Anda di halaman 1dari 29

Penyiapan & Pengolahan Data

Daya Dukung Tanah (CBR)


CBR test dan DCP
CBR Test
• California Bearing Ratio (CBR) is a test
penetrasi untuk mengevaluasi daya
dukung tanah dasar dan lapisan
perkerasan berbutir.
• CBR test dilakukan dengan mengukur
tekanan plunger standar untuk masuk
(penetrate) kepermukaan tanah.
Tekanan tsb dibagi dengan tekanan
untuk penetrate hingga kedalaman
yang sama pada batu pecah standar.
• Semakin keras permukaan tanah,
semakin tinggi nilai CBR.
Tekanan vs Kedalaman Penetrasi
CBR rencana: CBRLab atau CBRDCP ?
• Untuk desain, daya dukung rencana tanah dasar diperoleh dari nilai
CBR rendaman 4 hari pada 95% kepadatan standar kering maksimum.
• Pengujian daya dukung harus dilakukan untuk mendapatkan nilai CBR
yang sebenarnya.
• Tanah dasar yang lazim ditemui di Indonesia mempunyai nilai CBR
sekitar 4% bahkan dapat serendah 2%.
CBR Rendaman
CBR rencana: CBRLab atau CBRDCP ?
• Pengujian daya dukung dengan DCP • Pengujian DCP juga digunakan
tidak memberikan hasil dengan untuk menentukan kedalaman
tingkat ketelitian yang sama dengan tanah lunak (Lampiran H).
pengujian di laboratorium.
• Pada kawasan tanah aluvial
• Pengujian DCP hanya dilakukan kering, khususnya daerah
pada kondisi berikut:
persawahan, kemungkinan
• Tanah rawa jenuh air sehingga tidak terdapat lapisan dengan
mungkin dapat dipadatkan kepadatan rendah (antara 1200
sehingga pengujian CBR – 1500 kg/m3) di bawah
laboratorium menjadi tidak relevan. permukaan tanah yang kering.
DCP
DCP
Penentuan segmen tanah dasar yang seragam
• Ruas jalan yang didesain harus dikelompokkan berdasarkan kesamaan
segmen yang mewakili kondisi tanah dasar yang dapat dianggap seragam
(tanpa perbedaan yang signifikan).
• Pengelompokan awal dapat dilakukan berdasarkan hasil kajian meja dan
penyelidikan lapangan atas dasar kesamaan:
• geologi,
• pedologi,
• kondisi drainase dan topografi,
• serta karakteristik geoteknik (seperti gradasi dan plastisitas).
• Secara umum disarankan untuk menghindari pemilihan segmen seragam
yang terlalu pendek.
Dua metode perhitungan CBR karakteristik:
1) Metode distribusi normal standar:
• Jika tersedia cukup data yang valid (minimum 10 titik data uji per
segmen yang seragam) rumus berikut ini dapat digunakan:
• CBR karakteristik = CBR rata-rata – f x deviasi standar (6.1)
• f = 1,645 (probabilitas 95%), untuk jalan tol atau jalan bebas hambatan.
• f = 1,282 (probabilitas 90%) untuk jalan kolektor dan arteri.
• f = 0.842 (probabilitas 80%), untuk jalan lokal dan jalan kecil.
• Koefisien variasi (CV) maksimum dari data CBR untuk suatu segmen
tidak lebih besar dari 25%. Koefisien variasi sampai dengan 30% masih
boleh digunakan.
Dua metode perhitungan CBR karakteristik:
2) Metode percentile:
• Nilai CBR yang dipilih adalah adalah nilai persentil ke 10
(10thpercentile) yang berarti 10% data segmen yang bersangkutan
lebih kecil atau sama dengan nilai CBR pada persentil tersebut.
• Dapat dihitung menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, yaitu
dengan memanfaatkan fungsi =PERCENTILE(array, k) dengan “array”
menunjukkan kumpulan data dan k adalah persentil (dalam
persepuluhan).
• Sebagi contoh, =PERCENTILE(A1:A20, 0.1) akan menghitung persentil ke 10
dari kumpulan data yang terletak pada sel A1 sampai dengan A20.
16
17
18
19
Nilai persentil dari kelompok data
menggunakan Microsoft Excel

20
Desain Fondasi
Desain fondasi

22
FONDASI JALAN
• Pengertian fondasi
• Daya dukung
• Uniform section & CBR wakil
• Faktor penyesuaian DCP terhadap musim
• Umur rencana fondasi
• Fondasi perkerasan lentur
• Fondasi perkerasan kaku
• Fondasi pada tanah lunak
Fondasi ≠ Lapis fondasi

Tanah dasar Drainase vertikal


Cakar ayam Cerucuk
Umur rencana fondasi

25
Umur rencana fondasi
• 40 tahun, dengan pertimbangan:
• Fondasi perkerasan tidak dapat ditingkatkan selama masa pelayanan, kecuali
dengan cara rekonstruksi menyeluruh.
• Perkerasan lentur dengan fondasi di bawah standar mungkin memerlukan
penguatan berulangkali selama masa pelayanan  lebih mahal.
• Perkerasan kaku di atas tanah lunak dengan fondasi under-design cenderung
mengalami kerusakan dini.

26
Bagan Desain 2

(4)

(4) Permukaan lapis penopang di atas tanah SG1 dan gambut diasumsikan mempunyai
daya dukung setara nilai CBR 2.5%, dengan demikian ketentuan perbaikan tanah
SG2.5 berlaku.
Contoh:
Untuk lalu lintas rencana > 4 juta ESA, tanah SG1 memerlukan lapis penopang setebal
1200 mm untuk mencapai daya dukung setara SG2.5 ; selanjutnya perlu ditambah
lagi setebal 350 mm untuk meningkatkan menjadi setara SG6.
28
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai