PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Jenis Zona Angkur:
• Zona angkur lokal, yang berbentuk
prisma persegi yang berada di sekitar
angkur dan tulangan-tulangan pengekang.
PENDAHULUAN
Zona Angkur:
Tampak
atas
daerah lokal daerah global gaya-gaya pencar
C
Tampak
samping
gaya-gaya
spalling T
tendon
h
daerah pengangkuran
PENDAHULUAN
Apa yang dimaksud dengan pengangkuran atau ‘Anchorage’?
Anchorage adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metoda yang
secara permanen menyatukan beton (tekan) dengan tendon (tarik).
Po
} C
Tegangan
lokal yang
angkur angkur tinggi
tereksposed tertanam transfer gaya
Perilaku Struktur Beton Prategang 5
SI-5212
Copyright of Civil Engineering Study Programme ITB 2006
PENDAHULUAN
Sistem Pre-tensioning: Abutment
untuk angkur
Teg. diaplikasikan
oleh tendon pada
beton 6
Lekatan penuh de-bonded sebagian
Copyright of Civil Engineering Study Programme ITB 2006
Perencanaan Daerah
Pengangkuran Lokal dan Global
• Didasarkan pada gaya tendon terfaktor, Psu
• Faktor beban = 1,2 terhadap gaya penarikan tendon
maksimum
• Faktor reduksi untuk zona pengangkuran pasca tarik =
0,85
• Pada zona pengangkuran harus dipasang tulangan
untuk memikul gaya pencar, belah, dan pecah yang
timbul akibat pengangkuran tendon
• Tulangan minimum dengan kuat tarik nominal sama
dengan 2 % dari masing-masing gaya tendon terfaktor
harus dipasang pada arah-arah ortogonal yang sejajar
dengan sisi belakang dari daerah pengangkuran untuk
membatasi spalling (pecah)
Aspek Material
Tegangan tumpu
Tegangan tumpu di belakang pelat
tumpu Po / A1 sangat tinggi, shg
beton dapat hancur (crushing).
Namun beton di daerah ini
terkekang oleh beton disekitarnya,
shg teg tumpu yang melebihi f ’c
masih dapat ditoleransi.
Luas pelat tumpu = A1
Tetapi biasanya tetap diperlukan
Teg tumpu = Po / A1
tulangan kekangan tambahan
bilamana tegangan tumpu melebihi
nilai batas berikut: A1
A2 sama dan
φ 0.70 f ’ci (A2 / A1)0.5 < φ 1.4 f ’ci
konsentrik
using φ = 0.85 dengan A1
Tegangan Tumpu
A2 A2
f tumpu = 0,7φf '
ci Dimana: ≤ 2,0
A1 A1
Tegangan
seragam
= P /(bD)
Tegangan
seragam =
P /(hb)
Mb
. . dan momen ini disediakan oleh
gaya Cb dan Tb pada beton, shg :
Cb Tb
Potensi retak Gaya pencar segaris
P/2
a
Tpencar
P
e c.g.c
P/2
h/2
a
Tpencar = 0,25 ∑ Psu (1 − )
h
d pencar = 0,5(h − 2e)
Perilaku Struktur Beton Prategang 26
SI-5212
Copyright of Civil Engineering Study Programme ITB 2006
Gaya
bursting
total Tb = D
0.25P(1-kr)
dimana
kr = a/b
DESAIN UNTUK BURSTING PADA Sengkang tertutup yg didisain untuk gaya
BIDANG VERTIKAL bursting Tb sepanjang 0.8 b dan
diperpanjang sejauh 1.0 b
Perilaku Struktur Beton Prategang 33
SI-5212
Copyright of Civil Engineering Study Programme ITB 2006