Anda di halaman 1dari 63

TEKNIK PERBAIKAN TANAH

PADA TANAH LUNAK MENGGUNAKAN


METODE VACUUM PRELOADING
# TEORI, INSTRUMENTASI, DAN INTERPRETASI #
PROF. IR. MASYHUR IRSYAM, MSE, PHD
HERWAN DERMAWAN, MT

UNIVERSITAS ANDALAS, 29 MARET 2016


TOPIK PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN VACUUM


PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN VACUUM


PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
PENDAHULUAN

• Tanah lunak merupakan tanah dengan nilai kuat geser yang


rendah dan sifat kemampatan yang besar.
• Penanganan terhadap tanah lunak merupakan usaha dengan
tingkat kompleksitas yang cukup tinggi

Sumber : Ground Stabilization, Tensar


PENDAHULUAN

• Sebaran tanah lunak di Indonesia cukup besar. Umumnya tanah


lunak tersebut terletak di kota-kota besar dan di tepi pantai.
• Sebaran tersebut mencakup ;
Sepanjang pesisir Timur pulau Sumatera (Palembang, Pekan
Baru, Jambi, Medan)
Pesisir Utara pulau Jawa (Jakarta, Semarang, Surabaya)
Pesisir pantai pulau Kalimantan (Palangkaraya, Pontianak,
Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda)
Pesisir Barat Papua (Sorong, Merauke)
Peberapa lokasi di pulau Sulawesi (Palopo, Kolaka, Kendari)
PENDAHULUAN

Saroso, 1984-1985

P.V. Long, D.T. Bergado, L.V. Nguyen, A.S.


Balasubramaniam , 2012
PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN VACUUM


PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK
TANAH LUNAK
• Terdapat beberapa teknik perbaikan maupun perkuatan tanah
lunak
• Menurut Leroueil (1990) beberapa solusi umum
perbaikan/perkuatan untuk timbunan di atas tanah lunak
digambarkan sebagai berikut:
METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK
TANAH LUNAK

Source: Leroueil, 1990


METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK
TANAH LUNAK
• Metode yang umum digunakan adalah dengan menggunakan
pra-beban (Preloading), kadang dilengkapi dengan PVD
• Tanah diberikan beban awal yang nilainya melebihi beban
rencana, lalu tanah lunak tersebut dibiarkan selama beberapa
waktu hingga mengalami konsolidasi dan mengalami
pemampatan
• Dampak dari peristiwa konsolidasi itu adalah naiknya nilai
tegangan efektif tanah yang pada akhirnya meningkatkan
kekuatan tanah tersebut.
METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK
TANAH LUNAK
• Setelah mengalami peningkatan kekuatan, beban dikurangi
hingga menjadi beban rencana hingga tanah menjadi
overconsolidated.
• Dengan demikian maka penurunan sisa akan menjadi lebih kecil,
dan dampak terhadap struktur sipil yang didirikan di atas tanah
tersebut menjadi minimal

Conventional Preloading
Source: T. Stapelfeldt
METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK
TANAH LUNAK
• Melakukan metode pra-beban bukanlah hal yang mudah
• Beban yang digunakan sebagai pra-beban adalah beban tanah
timbunan dimana untuk kondisi geografis tertentu dimana
tanah timbunan kadang tidak tersedia cukup banyak, sangat
sulit diperoleh, atau bahkan sangat mahal
• Metode lain untuk menggantikan peran timbunan tentu saja
diperlukan
PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN VACUUM


PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
METODE VACUUM PRELOADING

• Alternatif lain adalah metode Vacuum Preloading yang


dilengkapi dengan pemasangan drainase vertikal (PVD)
• Metode ini berkembang awalnya di Swedia (Kjelman 1952,
Swedish Geotechnical Institute)
• Secara perlahan juga berkembang di ;
 China (Qian et al 1992, Yan and Chu 2003-2005, Qiu et al
2007)
 Jepang (Hayashi et al 2002, Chai et al 2006, 2006, 2008,
2009)
 Perancis (Cognon et al 1994)
 Thailand (Bergado et al 1998)
 Irlandia, Sri Langka, dan Australia (Indraratna et al 2010b-
2011)
METODE VACUUM PRELOADING

Source: Vibro Menard Source: eng.geovietnam.com.vn

Source: Menard Vacuum Preloading


METODE VACUUM PRELOADING
METODE PELAKSANAAN VACUUM PRELOADING

DENGAN MEMBRAN TANPA MEMBRAN


METODE VACUUM PRELOADING
• Vacuum Preloading merupakan suatu teknik penggunaan
tekanan atmosfir sebagai beban surcharge sementara
• Prinsipnya diperkenalkan pertama kali oleh Kjellman (Royal
Swedish Geotechnical Institute, 1952) untuk perbaikan tanah
pada tanah butir halus.

Source: Kjellman, 1952


METODE VACUUM PRELOADING
• Kjellman (1952) mengusulkan teori bahwa reduksi tekanan air
pori akan meningkatkan nilai tegangan efektif sedangkan nilai
tegangan total tetap konstan
• Proses konsolidasi bisa dimulai saat tekanan atmosfir dalam
area yang diisolasi dihilangkan.
• Kondisi isolasi dilakukan dengan menggunakan membran
sedangkan kondisi Vacuum dicapai dengan menggunakan
pompa penghisap dengan kapasitas yang cukup tinggi.
• Rata-rata tekanan Vacuum yang digunakan adalah sekitar 80
kPa.
METODE VACUUM PRELOADING
• Metode Vacuum Preloading pada dasarnya adalah memberikan
tekanan vakum dengan suction ke dalam area tertentu yang
diisolasi untuk menurunkan tekanan atmosfir di dalamnya
• Sehingga dengan menurunkan nilai tekanan air pori dalam tanah
tersebut maka nilai tegangan efektif akan naik dengan
tegangan total yang tetap
METODE VACUUM PRELOADING

Source: CHU Jian*, GUO Wei* & YAN Shuwang^


METODE VACUUM PRELOADING
• Keuntungan metode Vacuum Preloading adalah;
 Menggantikan atau mengurangi penggunaan material
timbunan
 Import material timbunan dapat diminimalisir
 Tidak ada masalah stabilitas
 Tidak ada pemadatan tanah, waktu dan effort konstruksi
dapat dipersingkat, dan biaya yang diperlukan lebih murah
 Dapat digunakan sebagai beban saja ataupun
dikombinasikan dengan PVD/PHD untuk mempercepat
proses konsolidasi
METODE VACUUM PRELOADING
• Pada pekerjaan Preloading konvensional, maka akibat beban
timbunan tegangan vertikal akan bertambah sebesar , dan
tekanan air pori juga akan naik sebesar beban yang diberikan
• Sehingga tegangan total akan bertambah, tekanan air pori juga
meningkat, tegangan efektif akan tetap (itu pada saat t=0)
• Tegangan efektif akan meningkat seiring dengan menurunnya
nilai tekanan air pori akibat disipasi tekanan air pori.
METODE VACUUM PRELOADING

Source: Chu and Yan, 2005a

Analogi Spring dan Piston pada Proses Konsolidasi


(a) Surcharge Pressure
METODE VACUUM PRELOADING
• Pada Vacuum Preloading, maka formula hubungan antara
tegangan total, tegangan efektif, dan tekanan air pori, dengan
memasukkan efek tekanan atmosfir menjadi;
’ + Pa =  - u + Pa
• Tekanan atmosfir dalam area membran yang terisolasi
dihilangkan dengan cara dihisap (suction), maka bagian sebelah
kiri akan berkurang sebesar Pa, sedangkan bagian kanan akan
bertambah sebesar Pa, atau dengan kata lain tegangan efektif
tanah akan naik sebesar Pa.
’ =  - u + Pa
METODE VACUUM PRELOADING

Source: Chu and Yan, 2005a

Analogi Spring dan Piston pada Proses Konsolidasi


(b) Vacuum Pressure
PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN PADA


VACUUM PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
INSTRUMENTASI LAPANGAN
• Instrumentasi digunakan sebagai alat sistim monitoring
• Tujuan pemasangan instrumentasi adalah sebagai berikut :
 Mengetahui besar penurunan dan distribusi penurunan ;
• Penurunan total (Settlement plate)
• Penurunan vs depth (Extensometer)
 Mengetahui nilai tekanan air pori dan distribusi tekanan air
pori
• Piezometer (Standpipe, Pneumatic, vibrating wire)
 Mengetahui deformasi lateral akibat vacuum
• Inclinometer
 Mengetahui besar tekanan vacuum
• Vacuum gauge
INSTRUMENTASI LAPANGAN

Source: Geotekindo
INSTRUMENTASI LAPANGAN
• Skema instrumentasi pada pekerjaan preloading/vacuum
preloading ;
PENYELIDIKAN TANAH
• Selain melakukan pemasangan intrumentasi, untuk
mengetahui performa dari metode vacuum maka diperlukan
juga serangkaian penyelidikan tanah lapangan dan
laboratorium baik sebelum dan setelah pekerjaan vacuum
• Tujuan penyelidikan tanah ini antara lain adalah ;
Untuk mengetahui stratifikasi dan karakteristik tanah
lunak yang diperbaiki
Sebagai proof test, seperti halnya pada pondasi dalam
Mengetahui perubahan kuat geser, permeabilitas, sifat
kemampatan, dan karakteristik lainnya, akibat vacuum
Memastikan daya dukung tanah akhir
PENYELIDIKAN TANAH
• Jenis penyelidikan tanah ini antara lain adalah ;
Pemboran teknik ; Stratifikasi tanah, NSPT, UDS
Uji CPT/CPTU ; qc, fs, FR, u, Excess PWP melalui uji
Dissipasi
Plate loading test ; qu
Uji laboratorium; Index properties, Strength
characteristic, Deformastion characteristic
PENYELIDIKAN TANAH

PEMBORAN TEKNIK
PLATE LOAD TEST

CPT/CPTU PLATE LOAD TEST


PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN VACUUM


PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
PROYEK TOL PALINDRA

• Total panjang : 22 km
• Ketebalan tanah lunak : 3m –
20m
• Metode perbaikan tanah :
Vacuum Preloading (with
PVD) + Surcharge (as filter)
• Instrumentasi : Settlement
plate, piezometer,
inclinometer, extensometer,
vacuum gauge
PROYEK TOL PALINDRA

• Tahapan pelaksanaan :
• land clearing
• pemasangan geotextile non woven
• sand blanket
• pemasangan PVD dan PHD
• pemasangan sealing wall (jika diperlukan)
• pemasangan geomembran
• instrumentasi
• aplikasi vacuum
• monitoring
PROYEK TOL PALINDRA

PEMASANGAN PVD DAN PHD


PROYEK TOL PALINDRA

PEMASANGAN MEMBRAN
PROYEK TOL PALINDRA

EXTENSOMETER VACUUM GAUGE PIEZOMETER

INCLINOMETER SETTLEMENT PLATE


PEMASANGAN INSTRUMENTASI DAN MONITORING Source: Geotekindo
PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI VACUUM PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
DATA INSTRUMENTASI
• Dari instrumen yang dipasang, terdapat beberapa hasil
monitoring yang diperoleh, diantaranya adalah;
time – suction pressure data  Vacuum dial
time – depth – lateral movement data  Inclinometer
time – depth – settlement data  Extensometer
time – total settlement data  Settlement plate
time – depth – pore water pressure data 
Piezometer
TEKANAN VACUUM
– Tekanan vacuum yang bekerja dapat dibaca melalui dial
vacuum sepanjang progress pekerjaan vacuum
– Agar “beban” tetap bekerja, maka tekanan vacuum harus
selalu dijaga minimum 80 kPa
– Pengurangan nilai tekanan vacuum dapat menyebabkan
mundurnya waktu untuk mencapai 90% konsolidasi
TEKANAN VACUUM

Zona 1 Tol Palindra


PERGERAKAN LATERAL
• Pergerakan lateral akibat tekanan vacuum dibaca melalui
data inclinometer
• Karena sifatnya adalah suction, maka arah pergerakan lateral
adalah ke arah dalam, dan kadang menimbulkan retakan
• Retakan ini berbahaya jika dekat dengan struktur sipil yang
penting
PERGERAKAN LATERAL

• Data inclinometer zona 1 tol


Palindra
• Pergerakan terbesar mencapai
16.6cm
DERAJAT KONSOLIDASI
• Salah satu hal yang penting dalam pekerjaan vacuum adalah
penentuan/kriteria kapan pompa vacuum harus dihentikan
• Umumnya kriteria yang ada adalah ;
 Telah mencapai 90% derajat konsolidasi (Degree of Consolidation,
DoC)
 Maximum residual settlement
• Merupakan hal yang penting untuk menentukan derajat
konsolidasi dari suatu pekerjaan vacuum secara tepat dan
benar
• Terdapat 2 pendekatan yang bisa dilakukan;
• Berdasarkan data penurunan
• Berdasarkan data tekanan air pori
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED
• Pendekatan ini berdasarkan data hasil pengamatan terhadap
nilai penurunan
• Derajat konsolidasi (U) = St / Sf
St = Penurunan pada saat t
Sf = Penurunan final
• Terdapat beberapa metode untuk menentukan nilai Sf,
diantaranya adalah ;
• Asaoka
• Hyperbolic
• Zeng et al
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED
• Metode grafik asaoka (asaoka, 1978) adalah metode
penentuan derajat konsolidasi (U) yang banyak digunakan
karena mudah serta cukup akurat dalam penentuan derajat
konsolidasi (U).
• Konsep dalam membuat grafik Asaoka yaitu dengan mem-
plotkan nilai settlement tiap interval waktu (n) terhadap nilai
settlement pada interval waktu n-1.
• Semakin nilai settlement mendekati U-100, spasi antara dua
data yang di-plotkan akan merapat dan menghasilkan kurva
linear yang memotong garis yang memiliki sudut 45o (yang
berarti penurunan sebelumnya sama dengan penurunan
sesudahnya)
• Pada titik perpotongan itulah besarnya nilai settlement pada
U=100% (Sf)
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED
• Kekurangan metode Asaoka;
Hasilnya dipengaruhi oleh penentuan nilai t yang
diambil, makin besar Dt maka makin kecil nilai Sf
Penentuan settlement final pada DOC < 70%
memberikan hasil yang tidak tepat
Ada efek secondary settlement (after Holtz et al 1991)
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED

Settlement at U-
Settlement vs Time Graph 100
Settlment at Time n
vs
Settlement at Time n-1
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED

GRAFIK MONITORING SETTLEMENT ZONA 1 TOL


PALINDRA 21 MARET 2016
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED

• Berikut adalah perkiraan derajat konsolidasi pada ZONA 1 di STA


0+600 menggunakan metode ASAOKA:

Grafik Settlement vs Time Sta 0+600


TOL PALINDRA
PENENTUAN DOC #SETTLEMENT BASED

Grafik ASAOKA

• Dari grafik ASAOKA di atas, didapat S100% =


1740 mm dan S90% = 1566 mm
• Berdasarkan data monitoring, Settlement pada hari ke-150 adalah 1593
mm, sehingga didapat besarnya derajat konsolidasi (U) adalah 91.53%
PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
• Metode lain yang dapat digunakan untuk prediksi derajat
konsolidasi yaitu dengan menggunakan nilai dari pengukuran
pore water pressure (Chu and Yan, 2005).
• Untuk memperkirakan nilai derajat konsolidasi (U) maka nilai
dari PWP perlu diukur sepanjang kedalaman tanah.
PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
Berdasarkan pada grafik distribusi PWP di bawah ini:

Distribusi PWP
PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
Nilai U dapat ditentukan dengan persamaan:

Dimana: u0(z) = Initial PWP pada kedalaman Z


ut(z) = PWP pada kedalaman Z dan
pada waktu t
us(z) = Suction line
γw = Berat isi air
s = Applied suction
PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
Sketsa instrument piezometer pada STA 0+600
PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
Hasil monitoring Piezometer pada STA 0+600
PWP Reading (kPa)
Depth (m)
PWP t=0days PWP t=117days
0.00 0 -80.00
Hari ke- -5.00 57.38 -22.62
-10.00 96.33 26.47
-15.00 152.44 98.52


PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
– Plotting tekanan air pori
PENENTUAN DOC
#PORE WATER PRESSURE BASED
Analisis DOC

Depth (m) uw z (kPa) z (kPa) Suction (kPa) us (z) (kPa) u0 z (kPa) ut - us u0 - us

0.00 0.00 51.00 -80 -80.00 0.00 0.00 80.00


-5.00 50.00 51.00 -80 -30.00 57.38 7.38 87.38
-10.00 100.00 51.00 -80 20.00 96.33 6.47 76.33
-15.00 150.00 51.00 -80 70.00 152.44 28.52 82.44
Area = 158.89 1223.06
DOC = 87.01 %

Catatan bahwa beberapa data PWP hilang, sehingga nilainya


diprediksi berdasarkan analisis, hal ini tentu saja
mempengaruhi hasilnya
PENDAHULUAN

METODE PERBAIKAN TANAH UNTUK


TANAH LUNAK

METODE VACUUM PRELOADING

INSTRUMENTASI LAPANGAN VACUUM


PRELOADING

APLIKASI VACUUM PRELOADING PADA


PROYEK TOL PALINDRA

INTERPRETASI INSTRUMENTASI VACUUM


PRELOADING

KESIMPULAN
KESIMPULAN

• Vacuum preloding (dengan PVD) efektif untuk dapat


menggantikan/mengurangi peran timbunan konvensional
• Dengan PVD dan PHD maka proses untuk mencapai 90%
konsolidasi dapat dicapai lebih cepat
• Diperlukan jenis/tipe instrumentasi yang tepat serta jumlah
yang cukup agar performa vacuum dapat diukur secara baik
• Perlu memperhatikan masalah lain seperti adanya lensa pasir
atau lapisan tanah pasir, panjang PVD, kontinuitas beban
vacuum, derajat konsolidasi
KESIMPULAN

• Interpretasi derajat konsolidasi dengan menggunakan data


tekanan air pori (PWP) lebih baik dibandingkan dengan
dengan pendekatan penurunan, namun dibutuhkan data
yang lebih banyak dan lebih lengkap sehingga
interpretasinya dapat diandalkan
• Instrumentasi dalam vacuum preloading sangat penting
karena selain menunjukkan performa dan quality control
pekerjaan juga sebagai salah satu basis data untuk
mempelajari perilaku tanah yang di improve dengan metode
ini
@terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai