URUTAN KERJA PEMBUATAN

RUMUSAN CAMPURAN KERJA (JOB MIX FORMULA / JMF)

CAMPURAN ASPAL PANAS
Definisi JMF :
Berdasarkan Spesifikasi Umum Edisi 2010 (Revisi 3), Devisi 6, Seksi 6.3, Pasal 6.3.3.3).iii)
yang dimaksud Rumusan Campuran Kerja atau Job Mix Formula (JMF) adalah suatu dokumen
yang menyatakan bahwa rancangan campuran laboratorium yang tertera dalam DMF dapat
diproduksi dengan instalasi pencampur aspal (AMP), dihampar dan dipadatkan dilapangan
dengan peralatan yang telah ditetapkan dan memenuhi derajat kepadatan lapangan terhadap
kepadatan laboratorium hasil pengujian Marshall dari benda uji yang campuran beraspalnya
diambil dari AMP.

Persiapan yang harus dilakukan :

Sebelum proses pembuatan DMF/ JMF dimulai untuk dilakukan pemeriksaan dan
pengujian pada:

- ALAT PERALATAN UNTUK PRODUKSI :

1. Unit Alat Pemecah Batu (Stone Crusher) :

 Sistem pencucian agregat secara mekanis sebelum masuk ke-Stone Crusher
(Primary).
 Menggunakan Vibro Scalping Screen (Apabila tidak digunakan sistim pencucian
mekanis)

2. Unit Instalasi Pencampur Aspal (AMP) :

 Pastikan bahwa AMP sudah memiliki Sertifikat Laik Operasi.
 Lakukan pemeriksaan AMP sesuai dengan tahapannya ( 3 Tahap ).
 Kalibrasi seluruh alat pengukur yang ada di AMP.
 Kondisi dan kelayakan serta kalibrasi Rumah Timbang.
 Buat Berita Acara Pemeriksaan.

3. Unit Alat Penghampar dan Pemadat (Paving Set) :

 Kondisi dan kelayakan Alat Penghampar dan Pemadat.
 Kondisi dan kelayakan Alat Asphalt Distributor / Asphalt Sprayer.
 Kondisi dan kelayakan Alat Pengangkut dan Alat bantu lainnya.

4. Unit Peralatan Laboratorium :

 Lakukan pemeriksaan alat-alat laboratorium yang digunakan.
 Kalibrasi seluruh alat pengukur yang ada pada peralatan tersebut.
 Buat Berita Acara Pemeriksaan.
 - BAHAN UNTUK CAMPURAN ASPAL PANAS :

Lakukan pengujian mutu untuk semua bahan (material) yang akan digunakan dalam
campuran suatu item pekerjaan sesuai persyaratan yang diminta dalam Spesifikasi.
Ketentuan syarat-syarat : Agregat Kasar, Agregat Halus, Bahan Aspal, Filler dan Bahan
Anti Striping (jika ada), diberikan dalam Spesifikasi Umum, Devisi 6, Seksi 6.3, Pasal
6.3.2. tentang Bahan.

Prosedur Rancangan Campuran :

- RUMUS CAMPURAN RANCANGAN ( Design Mix Formula / DMF )

1. Apabila seluruh persyaratan bahan (material) telah dipenuhi dan menunjuk Spesifikasi
Umum,rev.3, Pasal 6.3.3.3) Prosedur Rancangan Campuran, hitung dan tentukan
Rumus Campuran Rancangan (Design Mix Formula / DMF) dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Untuk menentukan Bukaan Pintu Cold Bin.
 Buat analisa saringan untuk mengetahui prosentase lolos masing-masing fraksi
agregat sesuai keperluannya (Contoh diambil dari stockpile atau cold bin )
 Hitung prosentase komposisi campuran agregat yang memenuhi spesifikasi
gradasi campuran aspal panas (Secara grafis atau trial&error / Tabel 6.3.2.(3)).
 Lakukan kalibrasi bukaan pintu Cold Bin dan tentukan besar masing-masing
bukaan pintu Cold Bin sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan pada butir
diatas.
b. Untuk menentukan Rumus Campuran Rancangan (Design Mix Formula / DMF)
 Untuk Campuran Aspal Panas, jalankan AMP sampai masing-masing Hot Bin
penuh, kemudian diambil contoh dari masing-masing Hot Bin seberat 50 kg.
Lakukan analisa saringan dari masing-masing hotbin dan hitung/tentukan
prosentase komposisi masing-masing agregat pada Hot Bin agar supaya gradasi
campuran agregat masuk dalam spesifikasi yang dipersyaratkan dalam Tabel
6.3.2.(3).
 Hitung perkiraan kebutuhan kadar aspal dengan pendekatan Dust Ratio atau
Tebal Aspal Film yang diperlukan.
 Lakukan pembuatan benda uji campuran (Marshall) di-laboratorium dengan
variasi kadar aspal (3 dibawah dan 2 diatas perkiraan kadar aspal) dan pengujian
Marshall, untuk mendapatkan kadar aspal optimum dan sifat-sifat campuran
aspal yang memenuhi ketentuan spesifikasi (Tabel 6.3.3.(1c)/(1d)).
 Kemudian tentukan Rumus Campuran Rancangan (DMF) yang diperoleh.
2. Selanjutnya DMF diusulkan dan dimintakan persetujuan kepada Direksi Pekerjaan.
(Usulan DMF diajukan oleh Penyedia Jasa paling sedikit 30 hari sebelum dimulainya
pekerjaan aspal. Dalam waktu 7 (tujuh) hari Direksi Pekerjaan akan menyetujui atau
menolak usulan DMF tersebut. Catat tanggal pengiriman, tanggal penerimaan dan
tanggal persetujuan Usulan DMF ( Ketentuan Pasal 6.3.2.4).)

- PERCOBAAN CAMPURAN ( TRIAL MIX )

1. Dengan DMF yang telah disetujui, selanjutnya dilakukan Percobaan Campuran (Trial
Mix) di AMP dan uji hasil trial mix tersebut, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam spesifikasi.

2. Bila semua telah memenuhi syarat, buat campuran aspal panas sebanyak yang
ditentukan dalam spesifikasi (paling sedikit 50 ton) untuk percobaan lapangan (trial
compaction). Tentukan jumlah lintasan untuk kebutuhan pemadatan awal, pemadatan
antara dan pemadatan akhir, sesuai dengan keperluannya untuk mendapatkan tebal
padat rencana dan derajat kepadatan yang memenuhi ketentuan.

3. Buat minimal 12 benda uji Marshall dari setiap penghamparan percobaan ( Contoh
campuran dapat diambil dari AMP atau dari Dump Truck) dan lakukan pengujian
Marshall (temperatur sesuai tabel 6.3.5.(1) dan jumlah tumbukan sesuai tabel 6.3.3.(1a)
s/d 6.3.3.(1d)). Kepadatan rata-rata (Gmb) dari benda uji yang memenuhi ketentuan
harus menjadi Kepadatan Standar Kerja (Job Standar Density / JSD) yang menjadi
acuan pembanding kepadatan campuran aspal terhampar dalam pekerjaan. (catatan :
12 benda uji ini agar disimpan dan didokumentasikan dengan baik).

- RUMUS CAMPURAN KERJA ( JOB MIX FORMULA / JMF )

1. Dari serangkaian uji coba yang dilaksanakan dan hasilnya memenuhi persyaratan
spesifikasi, kemudian dibuat persetujuan yang menetapkan Rumusan Campuran Kerja
(JMF) dan Kepadatan Standar Kerja (JSD). Dokumen ini harus disyahkan oleh para Pihak
yang terkait, sebelum memulai kegiatan pekerjaan dan digunakan sebagai acuan dalam
produksi campuran aspal panas. (Spesifikasi Umum, rev.3, pasal 6.3.3.5).)

2. Dalam penerapannya, produksi harian yang dihasilkan harus sesuai dengan JMF atau
dalam batas toleransi yang diijinkan dalam spesifikasi. (Spesifikasi Umum, rev.3, pasal
6.3.3.6).)