Anda di halaman 1dari 17

Dhanang Samatha Putra

MATERIAL BENDUNGAN Wulandari Pingkan Siwu


BENDO Kiki Marina Murdani
Data Waduk
Lokasi Waduk Desa Ngindeng, Kec. Sawo, Kab.
Ponorogo.
Luas Genangan 169.636 Ha

Tampungan Total 43,114 juta m3

Tampungan Efektif 33,938 juta m3

Tampungan Mati 9,176 juta m3

DATA Elevasi Muka Air Normal. El. 220,42m

TEKNIS Elevasi Muka Air Min. El. 198,82 m

WADUK Elevasi M.A. Banjir Q1000 El. 222,71 m

BENDO Elevasi M.A. Banjir QPMF El. 224,93 m

Debit Banjir Q1000 649,16 m3/detik

Debit Banjir PMF 1.635,52 m3/detik

Daerah Aliran Sungai


Nama Sungai Keyang

Panjang Sungai 45 km

Luas DAS 120,63 km2


DATA TEKNIS WADUK BENDO
DAERAH
GENANGAN
WADUK
Luas Genangan 169.636 Ha
Tampungan Total 43,114 juta m3
Tampungan 33,938 juta m3
Efektif
Tampungan Mati 9,176 juta m3
Elevasi Muka Air El. 220,42m
Normal.
Elevasi Muka Air El. 198,82 m
Min.
Elevasi M.A. El. 222,71 m
Banjir Q1000
DAERAH ALIRAN SUNGAI Elevasi M.A. El. 224,93 m
Nama Sungai Keyang Banjir QPMF
Debit Banjir 649,16 m3/detik
Panjang Sungai 45 km
Q1000
Luas DAS 120,63 km2 Debit Banjir PMF 1,635.52 m3/detik
MATERIAL YANG DIGUNAKAN

BENDUNGAN
COFFERDAM HULU

El. 225,82 COFFERDAM HILIR


Muka Air Normal El. 218,600

Muka Air Operasi Terendah El. 188,00


El. 187,82

El. 166,82
El. 162.00
El. 154,82
El. 151.00

DRAINASE
CONSOLIDATION GROUTING,L= 5.00 M
ZONE 1 : MATERIAL CLAY BLANKET GROUTING,L= 15.00 M

ZONE 2 : MATERIAL FILTER HALUS CURTAIN GROUTING,L= 50.00 M


ZONE 3 : MATERIAL RANDOM BATU
ZONE 4 : MATERIAL BATU
ZONE 5 : MATERIAL RIP-RAP
ZONE 6 : MATERIAL HASIL GALIAN TIDAK SELEKTIF/RANDOM
(COUNTERWEIGHT)
KEBUTUHAN MATERIAL
YANG DIGUNAKAN
Secara garis besar Bendungan Bendo mempunyai zone-zone material yang
berbeda-beda seperti di bawah ini:
1. Inti Kedap Air (Zona 1)
2. Filter Halus (Zona 2)
3. Random (Zona 3)
4. Timbunan batu (Zona 4)
5. Rip Rap (Zona 5)

KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN & LOKASI SUMBER MATERIAL


LOKASI
PENGAMBILAN
MATERIAL Zona Ketersediaan
Lokasi (jarak dari maindam) Volume (m3)
Zona 1 (Core) Borrow Area Legaran (4 km) 286.330 819.280
Borrow Area Ngideneg (3 km) 428.450
Bondrang Quarry (5 km) 104.500
Zona 2 (Filter) Kali Ngindeng 135.000 243.000
Kali Sawoo 108.000
Zona 3 (Random) Galian Tanah Mekanik 871.260 2.155.308
Hasil Blasting 572.798
Bodrang Quarry 261.250
Quarry Kali Ngindeng (area genangan) 450.000
Zona 4 (Timbunan Batu) Bondrang Quarry (5 km) 653.125 2.395.325
Kali Ngindeng (area genangan) 367.200
Banyugong Quarry (15 km) 1.375.000
Zona 5 (Rip Rap) Banyugong Quarry (15 km) 224.000 224.000
UJI IN SITU

Uji material di lokasi borrow dan quarry dilakukan dengan tes pit pada
beberapa titik untuk diambil sampel untuk mendapatkan gambaran
lapisan pada tiap titik dan ketebalannya. Dari ketebalan dan jenis lapisan
tadi dapat diprediksi volume yang tersedia dan kualitas material secara
screening awal untuk selanjutnya dilakukan pengujian di laboraturium.
Uji terhadap material di lapangan bertujuan untuk :
• Mendapatkan gambaran awal kualitas material, yang mencakup
klasifikasi teknis, sifat fisik, dan mekanik, sekaligus menetapkan
material yang memenuhi persyaratan desain dan konstruksi,
• Memperkirakan ketersediaan cadangan material yang memenuhi syarat,
• Gambaran mengenai kondisi yang berkaitan dengan penggalian, lokasi
sumber yang mencakup jalan masuk, jarak, status, perlunya konservasi,
dan lain-lain.
PERALATAN PENGUJIAN

NO PENGUJIA DASAR PERALAT KRITERI HASIL


N PENGUJIA AN A UJI
N
FOTO PENGUJIAN MATERIAL ZONA
1 (INTI KEDAP AIR)
DOKUMENTASI QUARRY BATU

Bendo Quarry Tumpakpelem Quarry Banyugong Quarry

Rata-rata hasil test material batu

Strenght Abrasi
No. Asal Material Jenis material
(kg/cm2) (%)

1 Bondrang - - -
2 Kali Ngindeng - - -
3 Bendo/area genangan Andesit & Breksi 232.78 37.53
4 Banyugong Andesit 584.82 11.38
5 Tumpakpelem Andesit 533.05 16.78
DOKUMENTASI TEST PIT
B A NGINDENG
METODE PELAKSANAAN

Pembangunan Bendungan Tahap 1


• Melakukan pekerjaan pembersihan (Clearing) di daerah tapak bendungan.
• Melakukan pekerjaan pengupasan (stripping)
• Melakukan penggalian tanah dan batu sampai dengan elevasi rencana fondasi batuan.
• Melaksanakan dental concrete untuk meratakan kondisi galian batuan dipalung sungai yang
membentuk huruf “V”
• Melakukan pekerjaan groutcap di sepanjang rencana AS Bendungan.
• Pembuatan saluran drain dari inti timbunan menuju V Notch

Pembangunan Bendungan Tahap 2


• Penimbunan dan pemadatan material dimulai dari zona filter (2), random (3), batu (4) dan
riprap (5) lebih dulu karena pada timbunan zona inti (1) sedang dilakukan pekerjaan perbaikan
pondasi.
• Penghamparan dan pemadatan zona filter dilakukan dengan ketebalan maksimal 30 cm tiap
layer kemudian dilanjutkan dengan zona random.
• Urutan penghamparan tidak harus berurutan antara zona filter (2), random batu (3) timbunan
batu (4) dan rip rap (5).
• Setelah perbaikan pondasi selesai dilanjutkan dengan penimbunan dan pemadatan material
contact clay
• Penghamparan dan Pemadatan pada zona material inti (1) setelah semua pekerjaan grouting
dinyatakan selesai
No Peralatan Kapasitas Fungsi

1 Bulldozer 15 Ton Clearing, stripping dan grubbing

Drill Hydraulic Pengeboran lokasi material untuk


2 9 Ton
Crawler dimobilisasi ke lokasi pekerjaan

Mengangkut material hasil galian ke lokasi


3 Dump truck 10 m3
pekerjaan

PERALATAN Penggalian, pengaangkatan, pemindahan


YANG 4 Excavator 0,8 Ton maupun pengaturan material yang akan
DIGUNAKAN dipadatkan

5 Tree wheel roller 10 ton Pemadatan material kasar

6 Vibratory Roller 10 Ton Pemadatan material tanah

Membawa dan menghampar material


7 Wheel Loader 1,8 m3
timbunan

Pemadatan untuk lokasi yang dekat dengan


8 Hand stamper 78 kg
fragile instrument.
Pengujian bahan timbunan meliputi Pengujian sifat tanah secara fisik (Index
properties) dan secara mekanik (Mecahnical Properties) yang meliputi :
a. Index & Physical Properties yang terdiri dari harga-harga :
• Water Content (Wn)
• Bulk Density & Dry Density (gm, gd )
• Grain Size Analysis dan / hydrometer test (G, S, M, C )
• Specific Gravity (Gs)
• Atterberg Limit (Wl,Wp, Ip )
b. Mechanical Properties yang terdiri dari harga-harga :
• Uncofined Compression (Qu)
• Triaxial Compression (UU, CU)
• Consolidation (Cv, Cc)
• Direct Shear (pada tanah non-kohesif) ( C, f )
P E NG UJI AN Keterangan Satuan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5
L AB OR ATUR I UM Clay Filter Random Rock Rip Rap
Kadar Air % 30,520 6,400 13,580
Spesifik Gravity (Gs) ton/m3 2,670 2,663 2,639 2,750 2,750

Berat Satuan basah (γt) ton/m3 1,770 1,732 1,787 1,820 1,820

Berat Satuan Kering (γd) ton/m3 1,410 1,542 1,573 1,780 1,780

Berat Satuan Jenuh ton/m3 1,850 2.020 1,974 2,140 2,140


(γsat)
Permeability (K) cm/detik 2,75.10-06 4,20.10-03 1,0.10-02 1,01.10-01 1,01.10-01

Internal Friction Angle derajat 19,15 30,0 37,2-39 38 38


(φ)
Cohesi Direct Shear (C) Kg/cm2 0,38 - 0,111 0 0
PERBAIKAN PONDASI YANG DILAKUKAN

Dental Treatment Grout Cap Grouting


Consolidation Grouting
Fungsi utama dari grouting dimaksudkan
untuk memperbesar daya dukung tanah
Hasil galian pada palung / batuan pondasi. Pada Bendungan
menyisakan batuan dasar Bendo ini consolidation grouting
menyerupai bentuk profil V Setelah pekerjaan dental dilakukan sedalam 5 m.
sepanjang ± 50 m pada As main grout selesai dilakukan
dam, dengan lebar bawah dilakukan pekerjaan Blanket Grouting
rerata 8,00 m, lebar tengah grout cap sebagai
rerata 20,80 m dan lebar atas Fungsi utama dari blanket grouting
rerata 49,26 m serta penutup untuk adalah untuk membuat lapisan tanah
kedap air. Pada Bendungan bendo ini
kedalaman rerata 8,16 m meratakan permukaan blanket grouting dilakukan sedalam
sehingga tidak memungkinkan dasar timbunan clay 15 m
dilakukan penimbunan dengan
clay. Berdasarkan kondisi untuk mempermudah
tersebut maka dilakukan pelaksanaan. Curtain grouting
medote penambalan (dental Fungsi utama dari grouting ini adalah
dimaksudkan untuk membuat tirai kedap
grout) dengan beton K175. air agar rembesan dapat memenuhi kriteri
desain. Dengan adanya curtain grouting ini
akan memperpanjang aliran rembesan
pada bendungan. Pada Bendungan Bendo
dilakukan sedalam 50 m.
PERBAIKAN PONDASI

Pondasi suatu bendungan harus memenuhi persyaratan yang


sangat penting, yaitu:
a. Mempunyai daya dukung yang mampu menahan beban
dari tubuh bendungan dalam berbagai kondisi
b. Mempunyai kemampuan penghambat aliran filtarsi yang
memadai, sesuai dengan fungsinya sebagai penahan air
c. Mempunyai ketahanan terhadap gejala – gejala sufosi
(piping) dan sembulan (boiling) yang disebabkan oleh
aliran filtrasi melalui lapisan – lapisan pondasi tersebut.
KESIMPULAN

Hasil Pengujian Kadar air didapat OMC (Optimum Water


Content)

Anda mungkin juga menyukai