PAPARAN WEBINAR
BOKAR, ROSIN ESTER, CPHMA, PADAT KARYA
BAHAN OLAHAN KARET
(BOKAR)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Jenis RSS
Produksi 77.500 Ton
Kadar Karet >98%
TAHAPAN PERENCANAAN
TAHAPAN PENGADAAN
TAHAPAN PEMANFAATAN
Aspal Karet Siap dicampur dengan
Pembuatan Masterbatch/Compund Pembuatan Aspal Karet
agregat di AMP untuk pembuatan
(Aspal Minyak + SIR 20) (Aspal 93% + Masterbatch)
campuran aspal panas
Pemanfaatan Teknologi Material lainnya, Rubber Bearing, Rubber Strip, trotoar, kerb, dll
Pengadaan
Alokasi per Balai
Bokar KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Volume
Alokasi Anggaran
No Provinsi Balai Bokar SIR 20
(Rp)
(Ton) (Ton)
1 Aceh BPJN Aceh 4.000.000.000 400 200,00
2 Sumatera Utara BBPJN Sumatera Utara 12.040.000.000 1.204 602,00
3 Riau BPJN Riau 8.000.000.000 800 400,00
4 Sumatera Barat BPJN Sumatera Barat 8.630.000.000 863 431,50
5 Jambi BPJN Jambi 9.900.000.000 990 495,00
6 Sumatera Selatan BBPJN Sumatera Selatan 15.770.000.000 1.577 788,50
7 Lampung BPJN Lampung 8.000.000.000 800 400,00
8 Kalimantan Timur BBPJN Kalimantan Timur 10.000.000.000 1.000 500,00
9 Kalimantan Selatan BPJN Kalimantan Selatan 10.940.000.000 1.094 547,00
10 Kalimantan Tengah BPJN Kalimantan Tengah 4.060.000.000 406 203,00
11 Kalimantan Barat BPJN Kalimantan Barat 8.660.000.000 866 433,00
TOTAL SEMULA 100.000.000.000 10.000 5.000,00
12 Bengkulu BPJN Bengkulu 20.000.000.000 2.000 1.000,00
TOTAL AKHIR 120.000.000.000 12.000 6.000,00
Asumsi:
1. Harga Bokar: Rp. 10.000/kg
2. Harga SIR 20: Rp. 20.000/kg
5.000 ton SIR 20
3. Dibutuhkan ± 3 ton karet alam per 1 km jalan lebar 7 m dan tebal 4 cm. Perkiraan Panjang Jalan = = 1.666 km
3 ton/km
4. Panjang penanganan preservasi jalan 1.750 km/tahun
5
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
4 Penyimpanan SIR*
Total 9.463,00 18.925,00
PPn 10% 946,30 1.892,50
Total Harga SIR 10.409,30 20.817,50
*Catatan:
Jika penyimpanan dilakukan di Gudang PTPN maka perlu dialokasikan biaya sewa gedung diluar dana
pengadaan karet alam
6
ROSIN ESTER
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
Pemisahan
ROSIN
Pengenceran
dengan cara ESTER
Distilasi
Filtrasi
Dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu
bahan Marka Jalan
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
PT. Komuneka
Jaya (Jakarta
Timur) Produsen Rosin
Ester
Distributor
PT. Tunas Makmur PT. Perhutani Rosin Ester
PT. Diantama
Jaya Abadi Anugerah Kimia
(Purwokerto)
(Cikarang) (Trenggalek)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
TAHAPAN PENGADAAN
Penyimpanan
Pembelian Rosin Ester dari Produsen (dapat dilakukan di Gudang
Rosin Ester Balai/Satker atau Gudang produsen
Rosin Ester)
TAHAPAN PEMANFAATAN
11
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Alokasi Anggaran Volume PERUMAHAN RAKYAT
No Balai
(Rp) (Ton)
1 BPJN Aceh 933,510,000 35.90
2 BBPJN Sumatera Utara
1,497,930,000
36.99 Pengadaan
3 BPJN Riau 18.49
4 BPJN Sumatera Barat
2,271,120,000
48.92 Bahan/Material Rosin
5 BPJN Bengkulu 26.79
6 BPJN Jambi
1,935,140,000 64.50
Ester Getah Pinus
7 BPJN Kepulauan Riau
8 BBPJN Sumatera Selatan
925,710,000
26.73 untuk pekerjaan marka
9 BPJN Bangka Belitung 1.90
10 BPJN Banten
1,201,350,000
6.34 jalan
11 BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat 33.71
12 BBPJN Jawa Tengah - DI. Yogyakarta 1,476,250,000 49.21
13 BBPJN Jawa Timur - Bali 476,720,000 17.63
14 BPJN Kalimantan Timur 601,540,000 20.05
15 BPJN Kalimantan Selatan 33.47
1,905,060,000
16 BPJN Kalimantan Tengah 30.04
17 BPJN Kalimantan Barat 2,176,760,000 72.56
Nilai OE
Volume
(%) Jumlah
No Uraian Satuan Keterangan
(Rp)
Semula Menjadi Harga satuan binder dikeluarkan dari
A Bahan Baku Cat Marka Jalan
1 Binder (C5 19% atau Rosin Ester 19%) Kg 19.00 - - Dikeluarkan dari perhitungan
perhitungan harga satuan pengadaan
2 Glassbeads Kg 36.23 36.23 579.63 Tetap marka jalan, karena menggunaan volume
3 TiO2 (Titanium Dioxide) Kg 12.15 12.15 6,008.23 Tetap pengadaan rosin yang telah dilakukan
4 CaCO3 & Innert Fillers Kg 32.52 32.52 1,230.01 Tetap
Jumlah 7,817.87
B Biaya Lain-Lain
1 Karung Plastik & Sablon Pcs 1.00 1.00 2,500.00 Tetap
2 Pekerja Ls 1.00 1.00 1,300.00 Tetap
3 Overhead Ls 1.00 1.00 1,000.00 Tetap
Jumlah
4,800.00
C Keuntungan
1 Keuntungan Ls 1.00 1.00 2,000.00 Tetap
Jumlah 2,000.00
Feeder System
CPHMA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
16
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Produsen CPHMA
PERUMAHAN RAKYAT
Kapasitas
No Perusahaan Pabrik Bulanan Wilayah Jangkauan
(Ton)
1 PT. Wika Bitumen Balikpapan 6.000 Kaltim, Kaltara
Jakarta 6.000 DKI, Banten, Jabar
Pekanbaru 4.000 Riau, Sumut, Jambi, Kepri
2. PT. Putindo Bintech (BAI) Kendari 5.000 Sultra
Trenggalek 5.000 Jatim, Jateng, Jabar, DIY,
DKI
3. PT. Summitama Intinusa Mojosari 1.000 Jatim, Bali
4. PT. Mastic Utama Sarana Bogor 500 DKI, Jabar, Banten
5. PT. Asbuton Jaya Abadi Donggala 5.000 Sulteng, Kaltim, Kaltara
Makassar 5.000 Sulsel, Sulbar
6. PT. Cipta Wahana Persada Pasuruan 7.000 Jatim, Jateng
7. PT. Dua Tiga Sejahtera Kendari 3.000 Sultra
8. CV. Ketahanan Aspal Pasuruan 2.000 Jatim, Jateng, DKI,
Nasional Banten
9. PT. Bumi Mulia Perkasa Pekanbaru 4.000 Riau, Kepri
10. PT. Bumi Mitra Buton Buton 10.000 Sultra
Abadi
JUMLAH 63.500
17
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Usulan Balai
No Balai Volume
Biaya (Rp.)
(Ton)
Volume Biaya 1 BPJN Aceh 3,000 6,000,000,000
2 BBPJN Sumut 3,000 6,000,000,000
100.000 Ton Rp. 200.000.000.000 3 BPJN Sumbar 3,077 6,000,000,000
4 BPJN Riau 2,400 6,000,000,000
5 BPJN Kepri 245 735,000,000
6 BPJN Jambi 3,000 6,000,000,000
7 BPJN Bengkulu 3,000 6,000,000,000
Wilayah 1: 56.489 Wilayah 1:
8 BBPJN Sumsel 3,000 6,000,000,000
Ton Rp. 114.000.000.000 9 BPJN Babel 630 1,700,000,000
10 BPJN Lampung 3,000 6,000,000,000
11 BPJN Banten 3,000 6,000,000,000
12 BBPJN DKI-Jabar 5,033 10,065,000,000
13 BBPJN Jateng - DIY 5,304 12,000,000,000
14 BBPJN Jatim - Bali 7,056 12,000,000,000
Wilayah 2: 43.511 Wilayah 2:
15 BPJN Kalbar 1,000 2,000,000,000
Ton Rp. 86.000.000.000 16 BPJN Kalteng 3,306 6,000,000,000
17 BPJN Kalsel 3,000 6,000,000,000
18 BBPJN Kaltim 4,000 8,000,000,000
19 BPJN Kaltara 438 1,500,000,000
Total Wilayah I 56,489 114,000,000,000
18
LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER
(LWD)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
No Balai Alokasi
Wilayah II:
1 BPJN Aceh 152,000,000
Rp. 2.128.000.000 Wilayah I:
2 BBPJN Sumut 152,000,000
Rp. 2.872.000.000
3 BPJN Sumbar 151,000,000
4 BPJN Riau 151,000,000
5 BPJN Kepri 152,000,000
6 BPJN Jambi 151,000,000
7 BPJN Bengkulu 150,500,000
8 BBPJN Sumsel 151,000,000
9 BPJN Babel 151,000,000
10 BPJN Lampung 150,500,000
11 BPJN Banten 150,000,000
12 BBPJN DKI – Jabar 150,000,000
13 BBPJN Jateng – DIY 150,000,000
14 BBPJN Jatim – Bali 150,000,000
15 BPJN Kalbar 152,000,000
16 BPJN Kalteng 152,000,000
17 BBPJN Kaltim 152,000,000
18 BPJN Kaltara 152,000,000
19 BPJN Kalsel 152,000,000
TOTAL WILAYAH I 2,872,000,000
REVITALISASI DRAINASE
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
2) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Swakelola
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 761);
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksnaan Kegiatan
Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;
4) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 8/SE/Db/2020 tentang Mekanisme Padat Karya di
Direktorat Jenderal Bina Marga;
5) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 9/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Khusus Interim dan
Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHS) Pekerjaan yang dilaksanakan secara Padat Karya di Direktorat Jenderal
Bina Marga akibat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
22
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SWAKELOLA TIPE I
PERENCANAAN
REHABILITASI SALURAN
❑ Rehabilitasi Mayor Saluran (saluran tidak berfungsi)
K PERUMAHAN RAKYAT
E
T Pengadaan tenaga kerja dalam pelaksanaan program padat karya dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan dengan menggunakan metode pengadaan yang sesuai.
E
N
T
U Pembayaran upah tenaga kerja tidak kurang dari UMR dan dibayarkan secara
A langsung kepada pekerja secara Tunai Mingguan.
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan program padat karya merupakan peralatan
U sederhana. Jika diperlukan, penggunaan alat/mesin dapat diterapkan untuk pekerjaan
M yang sulit dikerjakan oleh tenaga manusia dan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja.
U
M
24
TATA CARA (PROSEDUR)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
25
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Dalam tahap perencanaan, Kasatker dibantu oleh PPK melakukan penyusunan KAK, RPB, dan rencana Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, dengan mempertimbangkan:
a. Hasil pendataan warga setempat yang memenuhi kriteria untuk menjadi tenaga padat karya;
b. Besaran upah tenaga kerja yang diberikan tidak kurang dari UMR;
c. Produktivitas pekerja yang dihitung berdasarkan ketentuan jam efektif untuk pekerja adalah selama 7 (tujuh)
jam per hari dan 40 (empat puluh jam) per minggu;
d. Karakteristik lokasi pekerjaan, faktor lingkungan, pembagian kelompok kerja dan faktor lainnya.
BACK UP ADMINISTRASI
❑ Kerangka Acuan Kerja (KAK)
❑ Spesifikasi teknis
❑ Rencana Anggaran Biaya (RAB)
❑ Rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan
26
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Dalam tahap persiapan, Kasatker menetapkan sasaran output (keluaran) atas pelaksanaan program Padat Karya dan
menetapkan Penyelenggara Swakelola yang terdiri dari Tim Persiapan, Tim Pelaksana, Tim Pengawas.
Tim Persiapan menyusun rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta melakukan reviu KAK dan RAB, dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan reviu atas KAK, dalam hal ini penyesuaian KAK hasil tahapan Perencanaan dengan anggaran yang tercantum
dalam Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA);
b. menyusun persiapan teknis dan penyiapan metode pelaksanaan kegiatan;
c. merinci jadwal pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan/output dengan ketentuan:
1) menetapkan waktu dimulainya hingga berakhirnya pelaksanaan swakelola; dan/atau
2) menetapkan jadwal pelaksanaan swakelola berdasarkan kebutuhan dalam KAK, termasuk jadwal pengadaan
barang/jasa yang diperlukan.
d. menyusun detail rencana kebutuhan dan biaya, dengan rincian:
1) upah tenaga kerja (mandor, tenaga padat karya), dan honor Tim Penyelenggara Swakelola;
2) biaya bahan/material termasuk peralatan/suku cadang (apabila diperlukan);
3) biaya jasa lainnya (apabila diperlukan);
4) biaya jasa konsultansi (apabila diperlukan); dan/atau
5) biaya lainnya yang dibutuhkan, contoh: perjalanan, rapat, komunikasi, laporan
27
TAHAPAN PERSIAPAN (2/2)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
d. menyusun rencana total biaya secara rinci dalam rencana biaya bulanan dan/atau biaya mingguan yang tidak
melampaui Pagu Anggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen anggaran;
e. menyusun rencana penyerapan biaya mingguan dan biaya bulanan;
f. menghitung penyediaan kebutuhan tenaga ahli, peralatan dan bahan/material yang dilaksanakan dengan
pengadaan melalui penyedia;
g. menyusun dokumen persiapan untuk kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia yang dilaksanakan
dengan kontrak terpisah, yang meliputi: Harga Perkiraan Sendiri (HPS), rancangan kontrak, dan KAK yang
dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) Pengadaan.
Tim Pengawas melakukan pengawasan teknis, administrasi, keuangan, dokumen, dan pelaporan pada setiap
kegiatan pada tahapan Persiapan.
BACK UP ADMINISTRASI
❑ SK Penyelenggara Swakelola (Tim Persiapan, Tim Pelaksana, Tim Pengawas)
❑ KAK & spesifikasi teknis yang telah direviu
❑ Jadwal pelaksanaan kegiatan
❑ Detail rencana kebutuhan dan biaya (tenaga kerja, bahan/material, alat)
❑ Peta (strip map) & gambar rencana
❑ Rencana penyerapan biaya mingguan & bulanan
❑ Dokumen persiapan untuk SPK Pengadaan (bila diperlukan), termasuk HPS
28
TAHAPAN PELAKSANAAN (1/2)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Tim Pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan oleh PPK, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan rekaman (catatan) harian.
Penggunaan tenaga kerja, bahan, dan peralatan harus dicatat setiap hari, disertakan dengan peta (strip
map) penanganan;
b. menyusun laporan penerimaan dan penggunaan tenaga kerja/bahan/peralatan;
c. menyusun laporan rekapitulasi kemajuan mingguan;
Laporan rekapitulasi mingguan harus disertakan foto dokumentasi kemajuan 0% (sebelum perbaikan), 50%
(proses perbaikan) dan kemajuan 100% (selesai perbaikan) untuk setiap kegiatan
d. membuat konsep dan perbaikan dokumen pendukung tagihan, dapat mencakup tagihan untuk:
1) pembayaran upah tenaga kerja padat karya.
Dokumen pendukung untuk tagihan upah tenaga kerja padat karya harus disertai dengan daftar hadir
pekerja (lengkap dengan lampiran KTP) dan daftar tanda terima upah yang telah diverifikasi dan disetujui
oleh Tim Pengawas.
2) pembayaran sewa peralatan.
Dokumen pendukung untuk tagihan sewa peralatan harus disertai dengan rekaman (catatan) harian
penggunaan peralatan yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Tim Pengawas.
29
TAHAPAN PELAKSANAAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
3) pembayaran bahan/material.
Dokumen pendukung untuk tagihan sewa peralatan harus disertai dengan rekaman (catatan) harian
penggunaan bahan/material yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Tim Pengawas.
4) pembayaran Jasa Lainnya atau Jasa Konsultansi (apabila diperlukan)
e. Menyusun laporan swakelola dan dokumentasi;
Pelaporan Swakelola harus disesuaikan dengan pelaksanaan tahapan kegiatan.
Tim Pengawas melakukan pengawasan teknis, administrasi, keuangan, dokumen, dan pelaporan pada setiap
kegiatan pada tahapan Pelaksanaan.
BACK UP ADMINISTRASI
❑ Rekaman (pencatatan) harian penggunaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan
❑ Peta (strip map) pelaksanaan
❑ Laporan penerimaan dan penggunaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan
❑ Laporan rekapitulasi kemajuan mingguan/bulanan
❑ Dokumentasi pelaksanaan progress 0% - 50% - 100%
❑ Daftar hadir tenaga kerja berserta lampiran KTP
❑ Kwitansi/daftar pembayaran upah tenaga kerja, bahan/material, peralatan
❑ SPK Pengadaan & BA Pembayaran (bila ada)
❑ Laporan pelaksanaan swakelola
30
TAHAPAN PENGAWASAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Tim Pengawas melaksanakan tugas pengawasan administrasi, teknis, dan keuangan sejak persiapan,
pelaksanaan dan penyerahan hasil pekerjaan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan verifikasi administrasi dan dokumen serta pelaporan
b. melaksanakan pengawasan teknis pelasanaan dan hasil swakelola untuk mengetahui realisasi fisik meliputi:
1) pengawasan kemajuan pelaksanaan kegiatan
2) pengawasan penggunaan tenaga kerja, bahan/material, dan peralatan;
3) pengawasan pengadaan Barang/Jasa (jika ada)
c. melaksanakan pengawasan tertib administrasi keuangan
Apabila dalam hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan program padat karya secara swakelola ditemukan
penyimpangan, maka Tim Pengawas melaporkan dan memberikan rekomendasi kepada PPK dan Tim Pelaksana
untuk segera mengambil tindakan korektif.
BACK UP ADMINISTRASI
❑ Verifikasi Tim Pengawas
❑ Surat Rekomendasi (jika ditemukan penyimpangan)
31
TAHAPAN SERAH TERIMA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Tim Pelaksana melaksanakan serah terima hasil pelaksanaan kegiatan program padat karya secara swakelola,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. membuat laporan pelaksanaan pekerjaan, dan membuat Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;
b. menyerahkan hasil pekerjaan dan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada PPK setelah dilakukan pemeriksaan
oleh Tim Pengawas.
PPK menyerahkan hasil pekerjaan (termasuk barang/jasa yang berbentuk aset) kepada Kasatker.
Kasatker meminta PjPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap barang/jasa yang akan
diserahterimakan.
BACKUP ADMINISTRASI
❑ Laporan pelaksanaan pekerjaan
❑ BA Serah Terima hasil pekerjaan
❑ Surat permohonan pemeriksaan adm
32
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
33
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
34
JADWAL PELAKSANAAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
35
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
37
DAFTAR HADIR TENAGA KERJA
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
38
DAFTAR TANDA TERIMA UPAH
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
39
DAFTAR SIMAK
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Definisi
• Kegiatan mengubah kembali lingkup pekerjaan pada
Rescoping kontrak berjalan.
42
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Rescoping dapat dilaksanakan pada paket pekerjaan preservasi jalan dengan skema long segment
yang memenuhi salah satu ketentuan sebagai berikut:
Rescoping
Lokasi paket pekerjaan terkena dampak Bencana Alam diberlakukan
pada kondisi
1) Lokasi rescoping berada
dalam segmen
Lokasi paket pekerjaan yang mendapatkan penugasan Direktur
pemeliharaan rutin.
Jenderal Bina Marga agar dilaksanakan rescoping
2) Adanya penambahan
alokasi dana.
Lokasi paket pekerjaan yang memerlukan penanganan dan tidak
dapat ditunda penanganannya, namun tidak dapat dilaksanakan
penanganan karena dana yang tersedia tidak mencukupi
43
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Mulai
- Perhitungan kebutuhan volume penanganan
- Panjang Target penanganan
PPK Mengajukan Usulan Rescoping dan - Dokumen Usulan Rescoping
Perubahan (Adendum) Kontrak - Dokumen Usulan Perubahan (Adendum) Kontrak
- Surat Permohonan
Memeriksa & Memverifikasi - Data pendukung (daftar item pekerjaan yang telah
Kelengkapan usulan Rescoping dibayarkan, capaian target masing-masing lingkup,
Tidak
DIREKTUR foto dokumentasi, backup invoice)
- Berita Acara Pembahasan usulan Rescoping dan
KEPATUHAN
Perubahan (Adendum) Kontrak oleh Tim Teknis Balai
INTERN
Layak/Tidak Layak?
Ya
44
Rincian Prosedur Rescoping pada Kontrak Preservasi DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
KEPALA BBPJN/
BPJN Menyetujui Perubahan Kontrak
ADENDUM
KONTRAK BARU SWAKELOLA
KONTRAK
PPK
Melaksanakan Penanganan
Pekerjaan Hasil Rescoping
Selesai
45
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PPK mengajukan usulan rescoping beserta usulan perubahan (adendum) kontrak kepada
Kepala Satuan Kerja dengan melampirkan berkas pendukung. Perubahan (adendum)
kontrak dilakukan sesuai kewenangan pemberi persetujuan sebagaimana diatur dalam
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2016.
46
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
47
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
48
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
49
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
50
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
• Pelaksanaannya melalui proses Pengadaan Barang/Jasa sesuai ketentuan Perpres No 16 Tahun 2018 dan
Kontrak Baru Permen PUPR No 14/PRT/M/2020, serta peraturan terkait lainnya
Swakelola • Pelaksanaannya sesuai ketentuan Permen PU No 14/PRT/M/2011, serta peraturan terkait lainnya
Perubahan • Apabila pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-rescoping dilakukan dengan perubahan (adendum) kontrak
(Adendum) dengan alokasi penambahan dana lebih dari 10% dari Nilai Kontrak, maka pelaksanaannya dapat dilakukan
Kontrak setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
51
DIREKTORAT PRESERVASI JALAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT