M.A.B
M.A.N Bantaran Banjir
Kedalam an Gerusan
Gerusan Um um
M.A.B = Muka Air Banjir Rencana Gerusan Karena Pengaruh Pilar
M.A.N = Muka Air Normal
Terminologi Umum Gerusan
pada Jembatan
Sumber : Istiarto
Masalah Gerusan pada
Jembatan
Dipengaruhi oleh 3 perilaku sungai :
Jembatan Srandakan-Yogyakarta
Jembatan Comal
Contoh kasus : Jembatan Ciputrahaji
Gerusan pada
kepala jembatan
Contoh kasus : Jembatan Taipa (Sulteng)
Taipa
Foto udara
Jembatan Taipa
1.000 Jembatan 2.200 Aliran Sungai/ 3.210 Aliran Sungai 4.211 Tebing Sungai
Sumber : Istiarto
6. Adanya bangunan air di sekitar jembatan baik di hulu maupun hilir jembatan
Penyelidikan Gerusan
A. Metode Konvensional
mengukur kedalaman dari permukaan air sampai dasar sungai dengan menggunakan papan
duga sambil berdiri di dasar sungai bila sungainya tidak dalam atau di atas perahu bila
sungainya dalam.
(sumber Jiro Fukui and Masahiro Otuka, Development of the new Inspection Method on Scour Condition around Existing Bridge Foundations)
Kekurangan : tingkat akurasinya buruk, tidak cocok digunakan untuk sungai-sungai yang lebar,
dalam dan berarus deras karena membahayakan.
Penyelidikan Gerusan
(sumber Jiro Fukui and Masahiro Otuka, Development of the new Inspection Method on Scour Condition around Existing Bridge Foundations)
Penyelidikan Gerusan
Degradasi (penurunan) • Pemasangan rip rap dari batu Prinsip dasar untuk menanggulangi
dasar sungai kali atau beton degradasi adalah dengan pemanfaatan
• Bangunan pengendali dasar material dengan karakteristik yang dapat
sungai di hilir jembatan menahan gerusan lokal yang terjadi sehingga
permukaan dasar sungai dapat
dipertahankan elevasinya.
Agradasi (sedimentasi) Pemilihan alur bukaan jembatan
dasar sungai dan alur sungai di sekitar
jembatan (single channel/double
channel)
Penyesuaian (peninggian) elevasi
gelagar jembatan
Pengerukan / normalisasi alur
sungai
Potensi gerusan lokal di Bangunan pengarah aliran di Bangunan pengarah aliran yang
udik (hulu) jembatan udik jembatan direncanakan berfungsi untuk meratakan
akibat penyempitan kecepatan aliran yang terjadi di bentang
lebar sungai dan jembatan sehingga potensi gerusan lokal
tikungan sungai dapat diminimalisir.
Permasalahan Secara Umum dan
Alternatif Penanggulangan (2)
Permasalahan Alternatif Penanggulangan Keterangan
Gerusan lokal pada pilar Pelindung kaki/tapak pada pilar Pemilihan bentuk pilar dapat meminimalisir
dan kepala jembatan dan kepala jembatan berupa pelat potensi gerusan lokal di hilir pilar jembatan.
beton atau rip-rap Secara hidraulik pilar berbentuk
batu/beton/bronjong kawat berisi bulat/lingkaran mengalami gerusan lokal
batu paling rendah/kecil dibanding bentuk pilar
yang lain.
Gerusan lokal di hilir • Peredam energi di hilir jembatan
jembatan • Pengarah aliran di hilir jembatan
Potensi perpindahan • Bangunan pengarah aliran
aliran sungai di udik panjang berupa bangunan
jembatan untuk lebar pengarah aliran tipe
sungai < 100 m corong/tongkat hoki (hockey
stick)
• Tanggul banjir
Potensi perpindahan Bangunan pengarah aliran Lebar sungai berjalin (braided) yang besar
aliran sungai di udik berjenjang berupa susunan krib menyebabkan perlunya bangunan pengarah
jembatan untuk lebar dari hulu ke arah bukaan jembatan aliran sehingga air dapat merata mengalir ke
sungai > 100 m bentang sungai yang terdapat bangunan
jembatan.
FORMULASI KASUS DAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN
(sumber : Pedoman Bangunan Pengaman pada Sungai Berjalin)
3.00 7.00
+16.98
2
1
+15.50 +15.28
BETON K.225
(1:2:3)
+13.00
2.00 2.50 1.20
3.00
+12.00 1
1
+11.48
+10.98
+9.98 1
+10.00
1 5 +9.48
2
2.00 1.00
+8.00 +8.00
+7.48 BATU KALI 1
Ø 60 Cm 2
ANGKUR Ø 16 +6.50 1
LIHAT DETAIL A 2
5
BETON CYCLOP 1 +5.48
(1:3:5)
2.30 1.00 2.00 1.00 +5.00
GEOTEXTILE
+4.00 +4.00 R = 0.50 +4.00
+3.00 +3.00
1.50 1.50 1.00 RIP RAP BATU Ø 0.30 m
BUIS BETON Ø 0.60m, L = 2 m DIISI BETON CYCLOP BUIS BETON Ø 0.60m, L = 2 m DIISI BETON CYCLOP
DENGAN JARAK ANTARA BUIS BETON = 4.375 m DAN DIPASANG RAPAT
1.00 1.00 3.00
11.00 15.00 0.75
POTONGAN A - A
Krib bronjong
BANGUNAN PENGARAH ALIRAN
Pengarah aliran di udik berbentuk corong Untuk lebar sungai < 100 m
CONTOH PENERAPAN SUSUNAN KRIB SEBAGAI PENGARAH ALIRAN
Sumber : Istiarto
TEMBOK PELINDUNG
Bronjong/gabion