MATA KULIAH :
TEKNOLOGI BAHAN & KONSTRUKSI
MATERI KULIAH:
POKOK BAHASAN:
PENGERJAAN BETON
1-1 PERSIAPAN
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, hal-hal berikut ini harus terlebih
dahulu harus diperhatikan (PB,:1989:27).
a) Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton harus
bersih.
b) Ruang yang akan diisi dengan beton harus bebas dari kotoran-
kotoran yang mengganggu.
c) Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam acuan
boleh dilapisi dengan bahan khusus, antara lain lapisan minyak
mineral, lapisan bahan kimia (form release agent) atau lembaran
polyurenthene.
d) Pasangan dinding bata yang berhubungan langsung dengan beton
harus dibasahi air sampai jenuh.
e) Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan
penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara
beton dengan tulangan.
f) Air yang terdapat pada ruang yang akan diisi beton harus dibuang,
kecuali apabila penuangan dilakukan dengan tremi atau telah seijin
pengawas ahli,
1-2 PENAKARAN
Penakaran bahan-bahan penyusun beton yang dihasilkan dari hasil
rancangan harus mengikuti ketentuan yang tertuang dalam Pasal 9 (3.3.2.)
SK.SNI.T-28-1991-03 tentang Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton
dan ASTM C.685 Standard Made By Volumetric Batching and Continuous Mixing
serta ASTM.94 sebagai berikut:
a) Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) lebih besar atau sama
dengan 20 MPa proporsi penakarannya harus didasarkan atas
penakaran berat.
b) Beton yang mempunyai tekan (f’c) lebih kecil dari 20 MPa proporsi
penakarannya boleh menggunakan teknik penakaran volume.
Tekniknya harus didasarkan atas penakaran berat yang dikonversikan
kedalam penakaran volume untuk setiap campuran bahan
penyusunannya.
1-3 PENGADUKAN
Setelah didapatkan komposisi yang direncanakan untuk kuat tekan
tertentu, maka proses selanjutnya adalah pencampuran di lapangan.
Komposisinya disesuaikan dengan kapasitas alat aduk. Secara umum
pengadukan dilakukan sampai didapatkan suatu sifat yang plastis dalam
campuran beton segar. Indikasinya adalah warna adukan merata, kelecakan
yang cukup, dan tampak homogen.
Selama proses pengadukan, harus dilakukan pendataan rinci mengenai :
(1). Jumlah batch-aduk yang dihasilkan, (2). Proporsi material, (3). Perkiraan
a) Alat getar intern (internal vibrator), yaitu alat getar yang berupa
tongkat dan digerakan dengan mesin. Untuk menggunakannya,
tongkat dimasukkan ke dalam beton pada waktu tertentu, tanpa harus
menyebabkan bleeding.
Perawatan Lainnya
Perawatan pada beton lainnya yang dapat dilakukan
adalah perawatan dengan menggunakan sinar infra merah, yaitu
dengan melakukan penyinaran selama 2-4 jam pada suhu 90°C.
hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penguapan air pada
beton mutu tinggi. Selain itu ada pula perawatan hidrotermal
(dengan memanaskan cetakan untuk beton-beton pra-cetak
selama 4 jam pada suhu 65°C) dan perawatan dengan
karbonisasi.
Gambar 9.6.1 Slump geser pada berbagai nilai Faktor Air Semen.
Gambar 9.6.2 Slump sejati pada berbagai nilai Faktor Air Semen.
Gambar 9.6.3 Slump runtuh pada berbagai nilai Faktor Air Semen.
Air
Suhu air, terutama yang berada dalam reservoir, harus
diperhatikan. Sebagai tindakan pencegahan, warna terang (misalnya
putih) dapat diberikan pada dinding reservoir. Hasil penyelidikan
secara empiris menunjukkan bahwa penurunan temperatur agregat
sebesar 10°C akan menurunkan temperatur beton sebes ar 2-3°C.
Bahan Tambah
Bahan tambah digunakan sesuai dengan kondisi dari
lingkungan dan keinginan dari sifat pengerjaan. Bahan tambah yang
c) Pelaksanaan
Acuan Dan Perancah (formwork)
Agar beton yang dibentuk benar-benar sesuai dengan rencana
maka perlu dilakukan pemeriksaan kekuatan dari acuan dan perancah
(form-work). Selain itu, perlu diperhatikan tingkat kebersihan dari
cetakan (bekisting) dan tulangan, agar tidak ada bahan-bahan yang
dapat menggangu beton. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jarak
dari tulangan dengan bidang samping cetakan. Perlu diperhatikan
apakah butir agregat yang paling besar dapat masuk kedalam
cetakan dan beton-beton decking atau tidak. Hal ini dilakukan agar
tulangan tidak langsung bersentuhan dengan tanah yang akan
membentuk course concrete. Tindakan pembersihan dapat dilakukan
dengan kompresor jika strukturnya besar.
LATIHAN
1. Jelaskan tahapan pengerjaan beton di lapangan, agar didapatkan beton yang
memenuhi standar kualitas!
2. Pada pengerjaan beton, persiapan apa saja yang harus dilakukan sesuai
dengan SNI?
3. Jelaskan tata cara penakaran campuran beton agar menghasilkan beton
dengan kekuatan tekan yang diharapkan!
4. Apa kelebihan dan kekurangan cara pengadukan manual dan pengadukan
dengan mesin, dilihat dari Volume beton dikerjakan?
5. Jelaskan tahapan pengadukan (a). manual dan (b). dengan mesin!
6. Mengapa pada pengadukan dengan mesin, campuran masih harus diaduk
selama minimal 1.5 menit setelah semua bahan tercampur?
7. Bagaimana cara mengetahui kekentalan dari suatu pengadukan?
8. Apa yang harus diperhatikan dalam pengangkutan adukan beton ke tempat
pengecoran?
9. Apa yang harus diperhatikan dalam penuangan adukan beton?
10. Tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi penundaan penuangan
adukan beton?
11. Jelaskan cara-cara penuangan adukan beton dalam air!
12. Kendala apa yang dapat menyebabkan penuangan adukan beton terpaksa
dilakukan dengan pompa beton?
13. Pada keadaan yang bagaimana penuangan beton boleh dihentikan?
14. Mengapa adukan beton yang telah dituang harus dipadatkan?
15. Mengapa harus dilakukan perawatan pada beton yang baru dijelaskan?
Jelaskan pula jenis-jenis perawatan! Apa pengaruh lingkungan terhadap
beton?
16. Bagaimana karakteristik dan sifat beton segar?
17. Apa yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengerjaan beton?