Anda di halaman 1dari 8

JOURNAL 2

JOURNAL 2
JOURNAL 2

Uji Berat Jenis Minyak Pemanas Agregat sebagai dasar penerimaan dan
penolakan keaslian Minyak solar secara legal dalam Pemeriksaan
Minyak Pemanas Agregat di AMP

OLEH : SURADI ST, MT

Abstraksi
Kontrak kerjanya Paket di Lingkungan BBPJN V wajib mengacu pada Spesifikasi Umum tahun 2018, yang
mana di dalamnya menyebutkan bahwa untuk pekerjaan campuran aspal panas yang menggunakan instalasi
pencampur Aspal (AMP), maka instalasi pencampur aspal tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan,
diantaranya adalah Bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan agregat haruslah minyak tanah atau solar
dengan berat jenis maksimum 860 kg/m 3 yang artinya adalah jika bahan bakar yang dipakai dengan berat jenis
lebih dari 860 kg/m3 maka secara legal bisa ditolak untuk dipakai. Dari sampel diketahui bahwa warna Oli Bekas
(Sludge Oil) mempunyai warna hitam pekat dan ini diasumsikan/hipotesanya mempunyai berat jenis yang lebih
tinggi dari minyak solar ( 860 kg/m3 ). Hal ini sebagai prosedur untuk pembuktian secara legal bahwa berat
jenisnya tidak memenuhi syarat bahan bakar pemanas agregat di AMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berat
Jenis Oli Bekas (Sludge Oil) adalah sebesar 0,827 kg/litter. Hasil penelitian ini adalah berlawanan dengan hipotesa
awal bahwa berat jenis Oli Bekas yang berwarna hitam pekat lebih dari 0,86 kg/litter, sehingga prosedur
pengukuran berat jenis oli bekas ini tidak bisa digunakan untuk menolak secara legal penggunaan oli bekas
sebagai bahan bakar pemanas agregat di AMP

Latar Belakang Masalah

Paket-paket Pekerjaan Jalan dan jembatan di lingkungan BBPN V yang bersumber pada
dana APBN, kontrak kerjanya wajib mengacu pada Spesifikasi Umum tahun 2018, yang mana di
dalamnya menyebutkan bahwa untuk pekerjaan campuran aspal panas yang menggunakan
instalasi pencampur Aspal (AMP), maka instalasi pencampur aspal tersebut harus memenuhi
beberapa persyaratan, diantaranya adalah harus mempunyai Sertifikat laik Operasi, harus bertipe
batch, harus mempunyai pemanas aspal tidak langsung (Oil Heater), Bahan bakar yang
digunakan untuk memanaskan agregat haruslah minyak tanah atau solar dengan berat
jenis maksimum 860 kg/m 3 .

Mengambil syarat bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan agregat haruslah
minyak tanah atau solar dengan berat jenis maksimum 860 kg/m 3, itu artinya jika
bahan bakar yang dipakai dengan berat jenis lebih dari 860 kg/m3 maka secara legal bisa
ditolak untuk dipakai. Untuk saat ini minyak tanah sangatlah mahal dan sulit ditemukan,
oleh karena itu penggunaan minyak untuk pemanas agregat adalah minyak solar.

1
JOURNAL 2

Di dalam pemeriksaan AMP kadang dijumpai bahan bakar untuk pemanas agregat
yang berasal bukan dari Minyak Solar. Hal ini bisa dilihat dengan cara membandingkan
warna minyak solar yang asli dengan warna minyak pemanas agregat yang ada di lapangan
akan nampak berbeda, yang biasanya minyak solar asli akan nampak jernih kekuningan
sampai jernih kebiruan, sedangkan minyak bukan solar warnanya akan cenderung
berwarga hitam pekat, yang biasanya dilapangan adalah berupa minyak mentah (minyak
berat) atau kalau tidak dia berupa minyak oli bekas (sludge oil). Dari indikasi warna
minyak inilah dan kondisi bersih dan kotornya dust collector pada kolam wet cyclon dari
jelaga kita langsung bertanya kepada operator ataupun pemilik AMP mengenai jenis
minyak yang dipakai untuk pemanas agregat. Sebagian ada yang menjawab jujur sebagian
ada yang berbohong. Untuk pemeriksaan AMP wilayah Provinsi Lampung, sebagian dari
AMP-nya ada yang menggunakan minyak pemanas agregat dengan menggunakan Oli Bekas
(Sludge Oil) itu kemungkinan terjadi karena untuk menekan biaya produksi karena harga
oli bekas lebih rendah dibanding harga Minyak Solar Industri. Hal ini bisa kita telusur
melalui pencarian di internet Google mengenai Sudge Oil. Sebagian juga mereka
menggunakan Minyak solar asli untuk pemanas agregat di AMP mereka.

Pemakaian jenis minyak pemanas agregat diluar yang diizinkan tentunya akan
mengurangi atau bahkan merusak mutu campuran aspal, secara umum hal itu karena
pembakaran yang kurang sempurna sehingga mengakibatkan beberapa hal, yang pertama
adalah temperatur pembakaran tidak akan mencapai pada temperatur yang disyaratkan
sehingga pencampuran aspal dan agregat tidak sempurna, yang kedua adalah dengan
pembakaran yang kurang sempurna maka masih ada sebagian sisa minyak yang belum
terbakar sehingga akan menempel pada agregat yang hal ini akan mempengaruhi daya
lekat aspal ke agregat, yang ketiga adalah dengan adanya pembakaran yang kurang
sempurna maka akan muncul jelaga yang menempel pada agregat, hal ini akan
menghalangi aspal menempel pada agregat.

Dengan adanya kondisi tidak menentu dari jawaban pemilik AMP untuk
memastikan bahwa bahan bakar pemanas agregat adalah dari jenis Minyak Solar, maka
dianggap perlu untuk mengambil strategi pembuktian secara legal dengan uji tertentu
terhadap Minyak Pemanas agregat yang digunakan, tentunya dalam hal ini diperlukan
sampel minyak pemanas agregat dari AMP yang diperiksa. Biasanya sampel diambil
menggunakan botol minuman air mineral dengan volume 600 ml atau yang 1500 ml.

Permasalahan
Mengambil syarat bahan bakar AMP yang digunakan untuk memanaskan agregat
haruslah minyak tanah atau solar dengan berat jenis maksimum 860 kg/m 3, itu artinya

2
JOURNAL 2

jika bahan bakar yang dipakai dengan berat jenis lebih dari 860 kg/m3 maka secara legal
bisa ditolak untuk dipakai. Untuk saat ini minyak tanah sangatlah mahal dan sulit
ditemukan, oleh karena itu penggunaan minyak untuk pemanas agregat adalah minyak
solar.

Diantara pemilik AMP ada yang jujur mengatakan bahwa minyak yang dipakai
untuk pemanas agregat di AMP mereka adalah Oli Bekas (sludge Oil). Minyak pemanas
agregat dari oli bekas ini berwarna hitam pekat, berbeda dengan warna minyak solar asli.
Dengan warna yang hitam pekat seperti ini maka diasumsikan/hipotesanya mempunyai
berat jenis yang lebih tinggi dari minyak solar ( 860 kg/m3 ).

Dengan asumsi seperti ini yaitu jika berat jenis oli bekas lebih tinggi dari
860 kg/m3 itu benar maka hal ini bisa digunakan sebagai prosedur untuk pembuktian
secara legal bahwa berat jenisnya tidak memenuhi syarat untuk bahan bakar pemanas
agregat di AMP dan sekaligus untuk penolakan pemakaian bahan bakar pemanas agregat
yang dipakai AMP tersebut.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur berat jenis bahan bakar pemanas agregat AMP
yang berjenis Oli Bekas (Sludge Oil). Jika hasil pengukuran berat jenis bahan bakar pemanas
agregat Oli bekas adalah lebih besar dari 860 kg/m3 maka prosedur ini bisa digunakan untuk
menolak pemakaian bahan bakar tersebut secara legal karena tercantum di dalam spesifikasi
umum 2018, akan tetapi jika hasil pengukuran berat jenisnya adalah sama atau lebih kecil dari
860 kg/m3 maka prosedur ini tidak bisa digunakan untuk menolak pemakaian bahan bakar
tersebut.

Metodologi
Pengukuran berat jenis oli bekas dilakukan dengan timbangan digital dan gelas ukur dan
selnjutnya dimasukkan ke dalam rumus berat jenis.

Berat Jenis = Berat / Volume

Karena berat jenis yang digunakan satuannya adalah kg/m3, sedangkan sampel yang ada
berjumlah kecil yaitu ukuran satu botol air mineral ukuran 600 ml ml maka akan dilakukan
konversi terhadap satuannya yaitu menjadi kg/liter. Sehingga Berat jenisnya dari 860
kg/m3 menjadi 0,86 kg/liter.

3
JOURNAL 2

Prosedur Pengukuran Berat Jenis


Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

A. Bahan

Bahan yang diperlukan antara lain :

1. Oli Bekas (Sludge Oil) 500 ml (Bahan bakar pemanas agregat dari sample
pemeriksaan AMP)

2. Minyak Solar 500 ml

3. Air (untuk mengukur volume botol air mineral yang akan dipakai untuk menimbang
oli bekas)

B. Alat

Alat yang diperlukan antara lain :

1. Timbangan digital lab 1 buah

2. Gelas ukur 1 buah

3. Botol air mineral ukuran 600 ml 2 buah

4. Kertas tisu sebagai lap pengering

5. Alat pencatat : kertas, pena, spidol

6. Thermometer

C. Prosedur Kerja

1. Timbang botol air mineral ukuran 600 ml dalam keadaan kering dan catat beratnya

2. Masukkan air ke dalam gelas ukur sebanyak 500 mili liter

3. Masukkan air yang berjumlah 500 mili litter tadi ke dalam botol air mineral
ukuran 600 ml yang sudah ditimbang tadi.

4. Tandai batas air teratas yang 500 mili litter di botol air mineral tadi dengan spidol

4
JOURNAL 2

5. Buang air yang berada dalam botol air mineral tadi serta keringkan botol dengan
kertas tisu sampai kering.

6. Isilah botol air mineral 600 ml tersebut dengan Oli Bekas sebanyak 500 mili litter
(setinggi tanda spidol di botol)

7. Timbanglah botol beserta isinya (Oli Bekas yang berada dalam botol), catat beratnya

8. Catat Suhu ruang yang ada di thermometer

9. Hitunglah berat jenis oli bekas dengan rumus

10. Lakukan Prosedur yang sama untuk Minyak Solar.

Berat Jenis = Berat / Volume

No Item Kode Sludge Oil Solar Satuan

1. Berat Botol Air 600 ml +Sludge Oil a+b 430,0 412,3 gram

2. Berat Botol Kering 600 ml a 16,3 16,1 gram

3. Berat Oli Bekas 500 ml b 413,7 396,1 gram

4. Volume Oli Bekas c 0,5 0,5 litter

5. Berat Jenis Oli Bekas b/c 827,4 792,4 Kg/ltr

Percobaan dilakukan pada suhu kamar : 28,6 ºC Jam 10.00 WIB

Hasil Pengukuran
Dari pengukuran diperoleh hasil pengukuran berat jenis Oli Bekas adalah sebesar 0,827
kg / litter.

Pembahasan
Dari pengukuran diperoleh hasil pengukuran berat jenis Oli Bekas adalah sebesar
0,827 kg / litter. Hasil ini menunjukkan bahwa berat jenis oli bekas adalah lebih rendah
dari batas berat jenis solar murni tertinggi yaitu 0,86 kg/litter. Atau hasil penelitian
berlawanan dengan hipotesa awal yaitu bahwa berat jenis Oli bekas yang berwarna
hitam pekat lebih dari 0,86 kg/litter.

5
JOURNAL 2

Kesimpulan

A. Simpulan
1. Berat Jenis Oli Bekas (Sludge Oil) adalah sebesar 0,827 kg/litter.

2. Hasil penelitian ini adalah berlawanan dengan hipotesa awal bahwa berat jenis Oli
Bekas yang berwarna hitam pekat lebih dari 0,86 kg/litter.

3. Bahwa prosedur pengukuran berat jenis oli bekas ini tidak bisa digunakan untuk
menolak secara legal penggunaan oli bekas sebagai bahan bakar pemanas agregat
di AMP

B. Saran
1. Masih diperlukan lagi prosedur atau metode yang lain untuk membuktikan secara
legal jenis Bahan Bakar Pemanas Agregat Oli Bekas ini untuk mendukung
pemeriksaan AMP dalam rangka menjaga mutu campuran aspal panas.

2. Pemeriksa AMP harus lebih bisa mengenali tanda tanda yang lain selain indikasi
warna untuk memastikan jenis bahan bakar solar.

6
JOURNAL 2

Daftar Pustaka

1. Buku manual pemeriksaan Instalasi Pencampur Aspal 1,2,3

2. Spesifikasi Umum 2018.

3. Internet http:media.nelti.com>media PDF (Pemanfaatan Limbah Oil Sludge untuk


campuran aspal panas Jenis Lataston) 26 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai