LAMPIRAN-3:
PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH
DIPERIKSA OLEH
DISAHKAN OLEH
STATUS DOKUMEN
NO. DISTRIBUSI
TANGGAL
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : iii dari v
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Sejarah Dokumen iii
Daftar Distribusi Dokumen dan Notasi iv
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
4. Definisi dan Pengertian 1
4.1 Direksi Pekerjaan 1
4.2 Direksi Teknis 1
4.3 Kajian Teknis Lapangan 1
4.4 Penyedia Barang/Jasa 2
5. Ketentuan Umum 2
5.1 Ketersediaan Personil Ahli Teknik 2
5.2 Survey Kondisi dan Geometrik Jalan 2
5.2.1 Survey Kondisi Jalan 2
5.2.2 Inventarisasi Geometrik Jalan 2
5.3 Survey Kondisi Perkerasan Lama 3
5.4 Survey Sistem Drainase yang Ada 3
5.5 Survey Struktur dan Pekerjaan Lainnya 4
5.6 Survey Pelaksanaan Pengukuran 4
5.7 Titik Ikat Pengukuran 4
5.8 Penyediaan Tenaga Ahli 5
5.9 Pengendalian Mutu Bahan 6
5.10 Ketentuan Pada Masing-Masing Langkah Kerja 6
6. Bagan Alir dan Tata Cara 10
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : iv dari v
SEJARAH DOKUMEN
1. Ruang Lingkup
a. Lingkup Penerapan
Instruksi Kerja (IK) ini berlaku untuk pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan
untuk digunakan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor/Konsultan) di Lingkungan Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII.
b. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan yang mencakup
pelaksanaan survey lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survey
lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur perkerasan lama dan
fasilitas drainase yang bersangkutan.
2. Tujuan
Memberikan panduan tata cara pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan agar diperoleh
hasil yang sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang tercantum didalam Dokumen
Kontrak.
3. Acuan
1. Spesifikasi Umum 2010, Revisi 3 Tahun 2014.
4. Definisi dan Pengertian
4.1 Direksi Pekerjaan
Yang dimaksud Direksi Pekerjaan dalam dokumen ini sebagaimana dinyatakan
dalam Spesifikasi adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
5. Ketentuan Umum
dan patok kilometer lama harus menjadi patokan untuk memulai pekerjaan
pemeliharaan rutin, kecuali bila diperlukan perubahan kecil pada alinyemen
jalan, maka diperlukan titik control sementara yang akan diterbitkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Data-data detilnya akan diserahkan kepada Penyedia Jasa bersama dengan
semua data yang bersangkutan untuk menentukan titik pengukuran pada
alinyemen yang akan diubah.
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.4.1))
b. Bench Mark (BM)
Bench Mark permanen harus dipasang di atas tanah yang tidak akan
mudah bergeser.
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.4.2))
c. Penempatan Patok
Penyedia Jasa harus memasang titik patok pelaksanaan yang menunjukkan
garis dan ketinggian untuk pekerjaan perbaikan tepi perkerasan, lebar
bahu, dan drainase saluran samping sesuai dengan penampang melintang
standar yang diberikan dalam Gambar dan harus mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.
(Spesifikasi pasal 1.9.4.3))
d. Jarak Patok
Bilamana diperlukan untuk tujuan kuantitas, maka Penyedia Jasa harus
melakukan pengukuran penampang melintang pada permukaan tanah asli
dalam interval 25 m, atau jika diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.4.4))
e. Gambar penampang melintang harus menunjukkan elevasi permukaan
akhir yang diusulkan, yang diperoleh dari gambar detil rancangan.
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.4.4))
5.8 Penyediaan Tenaga Ahli
a. Tenaga Ahli Bidang Konstruksi
Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi
yang berpengalaman, untuk mengarahkan dan mengatur kegiatan
pekerjaan perbaikan tepi perkerasan, pelaksanaan overlay, termasuk lapis
perata, dan pelaksanaan bahu jalan, saluran samping dan struktur untuk
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 6 dari 16
drainase.
b. Tenaga Ahli Bidang Tanah, Beton dan Aspal
Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang tanah/aspal
yang bertanggung-jawab atas produksi aspal beton, termasuk pengadaan
bahan, pembuatan rumus perbandingan campuran, penyetelan bukaan
penampung dingin dan panas dan semua kebutuhan lainnya untuk
menjamin agar persyaratan campuran aspal panas dapat dipenuhi.
(Spesifikasi pasal 1.9.5))
5.9 Pengendalian Mutu Bahan
a. Penyedia Jasa harus melakukan investigasi sumber bahan, membuat
rancangan campuran percobaan untuk campuran aspal panas, dan secara
rutin melakukan pengujian laboratorium untuk pengendalian mutu bahan
aspal, pondasi dan bahu jalan.
b. Seluruh pengujian laboratorium harus dilakukan oleh Penyedia Jasa di
bawah pengawasan Direksi Pekerjaan.
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.6))
5.10 Ketentuan Pada Masing-Masing Langkah Kerja
1. Persiapan
a. Personil Ahli Teknik dari Penyedia Jasa harus disertakan dalam
pelaksanaan survey lapangan.
b. Formulir yang diperlukan harus sudah disiapkan.
c. Perlengkapan dan peralatan survey harus sudah disiapkan.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang kontruksi.
e. Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang
tanah/aspal.
f. Penanggung jawab kegiatan telah ditetapkan dan berada di lokasi
pekerjaan.
g. Penyedia Jasa menyediakan petugas pengendalian keselamatan kerja
(K3).
- Penampang melintang asli dari jalan yang lama harus diukur untuk
perhitungan kuantitas dan revisi minor.
- Penampang memanjang asli dari jalan yang lama harus diukur untuk
perhitungan kuantitas dan revisi minor.
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.3))
10. Gambar Kerja
a. Semua hasil survey pelaksanaan lapangan harus dicatat dalam buku
catatan dan dituangkan dalam gambar kerja.
b. Informasi secara lengkap hasil penetapan pelaksanaan survey
dituangkan dalam gambar kerja.
c. Setiap perubahan hasil survey pelaksanaan lapangan dituangkan dalam
gambar kerja.
d. Semua hasil penetapan titik pengukuran dituangkan dalam gambar
kerja.
11. Pengendalian Mutu Bahan
a. Penyedia Jasa harus melakukan investigasi sumber bahan, membuat
rancangan campuran percobaan untuk campuran aspal panas, dan
secara rutin melakukan pengujian laboratorium untuk pengendalian
mutu bahan aspal, pondasi dan bahu jalan.
b. Catatan harian dan arsip hasil pengujian harus disimpan dan setiap
saat dapat ditunjukkan kepada Direksi Pekerjaan jika ada pemeriksaan
c. Seluruh pengujian laboratorium harus dilakukan oleh Penyedia Jasa di
bawah pengawasan Direksi Pekerjaan
(Sumber: Spesifikasi pasal 1.9.6))
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 10 dari 16
Bagan alir SMM proses kajian teknis lapangan (Kode 1.9) dilakukan melalui 11 (sebelas)
verifikasi sesuai Divisi 1 (Umum) Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan (Revisi
ke-3, 2010), sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1.
MULAI
PERSIAPAN
2 11
3
SURVEY LAPANGAN
4 5 6
7
MELAPORKAN HASIL SURVEY 8
PELAKSANAAN PENGUKURAN
10
GAMBAR KERJA
SELESAI
(a) Penyedia Jasa harus mempelajari Gambar asli dari Dokumen Kontrak.
(a) Penyedia Jasa mengerahkan personil tekniknya untuk melakukan survey lapangan.
(b) Penyedia Jasa membuat laporan tentang kondisi fisik seluruh pekerjaan yang disurvey.
(c) Survey lapangan dilaksanakan pada seluruh panjang jalan dalam lingkup kontrak .
(a) Melakukan isurvey elevasi dari drainase dan disiapkan gambar dari potongan memanjang
maupun melintang yang menggambarkan profil permukaan tanah asli.
(b) Gambar penampang memanjang diambil sepanjang lantai dasar (invert) dari semua selokan
dan saluran air.
(c) Jarak antara pada pembacaan ketinggian sepanjang profil penampang memanjang maksimum
25 meter.
(a) Dilakukan survey secara detail pada daerah yang memerlukan perlindungan talud.
(b) Di survey detail kondisi struktur jembatan lama yang sangat membutuhkan pekerjaan
pengembalian kondisi.
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 12 dari 16
(c) Di survey semua marka jalan lama, paku jalan, mata kucing dan perlengkapan jalan lama.
(d) Semua hasil survey kondisi yang ada dicatat dengan baik dan teliti.
(e) Formulir pelaporan standar dapat diterima Direksi Pekerjaan.
(a) Semua hasil survey lapangan kondisi perkerasan lama dicatat dan dilaporkan dalam bentuk
standar.
(b) Semua hasil survey lapangan system drainase dicatat dan dilaporkan dalam bentuk standar.
(c) Semua hasil survey lapangan struktur dan pekerjaan lainnya dicatat dengan baik dan teliti dan
dilaporkan ke dalam formulir.
(d) Segera dilakukan perbaikan-perbaikan apabila diketahui ada kekurangan/kesalahan data.
(e) Batas waktu pekerjaan survey lapangan terpenuhi.
(8) Verifikasi-8 (Pelaksanaan Pengukuran)
(a) Pengukuran dicatat dalam buku catatan standar.
(b) Siapkan sebuah denah yang menunjukkan posisi setiap patok Km dengan Sta.
(c) Patok Km tidak dipindah.
(d) Penampang melintang jalan lama harus diukur.
(e) Profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus diukur.
7. Bukti Kerja
7.1 Daftar Simak.
8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Kajian Teknis Lapangan.
(F:01 BBPJN VII/SMM/IK/…)
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 14 dari 16
Lampiran 8.1
Daftar Simak
Tingkat penerapan proses kajian teknis lapangan (Kode 1.9), dilakukan dengan
memeriksa dan memverifikasi tiap lingkup detail pengawasan dan pengendaliannya
sebagai berikut :
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan
No Lingkup Detail Kajian Teknis Lapangan Acuan
(1) (2) (3)
PERSIAPAN :
1 Seluruh Personil Ahli Teknik Penyedia Jasa mengikuti
pelaksanaan survey lapangan.
2 Formulir yang diperlukan telah disiapkan.
3 Perlengkapan dan peralatan survey tersedia.
4 Ada tenaga ahli bidang konstruksi dari Penyedia Jasa.
5 Ada tenaga ahli bidang tanah/aspal dari Penyedia Jasa.
6 Ada penanggung jawab dari Penyedia Jasa.
7 Ada pengendalian keselamatan kerja (K3).
MEMPELAJARI GAMBAR ASLI :
8 Penyedia Jasa telah mempelajari Gambar asli dari
1.9.2.2)
Dokumen Kontrak.
SURVEY LAPANGAN :
Penyedia Jasa mengerahkan personil tekniknya untuk
9
melakukan survey lapangan.
Ada laporan tentang kondisi fisik seluruh pekerjaan yang
10 1.9.2.1)
disurvey.
11 Survey lapangan dilaksanakan pada seluruh panjang jalan
dalam lingkup kontrak .
INSTRUKSI KERJA
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (1.9)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 15 dari 16
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan
No Lingkup Detail Kajian Teknis Lapangan Acuan
(1) (2) (3)
SURVEY KONDISI PERKERASAN LAMA :
12 Ada laporan pekerjaan survey kondisi perkerasan lama. 1.9.2.3).a)
Dilakukan pengujian dengan proof rolling (untuk
13 mengetahui lendutan terhadap permukaan jalan secara 1.9.2.3).b)
visual)
SURVEY SISTEM DRAINASE YANG ADA
14 Dilakukan survey elevasi dari drainase.
15 Ada gambar dari potongan memanjang maupun
melintang yang menggambarkan profil permukaan tanah 1.9.2.4).a)
asli.
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan
No Lingkup Detail Kajian Teknis Lapangan Acuan
(1) (2) (3)
data.
27 Batas waktu pekerjaan survey tidak terlewati.
PELAKSANAAN PENGUKURAN :
28 Hasil pengukuran dicatat dalam buku catatan standar 1.9.3.1)
Ada denah yang menunjukkan posisi setiap patok Km
29 1.9.3.2)
dengan Sta.
30 Penampang melintang jalan lama diukur. 1.9.3.3)
31 Profil memanjang sepanjang sumbu jalan diukur. 1.9.3.4)
PENETAPAN TITIK PENGUKURAN :
Alinyemen jalan lama, patok Km menjadi patokan
32
memulai pekerjaan. 1.9.4.1)
33 Ada titik kontrol sementara.
34 Pengukuran melintang dilakukan dalam interval 25 m.
Gambar penampang melintang jalan menunjukkan 1.9.4.4)
35
elevasi permukaan akhir yang diusulkan.
GAMBAR KERJA :
36 Ada gambar kerja hasil survey lapangan. 1.9.4.4)
Jumlah Komponen Sesuai Hasil Penilaian
CATATAN :
( …………………………… ) ( …………………………… )