SPESIFIKASI 2018
DIVISI 7
SPESIFIKASI
DIVISI 7 - STRUKTUR
1
2/9/2019
2
2/9/2019
BETON
Terdiri atas:
SEMEN
AIR
AGREGAT KASAR
AGREGAT HALUS
ADMIXTURE (bahan kimia)
BAHAN TAMBAH MINERAL
(fly ash, pozzolan)
3
2/9/2019
BETON
Semen
Pasta
Air
Mortar
Fine aggr. ( Pasir )
Beton
Beton Beton
Lingkup Pekerjaan Seksi 7.1.
bervolume tanpa
besar tulangan
Beton
Beton
memadat
pratekan
sendiri
Beton dan
Beton beton Beton
bertulang kinerja pracetak
tinggi
4
2/9/2019
5
2/9/2019
Mass concrete
▪ Beton dengan volume berapapun
masalah temperatur yang mungkin
▪ mengakibatkan retak,
▪ adanya reaksi kimia yang mengganggu
atau berkurangnya kekuatan jangka
panjang akibat
▪ adanya panas yang berlebihan pada
struktur di atas tanah akibat proses
hidrasi.
▪ Salah satu karakteristik yang
membedakan dengan beton biasa
adalah masalah temperatur.
Mass concrete
› Mass concrete mungkin
merupakan beton bertulang
atau tak bertulang tergantung
pada penggunaannya.
› Umumnya mass concrete
digunakan pada bendung
gravitasi, pilar yang cukup besar
dimensinya yang memerlukan
berat sendiri yang besar.
6
2/9/2019
7
2/9/2019
8
2/9/2019
9
2/9/2019
Durability
(Ketahanan
Strength (kuat terhadap cuaca,
tekan) kekedapan,
abrasi, kimia)
10
2/9/2019
Percobaan di Percobaan di
Labaoratorium Laboratorium
1,4 Mpa – 2,4 MPa 3,5 % - 7 % fc’
11
2/9/2019
Percobaan di Percobaan di
Labaoratorium Laboratorium
2 Mpa – 5 MPa 2 % - 5 % fc’
BETON Peralatan
Pengendalian
BERVOLUME sensor
dinding insulasi
BESAR temperatur
12
2/9/2019
PCC tidak
TIPE diizinkan
I,II,III,IV,V
untuk
struktur
jembatan dan
jalan
SATU
Kegiatan
satu merk
semen
13
2/9/2019
PORTLAND CEMENT
• Semen tipe I : semen untuk penggunaan secara umum. Tidak digunakan pada
daerah yang agresif, tidak untuk hidrasi dan temperatur yang tinggi
• Semen tipe II : digunakan untuk untuk lingkungan dengan agresifitas sedang, dan
memerlukan tingkat temperatur yang lebih rendah dibanding semen tipe I.
diperlukan tambahan pozzolan untuk lingkungan yang agresif
• Semen tipe III : untuk mendapatkan kuat tekan awal yang tinggi, cepat setting,
menimbulkan panas yang lebih tinggi disbanding tipe I. semen ini sama dengan tipe
I, hanya mempunyai tingkat kehalusan yang lebih halus. Digunakan untuk
pembukaan acua yang lebih awal
• Semen tipe IP : Portland pozzoland cement, dengan perbandingan antara 15% - 40%
antara pozzoland dengan cement terhadap berat. Digunakan untuk struktur secara
umum
• Semen tipe IS : Portland blast – furnace slag dengan campuran sekitar 25% - 40%
berat granulated blast-furnace slag dan semen. Digunakan untuk struktur secara
umum
• Semen tipe IP (MS) : semen tipe IP dengan ketahanan terhadap sulfat sedang dan
mempunyai kadar pozzoland antara 15% - 40% terhadap berat semen
Lantai jembatan, cor Tipe I Tipe I dengan fly ash Tipe II dengan fly ash
langsung di tempat, atau slag, tipe IP atau atau slag
Barriers tipe II, tipe IS atau
tipe IP(MS)
14
2/9/2019
Bahan pozzolan yang digunakan sebagai pengganti semen, jumlah dalam kg/kg untuk
semua kelas beton yang menggunakan jenis semen tipe I, II atau III, dibatasi sebagai berikut
:
1. Mass concrete
a. Fly ash – pastikan jumlah semen yang digantikan oleh fly ash adalah antara 18% -
50% terhadap berat
b. Slag – pastikan jumlah semen yang digantikan dengan slag antara 50% - 70%
terhadap berat, juga pastikan bahwa slag adalah 50% - 55% dari total kadar
cementitious terhadap berat total bahan cementitious ketika menggunakan
kombinasi dengan silica fume dan/atau metakaolin
2. Bor pile
a. Fly ash – pastikan jumlah semen yang digantikan adalahantara 33 % - 37%
terhadap berat
b. Slag – pastikan bahwa jumlah semen yang digantikan dengan slag adalah 58% -
62% terhadap berat
15
2/9/2019
16
2/9/2019
17
2/9/2019
SEMEN
PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN
PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI
MUTU BETON
Maksimum tertahan
diatas saringan #
kecepatan pengikatan, kekuatan
Kehalusan mortar, workability, permeability
100 0%
200 20%
PERSYARATAN AIR
Bersih
18
2/9/2019
Perbandingan
kuat tekan
mortar semen
menggunakan
air suling
Mutu air
diragukan
Mutu mortar
90% terhadap
mortar dengan
air lapangan
untuk 7 dan 28
hari
Air
SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN
PENGUJIAN BAHAN
MUTU BETON
Perubahan sifat semen, hidrasi,
pH 4,5 – 8,5
kekuatan
Pengikatan, mengurangi
Benda padat max 2.000 ppm
kekuatan beton
Pengikatan, mengurangi
Bahan tersuspensi, max 2.000 ppm
kekuatan beton
Pengikatan, mengurangi
Bahan organik, max 2.000 ppm
kekuatan beton
2% terhadap berat Pengikatan, mengurangi
Minyak, max semen kekuatan beton
Pengikatan, mengurangi
Ion sulfat, max 10.000 ppm
kekuatan beton, durability, korosi
Pengikatan, mengurangi
Ion klorida, max 20.000 ppm
kekuatan beton, durability, korosi
19
2/9/2019
AGREGAT
20
2/9/2019
Keras
Tahan
Awet
cuaca
Syarat
Batu untuk
Tidak
Beton
Besih
berrongga Siklop
Ukuran
Bebas
maksimum
retak
250 mm
21
2/9/2019
Perbandingan
agregat halus dan
agregat kasar
tetap (S/A rasio
tetap) Boleh
Faktor air semen menambahkan
tetap bahan tambah
kimia
Tidak ada
penambahan
atau pengurangan
air Rasio Agregat
Faktor air semen halus terhadap
tidak berubah agregat kasar
tetap
Penyesuaian
campuran Boleh
Kadar semen menambahkan
tidak berubah untuk bahan tambah
workability kimia (admixture)
(slump)
22
2/9/2019
Agregat
dalam
kondisi JKP
(SSD)
Penakaran
Tingkat
berdasarkan
penyerapan
berat
Penakaran
bahan
Perhitungan
koreksi Pengujian
penakaran air Kadar air
dan agregat lapangan
12 Jam
sebelum
penakaran
agregat
disemprot air
23
2/9/2019
Temperatur
Kelembaban
agregat
kurang dari
diusahakan <
40%
300 C
24
2/9/2019
Mempercepat atau
memperlambat hidrasi Kinerja beton dalam
semen air
Mengurangi susut,
Ketahanan beton
pengembangan beton,
terhadap abrasi
menngurangi bleeding dan
segregasi
Filling ability
Slump flow test
Pengujian
SCC
Segregation resistance
Passing ablity Column segregation test
J-ring test
25
2/9/2019
Slump Flow
› Slump flow (diameter rata-rata beton segar yang mengalir membentuk lingkaran dengan konus
slump terbalik) sesuai ASTM C1611/C1611M-14 dengan rentang dalam Tabel 7.1.3.3) di bawah
Catatan :
T500 adalah waktu (dalam detik) yang diperlukan oleh tepi massa beton untuk mencapai diameter 500 mm
sejak cetakan pertama kali diangkat dalam pengujian slump flow.
DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI
26
2/9/2019
27
2/9/2019
28
2/9/2019
V funnel –
V funnel 5
viscosity
menit (0 - +3
classes (8-12
detik)
detik)
J ring – passing L box – passing
ability classes ability classes
(0-10 mm) (0,8 – 1 h/hl)
T 500 slump
flow – viscosity U box (0-30
classes ( 2 – 7 h2/hj)
detik)
Slump flow –
slump flow Penerimaan Fill box (90 % –
classes (550 100 %)
mm – 850 mm) hasil SCC
29
2/9/2019
61
30
2/9/2019
31
2/9/2019
DURABILITAS BETON
DURABILITAS BETON
Beton dengan mutu yang berbeda mempunyai
persyaratan durabilitas yang berbeda pula, tergantung
pada kondisi lingkungannya dan sifat-sifat yang
diharapkan.
32
2/9/2019
DURABILITAS BETON
DURABILITAS BETON
BERDASARKAN KETENTUAN
33
2/9/2019
DURABILITAS BETON
BERDASARKAN PENDEKATAN “KINERJA”
DURABILITAS BETON
34
2/9/2019
SLUMP PERYARATAN
DURABILITAS KUAT TEKAN
(WORKABILITY) TAMBAHAN
B
KARAKTERISTIK
GEOMETRIK
I
A
KONTROL MUTU (QC) DI
Y
PENGECORAN
LAPANGAN (SEBELUM A
BETON
PENGECORAN) KONTROL SETELAH
PENGECORAN
35
2/9/2019
BETON
Pengendalian BERVOLUME
dinding insulasi
Temperatur
BESAR
36
2/9/2019
37
2/9/2019
38
2/9/2019
39
2/9/2019
Beton
siklop
mutu 15
MPa
40
2/9/2019
Agregat
Gradasi – 1000 m3 PENGUJIAN
Semen - 300 ton
BAHAN
Abrasi – 5000 m3
41
2/9/2019
42
2/9/2019
Manual
1 set/ 5m3
untuk volume ≤
60 m3 dan 1
set/10 m3
untuk volume >
60 m3
Jumlah
benda
Ready mix
uji
1 set/15 m3
untuk volume ≤
60 m3 dan 1
set/30 m3 untuk
volume > 60 m3
43
2/9/2019
44
2/9/2019
Tidak
45
2/9/2019
46
2/9/2019
Tidak ada
pengukuran untuk Mutu beton
beton struktur bertulang
dengan mutu < 20 minimum 20 MPa
MPa
Setiap pengurangan
Mutu beton tak kekuatan 1%, maka
bertulang 15 Mpa nilai harga satuan
dan tidak kurang dikurangi 1,5 % dan
dari 10 MPa Penerimaan perbaikan/perkuatan
mutu beton struktur tidak dibayar
yang
dibayar
47
2/9/2019
48
2/9/2019
UMUM
› Pekerjaan ini terdiri dari :
▪ fabrikasi struktur beton pratekan pracetak,
▪ bagian beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan
▪ tiang pancang pracetak yang dibuat sesuai dengan Spesifikasi ini mendekati
garis, elevasi, dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar.
▪ Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan, pengangkutan dan penyimpanan
balok, tiang pancang, pelat dan elemen struktur dari beton pracetak, yang
dibuat dengan cara pratarik (pre-tension) maupun pasca-tarik (post-tension).
▪ Pekerjaan ini juga termasuk pemasangan semua elemen pratekan pracetak.
Ketentuan dari Seksi 7.1 dan 7.3 harus digunakan pada Seksi ini dengan
tambahan Artikel berikut ini.
49
2/9/2019
Beton (7.1.)
Baja
Ankur tulangan
(7.3.)
Bahan
Baja
Selongsong
prategang
Graut
Wire
(strand)
ankur 1,5 meter
Pengujian
Strand 5
m setiap
20 ton
tendon
50
2/9/2019
Baja Prategang
› Untaian kawat (strand) pra-tegang harus terdiri dari 7 kawat
(wire) dengan kuat tarik tinggi, bebas tegangan, relaksasi rendah
dengan panjang menerus tanpa sambungan atau kopel sesuai
dengan SNI 1154-2016 dengan kelas untaian kawat dan kekuatan
tarik batas minimum sebagaimana yang ditunjukkan dalam Tabel
7.2.2.1, dan toleransi diameter sebagaimana yang ditunjukan
Tabel 7.2.2.2) serta sifat mekanis yang ditunjukkan dalam Tabel
7.2.2.3).
› Kawat (wire) pra-tegang harus terdiri dari kawat dengan kuat
tarik tinggi dengan panjang menerus tanpa sambungan atau
kopel dan harus sesuai dengan SNI 1155:2016.
Tabel 7.2.2.1) Kelas Untaian Kawat dan Kuat Tarik Batas Minimum
51
2/9/2019
52
2/9/2019
Kalibrasi
setiap 6
bulan
Ketelitian 1%
terhadap
kapasitas
penuh
JACK/PENARIK
TENDON 2 alat pengukur
(dial) diameter
minimal 150
mm:
- Lendutan
- Pembebanan
53
2/9/2019
Nomor balok/gelagar
Tanggal penegangan
54
2/9/2019
55
2/9/2019
Tegangan tendon
Selama penegangan
pra-tegang Gaya prategang (stressing) nilai
maksimum 70% setelah tersebut maksimum
terhadap beban pengankuran 80%
yang ditetapkan
56
2/9/2019
57
2/9/2019
58
2/9/2019
59
2/9/2019
60
2/9/2019
61
2/9/2019
62
2/9/2019
63
2/9/2019
64
2/9/2019
BAHAN
SNI 2052:2017
65
2/9/2019
66
2/9/2019
67
2/9/2019
UMUM
68
2/9/2019
• Gelagar
• pelat
Penyediaan
• Baut, mur, ring
• diafragma
• Penyediaan
• Galvanisasi
Fabrikasi
• Pengecatan
• Pengangkutan
Pemasang
an • Pemasangan
(erection)
69
2/9/2019
UMUM
› Pekerjaan dalam Seksi dari Spesifikasi ini juga termasuk
pemasangan struktur jembatan baja hasil rancangan patent,
seperti jembatan rangka (truss) baja, gelagar komposit, Bailey
atau sistem rancangan lainnya yang dibeli sebelumnya oleh
Pengguna Jasa, di atas fondasi yang telah dipersiapkan.
70
2/9/2019
pemasangan landasan,
pra-perakitan,
peluncuran dan
penempatan posisi
akhir struktur
jembatan
pencocokan elemen
penanganan,
utama lantai jembatan
pemeriksaan,
dan operasi lainnya
identifikasi dan
yang diperlukan untuk
penyimpanan semua
pemasangan struktur
bahan pokok lepas
jembatan
Pemasangan
Jembatan
Baja
71
2/9/2019
BAHAN
Baja Struktur
› Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon untuk paku keling, baut
atau las harus sesuai dengan ketentuan AASHTO M270M/M270-15.
› Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon struktur untuk, baut
atau las harus sesuai dengan persyaratan SNI 6764:2016 atau ASTM
A36/A36M-14. Baja struktur harus memiliki mutu minimum sesuai dengan
Tabel 7.4.2.1).
▪ Baut dan mur harus memenuhi ketentuan dari ASTM A307-14e1 Mild
Steel Bolts and Nuts (Grade A), dan mempunyai kepala baut dan mur
berbentuk segi enam (hexagonal)
▪ Baut, mur dan ring dari baja mutu tinggi harus difabrikasi dari baja
karbon yang dikerjakan secara panas memenuhi ketentuan dari ASTM
F3125/F3125M-15a dengan kekuatan leleh minimum 92 ksi (634 MPa)
dan 130 ksi (896 MPa) masing-masing untuk tipe A320 dan A490 dan
elongasi (elongation) minimum 14%.
▪ Baut mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan berikut:
▪ Sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
▪ Diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau penggantinya
harus lebih besar dari nilai nominal yang ditetapkan dalam ketentuan
yang berlaku. Ukuran lainnya boleh berbeda
72
2/9/2019
Ukuran Nominal (mm) dan Beban Tarik Minimum dengan Metoda Pengukuran
Nilai Putaran Ulir-pitch Panjang (kN)
(mm)
Tipe A325 Tipe A490
M12 x 1,75 50,6 70
M16 x 2,0 94,2 130
M20 x 2,5 147 203
M22 x 2,5 182 251
M24 x 3,0 212 293
M27 x 3,0 275 381
M30 x 3,5 337 466
M36 x 4,0 490 678
73
2/9/2019
Structural Bolting
Slip Critical
Friction type
Clamp load –
A307 – hanya
baut dalam
untuk elemen
sekunder kondisi
tension
Baut
Mutu Proof load – Baut
Elemen utama Tinggi dalam kondisi
batas plastis -
A325 = Gr 8.8 umumnya baut
A490 = Gr 10.9 = dikencangkan
F10T sekitar 65%
Struktur baja
Torsi momen =
dengan beban
k.F.D
dinamis
74
2/9/2019
75
2/9/2019
76
2/9/2019
77
2/9/2019
78
2/9/2019
TIPE BAUT:
79
2/9/2019
80
2/9/2019
81
2/9/2019
82
2/9/2019
83
2/9/2019
PEMASANGAN DAN
PENGENCANGAN BAUT
1. PEMASANGAN BAUT.
a. Skema Pemasangan Baut Set.
84
2/9/2019
2. PENGENCANGAN BAUT.
a. Peralatan Pengencangan Baut.
85
2/9/2019
HUBUNGAN ANTARA MOMEN TORSI DENGAN CLAMPING FORCE PADA SAAT PENGENCANGAN
BAUT
86
2/9/2019
87
2/9/2019
88
2/9/2019
Perbedaan
SEKSI 7.5. – FONDASI TIANG BOR SEKAN (SECANT PILE)
89
2/9/2019
90
2/9/2019
91
2/9/2019
92
2/9/2019
93
2/9/2019
94
2/9/2019
▪ Secara umum tidak ada perubahan antara seksi 7.6. pada spesifikasi
2010 revisi 3 dengan spesifikasi 2018
▪ Tambahan tentang perlindungan bagian penyambungan fondasi
tiang baja dan beton yang menggunakan las dengan menggunakan
cat anti karat
▪ Luasan perlindungan untuk anti karat 1,5 meter di atas muka air
pasang ditambah tinggi pasang surut dan 0,5 meter di bagian yang
terendam
▪ Pasir yang digunakan di dalam fondasi tiang masuk dalam biaya
pengadaan sampai 8 meter di bawah tanah dasar
95
2/9/2019
96
2/9/2019
TIANG PANCANG
Tiang uji
Loading Test
Panjang tiang
alat pancang
Tumpu Kalendering
Material tiang pancang
daya dukung tanah
Penyambungan tiang
TIANG PANCANG
Panjang tiang
Daya dukung tanah
Kalendering
Geser Alat pancang
Material tiang pancang
Penyambungan tiang
Loading test
97
2/9/2019
98
2/9/2019
Pelat penutup
Tebal dinding
ASTM 36 (SNI 03-
minimal 4,8 mm
6764- 2002)
Pelat penutup
dan las
Pipa baja ASTM
penyambung
A252 grade 2
tidak boleh
Turap menonjol keluar
baja
99
2/9/2019
100
2/9/2019
Diberi
cat anti
karat
Cat lapisan
anti karat
untuk 20 cm
di atas dan
di bawah las
101
2/9/2019
Masuk ke
dalam pile cap
sedalam 50 –
100 mm
Pengupasan
kepala tiang
pancang beton
pracetak
Bagian kepala
Baja tulangan harus
tiang yang retak dapat diikat di
harus dipotong dalam pile cap 40 x
dan diperbaiki diameter
102
2/9/2019
103
2/9/2019
104
2/9/2019
Bagian
sambungan las
diberi lapisan cat Tiang Diisi dengan
protektif yang beton 30 Mpa
dapat mongering pancang hingga kedalaman
dalam waktu
antara 5 – 10
baja struktur 8 m di bawah
menit
permukaan tanah
105
2/9/2019
106
2/9/2019
107
2/9/2019
Penurunan
minimal 60
mm
Pengujian
pembebanan
Beban Posisi akhir
pengujian kepala tiang
minimal 2 x < posisi pada
beban yang gambar
dirancang rencana
Kalendering
t.p. baja 25
mm dan t.p.
beton 35 mm
Pemancangan
tiang
108
2/9/2019
Jumlah tiang
pancang
Enersi pukulan
Posisi, jenis
palu, berat dan
ukuran
jenis palu
Penetrasi pada
saat 10 pukulan Panjang aktual
terakhir
Panjang dalam
Tanggal
balok kepala
pemancangan
tiang
109
2/9/2019
Alat Pancang
Alat Pancang
110
2/9/2019
111
2/9/2019
112
2/9/2019
113
2/9/2019
114
2/9/2019
Dari ujung
atas (cut off
level) sampai
ujung bawah
tiang
Tidak ada
pembayaran Penyetelan,
untuk isian sepatu
pasir
Mulai dari
permukaan tanah Lapisan anti karat
sampai ujung (cat)
tiang
Pemancan
gan tiang
115
2/9/2019
116
2/9/2019
117
2/9/2019
118
2/9/2019
119
2/9/2019
120
2/9/2019
Sumuran
› Yang dimaksud dengan Fondasi Sumuran adalah elemen utama
struktur dari sumuran beton yang berinteraksi langsung dengan
tanah, yang berfungsi sebagai penopang akhir dan menyalurkan
beban dari struktur jembatan ke tanah pendukung.
121
2/9/2019
Isian
Mutu baja sumuran
BjTP 280 sengan
beton siklop
122
2/9/2019
123
2/9/2019
124
2/9/2019
PERBEDAAN
SEKSI 7.8. – ADUKAN MORTAR SEMEN
125
2/9/2019
126
2/9/2019
PERBEDAAN
Seksi 7.9. – PASANGAN BATU
127
2/9/2019
UMUM
› Pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur:
▪ dinding penahan tanah, talud, gorong-gorong pelat, dan tembok
kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan
untuk menahan beban luar yang cukup besar.
▪ Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan,
bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang
penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan
pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong,
maka Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau
pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap) seperti yang
disyaratkan masing-masing dalam Seksi 2.2 dan 7.10, akan
digunakan untuk pekerjaan ini.
128
2/9/2019
129
2/9/2019
130
2/9/2019
Seksi 7.10.
PASANGAN BATU KOSONG dan
BRONJONG
PERBEDAAN
SEKSI 7.10 – PASANGAN BATU KOSONG DAN
BRONJONG
131
2/9/2019
132
2/9/2019
133
2/9/2019
134
2/9/2019
135
2/9/2019
PERBEDAAN
SEKSI 7.11 – Sambungan Siar Muai
▪ Tambahan penjelasan karakteristik jenis bahan yang digunakan untuk
setiap jenis sambungan siar muai
▪ Persyaratan Sifat-sifat jenis asphaltic plug yang saat ini banyak
digunakan
▪ Persyaratan agregat untuk jenis asphaltic plug
▪ Jenis lainnya tergantung pada TDS pabrikan yang diusulkan dan
sertifikat keaslian dan pengujian dari laboratorium yang independent,
kompeten
136
2/9/2019
Umum
› Semua jembatan harus dapat mengakomodasi pergerakan yang
disebabkan oleh : perubahan suhu, susut pada beton, rangkak
sebagai efek dari gaya pratekan, perpendekan elastis pada pasca
prategang
› Pergerakan akibat beban transien seperti angin, beban hidup,
pergerakan pada fondasi
› Sambungan siar muai (exp. Joint) harus dapat menahan beban
horizontal, vertikal, rotasi akibat beban-beban yang terjadi
Umum
137
2/9/2019
138
2/9/2019
139
2/9/2019
140
2/9/2019
141
2/9/2019
Asphaltic Plug
› Agregat
› Agregat untuk campuran siar muai asphasltic plug harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet dan
bebas dari bahan-bahan kotoran organik dan bahan kotoran lain yang tidak dikehendaki dan memenuhi
ketentuan sifat-sifat seperti pada Tabel 7.11.2.2) dan mempunyai gradasi seragam dalam ukuran nominal
tunggal yaitu ukuran 14, 20 dan 28 mm atau boleh dicampur antara ketiga ukuran ini.
142
2/9/2019
Perbedaan
seksi 7.12 – Landasan (bearing)
143
2/9/2019
144
2/9/2019
145
2/9/2019
146
2/9/2019
147
2/9/2019
148
2/9/2019
149
2/9/2019
7.13. SANDARAN
(railing)
150
2/9/2019
Perbedaan
Seksi 7.13 - Sandaran
151
2/9/2019
152
2/9/2019
153
2/9/2019
154
2/9/2019
155
2/9/2019
Perbedaan
seksi 7.16 – Drainase lantai jembatan
▪ Secara umum masih sama dengan spesifikasi 2010 revisi 3
▪ Perbedaan hanya pada dimensi pipa drainase yang semula
disyaratkan 4” menjadi 6” sesuai dengan SNI tentang
Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan
156
2/9/2019
157
2/9/2019
BAHAN BAJA
› Bahan untuk Deck Drain berbahan besi tuang yang terpasang dengan
bentuk sesuai gambar.
▪ Diameter pipa drainase jembatan minimum 150 mm (6 inch) dan
tebal minimal 2 mm.
▪ Mutu pipa baja dengan tegangan leleh 280 MPa dan harus
memenuhi standar SNI 07-0722-1989 atau ASTM A252-10, atau
standar lain yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
▪ Semua bagian baja harus digalvanisasi sesuai dengan AASHTO
M111M/M111-15, kecuali jika galvanisasi ini telah mempunyai tebal
minimum 80 mikron
158
2/9/2019
BAHAN PVC
› Bahan untuk pipa PVC harus sesuai dengan
▪ SNI 06-0162-1987 dan
▪ SNI 06-0178-1987 atau sesuai dengan
▪ ASTM D2665-14 dengan bahan dasar (basic material) yang
▪ terbuat dari virgin PVC compounds yang memenuhi kelas
12454 menurut ASTM D1784-11.
DASAR PEMBAYARAN
› Kuantitas pipa drainase, pipa penyalur dan Deck Drain diukur:
▪ seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar dengan Harga
Kontrak per satuan pengukuran untuk mata pembayaran yang
tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas
dan harga.
▪ Harga dan pembayaran yang demikian harus dipandang
sebagai kompensasi penuh untuk penyediaan, pengiriman,
penyambungan, pemasangan, penanganan permukaan,
pengelasan, grouting, braket, drain hopper dan penyediaan
semua pekerja, peralatan, perkakas dan lain-lain yang
diperlukan untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya
dari pekerjaan yang diuraikan dalam seksi ini.
DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI
159
2/9/2019
SEKSI 7.17
PENGUJIAN PEMBEBANAN
JEMBATAN
160
2/9/2019
Tingkat keselamatan
jembatan
Pengujian
Pembebanan
Jembatan
161
2/9/2019
Persiapan Persiapan
Teknis Administrasi
Surat
Komunikasi,
permohonan kerja
Kajian terhadp
sama pelaksanaan
Analisa struktur
pengujian
DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI
162
2/9/2019
334
SCHMIDT HAMMER
163
2/9/2019
164
2/9/2019
Minimum 15 cm
338
165
2/9/2019
340
SPECIFIC INSPECTION
Cover Meter
166
2/9/2019
342
343
167
2/9/2019
Resistivity Beton
Kemungkinan Laju Korosi
(ohm.cm)
> 20.000 Tidak terjadi
10.000 – 20.000 Rendah
5.000 – 10.000 Tinggi
< 5.000 Sangat Tinggi
345
168
2/9/2019
169
2/9/2019
170
2/9/2019
LOADING TEST
171
2/9/2019
353
172
2/9/2019
Deflection Result
Span 1 Span 2 Span 3
0%
mm mm mm
Initial 0 0 0
Unsimetris -0.23 -0.48 -0.23
Simetris -0.41 -1.64 -0.29
Unload 0 0 0
355
173
2/9/2019
356
Pemasangan
Strain Gauge
Pada Beton
357
174
2/9/2019
Pemasangan
Dial Gauge
Gauge
358
Monitoring
175
2/9/2019
Load Set Up
360
Load Set Up
SPECIFIC INSPECTION 361
176
2/9/2019
f | f terukur f teoritis | Frekuensi teoritis di dapat dengan menggunakan model analisis struktur, K
K adalah ukuran tingkat kerusakan dimana:
f teoritis f teoritis 1. Untuk nilai K 20%, maka struktur berada dalam kondisi kritis dimana
telah terjadi retak-retak struktur (Identik dengan penurunan kapasitas
daya pikul sebesar 40%)
2. Untuk Nilai 15% K 20%, maka struktur berada dalam kondisi yang
kurang baik
3. Untuk nilai K = 10%, maka struktur berada dalam kondisi kurang baik
sampai kondisi cukup baik (Identik dengan penurunan kapasitas daya
dukung sebesar 20%)
4. Untuk nilai K =0, maka struktur berada dalam kondisi baik
177
2/9/2019
364
Test Setup
365
178
2/9/2019
INSTRUMENT
Sensor Accelerometer
Cable connector
INSTRUMENT
Data Acquisition
(Data Logger)
Laptop
& Dewesoft Program
179
2/9/2019
2nd Span
1st Span
368
369
180
2/9/2019
181
2/9/2019
182
2/9/2019
183
2/9/2019
184
2/9/2019
185