Anda di halaman 1dari 54

PEMERIKSAAN KONDISI SUNGAI DI SEKITAR JEMBATAN

BANDUNG, 3 MARET 2021


Balai Geoteknik,Terowongan dan Struktur
Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Latar Belakang
• Jembatan sebagai salah satu bangunan yang dibuat melintang sungai,
perencanaannya tidak lepas dari kondisi morfologi sungai. Apabila
jembatan direncanakan dengan tidak memperhatikan kondisi morfologi
sungai maka akan menyebabkan runtuhnya jembatan baik melalui
proses yang singkat (banjir) atau perlahan-lahan (gerusan,degradasi,
dll).
• Pembuatan bangunan bawah jembatan (pilar dan kepala jembatan) 
perubahan pola aliran sungai menimbulkan terjadinya gerusan di
sekitar konstruksi pilar dan kepala jembatan
• Letak dan kondisi geografis Indonesia yang berpotensi terjadi bencana
alam (banjir, gempa bumi atau gunung meletus)  dapat merusak
jembatan apabila perencanaannya tidak memperhatikan kemungkinan
terjadinya bencana tersebut
• Banjir yang sering terjadi di Indonesia biasanya membawa material yang
bisa menggerus bangunan bawah jembatan dan aliran air yang deras
dapat membuat jembatan hanyut terbawa banjir.
KERUSAKAN JEMBATAN (Pusjatan 2017)
Pelat Lantai Rusak 245
Lapis permukaan aspal 233
Kepala jembatan / pilar retak atau pecah 184
Siar muai 157
Pembersihan 153
Oprit Jembatan 141
Gelagar Beton Rusak 138
pipa cucuran rusak 130
Kerusakan Tiang Sandaran 119
DAS / Scouring 119
Dinding Penahan Tanah 115
Gelagar Baja rusak 82
Kerusakan parapet jembatan 79
Elastomer/ bearing pad 79
Kerusakan Trotoar 51
Rangka Baja Berkarat 37
Rangka Baja berubah bentuk 36
Kerusakan Pondasi 30
kerusakan tanah timbunan struktur 21
Balok penahan gempa 3

0 50 100 150 200 250 300


Kerusakan Jembatan Akibat Aliran
Sungai
1. Gerusan (Scouring)

• Gerusan/penggerusan adalah kejadian turunnya


dasar sungai hingga di bawah permukaan dasar
sungai sebelumnya, disebabkan karena jumlah
sedimen yang terangkut di suatu area dasar sungai
melebihi jumlah sedimen yang terkirim ke area
tersebut.
Terminologi Umum Gerusan
pada Jembatan

M.A.B
M.A.N Bantaran Banjir
Kedalam an Gerusan

dasar sungai asli.


dasar sungai setelah
terjadi penggerusan.
Dalam Gerusan Total

Gerusan Um um
M.A.B = Muka Air Banjir Rencana Gerusan Karena Pengaruh Pilar
M.A.N = Muka Air Normal
Terminologi Umum Gerusan
pada Jembatan

Sumber : Istiarto
Masalah Gerusan pada
Jembatan
Dipengaruhi oleh 3 perilaku sungai :

• Perilaku perubahan morfologi sungai dalam arah vertikal /


degradasi dasar sungai. Perilaku ini merupakan proses alami
sungai dalam menuju keseimbangan secara keseluruhan baik
secara alamiah maupun akibat gangguan aktivitas manusia (galian
C, sudetan, dll.).
• Adanya bangunan pilar jembatan yang mengurangi luas
penampang basah pada alur sungai dan adanya tumbukan aliran
ke pilar yang dipantulkan ke dasar sungai di bawah pilar
jembatan.
• Adanya perubahan morfologi sungai dalam arah horisontal /
meander yang disebabkan oleh keseimbangan alamiah, sudetan
sungai, ataupun adanya bangunan air di sekitar jembatan.
(sumber : Manual Analisa Gerusan Lokal pada Jembatan)
KERUSAKAN JEMBATAN AKIBAT GERUSAN
JEMBATAN DI INDONESIA YANG MENGALAMI KERUSAKAN AKIBAT GERUSAN

Jembatan Cipamingkis Jonggol-Cariu

Jembatan Putra Pinggan

Jembatan Serayu Cindaga

Jembatan Srandakan-Yogyakarta
Jembatan Comal
Contoh kasus : Jembatan Ciputrahaji

Gerusan pada
kepala jembatan
Contoh kasus : Jembatan Taipa (Sulteng)

Taipa
Foto udara
Jembatan Taipa

Kondisi aliran sungai


Jembatan Taipa
Bottom controller pada bentang 1
mengalami kerusakan akibat
degradasi dasar sungai pada sisi hilir

Bottom controller pada


bentang 2 mengalami
kerusakan akibat
degradasi dasar sungai
pada sisi hilir
Pengaman tebing sisi hilir dari
kepala jembatan 1 (A1) mengalami
kerusakan diakibatkan gerusan

Pengaman tebing sisi hilir dari


kepala jembatan 1 (A1)
mengalami kerusakan
diakibatkan gerusan
Bottom controller pada bentang 1 patah
setelah terjadi banjir tanggal 13/9
Sungai terdegradasi lebih dari 2
meter dalam waktu singkat
akibat banjir tanggal 13/9
Contoh Kasus : Jembatan Serayu Cindaga

Gerusan pada tebing sungai sekitar


Jembatan
CONTOH KERUSAKAN AKIBAT ALIRAN SUNGAI

Jembatan Cilaki-Ruas Jabar


Selatan

Akibat aliran sungai berpindah menyebabkan tanah


timbunan dan tebing sungai tergerus pada saat banjir
Kerusakan Jembatan Akibat
Aliran Sungai
2. Agradasi
• Agradasi adalah kejadian naiknya dasar sungai hingga di
atas permukaan dasar sungai sebelumnya, disebabkan
karena jumlah sedimen yang terangkut di suatu area
dasar sungai kurang dari jumlah sedimen yang terkirim
ke area tersebut. (ketidakmampuan bagian hilir untuk
melewatkan material)  Luas penampang basah
berkurang  bisa menyebabkan overtopping saat
muka air banjir
Contoh kasus : Jembatan S. Radda
Kondisi Sebelum Banjir (Oktober 2019)
Jembatan S. Radda
Kondisi Setelah Banjir (September 2020)
Jembatan S. Radda
Perbandingan Google Earth Sebelum dan Setelah Banjir
Jembatan S. Masamba II
Kondisi Sebelum Banjir (Mei 2020)
Jembatan S. Masamba II
Kondisi Setelah Banjir (September 2020)
Jembatan S. Masamba II
Perbandingan Google Earth Sebelum dan Setelah Banjir
Kerusakan Jembatan Akibat Aliran Lahar Dingin

Kerusakan akibat aliran lahar dingin


Pemeriksaan Kondisi Aliran Sungai di Sekitar Jembatan
Elemen Yang Diperiksa
KODE ELEMEN
KODE LEVEL 1 KODE LEVEL 2 KODE LEVEL 3 (Komponen) KODE LEVEL 4 (Elemen)
(Komponen
Utama)

1.000 Jembatan 2.200 Aliran Sungai/ 3.210 Aliran Sungai 4.211 Tebing Sungai

Tanah Timbunan 4.212 Aliran Air Utama

4.213 Daerah Genangan Air


3.220 Bangunan 4.221 Krib/Pengarah Arus Sungai
Pengaman 4.222 Bottom Controller
4.223 Talud
4.224 Turap
4.225 Fender dan dolphine
4.226 Dinding Penahan Tanah
4.227 Pengamanan dasar sungai
4.228 Tiang Pengaman
4.229 Pagar Pengaman
3.230 Tanah Timbunan 4.231 Timbunan Jalan Pendekat
4.232 Drainase Tanah Timbunan
4.233 Lapisan Perkerasan
4.234 Pelat Injak
4.235 Tanah Bertulang
Tanah Dasar di Bawah Struktur
4.236
Gorong-Gorong
2.300 Bangunan 3.310 Fondasi 4.311 Tiang Pancang
Bawah 4.312 Fondasi Sumuran/Caisson
4.313 Fondasi Langsung
4.314 Angkur
4.315 Fondasi Balok Pelengkung
4.316 Tiang Bor
4.317 Fondasi Dinding
3.320 Kepala Jembatan / 4.321 Balok Fondasi
Pilar 4.322 Pilar Dinding/Kolom
4.323 Dinding Kepala Jembatan
4.324 Tembok Sayap
4.325 Balok Kepala
Landasan Penahan Gempa/Stoper
4.326
Lateral
4.327 Penunjang/Pengaku
4.328 Penunjang Sementara
4.329 Drainase Dinding
4.330 Tembok Kepala
4.331 Balok Tiang (Pier Head)

(sumber : Draft Pedoman Pemeriksaan Kondisi Sungai pada Jembatan


Pemeriksaan Kondisi Aliran Sungai di Sekitar Jembatan

Elemen dan Kode Kerusakan


Kode Kerusakan Jenis Kerusakan
Aliran Sungai
501 Endapan /Lumpur yang berlebihan
502 Sampah yang menumpuk dan terjadinya hambatan aliran sungai
503 Pengikisan pada daerah dekat pilar atau kepala jembatan
504 Air sungai yang macet mengakibatkan terjadinya banjir
Bangunan Pengaman
511 Bagian yang hilang atau tidak ada
521 Scouring/gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan
Timbunan
511 Bagian yang hilang atau tidak ada
521 Scouring/gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan
Kepala Jembatan dan Pilar
551 Kepala jembatan atau pilar bergerak
Fondasi
511 Bagian yang hilang atau tidak ada
521 Scouring/gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan

(sumber : Draft Pedoman Pemeriksaan Kondisi Sungai pada Jembatan


Indikasi Terjadinya Kerusakan pada Jembatan akibat
Aliran Sungai

1. Pondasi abutment/pilar terlihat

2. Adanya keruntuhan/gerusan pada tebing sungai


3. Adanya pusaran-pusaran air di sekitar abutment/pilar jembatan

Sumber : Istiarto

4. Adanya perubahan pola aliran sungai


Contoh pola aliran yang diindikasikan akan membahayakan struktur jembatan -
As Jembatan tidak tegak lurus dengan sungai
Contoh pola aliran yang diindikasikan akan membahayakan struktur jembatan-
Lebar sungai lebih besar dari panjang jembatan
Contoh pola aliran yang diindikasikan akan membahayakan struktur jembatan -
Batas luar garis lereng sungai melebihi titik lokasi abutment
5. Adanya penggalian material di sekitar jembatan

6. Adanya bangunan air di sekitar jembatan baik di hulu maupun hilir jembatan
Penyelidikan Gerusan

A. Metode Konvensional

mengukur kedalaman dari permukaan air sampai dasar sungai dengan menggunakan papan
duga sambil berdiri di dasar sungai bila sungainya tidak dalam atau di atas perahu bila
sungainya dalam.

(sumber Jiro Fukui and Masahiro Otuka, Development of the new Inspection Method on Scour Condition around Existing Bridge Foundations)

Kekurangan : tingkat akurasinya buruk, tidak cocok digunakan untuk sungai-sungai yang lebar,
dalam dan berarus deras karena membahayakan.
Penyelidikan Gerusan

B. Penyelidikan Gerusan dengan menggunakan Alat

1. Pemantauan Tidak Tetap (Portable Monitoring)


melakukan pemetaan dasar sungai dengan alat Echo Sounder

(sumber :Survei Batimetri untuk Pekerjaan Teknik Sipil


Penyelidikan Gerusan

B. Penyelidikan Gerusan dengan menggunakan Alat

1. Pemantauan Tidak Tetap (Portable Monitoring)

(sumber Jiro Fukui and Masahiro Otuka, Development of the new Inspection Method on Scour Condition around Existing Bridge Foundations)
Penyelidikan Gerusan

B. Penyelidikan Gerusan dengan menggunakan Alat

2. Pemantauan Tetap (Fixed Monitoring)


menempatkan peralatan untuk mengukur dan merekam elevasi dasar sungai dimana data
hasil pengukuran dapat diambil kemudian.
b. Cincin Luncur Magnetik (Magnetic Sliding Collar)
a. Sonar (Echosounder)

(sumber :Hunt, 2009


Penyelidikan Gerusan

B. Penyelidikan Gerusan dengan menggunakan Alat

2. Pemantauan Tetap (Fixed Monitoring)


c. Perangkat terapung (Flout-Out Device) d. Sensor Ayunan dan Getaran (Tilt or Vibration
Sensors)

(sumber :Hunt, 2009


Permasalahan Secara Umum dan
Alternatif Penanggulangan (1)
Permasalahan Alternatif Penanggulangan Keterangan

Degradasi (penurunan) • Pemasangan rip rap dari batu Prinsip dasar untuk menanggulangi
dasar sungai kali atau beton degradasi adalah dengan pemanfaatan
• Bangunan pengendali dasar material dengan karakteristik yang dapat
sungai di hilir jembatan menahan gerusan lokal yang terjadi sehingga
permukaan dasar sungai dapat
dipertahankan elevasinya.
Agradasi (sedimentasi)  Pemilihan alur bukaan jembatan
dasar sungai dan alur sungai di sekitar
jembatan (single channel/double
channel)
 Penyesuaian (peninggian) elevasi
gelagar jembatan
 Pengerukan / normalisasi alur
sungai
Potensi gerusan lokal di  Bangunan pengarah aliran di Bangunan pengarah aliran yang
udik (hulu) jembatan udik jembatan direncanakan berfungsi untuk meratakan
akibat penyempitan kecepatan aliran yang terjadi di bentang
lebar sungai dan jembatan sehingga potensi gerusan lokal
tikungan sungai dapat diminimalisir.
Permasalahan Secara Umum dan
Alternatif Penanggulangan (2)
Permasalahan Alternatif Penanggulangan Keterangan

Gerusan lokal pada pilar Pelindung kaki/tapak pada pilar Pemilihan bentuk pilar dapat meminimalisir
dan kepala jembatan dan kepala jembatan berupa pelat potensi gerusan lokal di hilir pilar jembatan.
beton atau rip-rap Secara hidraulik pilar berbentuk
batu/beton/bronjong kawat berisi bulat/lingkaran mengalami gerusan lokal
batu paling rendah/kecil dibanding bentuk pilar
yang lain.
Gerusan lokal di hilir • Peredam energi di hilir jembatan
jembatan • Pengarah aliran di hilir jembatan
Potensi perpindahan • Bangunan pengarah aliran
aliran sungai di udik panjang berupa bangunan
jembatan untuk lebar pengarah aliran tipe
sungai < 100 m corong/tongkat hoki (hockey
stick)
• Tanggul banjir
Potensi perpindahan Bangunan pengarah aliran Lebar sungai berjalin (braided) yang besar
aliran sungai di udik berjenjang berupa susunan krib menyebabkan perlunya bangunan pengarah
jembatan untuk lebar dari hulu ke arah bukaan jembatan aliran sehingga air dapat merata mengalir ke
sungai > 100 m bentang sungai yang terdapat bangunan
jembatan.
FORMULASI KASUS DAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN
(sumber : Pedoman Bangunan Pengaman pada Sungai Berjalin)

No Kriteria Kebutuhan Data Kebutuhan Potensi Alternatif Jenis Struktur Acuan


Analisis Permasalahan Penanggulangan
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Pelindung kaki/tapak
pilar dan abutmen Blok beton acak SNI 03-2401-1991
Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Beda tinggi dasar Degradasi dasar
Pasang batu SNI 03-2401-1991/
sungai sepanjang sungai Bangunan
Potongan Blok beton bertulang Pd-T-12-2004 A
memanjang dan sungai (terukur), pengendali dasar
melintang analisis sungai
Blok beton terkunci -
sungai 1 km ke hidrodinamik, dan
Bottom Panels Bronjong SNI 03-2400-1991
arah udik, 1 km analisis angkutan
sedimen Pemilihan alur Single channel/ SNI 03-2830-1992/
Penentuan ke arah hilir,
1 bukaan jembatan double channel SNI 03-3444-1994
Segmen Sungai gradasi butir Agradasi dasar
Penentuan elevasi - -
material dasar sungai
gelagar
sungai, data
debit 2th-an, Pengerukan - -
dan debit desain Pasang batu SNI 03-3441-1994
(Q100th-an) Beton bertulang SNI 03-3441-1994
Pelindung abutmen
Turap SNI 03-3441-1994
Bentuk topografi
Gerusan tebing Geosintetik SNI 03-3441-1994
alur sungai
Bootom panels Bronjong SNI 03-2400-1991
Bronjong SNI 03-2400-1991
Krib pengarah aliran
Tiang pancang SNI 03-2829-1992
FORMULASI KASUS DAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN
(sumber : Pedoman Bangunan Pengaman pada Sungai Berjalin)
Potensi Alternatif Jenis Struktur
No Kriteria Kebutuhan Data Kebutuhan Analisis Acuan
Permasalahan Penanggulangan
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Pelindung kaki/tapak pilar
Blok beton acak SNI 03-2401-1991
dan abutmen
Pengaruh terhadap Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Degradasi dasar
pasokan sedimen Pasangan batu SNI 03-2401-1991/
sungai Bangunan pengendali
ke hilir Beton bertulang Pd T-12-2004-A
dasar sungai
Blok beton terkunci -
Bottom panels Bronjong SNI 2400.1:2016
Pengaruh terhadap
Peninggian elevasi gelagar - -
Bangunan air di pengempangan Agradasi dasar
udik dan hilir (back water ) ke sungai
Pengerukan - -
arah udik
Pasangan batu SNI 03-3441-1994
Aktivitas
2 Beton bertulang SNI 03-3441-1994
eksternal Pengaruh terhadap Pelindung abutmen
Turap SNI 03-3441-1994
pola aliran di
Gerusan tebing Geosintetik SNI 03-3441-1994
sekitar lokasi
Bottom panels Bronjong SNI 2400.1:2016
jembatan
Bronjong SNI 2400.1:2016
Krib pengarah aliran
Tiang pancang SNI 03-2829-1992
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Pelindung kaki/tapak pilar
Blok beton acak SNI 03-2401-1991
dan abutmen
Pengaruh terhadap Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Degradasi dasar
Galian C pasokan sedimen Pasangan batu SNI 03-2401-1991/
sungai Bangunan pengendali
dan pengisian Beton bertulang Pd T-12-2004-A
dasar sungai
Blok beton terkunci -
Bottom panels Bronjong SNI 2400.1:2016
FORMULASI KASUS DAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN
(sumber : Pedoman Bangunan Pengaman pada Sungai Berjalin)
Potensi Alternatif Jenis Struktur
No Kriteria Kebutuhan Data Kebutuhan Analisis Acuan
Permasalahan Penanggulangan
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Pelindung kaki/tapak pilar
Blok beton acak SNI 03-2401-1991
dan abutmen
Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Gerusan
3 Tipe pilar Tipikal desain pilar Gerusan lokal Pasangan batu SNI 03-2401-1991/
kontraksi/defraksi Bangunan pengendali
Beton bertulang Pd T-12-2004-A
dasar sungai
Blok beton terkunci -
Bottom panels Bronjong SNI 2400.1:2016
Pasangan batu SNI 03-2401-1991
Beton bertulang SNI 03-2401-1991
Gerusan arah Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Pola aliran menuju Tembok pengarah arus,
horisontal dan Geosintetik SNI 03-2401-1991
Lebar stabil Topografi sungai di bukaan jembatan, pelindung kaki abutmen
vertikal di Bronjong -
4 sungai < 100 hulu dan hilir tepat di as dan pilar, serta pelindung
sekitar abutmen Beton bertulang SNI 03-2829-1992
m lokasi jembatan jembatan, dan di bangunan pengarah arus
dan pilar Turap SNI 2400.1:2016
hilir jembatan hilir jembatan
jembatan Tiang pancang SNI 2400.1:2016
Rip-rap batu boulder SNI 2400.1:2016
Blok beton acak SNI 2400.1:2016
Krib SNI 2400.1:2016
Pasangan batu SNI 03-2401-1991
Gerusan arah
Pola aliran menuju Tembok pengarah arus, Beton bertulang SNI 03-2401-1991
horisontal dan
Lebar stabil Topografi sungai di bukaan jembatan, pelindung kaki abutmen Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
vertikal di
5 sungai > 100 hulu dan hilir tepat di as dan pilar, serta pelindung Geosintetik SNI 03-2401-1991
sekitar abutmen
m lokasi jembatan jembatan, dan di bangunan pengarah arus Bronjong SNI 2400.1:2016
dan pilar
hilir jembatan hilir jembatan Tiang pancang SNI 03-2401-1991
jembatan
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Blok beton acak SNI 03-2401-1991
BANGUNAN PENGENDALI DASAR SUNGAI (Rigid/Fleksibel)

3.00 7.00
+16.98
2
1
+15.50 +15.28

BETON K.225
(1:2:3)
+13.00
2.00 2.50 1.20
3.00
+12.00 1
1
+11.48
+10.98
+9.98 1
+10.00
1 5 +9.48
2

2.00 1.00
+8.00 +8.00
+7.48 BATU KALI 1
Ø 60 Cm 2
ANGKUR Ø 16 +6.50 1
LIHAT DETAIL A 2
5
BETON CYCLOP 1 +5.48
(1:3:5)
2.30 1.00 2.00 1.00 +5.00

GEOTEXTILE
+4.00 +4.00 R = 0.50 +4.00
+3.00 +3.00
1.50 1.50 1.00 RIP RAP BATU Ø 0.30 m

SUMURAN Ø 0.60m DIISI


BETON CYCLOP
+1.00 +1.00

BUIS BETON Ø 0.60m, L = 2 m DIISI BETON CYCLOP BUIS BETON Ø 0.60m, L = 2 m DIISI BETON CYCLOP
DENGAN JARAK ANTARA BUIS BETON = 4.375 m DAN DIPASANG RAPAT
1.00 1.00 3.00
11.00 15.00 0.75

POTONGAN A - A

Untuk mempertahankan elevasi dasar sungai Sumber : Pusair


BANGUNAN PENGENDALI DASAR SUNGAI

Bottom controller Cipeles


Blok beton

Ground sill Srandakan


BANGUNAN PENGARAH ALIRAN

Krib tiang pancang kayu Krib tiang pancang baja

Krib  mengarahkan aliran (menjauhi tebing sungai


/ abutmen jembatan), untuk lebar sungai > 100 m

Krib bronjong
BANGUNAN PENGARAH ALIRAN

Sumber : Pedoman Perencanaan Bangunan Pengaman pada


Sungai Berjalin

Pengarah aliran di udik berbentuk tongkat hoki (hockey stick)

Pengarah aliran di udik berbentuk corong Untuk lebar sungai < 100 m
CONTOH PENERAPAN SUSUNAN KRIB SEBAGAI PENGARAH ALIRAN

Sumber : Pedoman Perencanaan Bangunan Pengaman pada


Sungai Berjalin
METODE PERLINDUNGAN TERHADAP GERUSAN LOKAL

Sistem perlindungan kaku

Sistem perlindungan lentur


CONTOH METODE PERLINDUNGAN TERHADAP GERUSAN LOKAL

Sumber : Istiarto
TEMBOK PELINDUNG

Sumber : Pedoman Perencanaan Bangunan Pengaman pada Sungai Berjalin

Tembok pelindung abutment/pilar


Sumber : Pusair
CONTOH PELINDUNG TEBING SUNGAI

Rip rap batu Campuran semen tanah

Sumber : Pedoman Perencanaan Bangunan Pengaman pada Sungai Berjalin

Bronjong/gabion

Dinding penahan tanah beton


Kantong berisi pasir
CONTOH METODE PERLINDUNGAN PILAR TERHADAP ALIRAN DEBRIS

Jembatan Pabelan Jembatan Kali Blongkeng


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai