Anda di halaman 1dari 10

dahulu sampai saat INTERNAL AUDIT DALAM PANDANGAN MITRA

ini (STAKEHOLDER)

AUDITE :
Kehadiran Internal Audit hanya menambah beban (ngerecokin doang)
Hanya mencari kesalahan.
Tidak memiliki nilai tambah.

DIREKSI :
Kehadirannya bagai buah simalakama.
Terlalu lemah : Cendrung banyak terjadi kecurangan
Terlalu kuat : Cendrung menghambat laju perusahaan.

KOMISARIS (BADAN PENGAWAS) :


Kehadirannya tak memiliki arti.
Ada Internal Audit, tapi hasil Eksternal Audit masih terlalu banyak.
Laporan Internal Audit terkesan masih ragu-ragu (hanya memenuhi tupoksi.
dahulu sampai saat INTERNAL AUDIT DALAM PANDANGAN MITRA
ini (STAKEHOLDER)

KESIMPULAN :
Fungsi Internal Audit dianggap gagal kerena tidak dapat
memenuhi harapan stakeholder.

Akibatnya :

Internal Audit sering dianggap sebelah mata.


Internal Audit bukan merupakan jenjang karir yang menarik.
Internal Audit dijadikan tempat bagi karyawan yang bermasalah.

Karena hal tersebut :


Internal Audit akan mentransformasikan diri sehingga dapat
memenuhi harapan stakeholder.
Mulai saat ini
transformasi internal audit

Internal Audit tidak lagi bekerja mencari kesalahan, tapi bekerja


untuk mencegah terjadinya kesalahan, dan memberikan saran
penyelesaian terhadap kesalahan yang telah terjadi ( internal konsultan
bagi manajemen).

Internal Audit :
Dalam melaksanakan audit, para auditor harus punya niat bahwa “hasil
pekerjaannya bertujuaan untuk membantu para auditee dalam mencapai
tujuan/sasaran yang telah ditentukan”

Auditee :
Memberikan akses yang diperlukan oleh internal audit dengan memberikan
data & informasi yang dibutuhkan dalam proses audit, serta menjelalaskan
kejadian yang sebenarnya.
Mulai saat ini
transformasi internal audit

Hasil pekerjaan Internal audit harus memiliki nilai tambah bagi


perusahaan bukan malah menjadi penghambat bagi perusahaan.

Internal Audit :
 Dalam melaksanakan audit, para auditor harus punya niat bahwa “hasil
pekerjaannya bertujuaan untuk memajukan perusahaan.”
 Keberpihakan Internal Audit mutlak kepada perusahaan.

Stakeholder :
 Memberikan jaminan kepada internal audit sehingga dapat bekerja secara
independen.
 Memberikan fasilitas dan insentif yang diperlukan guna menunjang
pelaksanaan tugas.
Mulai saat ini
transformasi internal audit

Transformasi internal audit akan berhasil secara bertahap, apabila :

1. Adanya komitmen dari manajemen puncak, terhadap transformasi internal


audit.

2. Terdapat arah yang tepat (audit charter) yang menjadi panduan bagi
kegiatan internal audit.

“Dalam Audit Charter seharusnya tidak hanya dari teknis audit, tetapi
diatur juga agar internal audit mampu berperan stategis dalam membantu
organisasi mengatasi tantangan yang dihadapai perusahaan”
Mulai saat ini
transformasi internal audit

Transformasi internal audit akan berhasil secara bertahap, apabila :

3. Internal audit seharusnya diisi oleh karyawan yang memiliki kualifikasi


terbaik di bidangnya yang dimiliki perusahaan.

 Pada umumnya SPI yang dianggap gagal adalah SPI yang diisi oleh
karyawan yang bermasalah (buangan).
 Internal audit masih belum dianggap sebagai jenjang karir yang menarik.
 Para auditor SPI seharusnya mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan baik
dari segi teknis audit, maupun pelatihan lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi dari setiap auditor.
Mulai saat ini
transformasi internal audit

Transformasi internal audit akan berhasil secara bertahap, apabila :

4. Penyediaan sarana kerja dan Methode kerja yang efektif.

 Rancangan audit berbasis resiko; Internal Audit harus lebih berkonsentrasi


pada hal-hal yang terpenting menurut stakeholder dan memiliki
konsekwensi pada finansial (risiko)
 Metodologi yang tepat; Internal Audit harus mengembangkan pendekatan
audit yang komprehensif dan konsisten serta dapat menangani kompleksitas
permasalahan.
 Sarana kerja dan pendukung lainnya; Internal Audit harus didukung dengan
sarana kerja yang memadai dan terdapat insentif yang cukup.
FRAUD / KECURANGAN DISEBABKAN OLEH

1. Kebutuhan :
Kebutuhan materi yang tinggi tidak diimbangi dengan pendapatan yang
cukup akan cendrung untuk terjadinya kecurangan.

2. Kesempatan:
Kesempatan dapat terjadi akibat kontrol yang lemah.

3. Kultur Organisasi:
Organisasi/perusahaan yang sebagian besar anggotannya / karyawannya
berbuat kecurangan maka siapapun yang ada dalam organisasi / perusahaan
tersebut akan cendrung berbuat kecurangan.
FRAUD / KECURANGAN DAPAT TERJADI PADA

1. Perusahaan :
Dalam bentuk menjual produk yang tidak layak kepada konsumen.
2. Pelanggan:
Memberikan data palsu / keterangan yang tidak sebenarnya.
3. Pegawai:
Mengambil keuntungan dari suatu proses/aktivitas sesuai dengan
jabatan/wewenang yang dimilikinya.
4. Pegawai:
Sengaja melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan isi
kontrak
MANAJEMEN PERUBAHAN

1. Rasa Nyaman sering membuat kita terlena sehingga kita takut untuk sebuah perubahan.
2. Dalam paradigma lama “para pendukung organisasi harus memiliki loyalitas kepada
pimpinan” namun sekarang “para pendukung organisasi termasuk pemimpinnya harus punya
loyalitas kepada pelanggan”
3. Pada saat ini persaingan antar perusahaan sangat ketat, sehingga hampir setiap perusahaan
memiliki nilai-nilai yang sama, seperti GCG, ISO dll. Yang akan menjadi pemenang dalam
persaingan adalah perusahaan yang memiliki nilai lebih, nilai tersebut ada pada SDM yang
kratif sehingga selalu ingin berubah, mendahului perubahan yang ada disekitarnya.
4. Saat ini dunia sedang mengalami perubahan “dari jaman industri/teknologi informasi ke
jaman tanpa minyak (Rhenald Kasali, Phd)

Anda mungkin juga menyukai