PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
Nomor : BBPJN VII / SMM/ ...../.....
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal :
LAMPIRAN-22:
PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH
DIPERIKSA OLEH
DISAHKAN OLEH
STATUS DOKUMEN
NO. DISTRIBUSI
TANGGAL
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : i dari iv
DAFTAR ISI
Daftar isi i
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
5. Ketentuan Umum 2
1. Persiapan 3
2. Galian Pelebaran 4
4. Pemeriksaan 5
8. Pemeriksaan 8
11. Pemeriksaan 11
7. Bukti Kerja 17
8. Lampiran 17
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : iii dari iv
SEJARAH DOKUMEN
1. Ruang Lingkup
a. Lingkup Penerapan
Instruksi Kerja (IK) ini berlaku untuk Pengawasan Pekerjaan Pelebaran Perkerasan,
untuk digunakan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor/Konsultan) di Lingkungan Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII.
b. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan Pelebaran Perkerasan akan terdiri dari penggalian dan
pembuangan bahan yang ada, pemangkasan tepi perkerasan jalur lalu lintas
(carriageway) lama sampai bahan yang keras (sound), penyiapan dan
pemeliharaan kondisi formasi tanah dasar yang baik (sound) untuk pekerjaan
pelebaran, dan penghamparan serta pemadatan bahan dengan garis dan dimensi
yang diberikan dalam Gambar atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Tujuan
Memberikan panduan tata cara pengawasan Pekerjaan Perlebaran Perkerasan yang akan
menjadi pedoman pada saat pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh hasil yang sesuai
dengan persyaratan.
3. Acuan
1. Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Tahun 2014
2. SE Dirjen Bina Marga No. UM.01.03-Db/242 tanggal 26 Maret 2008 Lampiran
DJJ/08/02 Ketentuan Desain dan Revisi Desain Jalan dan Jembatan.
3. Gambar Kerja (Shop Drawing).
4. Metode Pelaksanaan.
2. Galian Pelebaran
a. Lebar Galian
1) Galian untuk Pelebaran Perkerasan harus mampu menyediakan
ruang gerak yang cukup untuk alat penggilas (roller) normal
untuk memadatkan badan jalan.
2) Lebar galian untuk pelebaran selebar 1,20 M dipandang sebagai
pelebaran praktis minimum.
3) Detail pelebaran akan ditunjukan dalam gambar.
(Spesifikasi pasal 4.1.3.1).a))
b. Kedalaman Galian
1) Bahan yang ada harus digali hingga kedalaman yang ditunjukan
dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
2) Kecuali jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan , maka bahan galian
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 5 dari 22
4. Pemeriksaan
a. Kelandaian formasi
Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian
perkerasan beraspal dan atau perkerasan beton tidak boleh berbeda
lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm dan 1 cm pada setiap titik
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 6 dari 22
b. Metode penghamparan
1) Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai
campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam
rentang yang disyaratkan Kadar air dalam bahan harus tersebar
secara merata.
(Spesifikasi pasal 5.1.3.2).a))
2) Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran
yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan
dalam toleransi yang disyaratkan.
Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-
lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
(Spesifikasi pasal 5.1.3.2).b))
3) Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah
satu metode yang disetujui yang tidak menyebabkan segregasi
pada partikel agregat kasar dan halus.
Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan
diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
(Spesifikasi pasal 5.1.3.2).c))
b. Derajat kepadatan
Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis
harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan
memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling
sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified)
seperti yang ditentukan oleh SNI 1743:2008, metode D.
(Spesifikasi pasal 5.1.3.3.a)
c. Pengujian kepadatan
Frekuensi pengujian pengendalian kepadatan dan kadar air paling
sedikit harus satu pengujian (SNI 03-2828-1992) untuk setiap 50 m
pekerjaan pelebaran pada masing-masing sisi dari jalan (jika
diterapkan pelebaran dua sisi), diukur sepanjang sumbu jalan.
(Spesifikasi pasal 4.1.4.1).c))
8. Pemeriksaan
a. Toleransi Kerataan Permukaan.
Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang disiapkan untuk
lapisan resap pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua
bahan yang terlepas harus dibuang dengan sikat yang keras, maka
penyimpangan maksimum pada kerataan permukaan yang diukur
dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakkan sejajar atau melintang
sumbu jalan, maksimum 1 (satu) cm.
(Spesifikasi pasal 5.1.1.3.,catatan d)
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 9 dari 22
11. Pemeriksaan
Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal harus
disemprotkan dengan batang penyemprot dengan kadar aspal yang
diperintahkan, kecuali jika penyemprotan dengan distributor tidaklah praktis
untuk lokasi yang sempit, Direksi Pekerjaan dapat menyetujui pemakaian
penyemprot aspal tangan (hand sprayer).
(Spesifikasi pasal 6.1.4.3).b))
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 12 dari 22
MULAI
1 PERSIAPAN
2
GALIAN PELEBARAN
3 PEMADATAN TANAH
DASAR
4
PEMERIKSAAN
5
PERBAIKAN
SESUAI
Tdk ya
A
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 14 dari 22
PEMADATAN LAPIS
7
PONDASI
AGREGAT (B) , (A)
8
9 PEMERIKSAAN
PERBAIKAN
SESUAI
Tdk
ya
PENGHAMPARAN
LAPIS RESAP 10
AGREGAT
12 PEMERIKSAAN 11
PERBAIKAN
Tdk SESUAI
ya
MULAI
KEGIATAN LAIN
PEKERJAAN
CAMPURAN
ASPAL PANAS
pemadatan kembali.
(6) Verifikasi-6 (Penghamparan Lapis Resap Pengikat) :
(a) Periksa Penghamparan dan pembentukkan tidak menyebabkan segregasi.
(b) Periksa Tidak ada penebaran dengan tebal lapisan lebih dari 20 cm padat.
(c) Periksa Jika ketebalan rencana > dari 20 cm, maka harus dihampar 2(dua)
kali dengan ketebalan yang sama.
(7) Verifikasi-7 (Pemadatan Lapis Pondasi Agregat) :
(a) Periksa material memiliki kadar air dalam batas rentang -3% dan +1% dari kadar air
optimum.
(b) Periksa Pemadatan dilakukan hingga mencapai 100% kepadatan kering maksimum
modifikasi (SNI 03-1743-1989) metode D.
(c) Periksa Metode pemadatan dilakukan dengan benar.
(d) Periksa Penggilasan akhir dilakukan dengan PTR.
(8) Verifikasi-8 (Pemeriksaan) :
(a) Periksa kerataan dengan menggunakan straight edge 3,0 m, dengan batas
penyimpangan 1,0 cm
(b) Periksa proof rolling dengan menggunakan truk dengan beban gandar sarat
lebih besar 10 ton.
(c) Periksa kondisi permukaan, pastikan tidak ada material terlepas karena tidak
ada ikatan.
(d) Periksa Camber, sesuai dengan gambar.
(e) Periksa Lendutan pada saat dilakukan proof rolling.
(9) Verifikasi-9 (Perbaikan) :
(a) Periksa Jika terjadi salah satu dari yang diatas, lakukan perbaikan sesuai
dengan metode perbaikan.
(b) Periksa Perbaikan LPA yang memiliki kerataan dan ketebalan yang tidak
memenuhi syarat sesuai ketentuan.
(c) Periksa Perbaikan LPA yang diketahui memiliki kadar air yang kurang saat
pemadatan sesuai ketentuan.
(d) Periksa Perbaikan LPA yang diketahui memiliki kadar air yang berlebih saat
pemadatan sesuai ketentuan.
(e) Periksa Perbaikan karena tidak terpenuhinya sifat bahan dan kepadatan sesuai
ketentuan.
7. Bukti Kerja
7.1 Daftar Simak Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Pelebaran Perkerasan (4.1)
8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Pelebaran Perkerasan (4.1)
( F:01 BBPJN VII/SMM/IK/... Rev:00 )
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN
PELEBARAN PERKERASAN (4.1)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 18 dari 22
Lampiran 8.1
Daftar Simak
Tingkat penerapan proses pengawasan pekerjaan pelebaran perkerasan (Kode 4.1), dilakukan
dengan memeriksa dan memverifikasi tiap lingkup detail pengawasan dan pengendaliannya
sebagai berikut :
Nama Paket :............
Segmen diperiksa :............
Pemeriksaan ke :1/2/3/4/5
Tgl. Pemeriksaan :............
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan
( …………………………… ) ( …………………………… )