Anda di halaman 1dari 12

BUKU PINTAR

ASPAL BUTON

PT. Summitama Intinusa


Surabaya

Page 1 of 12
CAMPURAN PANAS DENGAN ASBUTON B 5/20

I. DEFINISI

Adalah Aspal Buton (Asbuton) dari tambang Kabungka yang diproses menjadi
butiran. Nama B 5/20 merujuk kepada nilai penetrasi sekitar 5 dengan kadar
aspal sekitar 20 %. Bentuknya seperti butiran pasir yang kering. Asbuton B
5/20 digunakan sebagai modifikasi aspal minyak, untuk lalulintas dengan
beban lalulintas di akhir umur rencana 4 – 30 juta ESAL.

II. RUJUKAN

Spesifikasi Umum 2018 Seksi 6.5 tentang Campuran Beraspal Panas dengan
Asbuton

III. SPESIFIKASI ASBUTON B 5/20

No. Sifat-sifat Asbuton Butir Metode Pengujian


Tipe
B 5/20
1. Sifat Bentuk Asli
- Ukuran butir asbuton butir
 Lolos Ayakan 3/8 inci (9,5 mm); % SNI 03-4142-1996 -
 Lolos Ayakan No 8 (2,36 mm); % SNI 03-4142-1996 100
- Kadar bitumen asbuton; % SNI 03-3640-1994 Min. 18
- Kadar air; % SNI 2490;2008 Maks. 2
2. Sifat Bitumen Hasil Ekstraksi (SNI 8279:2016) dan Pemulihan (SNI 03-4797-1998)

- Kelarutan dalam TCE; % berat SNI 2438:2015 Min 99


- Penetrasi aspal asbuton pada 25 °C, 100 SNI 2456:2011 2 - 15
g, 5 detik; 0,1 mm

IV. SPESIFIKASI CAMPURAN PANAS DENGAN ASBUTON B 5/20

Page 2 of 12
Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston yang Dimodifikasi (AC Mod)
dengan Asbuton B 5/20
Laston
Sifat-sifat Campuran Lapis Lapis
Pondasi
Aus Antara
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
Rasio partikel lolos ayakan 0,075mm dengan Min. 0,6
kadar aspal efektif Maks. 1,2
Rongga dalam campuran (%) (2) Min. 3,0
Maks. 5,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13

Rongga Terisi Aspal (%) Min. 65 65 65


Stabilitas Marshall (kg) Min. 1000 2250(1)
Min. 2 3
Pelelehan (mm)
Maks. 4 6 (1)
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman Min. 90
selama 24 jam, 60 ºC (3)
Stabilitas Dinamis, lintasan/mm(4) Min. 2500

V. PEMBUATAN MIX DESIGN

1. Buatlah gradasi agregat sesuai spesifikasi yang diinginkan


2. Pemakaian Asbuton B 5/20 antara 2 – 3 % terhadap berat campuran
3. Lakukan rancangan dan pemadatan Marshall sampai membal (refusal). Perkiraan
awal kadar aspal rancangan dapat diperoleh dari rumus dibawah ini :

Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% Filler) + Konstanta.

dimana :
Pb = kadar aspal perkiraan
CA = agregat kasar tertahan saringan No.8
FA = agregat halus lolos saringan No.8 dan tertahan No.200
F = agregat halus lolos saringan No.200
Nilai konstanta sekitar 0,5 - 1,0 untuk AC dan 2,0 - 3,0 untuk HRS

VI. MODIFIKASI ALAT

Asbuton B 5/20 dapat dimasukkan melalui Filler Bin dan Filler Elevator, asalkan tipe
elevatornya mangkok. Apabila tipe screw, harus dibuatkan Asbuton Feeder System.
Page 3 of 12
VII. PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN

1. Campuran panas dengan Asbuton B 5/20 memiliki kecenderungan penurunan


suhu campuran yang lebih cepat
2. Oleh karena itu batasan suhu harus dipenuhi sbb.:

Ketentuan Temperatur Aspal untuk Pencampuran & Pemadatan

Perkiraan Temperatur Aspal (oC)


No. Prosedur Pelaksanaan Asbuton Pra-
Asbuton B 5/20
Campur
1 Pencampuran benda uji Marshall 165 ± 1
2 Pemadatan benda uji Marshall 155 ± 1
3 Pencampuran di Unit Pencampur Aspal
- Pemanasan Agregat di Dryer 160-170

- Pemanasan Aspal di Tangki 165-175

4 Menuangkan campuran aspal dari alat pencampur


145-160
ke dalam truk
5 Pemasokan ke Alat Penghampar 140-160
6 Pemadatan Awal (roda baja) 135-155
7 Pemadatan Antara (roda karet) 110-135
8 Pemadatan Akhir (roda baja) >105

3. Setiap pengiriman Campuran Panas dengan Asbuton B 50/30 harus ditutupi


terpal 2 lapis, dimana terpal tersebut menutupi hingga bak luar dari dump truck.
4. Pemadatan menggunakan 2 unit alat pemadat: 2 unit Tandem Roller dan 2 unit
Tire Roller, yang berjalan beriringan segera setelah penghamparan.
5. Pengaturan waktu pengiriman campuran agar disesuaikan untuk menghindari
truk pengangkut campuran menunggu terlalu lama di lapangan

Catatan tambahan:
Dalam hal produk yang dihasilkan adalah B 15/25, itu masih bisa digunakan hanya
harus disesuaikan dengan Job Mis Design dan Job Mix Formula, karena kadar
aspalnya berbeda.

Page 4 of 12
CAMPURAN PANAS DENGAN ASBUTON B 50/30

I. DEFINISI

Adalah Aspal Buton (Asbuton) dari tambang Lawele yang diproses menjadi
butiran. Nama B 50/30 merujuk kepada nilai penetrasi sekitar 50 dengan
kadar aspal sekitar 30 %. Bentuknya lunak sehingga sampai di lapangan
biasanya menggumpal sehingga harus dipecahkan ulang. Asbuton B 50/30
digunakan sebagai substitusi aspal minyak, untuk lalulintas dengan beban
lalulintas di akhir umur rencana < 10 juta ESAL.

II. RUJUKAN

Spesifikasi Umum 2018 Seksi 6.5 tentang Campuran Beraspal Panas dengan
Asbuton

III. SPESIFIKASI ASBUTON B 50/30

Metode Tipe
No. Sifat-sifat Asbuton Butir
Pengujian B 50/30
1. Sifat Bentuk Asli
- Ukuran butir asbuton butir
 Lolos Ayakan 3/8 inci (9,5 mm); % SNI 03-4142-1996 100
 Lolos Ayakan No 8 (2,36 mm); % SNI 03-4142-1996 -
- Kadar bitumen asbuton; % SNI 03-3640-1994 Min. 20
- Kadar air; % SNI 2490;2008 Maks. 4
2. Sifat Bitumen Hasil Ekstraksi (SNI 8279:2016) dan Pemulihan (SNI 03-4797-1998)

- Kelarutan dalam TCE; % berat SNI 2438:2015 Min 99


- Penetrasi aspal asbuton pada 25 °C, 100 g, 5 SNI 2456:2011 40 -- 70
detik; 0,1 mm
- Titik Lembek; C SNI 2434:2011 Min 50
- Daktilitas pada 25C; cm SNI 2432:2011  100
- Berat jenis SNI 2441:2011 Min 1,0
- Penurunan Berat (dengan TFOT); LOH (%) SNI 06-2440-1991 ≤2
- Penetrasi aspal asbuton setelah LOH pada 25 SNI 2456:2011 ≥ 54
°C, 100 g, 5 detik; (% terhadap penetrasi awal)
Page 5 of 12
IV. SPESIFIKASI CAMPURAN PANAS DENGAN ASBUTON B 50/30

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Lataston dengan Asbuton B 50/30


Lataston
Sifat-sifat Campuran Lapis Aus Lapis Pondasi
Senjang Semi Senjang Semi
Senjang Senjang
Jumlah tumbukan per bidang 75
Kadar aspal efektif (%) Min. 5,9 5,9 5,5 5,5
Penyerapan aspal (%) Maks. 1,7
Rongga dalam campuran (%) (2) Min. 4,0
Maks. 6,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 18 17 18 17
Rongga terisi aspal (%) Min. 68
Stabilitas Marshall (kg) Min. 800
Pelelehan (mm) Min. 3
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 250
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah Min. 90
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (3)

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston (AC) dengan Asbuton B 50/30


Laston
Sifat-sifat Campuran Lapis
Lapis Antara Pondasi
Aus
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
Rasio partikel lolos ayakan 0,075mm Min. 0,6
dengan kadar aspal efektif Maks. 1,4
Rongga dalam campuran (%) (2) Min. 3,0
Maks. 5,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13

Rongga Terisi Aspal (%) Min. 65 65 65


Stabilitas Marshall (kg) Min. 800 1800 (1)
Min. 2 3
Pelelehan (mm)
Maks. 4 6 (1)
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah Min. 90
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (3)

V. PEMBUATAN MIX DESIGN

1. Buatlah gradasi agregat sesuai spesifikasi yang diinginkan


2. Pemakaian Asbuton B 50/30 antara 7 – 10 % terhadap berat campuran
Page 6 of 12
3. Lakukan rancangan dan pemadatan Marshall sampai membal (refusal). Perkiraan
awal kadar aspal rancangan dapat diperoleh dari rumus dibawah ini :

Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% Filler) + Konstanta.

dimana :
Pb = kadar aspal perkiraan
CA = agregat kasar tertahan saringan No.8
FA = agregat halus lolos saringan No.8 dan tertahan No.200
F = agregat halus lolos saringan No.200
Nilai konstanta sekitar 0,5 - 1,0 untuk AC dan 2,0 - 3,0 untuk HRS.

VI. MODIFIKASI ALAT

1. Harus disiapkan Asbuton Feeder System yaitu system pemasukkan Asbuton B


50/30 di AMP yaitu sbb.:
a. 1 unit Asbuton Bin di bawah
b. 1 unit mesin pemecah yang sesuai
c. 1 unit conveyor belt yang memiliki atap menuju Hopper di atas yang
langsung menuju ke pugmill
2. Tingkat kecepatan conveyor sangat menentukan kecepatan produksi campuran
panas dengan Asbuton B 50/30
3. Dalam hal tertentu, Asbuton Feeder System tersebut dapat dimodifikasi atau
ditambah untuk mempercepat produksi campuran panas dengan Asbuton B
50/30

VII. PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN

1. Campuran panas dengan Asbuton B 50/30 memiliki kecenderungan penurunan


suhu campuran yang lebih cepat
2. Oleh karena itu batasan suhu harus dipenuhi sbb.:

Page 7 of 12
Ketentuan Temperatur Aspal untuk Pencampuran & Pemadatan

Perkiraan Temperatur Aspal (oC)


No. Prosedur Pelaksanaan
Asbuton B 50/30

1 Pencampuran benda uji Marshall 160 ± 1


2 Pemadatan benda uji Marshall 150 ± 1
3 Pencampuran di Unit Pencampur Aspal
- Pemanasan Agregat di Dryer 170-180

- Pemanasan Aspal di Tangki 160-170

4 Menuangkan campuran aspal dari alat pencampur 140-155


ke dalam truk
5 Pemasokan ke Alat Penghampar 135-155
6 Pemadatan Awal (roda baja) 130-150
7 Pemadatan Antara (roda karet) 105-130
8 Pemadatan Akhir (roda baja) >100

3. Setiap pengiriman Campuran Panas dengan Asbuton B 50/30 harus ditutupi


terpal 2 lapis, dimana terpal tersebut menutupi hingga bak luar dari dump truck.
4. Pemadatan menggunakan 2 unit alat pemadat: 2 unit Tandem Roller dan 2 unit
Tire Roller, yang berjalan beriringan segera setelah penghamparan.
5. Pengaturan waktu pengiriman campuran agar disesuaikan untuk menghindari
truk pengangkut campuran menunggu terlalu lama di lapangan

Page 8 of 12
CAMPURAN PANAS DENGAN ASBUTON PRACAMPUR

I. DEFINISI

Adalah aspal minyak yang telah dimodifikasi dengan Aspal Buton (Asbuton)
sehingga siap digunakan sebagaimana aspal minyak. Berbentuk sama seperti
aspal minyak, dengan kandungan filler mineral asbuton max 10 %. Asbuton
Pracampur digunakan sebagai aspal modifikasi, untuk beban lalulintas pada
akhir umur rencana 4 – 30 juta ESAL.

II. RUJUKAN

Spesifikasi Umum 2018 Seksi 6.5 tentang Campuran Beraspal Panas dengan
Asbuton

III. SPESIFIKASI ASBUTON PRACAMPUR

Ketentuan-ketentuan untuk Asbuton Pra-campur


Asbuton Pra-
No. Jenis Pengujian Metoda Pengujian
campur1)
1. Penetrasi pada 25C, 100 g, 5 detik (dmm) SNI 2456:2011 50 -- 60

2. Viskositas pada 135C (cSt) SNI 06-6441-2000 350--3000


3. Titik Lembek (C) SNI 2434:2011 ≥ 50
4. Daktilitas pada 25C, 5 cm/menit (cm) SNI 2432:2011 ≥ 100

5. Titik Nyala (C) SNI 2433:2011 ≥ 232


6. Kelarutan dlm Trichloroethylene (%) SNI 2438:2015 ≥ 90

7. Berat Jenis SNI 2441:2011 ≥ 1,0


8. Pertikel yang lebih halus dari 150 µm (%) SNI 03-4142-1996 ≥ 95
9. Berat yang Hilang (%) SNI 06-2441-1991 ≤ 0.8

10. Penetrasi pada 25C (%) SNI 2456:2011 ≥ 54


11. Daktilitas pada 25C, 5 cm/menit (cm) SNI 2432:2011 > 50

12. Kadar Parafin Lilin (%) SNI-03-3639-2002 ≤2

Page 9 of 12
IV. SPESIFIKASI CAMPURAN PANAS DENGAN PRACAMPUR

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston yang Dimodifikasi (AC Mod)


dengan Asbuton Pracampur
Laston
Sifat-sifat Campuran Lapis Lapis
Pondasi
Aus Antara
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
Rasio partikel lolos ayakan 0,075mm dengan Min. 0,6
kadar aspal efektif Maks. 1,2
Rongga dalam campuran (%) (2) Min. 3,0
Maks. 5,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13

Rongga Terisi Aspal (%) Min. 65 65 65


Stabilitas Marshall (kg) Min. 1000 2250(1)
Min. 2 3
Pelelehan (mm)
Maks. 4 6 (1)
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah Min. 90
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (3)
Stabilitas Dinamis, lintasan/mm(4) Min. 2500

V. PEMBUATAN MIX DESIGN

1. Buatlah gradasi agregat sesuai spesifikasi yang diinginkan


2. Pemakaian Asbuton Pracampur disesuaikan dengan target kandungan aspal
efektif dengan memperhitungkan kandungan filler dalam Asbuton Pracampur
max 10 %
3. Lakukan rancangan dan pemadatan Marshall sampai membal (refusal). Perkiraan
awal kadar aspal rancangan dapat diperoleh dari rumus dibawah ini :

Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% Filler) + Konstanta.

dimana :
Pb = kadar aspal perkiraan
CA = agregat kasar tertahan saringan No.8
FA = agregat halus lolos saringan No.8 dan tertahan No.200
F = agregat halus lolos saringan No.200
Page 10 of 12
Nilai konstanta sekitar 0,5 - 1,0 untuk AC dan 2,0 - 3,0 untuk HRS

VI. MODIFIKASI ALAT

1. Asbuton Pracampur dalam kemasan curah atau drum, sehingga penanganannya


sama dengan aspal minyak
2. Untuk mencegah pengendapan dan mempertahankan homogenitas, ketel aspal
di AMP harus dilengkapi dengan alat pengaduk, yaitu:
a. Agitator (pengaduk) yang disesuaikan dengan bentuk ketel, dengan
sayap pengaduk yang mengaduk ke atas, atau
b. Pompa sirkulasi dengan pemasangan pipa, dimana aliran aspal
disirkulasi atas – bawah
3. Setiap selesai proyek, ketel harus dibersihkan dengan menggunakan pelarut
untuk mencegah kerak dan pengendapan mineral

VII. PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN

1. Campuran panas dengan Asbuton Pracampur memiliki kecenderungan


penurunan suhu campuran yang lebih cepat
2. Oleh karena itu batasan suhu harus dipenuhi sbb.:

Ketentuan Temperatur Aspal untuk Pencampuran & Pemadatan

Perkiraan Temperatur Aspal (oC)


No. Prosedur Pelaksanaan
Asbuton Pra-Campur Asbuton B 5/20

1 Pencampuran benda uji Marshall 165 ± 1


2 Pemadatan benda uji Marshall 155 ± 1
3 Pencampuran di Unit Pencampur Aspal
- Pemanasan Agregat di Dryer 160-170

- Pemanasan Aspal di Tangki 165-175

4 Menuangkan campuran aspal dari alat


145-160
pencampur ke dalam truk
5 Pemasokan ke Alat Penghampar 140-160
6 Pemadatan Awal (roda baja) 135-155
Page 11 of 12
Perkiraan Temperatur Aspal (oC)
No. Prosedur Pelaksanaan
Asbuton Pra-Campur Asbuton B 5/20

7 Pemadatan Antara (roda karet) 110-135


8 Pemadatan Akhir (roda baja) >105

3. Setiap pengiriman Campuran Panas dengan Asbuton Pracampur harus ditutupi


terpal 2 lapis, dimana terpal tersebut menutupi hingga bak luar dari dump truck.
4. Pemadatan menggunakan 2 unit alat pemadat: 2 unit Tandem Roller dan 2 unit
Tire Roller, yang berjalan beriringan segera setelah penghamparan.
5. Pengaturan waktu pengiriman campuran agar disesuaikan untuk menghindari
truk pengangkut campuran menunggu terlalu lama di lapangan

Ir. Dwi Putranto


Email : Dwiputranto2004@yahoo.com
HP/WA : 0812 1111 8185

PT. SUMMITAMA INTINUSA


Bp. Dwi Putranto (0812 1111 8185)
Bp. Sigit Setiadi (0812 8787 8203)
Jl. Pahlawan No. 57 Surabaya 60174
Telp. 031 – 5457463/5468805/5458806
Fax. 031 – 5312382/5458069
E mail: info@summitama.com
E mail: Summitama.sbma@gmail.com

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai