Anda di halaman 1dari 21

TEKNOLOGI ASPAL

KARET
MEDAN, 16 JULI 2019
NSPK TERKAIT ASPAL KARET
1. Spesifikasi Khusus Interim SKh-3.6.3.2 Campuran Beraspal Panas
dengan Aspal yang dimodifikasi Crumb Rubber atau Asbuton dengan
Crumb Rubber;
2. Surat Edaran Menteri PUPR No 04/SE/M/2019 tentang
Pemberlakuan 2 (dua) pedoman bidang Jalan dan Jembatan;
• Pedoman perancangan dan pelaksanaan campuran beraspal panas dengan
aspal yang mengandung karet alam (Pd 07-2019-B)
• Pedoman Spesifikasi campuran beraspal panas dengan aspal yang
mengandung karet alam (Pd 08-2019-B)
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM

1. UMUM
Spesifikasi ini menetapkan ketentuan mengenai persyaratan bahan
dan persyaratan campuran beraspal panas bergradasi semi senjang
(Lataston) dan menerus (Laston) dengan aspal yang mengandung
karet alam untuk lapis aus (wearing course), lapis antara (binder
course) dan lapis fondasi (base course).
Semua campuran dirancang dalam spesifikasi ini untuk menjamin
bawa asumsi rancangan yang b`erkenaan dengan kadar aspal,
rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan harus sesuai
dengan lalu lintas rencana dibawah 10 juta ESA.
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM

2. KETENTUAN BAHAN
Ketentuan persyaratan bahan pada campuran beraspal laston dengan
aspal yang mengandung karet alam, meliputi.
a. Bahan
• agregat
• Bahan pengisi (Filler) untuk campuran beraspal
• Gradasi agregat gabungan
• Aspal Karet
b. Campuran
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM

KETENTUAN BAHAN DAN ANGREGAT


• Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%
• Perbedaan berat jenis agregat kasar dan agegat halus tidak boleh
lebih dari 0,2 KETENTUAN AGREGAT KASAR
Pengujian Standar Nilai
 Fraksi agregat kasar untuk rancangan Natrium sulfat Maks.12%
harus bersih, keras, awet dan bebas Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan Magnesium SNI 3407:2008
dari lempung atau bahan yang tidak Maks.18%
Sulfat
dikehendaki lainnya Abrasi dengan Semua jenis campuran aspal 100 putaran Maks.8%
mesin Los bergradasi lainnya SNI 2417:2008
 Butir pecah pada agregat kasar Angeles 500 putaran Maks.40%
didefinisikan sebagai persen terhadap Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 2439:2011 Min.95%
berat agregat yang lebih besar dari Butir Pecah pada Agregat Kasar SNI 7619:2012 95/90
ayakan No 4 dengan muka bidang
Partikel Pipih dan Lonjong SNI 8287:2016 Maks.10%
pecah satu atau lebih.
SNI ASTM
Material Lolos Ayakan No.200 Maks.1 %
C117:2012
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM
KETENTUAN AGREGAT HALUS
 Agregat halus harus terdiri dari pasir atau hasil
pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang
lolos ayakan No.4
 Pasir dapat digunakkan maks. 15% terhadap berat
total agregat.
 Agregat halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan
harus dipasok ke AMP dengan menggunakan
pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang
terpisah sehingga rasio agregat pecah halus dan
pasir dapat dikontrol dengan baik;

Pengujian Metode pengujian Nilai


Nilai setara pasir SNI 0-4428-1997 Min.60%
Angularitas dengan uji kadar SNI 03-6877-2002 Min. 45%
rongga
Gumpalan lempung dan butir- SNI 03-4141-2015 Maks. 1%
butir mudah pecah dalam agregat
Material lolos ayakan No.200 SNI ASTM C117:2012 Maks. 10%
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM

• Ketentuan Gradasi Gabungan Agregat


Gradasi agregat gabungan untuk campuran beraspal ditunjukan dalam
persen terhadap berat agregat dan bahan pengisi harus memenuhi
batas-batas yang diberikan dalam tabel gradasi.
Rancangan dan perbandingan campuran untuk gradasi agregat
gabungan harus mempunyai jarak terhadap batas-batas yang
diberikan dalam table gradasi.
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM
AMPLOP GRADASI AGREGAT GABUNGAN
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM
• Ketentuan Bahan Aspal Untuk Campuran Aspal
Bahan aspal yang dimodifikasi karet alam menggunakan jenis KKK60
untuk karet alam cair dan SIR20 untuk karet alam padat.
KETENTUAN SIFAT ASPAL KARET
Aspaldimodifik
BAHAN KARET ALAM
No JenisPengujian MetodaPengujian
asiKaretAlam
1. Penetrasi pada 25oC (0,1 mm) SNI 06-2456-1991 Min.50
2. Viskositas Kinematis 135 oC (cSt) ASTM D 2170-10 ≤ 2000
3. Titiklembak (oC) SNI 2434-2011 ≥ 52
4. Daktilitas pada 25 oC, (cm) SNI 2432-2011 ≥ 100
5. Titik Nyala (oC) SNI 2433-2011 ≥ 232 Karet alam
6. Kelarutan dalam Trichloroethylene (%) SNI 2438:2015 ≥ 99 Lateks KKK60
7. Berat Jenis SNI 2441-2011 ≥ 1.0
8. ASTM D5976 part 6.1 ≤ 2.2

PengujianResiduhasil TFOT (SNI-06-2440-1991) atau RTFOT (SNI-03-6835-2002) :


9. Berat yang Hilang (%) SNI 06-2441-1991 atau ≤ 0.8
SNI 03-6835-2002
Karet Alam
10. Penetrasi pada 25oC (%) SNI 2456-2011 ≥ 54 SIR20
11. Daktilitas pada 25oC, (cm) SNI 8286-2016 ≥ 100
12. KeelastisansetelahPengembalian (%) SNI 8286-2016 ≥ 30
SPESIFIKASI KHUSUS
CAMPURAN BERASAPAL PANAS DENGAN ASPAL YANG MENGADUNG
KARET ALAM
• Campuran
Ketentuan persyaratan campuran beraspal laston dan lataston dengan
aspal yang mengandung karet alam, meliputi.
Persyaratan sifat campuran Laston dengan
aspal yang mengandung karet alam
Persyaratan sifat campuran Lataston dengan
aspal yang mengandung karet alam
ASPAL KARET
Aspal karet merupakan teknologi aspal modifikasi KEUNGGULAN :
elastomer yang menggunakan karet alam vulkanisasi
(cross-link) sebagai bahan modifier-nya
01 Memiliki tingkat perkerasan
yang lebih baik

02 Tidak mudah meninggalkan


jejak roda saat aspal basah

03 Daya tahan yang lebih tinggi


dibandingkan aspal biasa.
ASPAL KARET
PEMANFAATAN
PEMANFAATAN LATEKS
LATEKS PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN ALAT
ALAT KARET
KARET SEBAGAI
SEBAGAI
LANGSUNG
LANGSUNG DARI PETANI
DARI PETANI PENCACAH MASTERBATCH
PENCACAH MASTERBATCH PENGGANTI
PENGGANTI ASPAL
ASPAL
01
PENCAMPURAN
TANPA PROSES MASTERBATCH DENGAN
PEMURNIAN, PEMEKATAN, ASPAL MINYAK DI BITUMEN
DAN VULKANISASI; DAN PLANT
SUBSTITUSI ASPAL
DITARGETKAN 50%
PENCAMPURAN MEMUNGKINKAN
LANGSUNG DI AMP (TIDAK PENGGUNAAN KARET
PERLU PREBLENDING) BROWN CREEPE DARI
PETANI
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN JENIS KARET ALAM
No Jenis Produksi Keuntungan Kerugian
Pembelian lewat koperasi, manfaat - Nilai susut mencapai 50%
1. BOKAR Petani
dirasakan langsung oleh petani - Kualitas bervariasi
- Tidak dapat disimpan dalam
Lateks Pembelian lewat koperasi, manfaat
2. Petani waktu lama.
Kebun dirasakan langsung oleh petani - Kualitas bervariasi
- Dapat disimpan lama
Brown Koperasi/
3. - Pengadaan dapat dilaksanakan Kualitas ditentukan secara visual
Crepe Pabrik
dalam skala besar
- Kualitas terjamin dengan
standar mutu internasional
Harga lebih mahal 20% daripada
4. SIR 20 Pabrik - Dapat disimpan lama
Brown Crepe.
- Pengadaan dapat dilaksanakan
dalam skala besar
- Kualitas terjamin dengan
Tidak dapat disimpan dalam waktu
standar mutu internasional
5. Lateks Pekat Pabrik lama, jika ditambah additif hanya bisa
- Pengadaan dapat dilaksanakan
bertahan 6 bulan.
dalam skala besar
PERBANDINGAN ASPAL KARET DAN ASPAL BIASA

Ketahan Deformasi, Retak Lelah, Modulus Resilient


DEFORMASI FATIG Modulus
(Stabilitas Dinamis, (Jml Lintasan pada Resilent
pass/mm) 150 µS) (temp 25 C,
Mpa)

ASPAL MINYAK PEN 60 492 750.000 2454


ASPAL KARET (LATEKS) 1909 1.650.000 2645
POLIMER STARBIT E55 3088 4.500.000 2527

Perbandingan Tebal (CM)


Koefesien Relatif Ketebalan
ASPAL MINYAK PEN 60 0,4 4 cm
ASPAL KARET (LATEKS) 0,409 3,9 cm
POLIMER STARBIT E55 0,414 3,8 cm
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ASPAL KARET

01 ASPAL KARET DARI KARET ALAM CAIR (LATEKS)

01 ASPAL KARET DARI KARET ALAM PADAT


(MASTERBATCH)

01 ASPAL SERBUK KARET ALAM TERAKTIVASI (ASKAT)


PROSES PRODUKSI HINGGA APLIKASI ASPAL KARET
DARI LATEKS KKK-60
1 2 3

• Penyadapan karet alam di Perkebunan Proses vulkanisasi & penambahan Pencampuran Aspal & Karet
Karet Sembawa Sumsel anti-UV di PUSLIT KARET BOGOR Tervulkanisir
• Dilanjutkan proses pemurnian menghasilkan menghasilkan Karet Tervulkanisasi 10 Ton di Tempat Curah Aspal (TAC)
Lateks KKK-60 (Kadar Karet Kering 60%) (produksi 1,6 ton/hari) Lampung

4 5 6

Distribusi Aspal Karet dari lokasi Preblended


Aspal Karet di Lampung ke Asphalt Mixing Kegiatan Pencampuran (Trial Mix) Kegiatan Pemadatan
Plant (AMP) di Tebing Tinggi, Kab. di Asphalt Mixing Plant (AMP) Lapangan (Compaction)
Lawang)

16
TEKNOLOGI ASPAL KARET MASTERBATCH
DARI KARET ALAM PADAT
Aspal Minyak Aspal Minyak
Masterbatch
PENYADAPAN KARET ALAM (20% aspal : 80% Karet
SIR)

Coloid mill 1 Coloid mill 2


Kneader

CUP LUMP

DIPERLUKAN INDUSTRI
PRACAMPUR

Aspal Karet siap dicampur di AMP Aspal Karet


Untuk pembuatan Campuran Aspal dengan kandungan 7 % karet alam
Panas
MASIH TERKENDALA PADA EFISIENSI PROSES PENCAMPURAN MASTERBATCH DENGAN ASPAL
(pada pencacahan masterbatch sebelum dicampurkan)
KOMPOSISI ASPAL KARET

0,42% Karet Alam


5,58% Aspal Minyak

94% Agregat Kasar dan Agregat Halus

• Pemanfaatan karet alam adalah 7% dari kadar aspal atau;


• ± 4 kg karet alam per 1 ton hotmix atau;
• ± 3 ton karet alam per 1 km jalan lebar 7 m dan tebal 4 cm.
PELAKSANAAN ASPAL KARET 2018
PRESERVASI REHABILITASI
RUAS MUARA BELITI – TEBING TINGGI – BTS. KOTA LAHAT
KAB. MUSI RAWAS, KAB. EMPAT LAWANG, & KAB. LAHAT, SUMATERA SELATAN

Awal Ruas
km. 345+033

Palembang

Bengkulu

Lampung

MASA PELAKSANAAN 1 2
Ruas Muara Beliti – Tebing Tinggi
DES 2018 – DES 2109
Ruas Tebing Tinggi – Batas Kota Lahat
BIAYA
Rp 30,55 M RINCIAN PEKERJAAN
• Rehabilitasi Minor
PANJANG TOTAL : 183 KM JUMLAH SEGMEN : 8 Segmen
Rp 16,50 M
• Rutin Kondisi • Rehabilitasi Minor : 5,34 KM PANJANG EFEKTIF ASPAL KARET : 4,37 KM
Rp 13 M • Rutin Jalan : 177,66
JENIS PEKERJAAN : ACWC Natural Rubber/Aspal Karet
• Rutin Jalan KM
Rp 1,05 M (tebal 4 cm)
HASIL PENGHAMPARAN ASPAL
KARET

KM 237 + 695 – KM 238 + 489 (794 m) KM 296 + 300 – KM 296 + 878 (578 m)

KM 245 + 990 – KM 246 + 150 (160 m) KM 280 + 886 – KM 281 + 334 (448 m) KM 312 + 316 – KM 312 + 850 (534 m)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai