Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAYAH I
IK – PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
No. Dokumen : Tgl berlaku :
LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :

PERSETUJUAN

URAIAN NAMA & JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL

DISUSUN

DIPERIKSA

DISAHKAN

STATUS DOKUMEN

NO. DISTRIBUSI

TANGGAL

ppppppppppppppppppppppp
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

DAFTAR ISI
Daftar isi
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
4. Definisi dan Pengertian 1
4.1 Bahan Anti Lengket 1
4.2 Beton 1
4.3 Faktor Air Semen 1
4.4 Slump 1
5. Ketentuan Umum 2
5.1 Ketentuan Pelaksanaan Pengawasan 2
5.2 Ketentuan Bahan 2
5.3 Ketentuan Peralatan 2
5.4 Ketentuan Gradasi Agregat 3
5.5 Ketentuan Mutu Agregat 4
5.6 Ketentuan Kuat Tekan 4
5.7 Ketentuan Pada Masing-Masing Langkah Kerja 5
1. Persiapan 5
2. Pengujian Bahan 6
3. Pengujian Slump 6
4. Pengambilan Jumlah Benda Uji Beton Untuk Pengujian Kuat Tekan 7
5. Pembuatan Benda Uji Sesuai Yang Disyaratkan (< 60 m3) 7
6. Pembuatan Benda Uji Tambahan 7
7. Pengujian Kuat Tekan 8
6. Bagan Alir dan Tata Cara 10

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen


INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

7. Bukti Kerja 12
7.1 Daftar Simak Seksi (7.1.6) Pengawasan Pengendalian Mutu Beton 12
Dilapangan
8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Seksi (7.1.6) Pengawasan Pengendalian Mutu Beton 13
Dilapangan

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen


INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

1. Ruang Lingkup.
Instruksi Kerja (IK) ini berlaku untuk Pengawasan Pengendalian Mutu Beton Dilapangan,
yang mencakup pengujian bahan, pengujian slump, pengambilan jumlah benda uji dan
pengujian kuat tekan beton sesuai dengan persyaratan.

2. Tujuan.
Memberikan panduan tata cara pengawasan kegiatan pengawasan pengendalian mutu
beton dilapangan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang
berlaku.

3. Acuan.
1. Spesifikasi Umum, 2010.
2. Gambar Kerja (Shop Drawing).
3. Metode Pelaksanaan.

4. Definisi dan Pengertian.


4.1 Bahan Anti Lengket
Jenis bahan untuk mencegah lengket antara adukan beton semen dengan acuan.

4.2 Beton
Adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat
halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah memebentuk massa
padat.

4.3 Faktor Air Semen


Adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan berat semen dalam beton.

4.4 Slump
Adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm
ditentukan dengan alat Kerucut Abram.

1
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

5. Ketentuan Umum
5.1 Ketentuan Pelaksanaan Pengawasan
a. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan Pengendalian Mutu Beton Dilapangan
hanya dilakukan pada lokasi pekerjaan yang requestnya telah mendapatkan
persetujuan dari semua pihak yang berkompeten.
b. Pengawasan Pengendalian Mutu Beton Dilapangan dilakukan sepanjang waktu
pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing lokasi kegiatan sampai pekerjaan
yang dimaksud dinyatakan selesai.
c. Waktu pencatatan ditentukan oleh petugas lapangan (Inspektor), pada saat
mana dianggap bahwa pencatatan tersebut perlu dilakukan.
d. Catatan penyimpangan atau kondisi seketika yang dapat mempengaruhi mutu,
harus dicatat pada kolom catatan yang telah disediakan.

5.2 Ketentuan Bahan


Beton
Beton harus dibuat memenuhi ketentuan Seksi 7.1 sesuai dengan mutu yang
digunakan.
Mutu beton untuk setiap jenis unit harus sesuai dengan ketentuan.

5.3 Ketentuan Peralatan


a. Alat pengujian slump beton.
b. Benda uji beton.
1) Berupa silinder Ø 15 cm, tinggi = 30 cm
2) Berupa kubus (15 X 15 X 15)cm3
c. Alat pengujian kuat tekan beton.

2
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

5.4 Ketentuan Gradasi Agregat


Tabel 7.1.2.(1)
Ukuran Saringan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat
Kasar
Inci Standar Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
Halus
(in) (mm) maksimum maksimum maksimum maksimum maksimum
37,5 mm 25 mm 19 mm 12,5 mm 10 mm
2 50,8 - 100 - - - -
1½ 38,1 - 95 -100 100 - - -
1 25,4 - - 95 – 100 100 -
¾ 19 - 35 - 70 - 90 - 100 100
½ 12,7 - - 25 – 60 - 90 - 100 100
3/8 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70 95 - 100
#4 4,75 95 – 100 0-5 0 -10 0 - 10 0 - 15 30 - 65
#8 2,36 80 – 100 - 0-5 0-5 0-5 20 - 50
#16 1,18 50 – 85 - - - - 15 - 40
# 50 0,300 10 – 30 - - - - 5 - 15
# 100 0,150 2 – 10 - - - - 0-8

Sifat-sifat agregat
a. Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari
pemecahan batu atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu)
kerikil dan pasir sungai.
b. Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik
dalam pasir untuk campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-
sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) bila contoh-contoh diambil
dan diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
(Spesifikasi pasal 7.1.2.3.b)

3
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

5.5 Ketentuan Mutu Agregat


Tabel 7.1.2.(2)
Batas Maksimum yang diizinkan
Metode
Sifat-sifat untuk Agregat
Pengujian
Halus Kasar
Keausan agregat
dengan mesin Los SNI 2417:2008 - 40%
Angeles
Kekekalan bentuk 10% - natrium 12% - natrium
agregat terhadap
larutan natrium sulfat SNI 3407:2008 15% - 18% -
atau magnesium magnesium magnesium
sulfat
Gumpalan lempung
dan partikel yang SNI 03-4141-1996 3% 2%
mudah pecah
5% untuk
kondisi umum,
Bahan yang lolos
SNI 03-4142-1996 3% untuk kondisi 1%
saringan No.200.
permukaan
terabrasi

5.6 Ketentuan Kuat Tekan


Tabel 7.1.6.(1)
Mutu Beton Kuat Tekan Karakteristik (kg/cm2)
Benda Uji
fc’ s’bk Silinder Benda Uji Kubus
(Mpa) (kg/cm2) 150mm – 150x150x150mm
300mm
50 K600 500 600
45 K500 450 500
40 K450 400 450
35 K400 350 400
30 K350 300 350
25 K300 250 300
20 K250 200 250
15 K175 150 175
10 K125 100 125

4
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

Kuat Tekan Karakteristik Beton diperoleh dengan rumus berikut ini :


fck = fcm - k.S
n

å fci
fcm = i=1
adalah kuat tekan rata - rata
n

å (fci - fcm)
n i-1
2

S= adalah standar deviasi


n -1
fck = Kuat tekan karakteristik beton.
fcm = Kuat tekan rata-rata beton.
fci = Nilai hasil pengujian.
n = Jumlah hasil.
S = Standar deviasi.
k = 1,645 untuk tingkat kepercayaan 95%.
Catatan :
Simbol-simbol fck, fcm, fci digunakan untuk benda uji silinder150 mm – 300 mm
sedangkan untuk benda uji kubus 150 x 150 x 150 mm dapat digunakan simbol-
simbol sbk, sbm, dan si sebagai pengganti fck, fcm, dan fci.

5.7 Ketentuan Pada Masing-masing Langkah Kerja


1. Persiapan
a. Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesesuaian kesiapan
bahan, tenaga kerja, dan metode kerja.
b. Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesiapan alat, dan
memastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah dilakukan.
c. Petugas pengawas melakukan pengecekkan kesiapan penanganan
lingkungan.
d. Petugas pengawas memberi peringatan bahwa pekerjaan tidak boleh
dimulai tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
e. Petugas pengawas harus melakukan pengecekkan ulang terhadap hasil
kesiapan lapangan, apakah ada perubahan dari kondisi sebelumnya.

5
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

f. Petugas penyedia jasa harus dapat menempatkan semua bahan-bahan


beton tetap terjaga.
2. Pengujian Bahan
a. Semen
Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali
jika diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka
Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton
sesuai dengan merek semen yang digunakan.
(Spesifikasi pasal 7.1.2.1.c)
b. Air
1) Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.
2) Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan
dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian mutu air
untuk digunakan dalam beton.
(Spesifikasi pasal 7.1.2.2)
c. Agregat
1) Ketentuan gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang
diberikan dalam tabel 7.1.2.(1).
3. Pengujian Slump
a. Pengujian slump harus dilaksanakan pada setiap adukan beton yang
dihasilkan dan dilakukan sesaat sebelum pengecoran.
b. Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang
diusulkan tidak boleh digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi
Pekerjaan dalam beberapa hal menyetujui penggunaannya secara
terbatas dan secara teknis mutu beton tetap bisa dijaga.
c. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga,

6
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

celah, gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa


sehingga pada saat pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang
rata, halus dan padat.
(Spesifikasi pasal 7.1.6.2)
4. Pengambilan Jumlah Benda Uji Beton Untuk Pengujian Kuat Tekan
a. Penyedia Jasa harus mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan
benda uji beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan.
b. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji
dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji ).
(Spesifikasi pasal 7.1.6.3.a)
c. Pengambilan benda uji dapat berupa silinder dengan Ø 150 mm dengan
tinggi 300 mm atau kubus (150 x 150 x 150 mm).
5. Pembuatan Benda Uji Sesuai Yang Disyaratkan (< 60 m3)
a. Pada pencampuran secara manual, harus diperoleh 1 (satu) hasil uji
untuk setiap maksimal 5 m3.
b. Jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang dari 4 (empat) hasil untuk
masing-masing umur. (Spesifikasi pasal 7.1.6.3.d)
c. Pada pencampuran beton hasil produksi ready mix, pekerjaan beton
dengan jumlah masing-masing mutu < 60 m3 harus diperoleh satu hasil
uji untuk setiap maksimum 15 m3. (Spesifikasi pasal 7.1.6.3.e)
6. Pembuatan Benda Uji Tambahan
a. Untuk pencampuran secara manual, apabila pekerjaan beton mencapai
> 60 m3, maka untuk setiap maksimum 10 m3 beton berikutnya setelah
jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh satu hasil uji.
(Spesifikasi pasal 7.1.6.3.d)
b. Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, apabila pekerjaan beton
mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 20 m3 beton
berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh satu hasil uji.
(Spesifikasi pasal 7.1.6.3.e)

7
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

7. Pengujian Kuat Tekan


a. Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat
tekan yang disyaratkan dalam Tabel 7.1.6 (1) atau yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
b. Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila
dipenuhi syarat-syarat berikut :
1) Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum (20 atau
30) nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang
dari fc’ atau s’bk.
2) Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-
masing mutu beton dapat terkumpul jumlah minimum benda uji,
maka hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut harus memenuhi
fck ³ (fcm – 1,645.S) atau sbk ³ (sbm – 1,645 S)
3) Jika benda uji yang terkumpul kurang dari jumlah minimum yang
telah ditentukan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingkatkan
dengan faktor modifikasi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.(2)
Tabel 7.1.6.(2) Faktor Modifikasi Standar Deviasi
Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30
Faktor Jumlah hasil
Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi
Modifikasi Uji
- - 10 1,36
- - 11 1,31
- - 12 1,27
- - 13 1,24
- - 14 1,21
- - 15 1,18
- - 16 1,16
- - 17 1,14
8 1,37 18 1,12
9 1,29 19 1,11
10 1,23 20 1,09
11 1,19 21 1,08
12 1,15 22 1,07
13 1,12 23 1,06
14 1,10 24 1,05
15 1,07 25 1,04

8
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30
Faktor Jumlah hasil
Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi
Modifikasi Uji
16 1,06 26 1,03
17 1,04 27 1,02
18 1,03 28 1,02
19 1,01 29 1,01
20 1 30 1

9
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

6. Bagan Alir dan Tata Cara

10
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

TATA CARA PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA


Verifikasi 1 (Persiapan)
· Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesesuaian metode verja.
· Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesiapan alat.
· Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesiapan penanganan lingkungan.
· Kegiatan tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
· Harus dilakukan pengecekan ulang terhadap hasil kesiapan lapangan.
· Bahan-bahan beton ditempatkan di tempat yang aman (terjaga).
Verifikasi 2 (Pengujian Bahan)
· Harus digunakan satu merek semen dalam satu rancangan.
· Air yang digunakan harus bebas dari bahan yang merugikan.
· Mutu air untuk campuran beton harus dijaga.
· Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan persyaratan.
· Sifat-sifat agregat harus memenuhi ketentuan untuk agregat.
Verifikasi 3 (Pengujian Slump)
· Pengujian slump dilakukan sebelum pengecoran.
· Beton yang tidak memenuhi uji slump tidak digunakan pada pekerjaan.
· Hasil pengujian slump yang baik harus menghasilkan mutu beton yang baik.
Verifikasi 4 (Pengambilan Jumlah Benda Uji Beton Untuk Pengujian Kuat Tekan)
· Harus dilakukan pengambilan benda uji dari pekerjaan beton yang dilaksanakan.
· 1 (satu) set benda uji = 3 buah benda uji.
· Pengambilan benda uji diambil berupa kubus atau silinder.
Verifikasi 5 (Pembuatan Benda Uji Sesuai Yang Disyaratkan)
· Pada pencampuran manual harus diperoleh 1 (satu) hasil benda uji untuk setiap maksimum
5 m3.
· Jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang dari 4 (empat) hasil untuk masing-masing umur.
· Pada produksi ready mix harus diperoleh 1 (satu) hasil uji untuk setiap maksimum 15 m3.
Verifikasi 6 (Pembuatan Benda Uji Tambahan)
· Pada pencampuran manual harus diperoleh 1 (satu) benda uji setiap maksimum 10 m3
beton berikutnya.
· Pada hasil produksi ready mix harus diperoleh 1 (satu) benda uji setiap maksimum 20 m3
beton berikutnya.
Verifikasi 7 (Pengujian Kuat Tekan)
· Beton yang digunakan ddalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan yang disyaratkan.
· Kuat tekan karakteristik diperoleh dari rumus : fck = fcm - k.S
· mutu beton dan mutu pelaksanaan memenuhi persyaratan.

11
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

7. Bukti Kerja
7.1 Daftar Simak Seksi (7.1.6) Pengawasan Pengendalian Mutu Beton Dilapangan.

8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Seksi (7.1.6) Pengawasan Pengendalian Mutu Beton Dilapangan
( F:01 DBPW I/SMM/IK/. . ./Rev:00 )

12
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

Lampiran 8.1
Daftar Simak
Seksi (7.1.6) Pengawasan Pengendalian Mutu Beton Dilapangan
( F:01 DBPW I/SMM/IK/. . ./Rev:00 )
Tgl. Pemeriksaan :............
Lokasi :............
Pemenuhan Persyaratan
No Uraian
Ya Tdk Acuan
PERSIAPAN
1 Hasil pengecekan Metode kerja, sesuai.
2 Hasil pengecekan kesiapan alat, sesuai.
3 Ada pengecekan penanganan lingkungan.
4 Kegiatan berdasarkan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
5 Ada pengecekan ulang terhadap kesiapan
lapangan.
6 Bahan-bahan beton ditempatkan di tempat yang
aman.
PENGUJIAN BAHAN
7 Penggunaan semen dalam satu rancangan,
sesuai.
8 Penggunaan air, sesuai ketentuan.
9 Mutu air selalu terjaga.
10 Gradasi agregat kasar dan halus, sesuai
ketentuan.
11 Sifat-sifat agregat memenuhi ketentuan.
PENGUJIAN SLUMP
12 Pengujian slump sebelum pengecoran.

13
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

Pemenuhan Persyaratan
No Uraian
Ya Tdk Acuan
13 Beton yang tidak memenuhi pengujian slump,
tidak digunakan.
14 Hasil pengujian slump baik, memperoleh mutu
beton yang baik.
PENGAMBILAN JUMLAH BENDA UJI BETON UNTUK
PENGUJIAN KUAT TEKAN
15 Pengambilan benda uji dari pekerjaan beton
yang dilaksanakan.
16 Satu set benda uji = 3 buah benda uji.
17 Pengambilan benda uji berupa kubus
PEMBUATAN BENDA UJI SESUAI YANG
DISYARATKAN
18 Pada pencampuran manual, setiap maksimum
5 m3 diambil satu hasil benda uji.
19 Jumlah hasil pengujian untuk masing-masing
umur minimal 4 (empat) hasil benda uji.
20 Pada produksi ready mix, setiap maksimum
15 m3 diambil 1 (satu) hasil benda uji.
PEMBUATAN BENDA UJI TAMBAHAN
21 Pada pencampuran manual, setiap maksimum
10 m3 berikutnya diambil 1 (satu) hasil benda
uji.
22 Pada produksi ready mix, setiap maksimum 20
m3 berikutnya diambil 1 (satu) hasil benda uji.

14
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU
BETON DILAPANGAN (7.1.6)
LEVEL 3
No. Dokumen : Tgl berlaku :
No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang :

Pemenuhan Persyaratan
No Uraian
Ya Tdk Acuan
PENGUJIAN KUAT TEKAN
23 Benton yang digunakan, sesuai persyaratan.
24 Kuat tekan karakteristik dihitung berdasarkan
rumus.
25 Mutu beton dan mutu pelaksanaan, sesuai.
CATATAN :

Petugas Pemeriksa

( …………………………… )

15
Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen

Anda mungkin juga menyukai