tidak dapat dilakukan pada batas area land
AS TID

clearing (dinilai berisiko tinggi), maka dilakukan penandaan dengan


memberikan offset ke arah dalam (>50 m dari batas akhir land
AB N
AT ME

clearing).
I D KU

c. Khusus untuk area yang berbatasan dengan lahan masyarakat, pita


AR O

yang telah terpasang harus dipantau setiap hari oleh Tim Survey
D D

Mitra Kerja.
S
U
AT

Pengendalian aktivitas ini juga mengacu pada Standar Bekerja di Area


ST

Terpencil (S-SFO-01.01).
Lanjut ke aktivitas 3. Evaluasi Keberadaan Pohon dan Stake Out Tanda
Batas Pada Jalur Jalan Perintis

3. Evaluasi Keberadaan Pohon dan Stake Out Tanda Batas Pada Jalur
Jalan Perintis
Sebelum masuk pada area rintisan land clearing Tim Survey Mitra Kerja Tim Survey Mitra
wajib melakukan asesmen lokasi dengan menggunakan peta jalur rintisan. Kerja

Setelah Tim Survey Mitra Kerja melakukan evaluasi keberadaan pohon


pada jalur jalan perintis dan melakukan stake out tanda batas dengan
memasang pita survey sesuai Standar Warna Pita Survey (S-SGI-01).

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 6 dari 12

Hasil evaluasi dan pemasangan tanda batas tersebut digunakan sebagai


panduan saat pembuatan jalan.

Pengendalian aktivitas ini juga mengacu pada Standar Bekerja di Area


Terpencil (S-SFO-01.01).
Lanjut ke aktivitas 4. Pemberian Tanda Pohon Yang Dipotong
Menggunakan Chainsaw

4. Pemberian Tanda Pohon Yang akan Dipotong Menggunakan

H
Chainsaw

U
D
Berdasarkan arahan Pengawas Land Clearing, Crew Land Clearing Pengawas Land

N
memberikan tanda cat semprot warna putih atau menggunakan pita pada :

AK IU
Clearing / Crew Land

ET D
- Pohon yang berdiameter lebih dari atau sama dengan 20 cm Clearing

IC A
- Pohon-pohon yang berdiameter kurang dari 20 cm namun tidak dapat

D JIK
ditumbangkan dengan cara didorong dozer dan/atau tanaman yang
melebihi tinggi alat yang digunakan

I
AU AL
AT ND
Yang menandakan bahwa pohon tersebut harus dipotong menggunakan
AL E

chainsaw
IT RK
IG E

Catatan:
D T

Untuk pohon tertentu yang dinilai oleh Pengawas Land Clearing berisiko
E AK

tinggi jika ditebang menggunakan chain saw, maka penebangan dapat


AS TID

dilakukan menggunakan alat berat.


AB N

Pemotongan pohon dilakukan SETELAH pemberian tanda pohon selesai


AT ME

dan Crew Land Clearing telah melapor kepada Pengawas Land Clearing
I D KU

bahwa semua personil telah keluar dari area yang akan dilakukan land
AR O

clearing.
D D

Lanjut ke aktivitas 8. Persiapan Land Clearing


S
U

5. Persiapan Land Clearing & Penebangan Pohon


AT

Pengawas memeriksa kesiapan land clearing mengacu pada Formulir Pengawas Land
ST

Checklist Pengawas Pembersihan Lahan (F-MNO-01.02) antara lain Clearing


sebagai berikut:
No. Item Persyaratan
1. Pengawas - Kartu Pengawas Land Clearing Valid
Land - Minimal 1 orang pengawas pada area dengan
Clearing kemiringan < 30°
- 1 orang pengawas per unit pada area dengan
kemiringan ≥ 30°
- Radio komunikasi siap digunakan dengan channel
yang sesuai areanya.
- Mempersiapkan rute evakuasi untuk manusia dan
petunjuk tempat perlindungan yang aman untuk
manusia dan unit yang memungkinkan proses

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 7 dari 12

evakuasi dalam kondisi darurat dapat dilaksanakan


dengan baik.
- JSA dibuat sebelum proses penebangan pohon
dilakukan untuk mencari langkah-langkah yang
aman dalam penebangan pohon dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Arah rebahan
 Area aman personil
 Area penebangan pohon

H
 Arah angin

U
 Aman sengatan serangga

D
N
2. Dokumen - Peta Plan Land Clearing yang memuat :

AK IU
Kerja 1. Boundary Plan Clearing

ET D
2. Kontur Interval 1 meter

IC A
D JIK
3. Jalur Existing
4. Jalur Evakuasi

I
AU AL
- JSA/IK terkait harus tersedia di lokasi kerja
AT ND
3. Area - Batas area land clearing adalah 100 meter dari
Kerja batas pit aktif atau disposal aktif atau;
AL E

- Batas area land clearing adalah 20 meter keluar


IT RK

dari boundary pit atau boundary disposal yang


IG E

tidak aktif atau;


D T

- Mengikuti batas-batas yang telah ditentukan oleh


E AK

Mine Operation Dept. PT Berau Coal.


AS TID

- Terdapat rambu larangan masuk area land clearing


(kecuali bagi yang telah mendapat ijin dari
AB N

Pengawas Land Clearing )


AT ME

- Rambu mengacu ke Standar Keselamatan dan


I D KU

Kesehatan kerja Tambang (S-SFO-02).


AR O

4. Crew - Telah disosialisasikan:


D D

 Prosedur Land Clearing


S

 HIRA/ JSA/IK terkait


U
AT

 Rencana tanggap darurat


ST

- Kompetensi sesuai Standar Matriks SIMAK K3L


(S-HCT-01.01) terkait land clearing
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
Prosedur Pengelolaan APD (P-OHS-02)
- Radio komunikasi siap digunakan dengan channel
yang sesuai dengan pengawas.
5. Alat dan - Radio komunikasi & baterai cadangan tersedia
unit serta dapat berfungsi dengan baik.
- Unit terdapat SKO yang valid dan telah dilakukan
P2H (layak).
- Chainsaw sesuai Standar Perangkat Chainsaw (S-
OHS-12) dan telah dilakukan P2H (layak).
- Parang telah memenuhi Standar Parang (S-GNE-
01.01)
- Peralatan tanggap darurat seperti APAR (Alat

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 8 dari 12

Pemadam Api Ringan) dan Portable First Aid Kit


sesuai Standar Kotak P3K.
- Tersedia peluit, untuk memberi peringatan kepada
orang-orang saat penyelesaian akhir penebangan.
Jika layak maka pengawas menandatangani checklist tersebut.

Pengawas Land Clearing memeriksa ulang kesiapan land clearing setiap


progres kemajuan 100 m dengan Formulir Checklist Pengawas
Pembersihan Lahan (Land Clearing) (F-MNO-01.02) sebelum kegiatan
land clearing dilanjutkan.

H
U
D
Lanjut ke aktivitas 6. Pembersihan semak dan penumbangan pohon

N
AK IU
ET D
6. Pembersihan Semak dan Penumbangan Pohon

IC A
D JIK
a. Ketentuan Umum Crew Land Clearing
1. Pekerjaan penebangan yang tidak memiliki pengawasan tidak

I
dapat dilaksanakan.
AU AL
2. Pengawas pekerjaan harus memastikan hanya personil dibawah
AT ND
pengawasannya saja yang berada diarea penebangan pohon.
AL E

3. Crew Land Clearing membersihkan semak, banir (disesuaikan


IT RK

dengan area kerja) dan menumbangkan pohon dengan prioritas


IG E

untuk pengerjaan jalan kemudian area land clearing itu sendiri.


D T
E AK

4. Area land clearing yang tidak datar/menurun maka kegiatan land


clearing dilakukan mulai dari elevasi yang lebih tinggi menuju
AS TID

elevasi yang lebih rendah.


5. Area land clearing yang memiliki kemiringan 40°-65° (terjal)
AB N

maka kegiatan land clearing dilakukan dengan membuat teras-


AT ME

teras terlebih dahulu mengacu pada IK Pengoperasian


I D KU

Excavator(I-MNO-02.03).
AR O

6. Bila ditemukan adanya genangan air saat melakukan land clearing


D D

maka, aktivitas land clearing harus dihentikan sampai genangan


S
U

air telah dieliminasi. Bila dalam kondisi tertentu tetap dilanjutkan,


AT

maka WAJIB dilakukan penilaian risiko dan tindak pengendalian


ST

lain yang sesuai.


7. Bila ditemukan pohon kering diantara pohon yang akan di-land
clearing,maka wajib dilakukan penilaian risiko dahulu sebelum
di-land clearing
8. Pemotongan pangkal tumbuhan yang melilit pada batang pohon
secara harus dipotong manual (dengan parang, kampak atau jika
tumbuhan susah untuk dipotong maka dapat menggunakan
chainsaw), berdasarkan arahan dari pengawas.
b. Ketentuan penumbangan pohon:
1. Pengawas Land Clearing memastikan:
- Penumbangan pohon di area land clearing terpisah antara unit
dan alat chainsaw dengan cara memperhatikan jarak aman
rebahan pohon.
- Pengawas Land Clearing memastikan kondisi keamanan area
kerja dengan hal-hal sebagai berikut:

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 9 dari 12

a. Cuaca dalam kondisi aman, tidak hujan dan tidak berpotensi


menimbulkan petir.
b. Kondisi pepohonan disekitar objek penebangan tidak
berpotensi menimpa personil dibawahnya.
- Kegiatan Penebangan pohon mengikuti Instruksi Kerja
Penebangan Pohon dengan Chainsaw (I-MNO-18) dan/ atau
Instruksi Kerja Penebangan Pohon dengan Parang dan Gergaji
(I-GNE-01.12).
- Pengoperasian Excavator mengacu pada Instruksi Kerja

H
Pengoperasian Excavator (I-MNO-02.03) dan Pengoperasian

U
Dozer mengacu pada Instruksi Kerja Pengoperasian Bulldozer

D
(I-MNO-02.02)

N
AK IU
- Pohon-pohon yang terindikasi terganggu kestabilannya saat

ET D
land clearing dengan Dozer atau Excavator, dipastikan benar-

IC A
benar rebah dan dilarang ditinggalkan sebelum benar-benar

D JIK
rebah.
2. Pada kegiatan penebangan pohon Operator (Chainsaw & Unit)

I
harus : AU AL
AT ND
- Memastikan posisi yang stabil dan memiliki ruang atau jalur
AL E

alternatif untuk menyingkir yang aman jika terjadi kondisi


IT RK

bahaya.
IG E

- Menuntaskan pohon yang sudah mulai ditebang


D T
E AK

- Memperhatikan arah rebah serta harus dibuat pada ketinggian


yang cukup dari permukaan tanah, sehingga memungkinkan
AS TID

Operator untuk:
AB N

a. Melakukan potongan secara aman


AT ME

b. Mengendalikan arah tebangan


I D KU

c. Bergerak untuk menjauhi arah rebahan pohon


- Memperhatikan jatuhan dahan pohon dari pohon yang terdekat
AR O
D D

yang berpotensi terhadap bahaya (pada saat pohon rebah/jatuh)


S

- Memastikan dasar dari pohon harus bebas dari penghalang


U
AT

yang dapat menyulitkan untuk penebangan pohon.


ST

- Lokasi dimana arah rebah pohon tidak terganggu oleh


diantaranya kerapatan pohon, semak belukar, akar pohon,
batuan, tunggak, pohon roboh & parit.
3. Penumbangan pohon dapat dilakukan dengan menggunakan
Excavator pada area dengan kemiringan 40°-65° dan/atau area
material lunak, dan menggunakan dozer pada area dengan
kemiringan ≤ 40°.

4. Bila pohon tidak dapat ditebang secara tuntas maka, pohon harus
diberi tanda dengan radius area yang 1,5 kali tinggi pohon daerah
tersebut.

5. Penumbangan pohon pada area land clearing yang kemiringannya


>650 yang pada lereng ber-soil tipis maka penanganannya adalah
melakukan pembersihan semak dan pohon ada area landai untuk
mencari akses penebangan dan pembersihan pohon pada area

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 10 dari 12

clearing yang kemiringannya >650.


6. Setiap personil yang berada di area penebangan harus:
- Menjauh dari tempat-tempat berbahaya dan memperhatikan
bunyi peluit sebagai tanda akan rebahnya suatu pohon.
- menggunakan APD yang disesuaikan dengan JSA yang telah
dibuat.
7. Hal yang DILARANG pada kegiatan land clearing adalah :
- Menggunakan pohon lain untuk merebahkan pohon yang
sedang ditebang.

H
U
- Menebang pohon dengan membakar pohon tersebut.

D
N
- Menarik pohon yang sedang ditebang dengan mesin

AK IU
- Dilakukan di malam hari, mendung, hujan, petir, angin kuat dan

ET D
kabut.

IC A
D JIK
- Mengupas tanah dengan memotong akar dan melakukan potong
bawah/undercut di zona akar pohon kecuali pada pohon yang

I
AU AL
memang di rencanakan untuk dirobohkan.
AT ND
Lanjut ke aktivitas 7. Pengumpulan Batang Pohon
AL E

7. Pengumpulan Batang Pohon


IT RK

Pengawas Land Clearing mengkoordinasikan crew land clearing untuk Pengawas Land
IG E

mengumpulkan tumbangan pohon dengan diameter lebih dari 10 cm pada Clearing


D T
E AK

suatu lokasi yang sudah ditentukan dan pohon dengan diameter kurang
dari 10 cm di Disposal
AS TID
AB N

Alat untuk mengumpulkan batang pohon minimal Dozer yang dilengkapi


AT ME

winch. Penarikan kayu dengan Dozer dilakukan sesuai dengan IK


I D KU

Penarikan Kayu dengan Menggunakan Winch Dozer (I-GNE-01.02)


AR O
D D

Pohon dengan diameter lebih dari 20 cm dipotong pangkal dan ujung dan
S

dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan.


U
AT

Setelah pohon terkumpul, Timber dept. mencatat tumbangan pohon


ST

dengan diameter lebih dari 10 cm untuk dilaporkan ke pemerintah.

Lanjut ke aktivitas 8. Melaporkan Kemajuan & Rencana Kegiatan Land Timber Dept.
Clearing

8. Melaporkan Kemajuan & Rencana Kegiatan Land Clearing


Mitra kerja melaporkan progress pekerjaan dan rencana kegiatan Land Mitra kerja
Clearing setiap minggu kepada Short Term Dept. & Mining Operation
Dept. site dalam Production meeting.
Lanjut ke aktivitas 9. Verifikasi dan Serah Terima

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 11 dari 12

9. Verifikasi dan Serah Terima


Pihak Produksi Mitra kerja melakukan verifikasi ke lapangan dengan Pengawas Land
Pengawas Land Clearing Clearing & Pihak
Mitra kerja mengolah data hasil verifikasi dan menyerahkannya kepada Produksi mitra kerja
Short Term Dept, Mine Operation dan SGI Dept. PT Berau Coal dalam
bentuk softcopy data dan peta situasi original untuk memastikan lahan
land clearing siap untuk dilakukan kegiatan penambangan.
Prosedur berakhir di aktivitas ini

H
U
D
4.1.3. KETERANGAN

N
AK IU
a) Bahaya yang dapat terjadi pada saat aktivitas land clearing antara lain, namun tidak terbatas pada:

ET D
- Melakukan land clearing melebihi batas area yang sudah ditentukan.

IC A
D JIK
- Unit Amblas, terbalik/terperosok, menabrak/tertabrak hingga rusak atau menciderai personil
- Tersengat binatang

I
AU AL
- Peralatan kerja yang digunakan tidak layak.(Rantai Longgar, gagang rusak, & mesin rusak)
AT ND
b) Pembersihan lahan (land clearing) dilakukan setiap akan melakukan pengupasan tanah pucuk.
AL E
IT RK

c) Mitra kerja memberikan informasi rencana land clearing kepada pihak-pihak lain yang berpotensi
beraktivitas di area yang akan di-land clearing melalui Meeting Planning/Produksi
IG E
D T

d) Pembuatan Rute Jalan


E AK

 Pembuatan jalan land clearing dengan menggunakan Dozer harus memperhatikan petunjuk batas-
AS TID

batas rute jalan yang telah dibuat oleh tim survey.


 Pada aktivitas Dozer membuat jalan land clearing atau teras-teras berjenjang tidak menyebabkan
AB N

kondisi pohon menjadi menggantung akibat kegiatan potong bawah/under cutting.


AT ME

e) Alat Pelindung Diri (APD) untuk crew land clearing adalah sebagai berikut:
I D KU

 Operator Chainsaw
AR O

- Safety helmet beserta chin strap


D D

- Safety glasses/Visor Helmet


S
U

- Sarung tangan
AT

- Safety shoes/boots
ST

- Reflective Vest yang menempel di baju kerja


- Ear muff/Plug
- Masker.
- Pakaian menutupi seluruh badan, alat gerak tangan dan alat gerak kaki (berpakaian lengan panjang
dengan ujung lengan yang rapih dan bercelana panjang).
 Operator A2B
- Safety helmet
- Ear plug
- Clear Safety Glasses
- Masker
- Sarung tangan
- Reflective Vest

F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-MNO-01
PROSEDUR Tanggal Efektif 18 Januari 2022
Revisi 3
Land Clearing
Halaman 12 dari 12

f) Kompetensi untuk crew land clearing adalah sebagai berikut:


 Pengawas land clearing
- Telah lulus KMPD yang diselenggarakan oleh HSE Training.
- Memiliki Kartu Pengawas Operasional (KPO) Land clearing yang masih berlaku.
 Operator Chainsaw
- Telah lulu KMPD yang diselenggarakan oleh HSE Training.
- Memiliki kartu KIMPER Chainsaw yang masih berlaku.
 Operator A2B
- Telah lulus KMPD yang diselenggarakan oleh HSE Training.

H
- Memiliki SIMPER masih berlaku (sesuai unit A2B).

U
D
g) Bila ada pohon dengan kondisi tertentu yang diameternya lebih dari 20 cm dan tidak bisa ditebang dengan

N
AK IU
chainsaw maka pohon tersebut dapat direbahkan dengan alat/unit sesuai hasil assesment.

ET D
h) Untuk mencegah terjadinya erosi ataupun sedimentasi maka harus tersedia saluran penyaliran dan/atau

IC A
pengelolaan air tambang di dalam area land clearing.

D JIK
i) Crew land clearing dilarang beristirahat dibawah pohon.

I
j) Kayu yang akan di pindahkan ke unit pengangkut (Dump Truck, HD, Truck, dll) panjangnya harus di
AU AL
sesuaikan dengan panjang vessel unit yang akan digunakan.
AT ND
AL E
IT RK

5. DOKUMEN TERKAIT
IG E
D T

Nomor Nama Dokumen Masa Simpan


E AK
AS TID

P-OHS-02 Prosedur Pengelolaan APD -


AB N

P-CMP-08 Prosedur Izin Kerja di Daerah Operasi -


AT ME

I-MNO-02.02 Instruksi Kerja Pengoperasian Bulldozer -


I D KU
AR O

I-MNO-02.03 Instruksi Kerja Pengoperasian Excavator -


D D
S

I-MNO-18 Instruksi Kerja Penebangan Pohon Dengan Chainsaw -


U
AT

I-GNE-01.42 Instruksi Kerja Penebangan Pohon Dengan Parang dan Gergaji -


ST

I-GNE-01.02 IK Penarikan Kayu dengan Menggunakan Winch Dozer

S-OHS-12 Standar Perangkat Chainsaw -

S-SFO-02 Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tambang -

S-SGI-01 Standar Warna Pita Survey -

S-GNE-01.01 Standar Parang -

F-MNO-01.02 Checklist Pengawas Pembersihan Lahan (Land Clearing) 2 Tahun

F-SGI-02.04 Formulir Berita Acara Status Lahan 2 Tahun

F-SMT-01.02
Revisi : 6

Anda mungkin juga menyukai