KALIBRASI
JENIS ALAT
PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL
1. Jenis Takaran /Timbangan (Batch Type)
2. Jenis Menerus (Continuous Type) Atau Jenis Drum
(Drum Mix Type)
JENIS ALAT
PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL
Perbedaan Jenis Takaran dan Menerus :
Tipe Drum
KEKURANGAN TIPE
DRUM/MENERUS
- Gradasi agregat kurang begitu terjamin kesesuaiannya
- Pengaturan jumlah pasokan agregat tidak begitu teliti
- Jumlah pasokan aspal saat pencampuran tergantung dari
viskositas aspal
- Temperatur campuran kadang-kadang terjadi penyimpangan
- Kelebihan AMP tipe drum adalah pengoperasiannya lebih
sederhana dan mudah, item pengontrolan lebih sedikit.
AMP JENIS TAKARAN
Ditinjau dari Mobilisasi :
a) AMP yang permanen
b) AMP yang mudah di pindah-pindah dan dapat dipasang di
dekat lokasi proyek.
BIN AGREGAT
DINGIN
• BIN
AGREGAT
PANAS
• RUANG
PENGADUK
DRUM
PENGERING SILO BETON
ASPAL
ELEVATOR
AMP JENIS TAKARAN (BIN
DINGIN)
AMP JENIS TAKARAN (BIN
DINGIN)
Getar
AMP JENIS TAKARAN (BIN
DINGIN)
Permasalahan di Bin Dingin :
1. Lebar bucket loader > lebar bin ------- tercampurnya gradasi tiap bin.
2. Kalibrasi bukaan bin kurang tepat
-. kesulitan pengaturan gradasi di bin panas
-. Waktu produksi lama
-. Overflow pada bin panas lainnya
-. Overheating agregat
3. Ban berjalan tidak berfungsi dengan baik ---- poin 2
AMP JENIS TAKARAN (BIN
DINGIN)
3 komponen dryer :
1. Silinder berputar (pengering) yang umumnya berdiameter 91 cm
sampai 305 cm dan panjang 610 cm sampai 1219 cm.
2. Ketel pembakar (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk
menyalakan pemanas.
3. Kipas (fan) sebagai bagian dari system pengumpul debu dan
mempunyai fungsi utama untuk memberikan udara atau oksigen dalam
sistim pemanas
AMP JENIS TAKARAN
(PENGERING ATAU DRYER)
AMP JENIS TAKARAN
(PENGERING ATAU DRYER)
AMP JENIS TAKARAN
(PENGERING ATAU DRYER)
gat r
gr e asa
lus te a
a tk ar
H a i a e g a s
at m ed A gr tK
eg er a
Ag
r
Int dium g reg
Me A
AMP JENIS TAKARAN (UNIT AYAKAN
PANAS (HOT SCREENING UNIT))
Faktor yang harus diperhatikan :
1. Lubang saringan yang tertutup agregat
2. kecepatan produksi ditambah sehingga agregat yang disaring bertambah
sementara efisiensi operasi penyaringan tetap
3. agregat halus basah sehingga pada saat pengeringan dan pemanasan
agregat halus tersebut akan menggumpal dan masuk ke hot bin yang tidak
semestinya
4. Lubang saringan ada yang rusak
AMP JENIS TAKARAN (UNIT AYAKAN
PANAS (HOT SCREENING UNIT))
Contoh susunan ayakan untuk campuran beraspal dengan ukuran butir agregat
maksimum 19 mm :
• Saringan pertama / teratas berukuran 19 mm, butir agregat yang ukurannya lebih
besar (oversize) dibuang ke saluran pembuang.
- Saringan kedua berukuran 12,5 mm (1/2 inchi). Ukuran butir agregat antara 19 mm
sampai 12,5 mm masuk ke bin 1
- Saringan ke-tiga berukuran 4,75 mm (No. 4). Ukuran butir agregat antara 9,5
sampai dengan 4,75 mm masuk ke bin 2.
- Saringan ke-empat berukuran 2,36 mm (No. 8). Ukuran butir agregat antara 4,75
sampai dengan 2,36 mm masuk ke bin 3. Sementara agregat yang lolos saringan
2,36 mm masuk ke bin 4.
AMP JENIS TAKARAN (UNIT AYAKAN
PANAS (HOT SCREENING UNIT))
AMP JENIS TAKARAN (BIN
PANAS (HOT BIN))
AMP JENIS TAKARAN (BIN
PANAS (HOT BIN))
Faktor yang harus diperhatikan :
1. Periksa kondisi, keausan dan fungsi kerja dari semua bak bin panas,
dijamin tidak terjadi kebocoran
2. Periksa kondisi, keausan dan fungsi bukaan:
• pipa pengeluaran agregat berlebih (over flow)
• pipa pengeluaran agregat berukuran > ukuran saringan terbesar (over
size) dijamin tidak terjadi penyumbatan
AMP JENIS TAKARAN (SISTIM PEMASOK
BAHAN PENGISI (FILLER ELEVATOR))
Periksa kondisi dan fungsi kerja dari bin penampung bahan pengisi (filler storage
bin).
Periksa kondisi dan fungsi kerja dari pemasok bahan pengisi (fiiler feeder) dan
screw feeder.
Penambahan bahan pengisi akan menyebabkan campuran menjadi lebih kaku (stiff),
akan tetapi penambahan yang terlalu banyak akan membuat lapisan beraspal menjadi
getas dan mudah retak.
AMP JENIS TAKARAN (TIMBANGAN
ASPAL (ASPHALT WEIGHT HOPPER))
AMP JENIS TAKARAN (TIMBANGAN
ASPAL (ASPHALT WEIGHT HOPPER))
Faktor yang harus diperhatikan :
Periksa kondisi, fungsi kerja dan kapasitas dari pompa aspal (transfer
pump).
Periksa kondisi dan fungsi kerja dari pompa penyemprot aspal (spray
pump).
Periksa kondisi dan fungsi kerja tangki aspal dan pemanasnya.
Dengan persamaan di atas dapat dihitung aliran agregat dalam ban berjalan q
= 693,7 kg per menit. Hasil-hasil perhitungan di atas kemudian diplotkan
dalam suatu grafik kalibrasi
KALIBRASI (BIN DINGIN)
bukaan pintu bin :
Q = 0,151.T.P
dengan pengertian :
Q = aliran agregat yang diperlukan (kg/menit)
T = produksi rencana AMP (ton per jam)
P = proporsi agregat terhadap campuran agregat total, %
KALIBRASI (BIN DINGIN)
Sebagai contoh, produksi yang ingin dicapai AMP adalah 250 ton per jam,
proporsi agregat yang harus dipasok 20% fraksi agregat kasar (bin dingin-
1); 40% fraksi agregat sedang (bin dingin-2); 30% agregat halus (bin
dingin-3) dan 10% bahan pengisi (bin dingin –4), dapat dihitung aliran
agregat;
KALIBRASI (BIN DINGIN)
- Aliran agregat yang dibutuhkan dari bin dingin –1 adalah: Q =
0,151 x 250 x 20 = 755 kg/menit
- Aliran agregat yang dibutuhkan dari bin dingin –2 adalah: Q =
0,151 x 250 x 40 = 1510 kg/menit
- Aliran agregat yang dibutuhkan dari bin dingin –3 adalah: Q =
0,151 x 250 x 30 = 1133 kg/menit
- Aliran agregat yang dibutuhkan dari bin dingin –4 adalah: Q =
0,151 x 250 x 10 = 378 kg/menit
KALIBRASI (BIN DINGIN)
Diperoleh bukaan bin dingin :
• Bin dingin –1 = 5,2 cm
• Bin dingin –2 = 12,4 cm
• Bin dingin –3 = 11,4 cm
1510 • Bin dingin –4 = 4,0 cm
1133
755
378
KALIBRASI (SARINGAN
PANAS)
Kalibrasi saringan dilakukan dengan mengukur lubang saringan dan jumlahnya.
Peralatan
- Jangka sorong (sigmat), meteran, penggetar dan tachometer.
Persiapan
- buka penutup saringan.
- bersihkan saringan.
Prosedur
- Ukur lubang saringan dengan jangka sorong.
- Lebar dan luas saringan.
- Sesuaikan lubang saringan dan jumlah lubang dengan spesifikasi saringan.
Penggetar
- Ukur getaran alat penggetar dengan tachometer.
- Sesuaikan getaran dengan manual alat penggetar.
KALIBRASI (SARINGAN
PANAS)
Peralatan
stop watch, wadah aspal 5 kgm, timbangan kapasitas 20 kg, termometer
Persiapan
• tentukan beberapa tekanan pompa aspal.
• tentukan temperatur untuk mencapai kekentalan aspal 170 ± 10 Cts
Prosedur
• panaskan aspal sampai temperatur yang sesuai perencanaan;
• hidupkan pompa dan atur tekanannya sesuai yang diinginkan
• normalkan aliran aspal;
• setelah pengeluaran stabil menampung aspal dan hidupkan stop watch;
• setelah aspal mencapai ± 5 kg pindahkan aspal dan matikan stop watch;
• catat selang waktu pengalirannya, dan timbang aspal yang tertampung diwadah
• ulangi kalibrasi dengan kecepatan pompa yang lain;
• Gambarkan kurva hubungan tekanan pompa dengan berat aspal yang keluar dari
pompa.
AMP JENIS DRUM