Anda di halaman 1dari 3

Sketsa Pekerjaan Lapis Pondasi Atas

1. Penyiapan area subgrade untuk penghamparan lapisan atas minimal 100 m.


2. Mixing agregat untuk mendapatkan proporsi campuran agregat pondasi kelas
A maupun kelas B. Dilakukan menggunakan mesin mekanis di mixing plant.

3. Pengujian agregat dengan uji abrasi menggunakan mesin los angeles untuk
mengetahui keausan agregat dan uji gradasi menggunakan saringan untuk
mengetahui variasi ukuran agregat.

4. Membawa agregat menggunakan dump truck ke lokasi penghamparan


material agregat lapis pondasi bawah di badan jalan secara merata.
5. Penghamparan LPA dengan agregat kelas A pada daerah badan jalan dan
agregat kelas B pada bahu jalan yang tidak terdapat lapis kedap air dengan
motor grader.

6. Stabilisasi tanah baik itu stabilisasi fisika dengan pemberian beban, vertikal
drain dan sebagainya atau stabilisasi kimia dengan menggunakan bahan
tambah seperti kapur, semen, aspal, bahan kimia, atau bahan berbutir/bahan
alam.
7. Pemasangan mal datar sepanjang 3 m diletakkan pada permukaan jalan
sejajar sumbu jalan dan mal lengkung pada daerah lengkungan.
8. Pemadatan dengan compactor pada lapisan bawah LPA, karena
membutuhkan tekanan yang besar.

9. Pemadatan dengan pneumatic roller pada lapisan atas LPA, karena jika
menggunakan compactor lapisan agregat akan rusak gradasinya dan
permukaannya. Pemadatan dilakukan sampai 100% dari kepadatan kering
maksimum.
10. Setelah pekerjaan pemadatan kemudian akan diuji hasil pemadatan untuk
mengetahui nilai CBR yaitu minimum 95%. Apabila telah mencapai 95%
maka pekerjaan akan dilanjutkan lapis pondasi atas.

11. Pengujian sand cone untuk memeriksa kepadatan tanah emnggunakan pasir
otawa sebagai parameter kepadatan.

Anda mungkin juga menyukai