Anda di halaman 1dari 35

2017

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia


Geologi, Mineral dan Batubara
Jl. Jenderal Sudirman No. 623
Bandung 40211

PENGAWASAN KEGIATAN USAHA


JASA PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA
Pendidikan dan Pelatihan Pengawas Operasional Madya
Hak Cipta :

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Geologi, Mineral dan Batubara

Cetakan Pertama Tahun 2017

Dilarang mengutip sebagian ataupun


seluruh buku ini dalam bentuk apapun
tanpa izin dari penerbit

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia


Geologi, Mineral dan Batubara
Jl. Jenderal Sudirman No. 623
Bandung 40211
SAMBUTAN

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) di bidang geologi, mineral dan batubara yang
dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan
Batubara merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(KSA) baik aparatur, tenaga industri maupun masyarakat. Salah satu alat bantu yang
menunjang efektivitas pelaksanaan diklat adalah ketersediaan materi pembelajaran
yang berupa modul Diklat.

Modul Diklat ini berisi bahasan subtansi materi yang diajarkan secara lebih mendalam
sehingga dapat membantu peserta Diklat dalam memahami dan mengaplikasikan
materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pengajar. Karakteristik modul
Diklat bersifat aplikatif berbeda dengan buku-buku teks yang digunakan oleh para
mahasiswa di perguruan tinggi.

Dengan demikian maka modul Diklat dapat memenuhi pengetahuan yang dibutuhkan
dalam menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, disamping itu modul Diklat juga
dapat memudahkan fasilitator dalam menyampaikan substansi materi Diklat.

Bandung, Desember 2017


Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Energi dan Sumber Daya Mineral

Prof. Dr. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-Nya Modul Diklat
Pengawas Operasional Madya dapat terselesaikan dengan baik.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh seorang tenaga
kerja dapat dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan (Diklat). Pelaksanaan
program Diklat tersebut perlu didukung dengan ketersediaan materi ajar yang berupa
modul Diklat. Modul Diklat memiliki peranan penting bagi peserta Diklat dalam
membantu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan materi pembelajaran yang
disampaikan oleh tenaga pengajar.

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran kami harapkan untuk perbaikan modul di masa yang akan datang.

Bandung, Desember 2017


Kepala Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Geologi, Mineral dan Batubara

Dr. R. Edi Prasodjo, M.Sc.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara ii


DAFTAR ISI

SAMBUTAN .................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL......................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Deskripsi Singkat ............................................................................................................. 1

C. Tujuan Pembelajaran ....................................................................................................... 2

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................................................................................ 2

BAB II MEMBUAT PERENCANAAN PENGAWASAN KEGIATAN USAHA JASA


PERTAMBANGAN ..................................................................................................................... 3

A. Mengidentifikasi data yang berhubungan dengan kegiatan usaha jasa pertambangan .... 3

B. Membuat rencana program kegiatan pengawasan sesuai dengan lingkup pekerjaan jasa
pertambangan dan prosedur ............................................................................................ 5

C. Mengevaluasi rencana program kegiatan pengawasan sesuai dengan lingkup pekerjaan


jasa pertambangan dan prosedur .................................................................................... 7

D. Latihan ............................................................................................................................. 8

E. Rangkuman ..................................................................................................................... 8

F. Evaluasi ........................................................................................................................... 8

BAB III MENGIMPLEMENTASIKAN PROGRAM PENGAWASAN KEGIATAN USAHA JASA . 9

A. Melaksanakan Program Kegiatan Pengawasan sesuai dengan Rencana ........................ 9

B. Mengidentifikasi Hasil Pengawasan sesuai dengan Prosedur.......................................... 9

C. Membuat rencana tindak lanjut sesuai dengan prosedur ............................................... 12

D. Memeriksa tindak lanjut hasil pengawasan sesuai prosedur dan peraturan perundang-
undangan....................................................................................................................... 13

E. Melaporkan hasil dan tindak lanjut pengawasan ............................................................ 13

F. Mengevaluasi pelaksanaan pengawasan sesuai dengan rencana ................................. 14

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara iii
G. Latihan ........................................................................................................................... 15

H. Rangkuman ................................................................................................................... 15

I. Evaluasi ......................................................................................................................... 16

BAB IV MELAKUKAN EVALUASI HASIL PENGAWASAN KEGIATAN USAHA JASA


PERTAMBANGAN ................................................................................................................... 17

A. Mengevaluasi hasil pengawasan terhadap rencana ....................................................... 17

B. Membuat rencana perbaikan hasil pengawasan sesuai dengan hasil evaluasi .............. 18

C. Perbaikan hasil pengawasan dilaporkan sesuai dengan prosedur ................................. 18

D. Latihan ........................................................................................................................... 19

E. Rangkuman ................................................................................................................... 19

F. Evaluasi ......................................................................................................................... 20

BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 21

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 21

B. Tindak lanjut .................................................................................................................. 21

KUNCI JAWABAN .................................................................................................................... 22

LAMPIRAN ............................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 28

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara iv


DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Pengawasan ..................................................................... 12

Tabel III.2 Laporan Hasil Tindak Lanjut Pengawasan Usaha Jasa ................................................ 14

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara v


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam praktik pertambangan mineral dan batubara di Indonesia sekarang ini, peran
usaha jasa pertambangan tidak dapat dilihat sebelah mata. Usaha jasa pertambangan
berperan sangat penting dalam kegiatan pertambangan mineral dan batubara.
Sebagian besar kegiatan pertambangan mineral dan batubara dilakukan oleh
perusahaan jasa pertambangan. Jika diambil suatu kesimpulan, baik buruknya kegiatan
pertambangan mineral dan batubara di Indonesia sangat dipengaruhi bagaimana
perusahaan jasa pertambangan melakukan kegiatan usahanya.

Agar perusahaan jasa pertambangan dalam melakukan kegiatannya dengan baik dan
benar, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dibutuhkan
pengawas yang kompeten dalam melakukan inspeksi terhadap perusahaan jasa
pertambangan, yakni pengawas yang telah mememenuhi kompetensi sebagai
Pengawas Operasional Madya (POM).

Kompetensi POM ini mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Khusus POM yang
ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2016, yang terdiri dari
unit-unit kompetensi sebagai acuan pemenuhan kompetensi seorang POM, salah
satunya judul unit kompetensi yang berhubungan dengan perusahaan jasa
pertambangan yakni “Mengawasi Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara”. Modul ini membahas unit kompetensi pengawasan kegiatan usaha jasa
pertambangan mineral dan batubara yang bertujuan agar para peserta diklat
mengetahui dan memahami bagaimana dalam melakukan pengawasan kegiatan usaha
jasa pertambangan mineral dan batubara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

B. Deskripsi Singkat

Dalam mata diklat ini akan dibahas tentang bagaimana seorang pengawas dalam
melakukan pengawasan terhadap perusahaan jasa pertambangan dengan penjabaran
tentang membuat perencanaan kegiatan pengawasan, melaksanakan pengawasan,
dan mengevaluasi hasil pengawasan.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 1


C. Tujuan Pembelajaran

Mampu menjelaskan bentuk pengawasan usaha jasa pertambangan, pembuatan


laporan perusahaan jasa pertambangan sesuai format, pembuatan program
pengawasan usaha jasa pertambangan dan tata cara pelaksanaan pengawasan baik
administratif maupun lapangan.

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

1. Membuat perencanaan pengawasan kegiatan usaha jasa pertambangan


2. Mengimplementasikan program pengawasan kegiatan usaha jasa
3. Melakukan evaluasi hasil pengawasan kegiatan usaha jasa pertambangan

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 2


BAB II
MEMBUAT PERENCANAAN PENGAWASAN KEGIATAN USAHA JASA
PERTAMBANGAN

Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat menerangkan bagaimana menjelaskan
dan melakukan perencanaan pengawasan kegiatan usaha jasa pertambangan yang
meliputi mengidentifikasi data, membuat rencana program, mengevaluasi rencana
program kegiatan pengawasan.

A. Mengidentifikasi data yang berhubungan dengan kegiatan usaha jasa


pertambangan

Definisi dari perusahaan jasa pertambangan adalah perusahaan yang melakukan


usaha jasa pertambangan mineral dan batubara. Kegiatan pengawasan terhadap
perusahaan jasa ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan yang
dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Salah satu langkah sebelum membuat rencana program adalah dengan


mengindentifikasi data perusahaan jasa pertambangan yang bekerjasama dengan
perusahaan pertambangan. Adapun data-data yang diidentifikasi adalah:

1. Data perizinan usaha jasa pertambangan,


Data perizinan yang digunakan terkait dengan :
a. Data perizinan usaha jasa pertambangan berupa IUJP dan/atau Tanda
Registrasi (TR) yang diterbitkan oleh Menteri atau Gubernur sesuai dengan
wilayah usahanya.
b. Nomor dan tanggal IUJP dan/atau TR
c. Masa berlaku IUJP dan/atau TR
d. Bidang usaha yang tertera di dalam IUJP dan/atau TR

Sebagaimana di dalam Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun dan 2009, dan Permen
Nomor 34 Tahun 2017 tentang Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan
Batubara bahwa kegiatan yang dilakukan oleh IUJP meliputi:

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 3


a. Konsultasi, perencanaan, dan pelaksanaan di bidang:
1) penyelidikan umum;
2) eksplorasi;
3) studi kelayakan;
4) konstruksi pertambangan;
5) pengangkutan;
6) lingkungan pertambangan;
7) pascatambang dan reklamasi; dan/atau
8) keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Konsultasi dan perencanaan di bidang:
1) penambangan; atau
2) pengolahan dan pemurnian.

2. Penanggung Jawab Operasional (PJO)


Data PJO yang digunakan dalam kegiatan usaha jasa pertambangan meliputi:

a. Kriteria PJO yang ditetapkan oleh KTT


Kualifikasi PJO yang akan ditetapkan tergantung dari kebijakan masing-
masing perusahaan pertambangan.
b. Struktur organisasi perusahaan jasa pertambangan
c. Surat penunjukan PJO oleh perusahaan jasa pertambangan
d. Surat permohonan pengesahan PJO ke KTT
e. Surat pengesahan PJO dari KTT

3. Data kontrak dengan perusahaan pertambangan


Adapun data kontrak yang akan diidentifikasi meliputi:
a. Pekerjaan yang berikan kepada perusahaan jasa pertambangan
b. Nilai kontrak
c. Durasi

4. Bukti penyampaian laporan ke KTT

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Peraturan Menteri


ESDM No. 34 Tahun 2017 tentang Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan
Batubara Pasal 35 Ayat 1 Huruf d) bahwa IUJP dan TR wajib menyampaikan
Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 4
laporan triwulan dan tahunan melalui KTT. Untuk itu harus terdapat bukti
penyampaian laporan triwulan dan tahunan kepada KTT.

5. Jumlah tenaga kerja


Jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan jasa pertambangan
meliputi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA). Untuk TKA,
perlu dilihat data meliputi :
a. Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Izin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).
b. TKI pendamping (TKIP) untuk masing-masing jabatan
c. Rencana diklat TKIP
d. Realisasi diklat TKIP

6. Tenaga ahli
Data tenaga ahli yang dimiliki oleh perusahaan jasa pertambangan harus sesuai
dengan kompetensi subbidang perusahaan jasa tersebut.

7. Peralatan
Data peralatan ini terdiri dari jenis dan tipe, jumlah, utilitas, kepemilikan.

8. Standard Operating Procedure (SOP)


SOP yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
perusahaan jasa pertambangan.

B. Membuat rencana program kegiatan pengawasan sesuai dengan lingkup


pekerjaan jasa pertambangan dan prosedur

Berdasarkan definisi, program adalah rangkaian kegiatan–kegiatan atau seperangkat


tindakan untuk mencapai tujuan. Suatu program dalam mencapai tujuan akan tersusun
dengan melakukan perencanaan program.

Perencanaan program dapat dilakukan setelah mengidentifikasi data usaha jasa


pertambangan yang ada di perusahaan pertambangan, berikut ini langkah-langkah
dalam membuat program kegiatan pengawasan usaha jasa pertambangan.

1. Menentukan perusahaan jasa pertambangan sebagai obyek pengawasan.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 5


Semua kagiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan wajib diawasi
oleh pengawas, namun dalam membuat rencana program pengawasan perusahaan
jasa pertambangan perlu dikelompokan mana yang menjadi prioritas utama dalam
pelaksana dan waktunya.

Dasar penentuan ini dilihat dari data yang diidentifikasi, dengan kualifikasi sebagai
berikut:

a. Skala kegiatan

Skala kegiatan dilihat dari luasan area atau banyak pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab perusahan jasa pertambangan. Apabila skala kegiatan dari daftar perusahaan
jasa pertambangan itu lebih tinggi, maka dapat dijadikan prioritas utama dalam
melakukan pengawasan.

b. Jumlah tenaga kerja termasuk menggunakan TKI/TKA

Pemilihan berdasarkan banyaknya tenaga kerja perusahaan jasa yang ada di lokasi
pertambangan. Terutama apabila ada TKA, maka pengawas wajib melakukan
pengecekan terkait administrasinya.

c. Nilai kontrak

Nilai kontrak dilihat dari besarnya nilai kontrak yang diberikan oleh perusahaan
tambang.

d. Jenis perizinan (IUJP/TR)

Jenis perizinan ini melihat dari izin yang dimiliki perusahaan jasa yakni IUJP atau TR.
Dalam penentuan ini sebaiknya mengutamakan yang memiliki IUJP, karena melakukan
kegiatan inti dari usaha pertambangan.

e. Peralatan

Peralatan dalam penentuan perusahaan jasa sebagai obyek pengawasan dinilai dari
jumlah dan jenis peralatan yang dimiliki, namun hal ini bukan menjadi prioritas dalam
penentuan, dikarenakan tidak semua kegiatan jasa pertambangan yang menggunakan
peralatan. Akan tetapi apabila terdapat peralatan dengan jenis dan jumlah yang besar
perlu menjadi prioritas untuk diawasi.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 6


f. Kasus terkait K3 dan Lingkungan

Pemilihan perusahaan jasa pertambangan sebagai obyek pengawasan berdasarkan


kasus K3 dan lingkungan ini, apabila selama rentang waktu terjadi kecelakaan akibat
kerja dan/atau kasus lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang disebabkan oleh
perusahaan jasa.

g. Temuan pengawas sebelumnya

Apabila pada pelaksanaan sebelumnya, terdapat temuan yang memerlukan perbaikan


dengan waktu yang lama, sehingga tidak dapat ditindak lanjuti, maka untuk
perencanaan program dapat dimasukkan sebagai tambahan obyek pengawasan
perusahaan jasa pertambangan.

2. Menentukan jadwal pengawasan

Jadwal pengawasan ini terdiri dari kapan pengawasan tersebut akan dilaksanakan dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan.

3. Tim (personel) yang melakukan pengawasan

Tim personel yang ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) terdiri dari pengawas
yang telah memiliki sertifikat kompetensi di bidang usaha jasa pertambangan.

4. Checklist (daftar periksa)

Daftar periksa sebaiknya dibuat sesuai dengan identifikasi data usaha jasa
pertambangan dengan daftar Pengecekan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan
sebagaimanan terlampir.

C. Mengevaluasi Rencana Program Kegiatan Pengawasan sesuai dengan


Lingkup Pekerjaan Jasa Pertambangan dan Prosedur

Evaluasi rencana program dilakukan untuk menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dan
keberlanjutan dari suatu program yang dususun. Dalam melakukan evaluasi rencana
program kegiatan yang telah disusun, terdapat beberapa hal yang perlu diperiksa
kembali, yakni:

a. Penentuan perusahaan jasa pertambangan sebagai obyek pengawasan, apakah


sudah sesuai dengan prioritas pengawasan.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 7


b. Jadwal yang disusun, apakah sudah sesuai.
c. Personel sebagai anggota tim pengawasan, apakah memiliki kemampuan yang
memadai untuk melakukan pengawasan.
d. Data yang dibutuhkan apakah ada yang belum terakomodir.

D. Latihan

1. Sebutkan data-data yang digunakan untuk identifikasi sebelum membuat suatu


rencana program pengawasan usaha jasa pertambangan!
2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam membuat program kegiatan
pengawasan usaha jasa pertambangan!
3. Bagaimana menentukan obyek pengawasan terhadap perusahaan jasa
pertambangan?
4. Jelaskan kenapa dibutuhkan evaluasi rencana program pengawasan perusahaan
jasa pertambangan!

E. Rangkuman

Kegiatan pengawasan terhadap perusahaan jasa ini dibutuhkan untuk memastikan


bahwa kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu dibutuhkan
perencanaan pengawasan sebagai acuan sehingga kegiatan pengawasan usaha jasa
pertambangan menjadi terukur (accountable), melalui tahapan pengidentifikasian data
usaha jasa pertambangan, membuat rencana program pengawasan, dan mengevaluasi
rencana program yang telah disusun.

F. Evaluasi

Buatlah suatu perencanaan program pengawasan terhadap perusahaan jasa


pertambangan!

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 8


BAB III
MENGIMPLEMENTASIKAN PROGRAM PENGAWASAN KEGIATAN USAHA
JASA

Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat menjelaskan bagaimana implementasi
program pengawasan kegiatan usaha jasa pertambangan yang meliputi pelaksanaan
pengawasan, identifikasi hasil pengawasan, membuat rencana tindak lanjut, memeriksa
tindak lanjut hasil pengawasan, melaporkan hasil tindak lanjut, dan mengevaluasi
kegiatan pengawasan.

A. Melaksanakan Program Kegiatan Pengawasan sesuai dengan Rencana

Kegiatan pengawasan kegiatan usaha jasa pertambangan terbagi atas:

1. Pengawasan administrasi

Pengawasan administrasi merupakan kegiatan pengawasan terhadap pengecekan


kesesuaian dokumen administrasi yang dilaksanakan dalam bentuk klarifikasi data awal
yang telah disiapkan/disampaikan oleh perusahaan jasa kepada tim pengawas sebelum
dan/atau pada saat pengawasan di lapangan.

2. Pengawasan teknis

Pengawasan teknis merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan sebagai


pemeriksaan langsung terhadap kondisi di lapangan untuk memastikan dan
mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan.

B. Mengidentifikasi Hasil Pengawasan sesuai dengan Prosedur

1. Pengawasan administrasi
Pengawasan administrasi meliputi pengecekan terhadap data yang berhubungan
dengan kegiatan usaha jasa pertambangan, antara lain:
a. Data perizinan usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya

Pengawasan perizinan ini dilakukan dengan melihat IUJP dan/atau TR yang


dimiliki oleh usaha jasa dan subkontraktornya bila ada, poin-poin yang penting dari
data perizinan yang diperiksa adalah:

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 9


c. Usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya memiliki izin IUJP dan/atau TR
yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau provinsi.
d. Kesesuaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan dan
subkontraktornya terhadap jenis bidang dan subbidang yang terdapat di dalam
IUJP dan/atau TR.
e. Penanggung Jawab Operasional (PJO)

Perusahaan jasa pertambangan dan subkontraktornya harus memiliki PJO. Hal


tersebut menjadi bagian dari pengawasan administrasi, meliputi:

 Surat penunjukan PJO oleh perusahaan jasa pertambangan.

Surat penunjukan ini berisikan nama PJO yang ditunjuk oleh perusahaan
jasa pertambangan dan jabatan PJO tersebut di perusahaan.

 Permohonan pengesahaan PJO ke KTT.

Surat pemohonan pengesahan dari perusahaan jasa pertambangan ke KTT


dengan nama dan jabatan PJO yang ditunjuk sesuai dengan surat
penunjukan PJO.

 PJO yang disahkan oleh KTT sesuai dengan kriteria PJO.

Perusahaan pertambangan telah memiliki kriteria PJO yang dipersyaratkan


dalam kebijakan perusahaan pertambangan. Untuk itu pengawasan ini
melihat dari kriteria tersebut, apakah sudah memenuhi kualifikasi
persyaratan PJO.

 PJO berada di posisi tertinggi di dalam struktur organisasi perusahaan jasa


pertambangan di lapangan.

Berdasarkan pasal 35 ayat (3).a Peraturan Menteri No 34 Tahun 2017


bahwa pemegang IUJP wajib mengangkat PJO sebagai pimpinan tertinggi di
lapangan. Untuk itu pengawasan administrasi ini memeriksa kedudukan PJO
di dalam struktur organisasi di lapangan yang ditunjuk oleh perusahaan jasa
pertambangan atau subkontraktornya.

Catatan Apabila usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya


saattugasnya ke lapangan hanya mengambil atau mengantarkan sesuatu

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 10


barang yang tidak memakan waktu tinggal berhari-hari di lapangan, maka
tidak perlu PJO, namun cukup surat izin dari KTT.

f. Data kontrak dengan perusahaan pertambangan


Data kontrak ini diperlukan untuk melihat kesesuaian terhadap pekerjaan yang
diberikan di dalam kontrak terhadap jenis dan bidang yang terdapat di dalam IUJP
dan/atau TR.

g. Bukti penyampaian laporan ke KTT


Berdasarkan surat edaran Direktur Teknik dan Lingkungan, bahwa perusahaan
jasa pertambangan menyampaikan laporan kegiatan triwulan dan tahunan melalui
KTT.

h. Jumlah tenaga kerja


i. Kompetensi tenaga kerja
Kompetensi tenaga kerja bisa dibuktikan dengan sertifikat kompetensi, ataupun
dapat menggunakan sertifikat pelatihan di bidang pekerjaannya. Sebagai contoh
tukang las, operator pesawat angkat, dan lain-lain.

j. Kepemilikan RPTKA dan IMTA bagi TKA


Pengecekan terhadap RPTKA dan IMTA sesuai dengan TKA yang ada di lokasi
tambang.

k. TKI pendamping untuk TKA


Kesesuaian kompetensi TKIP terhadap RPTKA yang diberikan.

l. Kesesuaian rencana dan realisasi diklat TKIP


Pelaksaan dan jenis diklat sebagai transfer knowledge untuk TKIP harus sesuai
dengan rencana.

m. Peralatan
Jumlah dan kelayakan peralatan sesuai dengan luas area yang ditambang oleh
perusahaan jasa pertambangan

n. Standard Operating Procedure (SOP)


Kelengkapan SOP pada setiap pekerjaan yang dimiliki oleh perusahaan jasa
pertambangan.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 11


2. Pengawasan teknis

Dari data admistrasi tersebut, pengawasan teknis dilakukan untuk melihat


implementasi langsung. Yakni terkait dengan:

a. Jenis bidang dan subbidang pada IUJP dan/atau TR yang diberikan harus
sesuai dengan kegiatan di lapangan.
b. Penerapan K3 dan perlindungan lingkungan.
c. Kesesuaian mitra usaha jasa pertambangan dengan data mitra yang
diberikan.
d. Evaluasi penerapan SOP sesuai dengan langkah kerja yang aman.

C. Membuat rencana tindak lanjut sesuai dengan prosedur

Hasil pengawasan berupa temuan baik dari administrasi dan lapangan dicatat dalam
bentuk tabel, hal ini digunakan untuk melihat hal-hal apa saja yang menjadi temuan dan
rekomendasi perbaikan dari setiap temuan tersebut.
Untuk membuat suatu rencana perbaikan sebagai tindak lanjut dari pengawasan, maka
minimal yang diperlukan adalah:
a. Temuan hasil pengawasan administrasi dan lapangan
b. Rencana tindak lanjut yang berisikan rekomendasi perbaikan kepada perusahaan
jasa pertambangan agar jelas hal apa saja yang perlu diperbaiki.
c. Penanggung jawab dari setiap perbaikan, sehingga pengawas tahu petugas yang
bertanggung jawab
d. Waktu perbaikan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan jasa
pertambangan.

Rencana perbaikan ini dapat berupa tabel rencana tindak lanjut sesuai dengan
prosedur di masing-masing perusahaan. Dalam hal ini sebagai gambaran contoh dapat
dilihat pada Tabel III.1.
Tabel III.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

No Hasil pengawasan Rencana tindak Penanggung Waktu


lanjut jawab perbaikan
I Administrasi.
1. ........................

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 12


No Hasil pengawasan Rencana tindak Penanggung Waktu
lanjut jawab perbaikan
2. dst
II Lapangan
1. ........................
2. dst

Hal ini diperlukan agar keterukuran dari rencana tindak lanjut dapat diidentifikasi dalam
pemeriksanaan hasil perbaikan.

D. Memeriksa tindak lanjut hasil pengawasan sesuai prosedur dan peraturan


perundang-undangan

Pemeriksaan tindak lanjut hasil pengawasan ini untuk memastikan apakah perbaikan
dari hasil temuan pengawasan sudah sesuai dengan rekomendasi perbaikan yang
disepakati.

Selama pelaksanaan tindak lanjut, dilakukan pengecekan ke lokasi ataupun terkait


berkas dokumentasi. Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana dan apakah
ditemukan hambatan-hambatan selama pelaksanaan tindak lanjut. Kegiatan
pelaksanaan tindak lanjut ini mengacu pada rencana tindak lanjut yang telah dibuat,
sehingga dapat dipastikan hal-hal yang telah ditindak lanjuti.

Namun apabila hasil tindak lanjut dari temuan pengawasan tidak sesuai dengan
rekomendasi, maka pengawas berhak untuk menghentikan kegiatan jasa
pertambangan sebelum mereka memperbaiki temuan tersebut sesuai dengan
rekomendasi perbaikan.

Pengawas dapat melihat proses perbaikan tersebut sebagai pemantauan dan


pemastian bahwa rekomendasi tersebut dijalankan. Terkait waktu tinjauan dikembalikan
kepada tingkat keparahan dari temuan tersebut. Hal tersebut juga dikembalikan kepada
masing-masing prosedur perusahaan.

E. Melaporkan hasil dan tindak lanjut pengawasan

Perusahaan jasa pertambangan melaporkan hasil dari tindak lanjut pengawasan sesuai
dengan prosedur di perusahaan pertambangan. Laporan hasil tersebut akan ditindak

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 13


lanjuti berupa pengecekan langsung oleh pengawas. Apabila temuan dari administrasi
dan lapangan hasil perbaikannya sesuai dengan rekomendasi, maka pengawas
membuat laporan yang berisikan hal-hal sebagai berikut:

a. Hasil pengawasan administrasi dan lapangan.


b. Rencana tindak lanjut
c. Hasil tindak lanjut, berupa sesuai tau tidak sesuai dengan rekomendasi perbaikan;
d. Keterangan diisi apabila ada hasil perbaikan yang mungkin ditolerir karena suatu
hal.
Adapun contoh laporan hasil tindak lanjut dapat dilihat pada tabel III.2.
Tabel III.2 Laporan Hasil Tindak Lanjut Pengawasan Usaha Jasa

Rencana Hasil Tindak


No Hasil Pengawasan Keterangan
Tindak lanjut lanjut
I Administrasi.
1. ........................
2. dst
II Lapangan
1. ........................
2. dst

Laporan hasil tindak lanjut dibuat dengan melampirkan bukti perbaikan dari setiap
temuan.

F. Mengevaluasi pelaksanaan pengawasan sesuai dengan rencana

Perlunya dilakukan evaluasi pelaksanaan pengawasan untuk mengetahui kekurangan


atau ketidaksesuaian selama kegiatan pengawasan yang dilakukan terhadap
perencanaan yang disusun sehingga ada perbaikan dari pelaksanaan pengawasan.

Evaluasi pelaksanaan pengawasan ini tentunya harus sesuai dengan prosedur, yang
meliputi:

1. Perusahaan jasa yang menjadi prioritas pengawasan


2. Jadwal pengawasan
3. Ttim personel yang mengawasi
4. Daftar cheklist
Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 14
5. Rencana tindak lanjut hasil pengawasan

G. Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengawasan administratif dan pengawasan


lapangan usaha jasa pertambangan!
2. Hal-hal apa saja yang perlu dicermati dalam pengawasan administratif ?
3. Hal-hal apa saja yang perlu dicermati dalam pengawasan teknis usaha jasa ?
4. Hal-hal apa saja yang diperlukan untuk membuat suatu rencana perbaikan dari
tindak lanjut pengawasan?

H. Rangkuman

Bentuk pengawasan usaha jasa pertambangan terdiri atas:


1. Pengawasan administratif, merupakan kegiatan pengawasan terhadap
pengecekan kesesuaian dokumen administrasi.
2. Pengawasan teknis, merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan sebagai
pemeriksaan langsung terhadap kondisi di lapangan untuk memastikan dan
mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa
pertambangan.
Pengawasan administrasi meliputi pengecekan terhadap data yang berhubungan
dengan kegiatan usaha jasa pertambangan, antara lain:
a. Data perizinan usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya
b. Penanggung Jawab Operasional (PJO)
c. Data kontrak dengan perusahaan pertambangan
d. Bukti penyampaian laporan ke KTT
e. Jumlah tenaga kerja
f. Peralatan
g. Standard Operating Procedure (SOP)

Pengawasan teknis dilakukan untuk melihat implementasi langsung. Yakni terkait


dengan:
 Jenis bidang dan subbidang pada IUJP dan/atau TR yang diberikan harus sesuai
dengan kegiatan di lapangan.
 Penerapan K3 dan perlindungan lingkungan.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 15


 Kesesuaian mitra usaha jasa pertambangan dengan data mitra yang diberikan.
 Evaluasi penerapan SOP sesuai dengan langkah kerja yang aman.

Dalam membuat suatu rencana perbaikan sebagai tindak lanjut dari pengawasan, maka
minimal yang diperlukan adalah:
a. Temuan hasil pengawasan administrasi dan lapangan.
b. Rencana tindak lanjut yang berisikan rekomendasi perbaikan kepada perusahaan
jasa pertambangan agar jelas hal apa saja yang diperbaiki.
c. Penanggung jawab dari setiap perbaikan, sehingga pengawas tahu petugas yang
bertanggung jawab.
d. Waktu perbaikan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan jasa
pertambangan.

Pemeriksaan tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan untuk memastikan apakah


perbaikan dari hasil temuan pengawasan sudah sesuai dengan rekomendasi perbaikan
yang disepakati.

I. Evaluasi

Diskusikan dalam kelompok contoh pengawasan teknis usaha jasa pertambangan!

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 16


BAB IV
MELAKUKAN EVALUASI HASIL PENGAWASAN KEGIATAN USAHA JASA
PERTAMBANGAN

Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat mengevaluasi hasil pengawasan kegiatan
usaha jasa pertambangan yang meliputi mengidentifikasi hasil pengawasan,
mengevaluasi hasil pengawasan, membuat rencana perbaikan, melaksanakan rencana
perbaikan, melaporkan perbaikan hasil pengawasan, dan mendokumentasikan
perbaikan hasil pengawasan.

A. Mengevaluasi hasil pengawasan terhadap rencana

Kegiatan pengawasan yang telah dilakukan kepada perusahaan jasa pertambangan


perlu dievaluasi terhadap rencana program kegiatan pengawasan. Hal ini dimaksudkan
untuk mengidentifikasi hal-hal yang mungkin saja tidak masuk dalam perencanaan
program.

Dalam melakukan identifikasi hasil pengawasan perlu diamati hal-hal sebagai berikut.
a) Obyek pengawasan. Apakah hasil pengawasan sudah mengakomodir semua
obyek pengawasan yang ada di dalam perencanaan?
b) Waktu dan personel. Apakah waktu dan personel dalam mengawasi sudah cukup
untuk implementasi rencana pengawasan?
c) Daftar checklist. Apakah daftar checklist yang digunakan cukup membantu dalam
kegiatan pengawasan tersebut?
d) Tindak lanjut hasil pengawasan. Apakah tindak lanjut hasil pengawasan sudah
memenuhi kriteria yang dibutuhkan?

Setelah melakukan identifikasi terkait masukan perbaikan program pengawasan,


pengawas melakukan evaluasi terhadap hasil pengawasan perusahaan jasa yang
dilakukan oleh tim pengawas atau dirinya sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk mengecek
apakah ada item atau obyek pengawasan yang dicatat namun tidak termasuk dalam
checklist pengawasan perusahaan jasa, checklist obyek pengawasan, atau terdapat hal

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 17


yang tidak perlu untuk dilakukan pengawasan. Begitu juga dengan proses pengawasan
apakah ada kendala dalam komunikasi dengan perusahaan jasanya, sehingga
diharapkan rencana program kedepan dapat optimal dan mudah diimpletasikan.

Contoh:
Apabila dalam kegiatan pengawasan kepada perusahaan jasa A, terdapat ketidak
siapan dari perusahaan jasa untuk dokumen yang diminta terutama terkait perizinan
perusahaan itu sendiri atau subkontraktornya, atau terdapat workshop subkontraktor
perusahaan jasa yang tidak termasuk dalam obyek pengawasan.

B. Membuat rencana perbaikan hasil pengawasan sesuai dengan hasil evaluasi

Dari hasil evaluasi pengawasan tersebut, maka dibuatkan item-item yang belum rmasuk
di dalam program pengawasan atau item-item yang tidak perlu untuk diawasi.

Tim pengawas harus mendiskusikan item-item tersebut apakah dapat dijadikan sebagai
perbaikan dari program atau dijadikan hal yang dikhususkan. Bisa jadi untuk kasus
tertentu tidak memerlukan obyek yang dimaksud, sehingga perlu adanya kesepakatan
dari internal tim pengawas.

Apabila dari hasil rapat internal tim pengawas, obyek atau item–item tersebut dapat
dijadikan perbaikan dan dapat dimasukkan ke dalam rencana program maka perlu
dibuat rencana perbaikan dari hasil evaluasi tersebut. Recana perbaikan hasil
pengawasan tersebut dituangkan dalam bentuk notulensi atau laporan sesuai dengan
prosedur di masing-masing perusahaan.

Rencana perbaikan hasil evaluasi kegiatan pengawasan dibuat dengan cara


memasukan item-item atau obyek-obyek yang perlu ditambahi atau dikurangi dari
program yang sudah pernah disusun.

C. Perbaikan hasil pengawasan dilaporkan sesuai dengan prosedur

Setelah rencana program pengawasan perusahaan jasa pertambangan diperbaiki untuk


kegiatan pengawasan berikutnya, maka pengawas membuat laporan perbaikan

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 18


rencana program tersebut sesuai dengan ketentuan atau prosedur di masing-masing
perusahaan pertambangan.
Laporan perbaikan rencana program diarsip sesuai dengan prosedur perusahaan. Hal
ini dilakukan apabila nantinya terdapat hal-hal yang menjadi masalah sehingga dapat
ditelusuri dokumen perubahannya tersebut. Dokumentasi tersebut tentunya
melampirkan hasil pengawasan dan keputusan rapat untuk penambahan rencana
program yang akan datang.

D. Latihan

1. Sebutkan tahapan dalam melakukan evaluasi hasil pengawasan kegiatan usaha


jasa pertambangan!
2. Jelaskan kenapa perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil pengawasan perusahaan
jasa terhadap rencana!
3. Aspek-aspek apa saja yang menjadi evaluasi hasil pengawasan terhadap rencana?

E. Rangkuman

Kegiatan pengawasan yang telah dilakukan kepada perusahaan jasa pertambangan


perlu dievaluasi terhadap rencana program kegiatan pengawasan. Hal ini dimaksudkan
untuk mengidentifikasi hal-hal yang mungkin saja tidak masuk ke dalam perencanaan
program.

Dari hasil evaluasi pengawasan tersebut, maka dibuatkan item-item yang belum
termasuk di dalam program pengawasan atau item-item yang tidak perlu untuk diawasi.
Rencana perbaikan hasil pengawasan tersebut dituangkan dalam bentuk notulensi atau
laporan sesuai dengan prosedur di masing-masing perusahaan.

Rencana perbaikan hasil evaluasi kegiatan pengawasan dibuat dengan cara


memasukkan item-item atau obyek-obyek yang perlu ditambahi atau dikurangi dari
program yang sudah pernah disusun.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 19


F. Evaluasi

Buatlah diskusi kelompok bagaimana mengevaluasi dan merekomendasikan hasil


pengawasan terhadap pengawasan usaha jasa pertambangan yang telah dilakukan
oleh tim pengawas!

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 20


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengawasan usaha jasa pertambangan mineral dan batubara merupakan hal yang
sangat penting untuk memastikan perusahaan jasa pertambangan mineral dan
batubara dalam melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Untuk itu kompetensi pengawas harus mampu dalam melakukan
pengawasan terhadap perusahaan jasa yang berada di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya.

Pada modul ini telah dijelaskan bagaimana seorang pengawas dapat melakukan
perencanaan pengawasan, implementasi program pengawasan, dan melakukan
evaluasi hasil pengawasan terhadap perencanaan.

B. Tindak lanjut

Cocokkan jawaban dari soal-soal latihan di atas dengan kunci jawaban yang ada di
bagian akhir modul ini. Ukurlah tingkat penguasaan materi kegiatan belajar. Bila tingkat
penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke modul berikutnya. Namun
bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % harus mengulang mempelajari modul ini
terutama pada bagian yang belum dikuasai.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 21


KUNCI JAWABAN

Bab I

1. data-data yang digunakan untuk identifikasi sebelum membuat suatu rencana


program pengawasan usaha jasa pertambangan sebagai berikut:
a. Data perizinan usaha jasa pertambangan
b. Penanggung Jawab Operasional (PJO)
c. Data kontrak dengan perusahaan pertambangan
d. Bukti penyampaian laporan ke KTT
e. Jumlah tenaga kerja
f. Tenaga ahli
g. Peralatan
h. Standard Operating Procedure (SOP)
2. Langkah-langkah dalam membuat program kegiatan pengawasan usaha jasa
pertambangan:
a. Menentukan perusahaan jasa pertambangan sebagai obyek pengawasan
b. Menentukan jadwal pengawasan
Jadwal pengawasan ini terdiri dari kapan pengawasan tersebut akan
dilaksanakan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan
c. Tim (personel) yang melakukan pengawasan
Tim personel yang ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) terdiri dari
pengawas yang telah memiliki sertifikat kompetensi di bidang usaha jasa
pertambangan
d. Checklist (daftar periksa)
Daftar periksa sebaiknya dibuat sesuai dengan identifikasi data usaha jasa
pertambangan dengan checklist
3. Penentuan obyek pengawasan terhadap perusahaan jasa pertambangan, dilihat
dari:
1. Skala kegiatan
2. Jumlah tenaga kerja termasuk menggunakan TKI/TKA
3. Nilai kontrak
4. Jenis perizinan (IUJP/TR)

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 22


5. Peralatan
6. Kasus terkait K3 dan Lingkungan
7. Temuan pengawas sebelumnya

4. Evaluasi rencana program pengawasan perusahaan jasa pertambangan dibutuhkan


untuk menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dan keberlanjutan dari suatu program
yang disusun.

Bab II
Pengawasan administratif adalah kegiatan pengawasan terhadap pengecekan
kesesuaian dokumen administrasi yang dilaksanakan dalam bentuk klarifikasi data
awal yang telah disiapkan/disampaikan oleh perusahaan jasa kepada tim pengawas
sebelum dan/atau pada saat pengawasan di lapangan.
1. Pengawasan teknis merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan sebagai
pemeriksaan langsung terhadap kondisi di lapangan untuk memastikan dan
mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa
pertambangan.

2. Hal-hal yang perlu dicermati dalam pengawasan administratif

a. Data perizinan usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya


Pengawasan perizinan ini dilakukan dengan melihat IUJP dan/atau TR yang
dimiliki oleh usaha jasa dan subkontraktornya bila ada, poin-poin yang penting
dari data perizinan yang diperiksa adalah:
 Usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya memiliki izin IUJP
dan/atau TR yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh pemerintah pusat
atau provinsi.
 Kesesuaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan
dan subkontraktornya terhadap jenis bidang dan subbidang yang terdapat
di dalam IUJP dan/atau TR.
b. Penanggung Jawab Operasional (PJO)
 Surat penunjukan PJO oleh perusahaan jasa pertambangan.
 Permohonan pengesahaan PJO ke KTT.
Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 23
 PJO yang disahkan oleh KTT sesuai dengan kriteria PJO.
 PJO berada di posisi tertinggi di dalam struktur organisasi perusahaan jasa
pertambangan di lapangan.
c. Data kontrak dengan perusahaan pertambangan
Data kontrak ini diperlukan untuk melihat kesesuaian terhadap pekerjaan yang
diberikan di dalam kontrak terhadap jenis dan bidang yang terdapat di dalam
IUJP dan/atau TR.
d. Bukti penyampaian laporan ke KTT
Berdasarkan surat edaran Direktur Teknik dan Lingkungan, bahwa perusahaan
jasa pertambangan menyampaikan laporan kegiatan triwulan dan tahunan
melalui KTT.
e. Jumlah tenaga kerja
 Kompetensi tenaga kerja
 Kepemilikan RPTKA dan IMTA bagi TKA
 TKI pendamping untuk TKA
 Kesesuaian rencana dan realisasi diklat TKIP
f. Peralatan
Jumlah dan kelayakan peralatan sesuai dengan luas area yang ditambang oleh
perusahaan jasa pertambangan
g. Standard Operating Procedure (SOP)
Kelengkapan SOP pada setiap pekerjaan yang dimiliki oleh perusahaan jasa
pertambangan.

3. Hal-hal yang perlu dicermati dalam pengawasan teknis usaha jasa

a. Jenis bidang dan subbidang pada IUJP dan/atau TR yang diberikan harus
sesuai dengan kegiatan di lapangan.
b. Penerapan K3 dan perlindungan lingkungan.
c. Kesesuaian mitra usaha jasa pertambangan dengan data mitra yang diberikan.
d. Evaluasi penerapan SOP sesuai dengan langkah kerja yang aman.

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 24


4. Hal-hal yang diperlukan untuk membuat suatu rencana perbaikan dari tindak lanjut
pengawasan

a. Temuan hasil pengawasan administrasi dan lapangan


b. Rencana tindak lanjut yang berisikan rekomendasi perbaikan kepada
perusahaan jasa pertambangan agar jelas hal apa saja yang diperbaiki.
c. Penanggung jawab dari setiap perbaikan, sehingga pengawas tahu petugas
yang bertanggung jawab
d. Waktu perbaikan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan jasa
pertambangan.

Bab III

1. Tahapan dalam melakukan evaluasi hasil pengawasan kegiatan usaha jasa


pertambangan
a. Melakukan identifikasi masukan perbaikan terkait program pengawasan
b. Mengevaluasi hasil pengawasan terhadap rencana
c. Membuat rencana perbaikan hasil pengawasan sesuai dengan hasil evaluasi
d. Membuat laporan perbaikan rencana program
2. Evaluasi terhadap hasil pengawasan perusahaan jasa terhadap rencana dilakukan
untuk mengidentifikasi hal-hal yang mungkin saja tidak masuk ke dalam
perencanaan program.
3. Hal-hal yang menjadi evaluasi dari hasil pengawasan terhadap rencana
a. Obyek pengawasan. Apakah hasil pengawasan sudah mengakomodir semua
obyek pengawasan yang ada di dalam perencanaan?
b. Waktu dan personel. Apakah waktu dan personel dalam mengawasi sudah
cukup untuk implementasi rencana pengawasan?
c. Daftar checklist. Apakah daftar checklist yang digunakan cukup membantu dalam
kegiatan pengawasan tersebut?
d. Tindak lanjut hasil pengawasan. Apakah tindak lanjut hasil pengawasan sudah
memenuhi kriteria yang dibutuhkan?

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 25


LAMPIRAN
Contoh Daftar Pengecekan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan

Daftar Pengecekan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan


PKP2B/KK/IUP .....
Nama perusahaan jasa pertambangan :

Tanggal pengawasan :

No Daftar Pengecekan Tidak ada /


Keterangan
Ada/ Sesuai
Tidak sesuai
A Pengawasan Administrasi
1. Data perizinan usaha jasa pertambangan dan subkontraktornya
a. Memiliki IUJP dan/atau TR
b. Masa berlaku
c. Jenis, bidang dan subbidang
2. Penanggung Jawab Operasional (PJO)
a. Surat penunjukan PJO
b. Permohonan pengesahan PJO
c. Surat pengesahan PJO dari KTT
d. Kriteria PJO
e. Struktur organisasi perusahaan jasa
3. Data kontrak dengan perusahaan
pertambangan
4. Bukti penyampaian laporan ke KTT
5. Jumlah tenaga kerja
a. Kompetensi tenaga kerja
b. Kepemilikan RPTKA dan IMTA bagi
TKA
c. TKI pendamping untuk TKA
d. Kesesuaian rencana dan realisasi
diklat TKIP
6. Peralatan
a. Jumlah peralatan

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 26


b. Kelayakan peralatan
A Pengawasan Lapangan
1. Kegiatan di lapangan
2. Penerapan K3 dan perlindungan
lingkungan, temuan:
a. Workshop.....
b. dst...
3. Kesesuaian mitra usaha jasa
pertambangan
4. Evaluasi penerapan SOP
a. SOP ....
b. dst...

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 27


DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2014 tentang Penerapan Sistem


Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara

Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2017 tentang Perizinan di Bidang


Pertambangan Mineral dan Batubara

Modul 1 Pengawasan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara 28

Anda mungkin juga menyukai