Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PENATAAN TANAH PUCUK AREA DISPOSAL

PT. BERAU BARA ENERGI DESA TASUK KECAMATAN GUNUNG


TABUR KABUPATEN BERAU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh
Dealisa Noor Buana
112090074
Pembimbing I : Ir. Dyah Probowati, MT
Pembimbing II : Ir. Indah Setyowati, MT
Pembahas I : Ir. Hasywir Thaib Siri, M.Sc
Pembahas II : Ir. Bambang Wisaksono, MT
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
YOGYAKARTA
TAHAPAN PRESENTASI

1. Lokasi Penelitian
2. Latar Belakang
3. Ruang Lingkup
4. Tujuan Penelitian
5. Dasar Teori
6. Kondisi Daerah Penelitian
7. Kesimpulan dan Saran
LATAR BELAKANG

BACK
TUJUAN PENELITIAN
1. Menentukan sistem penataan tanah pucuk yang
sesuai pada lahan disposal
2. Perhitungan volume tanah pucuk yang diperlukan
sebagai media tanam pada area disposal danrepeater
3. Menghitung waktu penataan tanah pucuk dengan
sistem perataan tanah dan pembuatan sistem pot
4. Menghitung kebutuhan bibit tanaman yang diperlukan
dan menghitung waktu penanaman.
5. Menghitung besarnya erosi yang terjadi pada area
disposal
BACK
LOKASI PENELITIAN

Daerah penelitian PT. Berau Bara Energi secara


administratif terletak di Desa Tasuk, Kecamatan
Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan
Timur.
Lokasi penelitian dapat ditempuh melalui jalan darat
melalui rute Balikpapan – Samarinda – Sangatta –
Muara Wahau – Tanjung Redeb, dalam waktu ± 15
jam atau melalui jalur udara melalui rute Balikpapan
– Berau dalam waktu ± 55 menit
RUANG LINGKUP

BACK
DASAR TEORI
REKLAMASI
PETA KESAMPAIAN DAERAH

PETA KESAMPAIAN DAERAH


Sumber : PT. Berau Bara Energi
BACK
REKLAMASI

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan


sepanjang tahapan usaha pertambangan
untuk menata, memulihkan, dan
memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali
sesuai peruntukannya." (
Pasal 1 angka (26) UU No 4 Tahun 2009)

BACK
SISTEM PENATAAN TANAH PUCUK

Sumber : Octavianus Adventura Stev Dondo

Sumber : Octavianus Adventura Stev Dondo

Top Soil0,3 m

0,3 m

BACK
Sumber : Gemah Prismandaru
EROSI

• Erosi adalah suatu proses pengelupasan dan


pemindahan partikel-partikel tanah atau
batuan akibat energi kinetis berupa air, salju,
angin (Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor : P.4/Menhut-II/2011 hlm
4).

BACK
TINGKAT BAHAYA EROSI
Dalam memperkirakan besarnya erosi pada suatu daerah
dapat dihitung menggunakan persamaan USLE sebagai
berikut:
Ea = R K LS C P
Keterangan: Ea =Banyaknya tanah yg tererosi
(ton/hektar/tahun)
R = Faktor erosivitas hujan dan aliran permukaan (Kj/ha)
K = Faktor “erodibility” tanah
LS = Faktor panjang-kemiringan lereng
C = Faktor tanaman penutup
P = Faktor tindakan konservasi praktis
BACK
KONDISI DAERAH PENELITIAN

Volume bank soil yang tersedia


sebesar 272.087 LCM
HASIL PENELITIAN

Lokasi Bank Soil Luas Bank Soil Volume Bank Soil


(m2) (BCM)
Bank Soil 1 RL 50 99.096 49.548
Bank Soil 2 RL 95 270.622 135.311
Bank Soil Ori RL 50 92.830 46.415
Total 231.274

NO METODE VOLUME NO METODE VOLUME


(LCM) (LCM)
1 PERATAAN 224.413
TANAH 1 PERATAAN TANAH 224.413
2 GULUDAN 70.147
2 POT 2992
3 POT 2992
JUMLAH 297.552 JUMLAH 227.405
WAKTU PENATAAN LAHAN

SISTEM PERATAAN TANAH


LOKASI VOLUME (LCM ) WAKTU (hari)
DISPOSAL A 25.800 7
DISPOSALB 119.617 31
DISPOSAL C 71.125 18
REPEATER 7871 2
58

SISTEM POT
LOKASI VOLUME (LCM) WAKTU (hari)
DISPOSAL A 25.800 3
DISPOSALB 119.617 11
DISPOSAL C 71.125 6
REPEATER 7871 1
21
KEBUTUHAN BIBIT DAN WAKTU PENANAMAN

Bibit yang akan ditanam adalah bibit pohon sengon

LOKASI JUMLAH BIBIT


DISPOSAL A 4.569
DISPOSAL B 39.738
DISPOSAL C 12.594
REPEATER 1394
JUMLAH 39.738

Kebutuhan waktu untuk 1 hektar = waktu penanaman x 625 lubang tanam


= 5 menit x 625 lubang tanam
= 3125 menit
= 52 jam
Kebutuhan waktu untuk 63,58 hektar = 52 jam x 63,58 Ha
= 3306 jam
Waktu penanaman = 3306 jam
7 jam/hari x 50 orang
= 10 hari
KONDISI DAERAH PENELITIAN

Erosi Alur

Area Disposal A

Maka besarnya erosi (A) = R K LS C P


= (115,46 ) (0,66) (2,7) (0,5) (0,15)
= 15,43 ton/ha/tahun

R = 6,119 (22)1,21 (16)-0,47 (2,6)0,53


= 115,46 KJ/ha
LS = 2,7
Erosi Alur Pada Area Disposal A
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
TERIMAKASIH
KELAS
EROSI

Sumber: Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia


P.32/Menhut-II/2009
LOKASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai