Anda di halaman 1dari 24

II.

PEKERJAAN LANJUTAN DERMAGA (MODUL 29M x 10M)

1. Plat baja stop cor tiang pancang

Material :
- Ø 50.8 cm t = 7 mm
- Ø 55.88 cm t = 7 mm

Sebelum proses pengecoran isian tiang pertama yang harus dilakukan adalah mebuat
plat stopper cor tiang pancang baja, sesuai dengan diameter Pipa. Hal ini adalah bagian
yang terpenting dalam proses pengisian tiang karena plat stopper yang menahan cor agar
tidak jatuh sampai ke dasar tiang pancang baja.
Ukuran dan dimensi ditentukan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis
dermaga.

Beton isian tiang

Plat Stopper

Pipa Baja

2. Beton Isi Tiang Pancang tegak / miring

Beton isi tiang pancang dimasukan kedalam tiang pancang, yang sudah dipotong sesuai
dengan top elevasi yang ditentukan oleh owner atau direksi.

Material :
- Batu Pecah
- Pasir
- Semen PC
- Besi Beton
- Bekisting isi tiang pancang
Proses Kerja :

- Pembuatan isi tiang pancang dilaksanakan setelah pekerjaan pemancangan.


- Pengisian tiang pancang dengan beton diawali dengan penutupan tiang dengan plat
baja (Concrete Stopper) yang digantung / dilas pada ujung bagian bawah tulangan
isian , setelah besi tulangan isian dimasukkan maka selanjutnya dapat dilakukan
pengecoran adukan beton.
- Besi isian tiang pancang diangkat menggunakan Crean.

3. Pile Cap Type PC 1 (20 bh) dan Pile Cap Type PC 2 dan 3 (10 bh)

Persyaratan :
 Mutu beton yang digunakan adalah beton K-400
 Pelaksanaannya sesuai ukuran dalam gambar rencana.
 Bekesting dipasang rata sesuai elevasi dalam gambar rencana dan dibuat diatas
penyanggah gantungan yang kuat sehingga dapat menjamin tidak terjadi
penurunan/perubahan bentuk bila dilaksanakan pengecoran beton.
 Pabrikasi besi tulangan dibuat sebelumnya dan dirakit sesuai gambar rencana.
 Setelah bekesting terpasang semua dan dibersihkan dari kotoran- kotoran yang
ada maka dilakukan pengecoran beton.
Tahapan Pengecoran Poer

Tahapan pengecoran Poer/Pile Cap :

Pemasangan Bekesting lantai Poer dengan system japit / gantung

Pemasangan Bekesting dinding poer dengan system topang

 Pemasangan Bekesting lantai balok dengan system japit dan gantung dari
bawah
 Tentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan rencana poer.
 Untuk dudukan bekisting digunakan kayu kelas I yang diapitkan ketiang
pancang dengan menggunakan tierot besi D 19 mm
 Setelah Pengapit terpasang, bagian atas pengapit dipasang kayu kelas I dan
dipasang multiplex sebagai plat form.
 Pasang tulangan poer.
 Setelah tulangan terpasang, untuk form work digunakan plat tebal 3 mm.
 Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar elevasi poer sesuai dengan
yang direncanakan.
 Pengecoran adukan beton untuk Poer
 Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump dan mobil
molen
 Lakukan pemeriksaan / cek ulang terhadap :
 Elevasi poer
 Jumlah dan posisi tulangan yang terpasang.
 Bersihkan bagian dalam bekisting dengan menggunakan kompressor.
 Pada pengecoran pile cap diberi penulangan over steik sebanyak 4 batang Ø
25 mm pada setiap sisinya untuk keperluan penyambungan dengan balok.
4. Balok Cast In situ (Balok memanjang + balok melintang)
Persyaratan :
 Mutu beton yang digunakan adalah beton K-400
 Pelaksanaan sesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar.
 Bekesting dipasang rata sesuai elevasi dalam gambar rencana dan dibuat diatas
penyanggah gantungan yang kuat sehingga dapat menjamin tidak terjadi
penurunan/perubahan bentuk bila dilaksanakan pengecoran beton.
 Pabrikasi besi tulangan dibuat sebelumnya dan dirakit sesuai gambar rencana.
 Pengecoran balok-balok memanjang dan balok melintang dilaksanakan secara
bertahap yaitu tahap pertama setinggi 40 cm dan Tahap kedua bersamaan
dengan pengecoran lantai dermaga.

Tahapan Pembuatan
Balok Beton memanjang dan melintang
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Balok Beton :

 Pasang tali penggantung (besi beton D 16).


 Pasang kayu ukuran 7/10 pada tali penggantung sebagai penyangga plat form.
 Pasang plat form dari multiplex 12 mm.
 Pasang tulangan diatas platform.
 Pasang bekisting panel.
 Lakukan pemeriksaan / cek ulang terhadap Kerapatan sambungan bekisting
dan Jumlah dan posisi tulangan terpsang
 Bersihkan bagian dalam bekisting dengan menggunakan kompresor
 Setelah bagian dalam bekisting bersih pengecoran dapat dilakukan
 Pengecoran dilakukan dengan menggunakan crawler crane dan bucket
 Pada pengecoran balok diberi over steik untuk keperluan penyambungan
dengan plat.

Untuk Bekisting balok digunakan sistem penggantung.

Langkah-langkah pemasangannya adalah sebagai berikut :

 Pasang dudukan penggantung diatas pile cap. (dudukan penggantung terbuat


dari besi beton D 200).
 Pasang rel penggantung (CNP 200) diatas dudukan penggantung.
 Pasang roda besi pada penggantung, taruh diatas rel, sehingga penggantung
dapat didorong kearah posisi atas balok.
 Posisi tiang penggantung berada diatas balok.

Tahapan Pelaksanaan :

 Tentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan rencana poer.


 Untuk dudukan bekisting digunakan kayu kelas I yang diapitkan ketiang
pancang dengan menggunakan tierot besi D 16 mm
 Setelah Pengapit terpasang, bagian atas pengapit dipasang kayu kelas I dan
dipasang multiplex sebagai plat form.
 Pasang tulangan poer.
 Setelah tulangan terpasang, untuk form work digunakan plat tebal 3 mm.
 Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar elevasi poer sesuai dengan
yang direncanakan.
5. Pembuatan Plat Lantai Beton
- Persyaratan
 Mutu beton plat lantai digunakan mutu K-400.
 Sama halnya dengan balok memanjang dan melintang plat lantai adalah beton
cor insitu dengan tebal 28 cm.
 Bekesting lantai dipasang rata sesuai dengan elevasi rencana dalam gambar
dan di sanggah pada penyokong yang kuat sehingga dijamin tidak terjadi
penurunan/perubahan bentuk bila dilaksanakan pengecoran beton.
 Fabrikasi besi tulangan untuk pembesian lantai sudah dipersiapkan
sebelumnya dan di pasang sesuai dengan gambar rencana.
 Pengecoran beton lantai dapat di bagi pelaksanaan dalam beberapa segmen
di sesuaikan dengan persiapan bagian yang sudah rampung menurut
kemajuan pekerjaan.

Tahapan Pengecoran Plat Lantai Beton


- Tahapan Pelaksanaan
 Pasang tumpuan untuk acroe span/multi span (kayu 8/12) pada balok-balok
 Pasang acroe / multi span pada tumpuan (kayu 8/12) dengan jarak 25 cm
 Setelah acroe / multi span terpasang keseluruhan, tempatkan plat form
(Multiplek) setebal 1 cm
 Pasang tulangan di atas plat form
 Pengecekan tulangan yang terpasang
 Pembersihan dengan compressor
 Pengecoran plat lantai

6. Beton Kansteen
- Persyaratan
 Mutu beton kansteen digunakan mutu K-400 ;
 Sama halnya dengan balok memanjang dan melintang plat lantai adalah beton
cor insitu
 Bekesting lantai dipasang rata sesuai dengan elevasi rencana dalam gambar
dan di sanggah pada penyokong yang kuat sehingga dijamin tidak terjadi
penurunan/perubahan bentuk bila dilaksanakan pengecoran beton.
 Fabrikasi besi tulangan untuk pembesian lantai sudah dipersiapkan
sebelumnya dan di pasang sesuai dengan gambar rencana.
 Pengecoran beton lantai dapat di bagi pelaksanaan dalam beberapa segmen
di sesuaikan dengan persiapan bagian yang sudah rampung menurut
kemajuan pekerjaan.

- Peralatan yang digunakan :


1. Concrete Pump
2. Mobil Molen
3. Ponton/Tongkang
4. Excavator
5. Concrete Vibrator
6. Gerobak Arco
7. Sendok Semen
8. Alat bantu lainnya
- Tahapan Pelaksanaan
 Proses ini setelah pengecoran lantai selesai
 Pemasangan pembesian haruslah sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja dan
RKS baik dari segi diameter tulangan dan mutu baja yang disyaratkan.
 Pada tahapan ini haruslah sudah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
 Pengecoran seluruh dimensi yag udah ditetapkan RKS.

7. Pengecatan Kansteen
- Persyaratan ;
 Menggunakan Cat minyak dengan daya tahan sesuai dengan rencana umur
minimal yang disyaratkan.
 Permukaan Kansteen yang dicat harus terbebas dari kotoran/debu sehingga
diharapkan daya lekat cat dapat lebih sempurna.

- Tahapan Pelaksanaan ;
 Cat minyak dicampur dengan Minyak cat hingga memenuhi kekentalan yang
sesuai.
 Permukaan Beton Kansteen dibersihkan / dilap jika perlu.
 Pada jarak-jarak tertentu diberi tanda / garis sebagai batas cat sesuai dengan
gambaar rencana.
 Pengecatan dilakukan dalam kondisi cuaca cerah (tidak hujan)

8. Beton Tambahan pada Balok Dudukan Lampu

Dudukan Beton Tiang

Plat Lantai Dermaga

- Beton tambahan pada balok dudukan lampu dikerjakan bersamaan pada saat
pengecoran Plat Lantai Dermaga dan untuk pekerjaan beton tambahan ini
diperlukan baut/mur atau angkur yang ditanam pada lantai dermaga agar indeks
kekuatan struktur untuk tiang bertambah, sebelumnya pengawas direksi sudah
menetukan titik pemasangan lampu solar cell, sesuai dengan spesifikasi perencaan
yang ada.
- Perhitungan tenaga dan produktivitas dalam pekerjaan ini mengikuti pekerjaan plat
beton lantai (include dalam 1 pekerjaan)

9. Perancah Kerja pengecoran


Acuan dan perancah (Bekisting) adalah suatu konstruksi yang bersifat
sementara pada praktik kerja beton sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
diinginkan. Dari namanya acuan dan perancah, terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi
acuan dan fungsi perancah. Acuan yang dimaksud adalah sebagai cetakan atau
patokan untuk ukuran maupun bentuk beton yang diing inkan, sedangkan
perancah adalah sebagai penyokong tegak dan lurusnya acuan tersebut.
Acuan dan perancah harus kuat memikul beban sendiri, berat beton basah, beban
hidup, dan beban peralatan kerja selama proses pengecoran.Suatu konstruksi acuan dan
perancah harus dapat memungkinkan melakukan kegiatan-kegiatan ;
1. Memasang atau merangkai tulangan beton.
2. Mudah melepaskan cetakan sehingga beton tidak rusak

10. Dilatasi
- Uraian :
Pekerjaan Delatasi dikerjakan pada posisi sambungan plat lantai, dengan adanya
angkur dari tulangan plat lantai yang dilaskan pada bahan delatasi. Pengelasan besi
siku pada tulangan plat lantai dilakukan sebelum proses pengecoran plat lantai.

- Bahan yang digunakan :


1. Besi siku
2. Plat Penutup t = 5 mm
3. Kawat Las ( Dioda )
4. Oxygen
5. Gas
11. Perlindungan Korosi tiang pancang di daerah Splash Zone
` Tahapan pelaksanaan :

Pembersihan ;
Pembersihan digunakan untuk mempersiapkan
permukaan dari semua material yang ada. Pekerjaan
ini termasuk pelepasan oksida, pelepuhan yang parah,
dan lain lain. Bagian ini akan dibersihkan dari semua
bekas pengelasan, percikan dan pengelupasan
didinginkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan.

Cat Dasar ;
Setelah persiapan permukaan telah sesuai,
maka Pasta dapat diterapkan dan bagian
dasar ini akan melindungi permukaan baja
sebelum pekerjaan perlindungan terhadap
korosi adhesi diterapkan. Pekerjaan dasar ini
menggunakan sarung tangan, sikat atau alat
mekanis untuk meyakinkan pembasahan
yang menyeluruh pada permukaan itu.

Membungkus Aplikasi ;
Membungkus aplikasi dengan anti karat
dilakukan setelah aplikasi dasarselesai.
Fungsi yang utama hasil pelindung mantel
adalah sebagai penghalang karat . Ukuran
Anti Karat tergantung pada diameter baja.
Untuk tiang pancang spiral anti karat ini
dapat diterapkan sesuai dengan kerutan
minimum.

Lapisan Pelindung ;
Lapisan pelindung ini memiliki kepadatan Polyethylene yang tinggi, bentuk ini adalah
lembar yang melingkar dan terikat dengan baja tahan-karat. Lapisan pelindung ini
memberikan jaminan yang aman terkait dalam sistem dengan plat jangkar dan baut mur
baja yang tahan karat.

Pita Pembungkus

Tahapan pelaksanaan :

Pita Pembungkus ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

 Mengukur sepanjang pancang, dari bagian bawah dermaga, jarak kepada alas
bawah area yang dilindungi. Dalam posisi ini, tempatkan pembalut untuk
mengamankan tempatnya ;
 Dimulai dari atas penerapan posisi pita hingga ke batas air laut ;
 Kemudian menempatkan gulungan pertama, lalu gosok untuk memastikan ikatan
baik dan buat yang penuh berputar balik terhadap gundukan itu.
 Pada ujung gulungan yang pertama, dengan gulungan berikutnya dengan overlap
sebesar 150 mm
 Lanjutkan untuk membungkus seperti iuraikan di atas.

12. Pengadaan & Pemasangan Fender Type H=300 L=2000


- Persyaratan
 Bentuk dan Type Fender yang di gunakan harus memenuhi persyaratan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar/ Spesifikasi.
 Angker baut sebagai Pemegang Fender harus tertanam dan menyatu dengan
tulangan Poer dan Balok melintang/ memanjang.
 Baut yang digunakan adalah baut anti karat dan ditentukan minimal adalah
baut Galvanizir atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar
rencana/Spesifikasi teknis.

- Tahapan Pelaksanaan
 Bentuk sedemikian rupa baja/besi angker & baut angker sehingga dapat
berfungsi sebagai Pemegang Vender dengan mengikuti gambar rencana.
 Setelah umur beton mencukupi, Vender dipasang pada Baut angker yang
telah tertanam dalam beton balok/Poer beton K-350. Posisi Baut angker
harus pas dengan stand lobang pada Fender sebelum beton cor diselesaiakan.

13. Pengadaan & Pemasangan Bollard 25 Ton / Tee Bitt 15 Ton


- Persyaratan
 Bentuk dan Type Bolar yang di gunakan harus memenuhi uji baja dengan
kapasitas 25 Ton.
 Angker baut sebagai Pemegang Bolard harus tertanam dan menyatu dengan
tulangan Poer dan Balok melintang/memanjang.
 Baut yang digunakan adalah baut anti karat dan ditentukan minimal adalah
baut Galvanizir atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar
rencana/Spesifikasi teknis.

Detail Bollard / Tee Bitt


- Tahapan Pelaksanaan
 Bentuk sedemikian rupa baja/besi angker & baut angker sehingga dapat
berfungsi sebagai Pemegang Bolard dengan mengikuti gambar rencana.
 Setelah umur beton mencukupi, Bolard dipasang pada Baut angker yang telah
tertanam dalam beton balok / Poer Beton
K-350.
 Posisi Baut angker harus pas dengan stand lobang pada Bolard sebelum beton
cor diselesaiakan.

14. Pengadaan dan Pemasangan Lampu LPJU Solar Cell


 Pengadaan LPJU Solar Cell di area lokasi

Tiang Listrik Solar Cell dan Lampu LED

 Pemasangan Tiang Listrik dan Lampu LED


 Pemasangan Solar Cell
C. PEKERJAAN PAGAR

1. Pasangan Pondasi Beton K.350 (40 X 40 X 50)

- Pondasi adalah salah satu komponen penting dalam bangunan yang merupakan
struktur penting dan berposisi distruktur paling bawah, dimana fungsinya untuk
menerima beban bangunan dan beban bangunan tersebut diteruskan ke tanah
dasar. Pondasi banyak jenisnya, penggunannya tergantung dari bangunan yang
dibuat serta kontur tanah pada tempat itu.

- Pekerjaan Pondasi
o Pondasi untuk bangunan yang digunakan adalah pondasi beton cor yang
memenuhi persyaratan teknis yaitu beton K-350.
o Ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi dengan
bagian bawah pondasi dipasang batu kosong atau aanstamping setebal 20
cm dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan
ditumbuk hingga padat dan rata.
o Pasangan pondasi beton harus padat.
o Pada pasangan pondasi beton sudah harus disiapkan pipa galvanis untuk
tiang pagar BRC, kedalaman pipa 30 cm harus dicor dan panjang besi yang
muncul diatasnya sesuai dengan tinggi Pagar yang dipersyaratkan.
2. Tiang Pipa Dia. 2" Hot Dipped. Galvanize, t = 2.15 m

Tiang Pipa Galvanise 2”

Pondasi

- Tiang pipa diameter 2” Hot dipped Galvanise t : 2,15 dipasang tegak berdiri diatas
pondasi setelah pekerjaan Pondasi Beton telah selesai. Tiang berguna untuk
tulangan pasangan pagar BRC. Menghindari agar pagar BRC tdak roboh.

3. Pas. Pagar BRC Hot Dipped Galvanize Dia. 7 mm (1.90 x 2.40)

- Pasangan Pagar BRC dipasang setelah pekerjaan pasangan tiang Galvanise telah
selesai. Tiang berguna untuk tulangan pasangan pagar BRC. Pemasangan pagar BRC
sangat flexible dan mudah, yaitu dapat menggunakan tiang BRC yang sudah siap
dipasang (lengkap dengan topi, baut, u-clip, dan angkur), dikaitkan ke tulangan
tiang beton yang akan dicor, atau didinabolt ke tiang beton yang sudah jadi.
4. Pas. Pintu Dorong BRC Hot Dipped Galvanize

- Setelah pemasangan pagar keliling BRC tahap akhir untuk pekerjaan pagar adalah
pemasangan pintu dorong BRC, Pasangan Pintu dorong BRC menggunakan Sliding
Ganda / Roda.
D. PEKERJAAN PERBAIKAN TERMINAL EKSISTING

1. Pembongkaran atap Terminal eksisting


Syarat pembongkaran
o Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat khusus yang tidak
akan merusak bagian-bagian yang tidak diisyaratkan di bongkar
o Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang dapat
membahayakan orang lain, kecuali atas rekomendasi direksi.
o Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya di luar kawasan proyek
atau atas persetujuan Pengawas sisa bongkaran tersebut harus dikumpulkan di
suatu tempat diareal proyek
o Untuk bongkaran genteng, kayu, plywood dan paku harus dikumpulkan sesuai jenis
bongkarannya.

2. Pemasangan rangka atap baja ringan

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk)
harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuai dengan persyaratannya.
Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:
a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada
kedua tumpuannya.
b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan
pekerjaan.

3. Pemasangan atap genteng kanmuri

Pemasangan atap genteng Kanmuri adalah penutup atap atau genteng merupakan salah
satu bagian terpenting dari sebuah bangunan. Pilihan material yang tepat dan pemasangan
yang benar adalah syarat mutlak pada genteng untuk menjamin rumah tidak bocor,
tampias atau rembes. Salah satu bagian atap yang potensial menjadi sumber kebocoran
adalah wuwungan atau puncak atap.

4. Pekerjaan Rangka Plafond kls. II 4/6 dan Pas. Penggantung Plafond


Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas
plafon harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis
untuk menyatukan titik-titik tersebut.

5. Pas. Les Profil Pinggir/Plafond 5 x 5

Setelah pekerjan pasangan rangka dan plafond telah selesai, pekerjaan terakhir adalah
pemasangan les Profil pinngir Plafond dengan ukuran yang telah ditentukan oleh
pengawas, pemasangan ini bertujuan agar ruangan terkesan indah.

6. Pemasangan plafond eternit 100 x 100

Metode Pemasangan Plafon eternite adalah sebagai berikut:


o Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait.
o Pasang Paku Kait .
o Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi
tegak lurus.
o Pasang Rangka Tepi Plafon sebagai list tepi pada garis sipatan
o Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.
o Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka
plafon.
o Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail)
o Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan menggunakan Locking Clip
o Pasang dan kencangkan Clip /Rod.
o Pasang Panel plapond pada rangka plafon dengan Sekrup Ceiling menggunakan
Screw Driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.

7. Pengecatan Plafond

Cara mengecat plafon sama dengan pengecatan pada tembok. Jenis cat yang
digunakan adalah cat tembok. Hanya bedanya adalah plafon terletak di bagian atas
dalam posisi mendatar, sehingga diperlukan cara khusus dalam pengecatan plafond.
E. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pembersihan akhir dan Finishing


Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, tahap terakhir dalam pelaksanaan
adalah melaksanakan pekerjaan akhir, yaitu perapihan pekerjaan, pembersihan lokasi dari
sisa material yang tidak terpakai, demobilisasi semua peralatan dan personil, pembuatan
as built drawing.
Apabila terjadi kerusakan atau cacat yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa
selama masa pemeliharaan, maka kerusakan atau cacat tersebut harus diperbaiki atas
biaya penyedia jasa. Setelah tanggung jawab pemeliharaan selesai, maka pada akhir masa
pemeliharaan dilakukan serah terima kedua (FHO)

2. Pelaporan & Dokumentasi


Laporan berupa laporan harian, mingguan, di rekap dan di laporkan setiap satu minggu
sekali untuk laporan bulanan dilakukan setiap satu bulan sekali. Lakukan pelaporan
disertai dengan foto dokumentasi mulai 0 % , 50 % dan 100 %.
Laporan dibuat untuk informasi pekerjaan secara keseluruhan seperti adanya buku
direksi, buku tamu, daftar tenaga kerja, grafik curah hujan, request pekerjaan, Buku
Gudang, Soft Drawing, Mc 0% dll.
Pastikan bahwa dokumen - dokumen tersebut berada di kantor lapangan sehingga
memudahkan kita untuk melakukan koordinasi terhadap evaluasi pekerjaan.

3. Tes Material Beton


Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh angka slump beton.
Pengujian ini dilakukan terhadap beton segar yang mewakili campuran beton.
Hasil pengujian ini digunakan dalam pekerjaan :
 Perencanaan campuran beton;
 Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan. Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai