Anda di halaman 1dari 2

KADERISASI ITU PENTING, TETAPI KENAPA MESTI DIWAJIBKAN?

Oleh Alim Ahmad

Sentuhan jemari seorang mahasiswa pada sebuah alat yang bisa menghubungkan satu sama
lain secara digital atau kerap disebut smartphone rasanya tak pernah lepas dari setiap sendi-
sendi kehidupan mahasiswa, dari mahasiswa baru hingga mahasiswa tingkat akhir, dari
mahasiswa yang sering nongkrong di kantin hingga mahasiswa yang mengurung diri di kosan,
dari mahasiswa yang menunggu dosen di koridor hingga bersantai di gazebo, dll, hingga
mencuatnya Kompetisi Game bergenre Battle Royale Versi Mobile atau PAPJI di dalam
kampus, yang mengundang opini dari Mahasiswa yang masih memiliki Idealisme. Nabilang
Tan Malaka “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh Mahasiswa/Pemuda”.
Sejarah perhelatan perubahan di Indonesia selalu didominasi oleh mahasiswa. Sebelum
kemerdekaan hingga setelahnya, mahasiswa terus berada di podium terdepan dalam mengambil
peran menuju cita-cita bangsa ini. Mahasiswa yang kritis namun santun adalah mereka dengan
kepedulian terhadap persoalan bangsa, terutama perhatian serius kepada rakyat jelata yang
tidak luput dari pemikirannya di setiap waktu.
Jika diperhadapkan dengan realitas yang coba saya gambarkan di atas, maka kita tidak bisa
berharap lebih dari mahasiswa saat ini. Mahasiswa hari ini mayoritas sudah amat jauh dari
identitas yang sesungguhnya. Sebut saja bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan. Faktanya
hari ini malah sebaliknya. Bahkan mahasiswa sangat banyak meresahkan masyarakat dan tidak
sedikit menjadi jongos oleh mafia-mafia jahat.
Ada beberapa hal yang me-latarbelakangi perubahan tersebut :
Pertama, sistem pendidikan kita saat ini hanya memberikan prioritas agar mahasiswa hanya
fokus meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) demi kebutuhan pasar. Dan sangat sedikit
bahkan hampir tidak ada ke arah pembangunan manusia sebagai pemimpin masa depan yang
cerdas komprehensif. Bukan hanya cerdas secara intelektual namun spiritual juga prioritas
utama. Dengan tujuan melahirkan pemimpin yang cerdas dan benar. Karena hari ini banyak
pemimpin cerdas namun tidak benar. Akhirnya korupsi terjadi dimana-mana. Mulai dari tingkat
desa hingga DPR ramai-ramai melakukan tindakan bejat dan hina tersebut.
Kedua, budaya yang berkembang hari ini sangat berbahaya. Liberal, individualistik, dan
hedonis adalah budaya yang sedang menguasai pemikiran mahasiswa. Budaya ini menjadikan
mahasiswa bersikap bebas tanpa lagi memperhatikan norma-norma yang berlaku. Lebih dari
itu, menyebabkan mahasiwa beraktivitas hura-hura. Kebanyakan mencari kesenangan semata
sebagai salah tujuan hidupnya dan tidak kalah parahnya mahasiswa hanya memperhatikan
dirinya sendiri dan membuang kepeduliannya kepada sekitar terlebih kepada kebijakan-
kebijakan pemerintah. Akhirnya tidak heran banyak kita saksikan mahasiswa yang terjangkit
narkoba, seks bebas, pembunuhan, begal, bahkan sampai ada yang melakukan korupsi.
Ketiga, mahasiswa tidak sedikit mendapat perlakuan tidak etis oleh birokrasi kampus. Sangat
banyak, bahkan hampir di seluruh kampus di Indonesia terjadi penekanan oleh birokrasi
kampus kepada mahasiswa. Mahasiwa dibungkam dari nalar kritisnya melalui berbagai aturan-
aturan kampus yang mereka tetapkan. Mahasiswa tidak boleh demo, mahasiswa tidak boleh
kritis. Mahasiswa hanya fokus kepada kuliahnya agar cepat selesai. Ironi dan menyedihkan.
Akhirnya dari penekanan tersebut menjadikan mahasiswa takut dan mencoba mengalah pada
keadaan. Penyakit ini menjalar pada tatanan-tatanan kondisi lokal maupun nasional. Sadar atau
tidak sifat birokrasi yang otoriter kepada mahasiswa adalah tindakan yang menyebabkan
hancurnya identitas mahasiswa.
Solusinya???
Kaderasasi yang ideal setidaknya mampu membantu mengatasi problematika saat ini, karena
sejatinya Kaderasi adalah bentuk penyadaran dan pembentukan. Secara teoritis Kaderisasi
mempunyai tujuan untuk membentuk karakter kader. Karena diorientasikan untuk membentuk
serta mengembangkan karakter, sikap, etika, produktivitas dan kreatifitas para kader, maka
pengkaderan bisa dikategorikan sebagai aktivitas asasi. Terutama dalam upayanya
mewujudkan misi, peran, dan fungsi dalam kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Melalui Kaderisasi, diperluas pengetahuan dan wawasannya,
ditempa keberanian dan karakternya, dikembangkan potensi dan kemampuan dirinya, dipupuk
kemandiriannya, serta diasah kesadaran, kepekaan, kehendak dan kecakapan sosialnya.

Jadi, sudah terlihat jelas Pentingnya Kaderisasi, lalu kenapa mesti diwajibkan? Ketika
diwajibkan akan menjadi suatu hal yang menakutkan sehingga hasilnya menjadi kurang
maksimal. Namun yang menjadi masalah ketika tidak diwajibkan apakah mahasiswa baru
masih menganggap Kaderisasi itu adalah hal penting? Kecenderungan Mahasiswa saat ini lebih
ke individualistik, Budaya ini menjadikan mahasiswa bersikap bebas yang kemudian
menyebabkan kebanyakan mahasiswa mencari kesenangan semata sebagai salah tujuan
hidupnya dan tidak kalah parahnya mahasiswa hanya memperhatikan dirinya sendiri dan
membuang kepeduliannya kepada sekitar terlebih kepada kebijakan-kebijakan. Oleh karena
itu, maka perlu diwajibkan demi melahirkan kader-kader penerus estafet perjuangan.

Jika kita melihat realitas yang terjadi, Proses Kaderisasi hari ini telah menjelma menjadi kabar-
kabar perpeloncoan. Tentu miris jika kita mendengar bahwa Kaderisasi yang memiliki tujuan
sangat terarah itu harus dinodai oleh kegiatan perpeloncoan. Dan hal ini kemungkinan
disebabkan oleh regenerasi tanpa dilakukannya pembekalan yang kuat atau upgrading
sehingga tiap angkatan akan terjadi pergeseran makna yang semakin kuat tiap tahunnya.

Jadi, buat Pengkader harus mampu menawarkan visi dan misi ke depan yang jelas dan
memikat, serta menawarkan romantika dinamika yang menantang bagi para calon kader,
sehingga mereka dengan senang hati akan terlibat mencurahkan segenap potensinya. Setelah
memahami dan meyakini pandangan dan sistem yang telah diinternalisasikan, maka jiwanya
akan terpacu untuk bekerja, berkarya dan berkreasi seoptimal mungkin. Juga bagi Mahasiswa
Baru jangan jadikan Kaderisasi sebagai momok menakutkan yang harus dihindari, sebab proses
ini penting demi melahirkan mahasiswa yang meiliki Idealisme.

Tangan terkepal dan maju ke muka


Hidup Mahasiswa !!!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai