Anda di halaman 1dari 14

SOP.KKU.HSES.

ENVIRO-252

STANDAR

PEMBUKAAN KEMBALI AREA REKLAMASI


(REDISTURB)

PT. KARYATAMA KONAWE UTARA


RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

No. Rev Poin-Poin Revisi Tanggal Revisi

Dibuat oleh,

1. TUJUAN Ahmad Rizky Zulfikar Sujana


Tujuan dari Jab.: Foreman Forestry prosedur ini adalah sebagai
Tanggal: 10-01-2024
petunjuk dalam melakukan kegiatan

Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
pembukaan lahan kembali di area lahan yang telah direklamasi sebelumnya.
Lahan reklamasi dimaksud merupakan lahan yang masuk dalam dalam
dokumen Rencana Reklamasi 5 tahun dan atau Jaminan Reklamasi yang telah
mendapatkan persetujuan dari Pemerintah.
Dengan prosedur ini diharapkan pembukaan lahan kembali area yang telah
direklamasi oleh PT Karyatama Konawe Utara dapat dilakukan secara konsisten
dan berkelanjutan sesuai teknik dalam Praktek Tambang Terbaik.

2. RUANG LINGKUP
Kegiatan pembukaan lahan kembali pada area reklamasi ini dilakukan di
lingkungan area kontrak karya PT. Karyatama Konawe Utara (KKU) pada lokasi
yang telah direncanakan dalam Rencana reklamasi 5 Tahun dan atau
dijaminkan dalam Jaminan Reklamasi yang telah disetujui ESDM
3. ISTILAH DAN DEFINISI
a. Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata
kembali kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
(pertambangan) agar dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai peruntukannya
b. Revegetasi lahan tambang adalah usaha penanaman kembali lahan dengan
tumbuhan/pepohonan/tanaman pada lahan bekas kegiatan tambang
c. Supervisor Environment yang selanjutnya disingkat SPV adalah pejabat yang
memperoleh kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran
d. Foreman Forestry yang selanjutnya disingkat FF adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh SPV untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran
e. Top soil : tanah yang terdiri dari tanah liat, lempung, pasir, debu, pasir halus
dan pasir kasar, bahan organik dan nutrisi lain untuk pertumbuhan tanaman
(Soilphysics)

f. Covercrop : Semak/ilalang yang digunakan untuk menutupi permukaan areal


yang gundul untuk melindungi dari erosi atau sebagai penghalang tumbukan
langsung butir butir hujan, dengan demikian perusakan tanah permukaan
oleh tumbukan air hujan dapat dikurangi

Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
g. Erosi : adalah proses pengikisan tanah dari areal gundul. Secara umum
terjadinya erosi ditentukan oleh faktor faktor iklim(terutama intensitas hujan),
topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup tanah, dan tata guna lahan.
Proses erosi adalah pengelupasan, pengangkutan dan pengendapan.

h. Bahan organik adalah bahan yang terdiri dari jaringan tanaman baik berupa
serasah atau sisa sisa tumbuhan, makhluk hidup dan kaya nutrisi yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Juga penambahan Humic Acid
dapat meningkatkan kesuburan tanah (soilconditionir) dan meningkatkan
populasi dan aktivitas mikroba tanah (biostimulan), dan juga berfungsi untuk
memperbaiki dan menetralkan kondisi tanahyang tercemar logam berat,
dapat merangsang perkembangan akar tanaman dan laju fotosintesa, laju
serapan hara mikro dan makro, pembentukan humus, mensuplai oksigen.

5. KEBIJAKAN, TANGGUNG JAWAB DAN PENEGAKAN


a. Prosedur ini berlaku sejak ditanda tangani oleh management
b. Dengan berlakunya prosedur ini maka prosedur tata cara reklamasi dan revegetasi
yang tidak sesuai dengan prosedur ini menjadi tidak berlaku.
c. Segala pelanggaran atas prosedur ini akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perusahaan yang berlaku
d. Hal-hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan oleh kepala teknik
tambang dengan mempertimbangkan ketentuan yang berlaku
e. Prosedur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
1. Kepala Teknik Tambang PT. Karyatama Konawe Utara
a) Memastikan prosedur ini di implementasikan dan dipelihara.
b) Memastikan prosedur ini diterapkan di masing–masing Departemen yang
menjadi tanggung jawabnya
c) Memantau pelaksanaan prosedur ini di seluruh lokasi operasional
2. Foreman Forestry/Pengawas Pekerjaan memiliki wewenang dan tanggung jawab
untuk:
Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
a) Menyelesaikan Pelaksanaan Kegiatan Revegetasi.

b) Memeriksa Hasil Pekerjaan

c) Melaksanakan pemeliharaan pekerjaan

d) Memeriksa Hasil Pemeliharaan (Fungsi).

3. Crew/Kru Lapangan Menjalankan Membantu Foreman Forest dalam pelaksanan


kegiatan Revegetasi.

4. APD (Alat Pelindung Diri) adalah perlengkapan yang harus digunakan pada saat
pelaksanaan kegiatan Revegetasi guna menghindari resiko kecelakaan kerja .
Peralatan berikut adalah ;

a) Safety Helmet

b) Rompi Safety

c) Safety Shoes (Sepatu Safety)

d) Kos Tangan

4. Alat Pendukung Lapangan, yaitu peralatan yang membantu dalam memudahkan


pada melaksanakan kegiatan revegetasi, yaitu
a) Global Positioning System/ GPS
b) Reclamation Map/ Peta Reklamasi
c) Radio communication/ Radio komunikasi
d) Survey & Geospatial Equipment/ Alat Survey dan Geospasial
e) Colourfull ribbon/ Pita Warna
f) Polular law/ Patok Batas
g) Hammer/ Palu
6. PROSEDUR

N PENANGGUNG
KEGIATAN
O JAWAB (PIC)

Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
Departemen Teknik
Departemen HSES
Penentuan area reklamasi yang akan diganggu kembali (Health, Safety,
sesuai dengan kebutuhan operasional penambangan dan
1 Environment, and
atau infrastructure.
Security

Departemen Teknik
Pengecekan batas area reklamasi yang direncanakan akan (Surveyor)
dibuka kembali. Area batas reklamasi diberikan penandaan
2 Departemen HSES
dan isolasi (stakeout).
(Forestry)

Melakukan kajian teknis dan keekonomian area reklamasi


3 yang akan dibuka kembali.
Kajian dan perhitungan yang dilakukan meliputi :
a. Kajian keekonomian pembukaan kembali lahan
b. Rencana reklamasi lahan reklamasi yang dibuka
kembali.
c. Rencana penempatan dan pengelolaan tanah
pucuk hasil pembukaan kembali lahan reklamasi. Departemen Teknik
d. Rencana penempatan dan pengelolaan material (Surveyor)
waste hasil pembukaan kembali lahan reklamasi.
e. Identifikasi dan penghitungan jumlah tanaman Departemen HSES
reklamasi yang akan terganggu pada area (Environment dan
reklamasi yang akan dbuka kembali.
f. Penghitungan valuasi ekonominya : karbon, air, Forestry)
tegakan, kesuburan tanah, erosi, oksigen.
g. Penghitungan kembali biaya reklamasi pada area
reklamasi yang akan dibuka kembali.

Mempersiapkan kelengkapan administrasif pengajuan izin


4 pembukaan kembali lahan reklamasi. Departemen HSES
Pengajuan proposal kegiatan redisturbed (pembukaan
(Environment dan
kembali area reklamasi) kepada Kementrian ESDM
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Forestry) Kepala
Teknik Tambang
(KTT)

Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
Dilarang membuka kembali area reklamasi sebelum izin
5 dari Dirjend Mineral dan Batubara diterima. Semua
Departemen
Apabila pengajuan ditolak maka kembali ke langkah 1.
6 Perbaikan teknis dan ke ekonomian area redisturb untuk Departemen Teknik
kemudian melakukan proses pengajuan kembali Selama
Departemen HSES
izin dari ESDM belum diberikan maka kegiatan
pembukaan kembali lahan reklamasi tidak boleh dilakukan.
Apabila kegiatan pembukaan kembali lahan reklamasi
mendapatkan izin (SK Dirjend Minerba diperoleh) maka
dilanjutkanke operasional kegiatan pembukaan kembali
area reklamasi
Penandaan dan isolasi (stakeout) kembali area reklamasi
7 yang akan dibuka kembali. Pembukaan kembali area Departemen Teknik
reklamasi tidak boleh didasarkan pada inteprestasi visual
(Surveyor)
saja.
Departemen HSES
(Environment dan
Forestry)
Pelaksanaan kegiatan pembukaan kembali area reklamasi
8 mengacu pada : Departemen Teknik
Dept. Mining Operation melakukan kegiatan redisturb di
(Surveyor)
dalam area yang telah ditentukan sesuai prosedur :
a. Prosedur Land Clearing/ Pengupasan Top Soil Departemen Quality
b. Prosedur Load & Haul
Control
Tidak diperkenankan melakukan kegiatan pembukaan
kembali area reklamasi di luar dari boundary yang Departemen HSES
diizinkan. (Environment dan
Forestry)

Departemen Teknik
(Surveyor)
Departemen Quality
Reklamasi kembali area reklamasi yang telah dibuka
9 kembali mengacu pada rencana yang telah disetujui ESDM Control
Departemen HSES
(Environment dan
Forestry)
Pelaporan realisasi kegiatan pembukaan kembali lahan
10 reklamasi. Laporan realisasi didokumentasikan ke dalam Departemen Quality
Formulir Berita Acara. Control

Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
Realisasi kegiatan redisturb akan dimasukkan sebagai
bagian dari Laporan triwulan RKL/RPL dan laporan Departemen HSES
Reklamasi Tahunan ESDM. (Environment dan
Forestry)

Diketahui oleh, Diperiksa oleh, Disetujui Oleh,

Muslimin Topan Rombe Buntu Wawan Herzain


Jab.: Koordinator Environment Jab.: Supervisor. HSES Jab.: Kepala Teknik Tambang
Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024 Tanggal: 10-01-2024
No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 8 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)

Departemen Teknik

Departemen Teknik
Departemen HSES
(Enviro&Forest), Dept.QC

Departemen Environment

Departemen Teknik
Departemen HSES
(Enviro&Forest)

Kepala Teknik Tambang


(KTT)

Departemen Teknik
Departemen HSES
(Enviro&Forest)
No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 9 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)
7. REFERENSI
No. Uraian Sumber
1 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 32 Tahun 2009
2 Pertambangan Mineral & Batubara UU. No 04 Tahun 2001
3 Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan PP Nomor 76 Tahun 2008
4 Reklamasi Dan Pasca Tambang PP Nomor 78 Tahun 2010
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
5 Lingkungan Hidup PP No. 22 Tahun 2021
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
6 Permen ESDM No. 26 Tahun 2018
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
7 Pelaksanaan Reklamasi dan Pasca Tambang Permen ESDM No. 07 Tahun 2014
8 Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan PerMenHut No P.43/Menhut-II/2008
9 Pedoman Reklamasi Hutan PerMenHut No P.4/Menhut-II/2011
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
10 Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018
Yang Baik
11 Dokumen AMDAL AMDAL yang telah disetujui
12 Dokumen Rencana Reklamasi Rencana Reklamasi yang telah disetujui
13 Dokumen Rencana Pasca Tambang Rencana Pasca Tambang yang telah
Dokumen Pengajuan Pembukaan Kembali Lahan disetujui
Pengajuan Pembukaan Kembali Lahan
14
Reklamasi reklamasi yang telah disetujui

8. MEKANISME SANKSI
No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 10 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)
A. Definis Istilah

1. Sanksi merupakan hukuman yang diberikan kepada Tenaga Kerja atau


Pengawas Dilapangan karena terjadinya pelanggaran terhadap aturan-
aturan yang berlaku dalam proses pembelajaran.

2. Pelanggaran adalah segala ucapan, tulisan, atau perbuatan yang tidak


menaati kewajiban ataun melanggar ketentuan yang berlaku.

3. Sanksi non akademik

 Teguran Lisan
 Teguran Tertulis
 Skorsing Dalam Waktu Tertentu

B. Instruksi Kerja
 Tujuan

Memastikan Bahwa Prosedur Pelaksanaan Pemberian sanksi


Berjalan Dengan Semestinya

 Prosedur

1. Pihak Owner Dalam Hal ini ( KTT, Supervisor Dan Foreman


Enviromental ) Melakukan Evaluasi Terhadap Kinerja Pihak
Kontraktor Dilapangan
2. Bagi pengawas lapangan ( kontraktor ) yang tidak memenuhi target
capaian kinerja atau melakukan pelanggaran , Maka Pihak Owner
Berhak Memberikan sanksi
3. Pemberian sanksi terhadap kontraktor dilakukan dalam bentuk
teguran ( Lisan ) dan melalui surat ( Tertulis )
4. Pihak Owner ( KTT ) Memanggil tenaga kerja atau pengawas
dilapangan yang melakukan pelanggaran untuk melakukan
pembinaan ( Konseling ) secara Lisan
No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 11 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)
5. Jika sanksi melalui surat teguran lisan tidak di indahkan , maka KTT
Mengusulkan pada management untuk meminta pertimbangan
pemberian sanksi ditingkat dan kelanjutan Proses pemberian sanksi
6. KTT Mengirim Laporan Tertulis Kepada Managaemen Kontraktor
Mengenai Pengawas atau tenaga kerja dilapangan yang masih
melakukan pelanggaran setelah dilakukan pembinaan secara Lisan.
7. KTT Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan ( BAP ) Sesuai
Dengan pelanggaran yang dilakukan Pihak Kontraktor
8. KTT Mengirim Berita Acara Pemeriksaan ( BAP ) Ke managament
Untuk tetapkan surat keputusan tentang sanksi sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan oleh Tenaga kerja atau pengawas
dilapangan.

C. Bagan Alir Mekanisme Sanksi

Kegiatan Unit Terkait Waktu Dokumen


No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 12 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)
Karyawan
Supervisor
yang KTT
HSES
bersangkutan

KTT /
melakukan 1
1 1
evaluasi terhadap 2 Hari Surat
kinerja Pengawas
dan tenaga kerja
dilapangan

KTT Memanggil
Pengawas
Lapangan Yang
2
Telah Melakukan
Pelanggaran 2 1 Hari Laporan
Dilapangan , dan
melakukan
Pembinaan Secara
Lisan

Jika sanksi melalui


surat teguran Lisan
tidak di indahkan 3
maka KTT
3
Mengusulkan pada 1 Hari Laporan
management untuk
meminta
pertimbangan
pemberian sanksi
No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 13 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)
KTT Mengirim
Laporan tertulis
kepada
Management
mengenai tenaga
kerja yang 1 Hari Laporan
melakukan
pelanggaran
setelah dilakukan
pembinaan secara
lisan

KTT
Menandatangani
Berita Acara
( BAP ) Sesuai
1 Hari BAP
dengan
pelanggaran yang
dilakukan tenaga
kerja dilapangan

KTT Mengirim
berita Acara
( BAP ) Ke
management untuk
tetapkan surat
keputusan tentang
sanksi sesuai 1 Hari SK
dengan
pelanggaran yang
dilakukan oleh
pekerja atau
pengawas
dilapangan
No. Dokumen No. Revisi
SOP.KKU-HSES-
PROSEDUR ENVIRO-252
00

Tanggal Terbit Halaman

PEMBUKAAN KEMBALI 19 Januari 2024 14 dari 14


AREA REKLAMASI
(REDISTURB)

Anda mungkin juga menyukai