PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
“The best laid schemes o mice an men Gang aft a-gley”
Robert Burns
(To a mouse)
Baris kalimat diatas yang terkenal ini menyatakan bahwa perencanaan yang terbaik sering
mengalami kegagalan, akan tetapi timbul pertanyaan berikut ini :
a. Mengapa dan berapa seringnya kegagalan itu terjadi ?
b. Apakah proses perencanaan yang sudah dipertimbangkan benar ?
c. Apakah kenyataan yang begitu rumit untuk sebuah contoh, akan tetapi pendekatannya
sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh ?
d. Berapa detail yang dibutuhkan dalam perencanaan ?
e. Apakah penggunaan kata “sering” mengisyaratkan bahwa sesuatu “sangat sering”
salah walaupun kita sudah berusaha semampu kita ?
Syukur sekali bahwa buku ini akan mengurangi tingkat perencanaan menjadi salah dan
membantu para pembuat planning mengerti mengapa dan bagaimana mereka membuat
kesalahan saat mereka bekerja.
1.1 MANAGEMENT
Management merupakan sebuah subject yang luas yang sering diperaktekkan oleh setiap
orang tanpa training. Buku ini membahas tentang suatu area management, perencanaan dan
pengawasan konstruksi dengan tujuan yang luas mempersiapkan wawasan kedalam dan
analisa beberapa teknik dan praktek yang dihadapi. Seperti halnya dalam buku ini
menyajikan diskusi untuk ditujukan kepada pembaca yang melatih membuat perencanaan
(para professional dan manajer yang berminat) dan juga agar mahasiswa dan yang lai dapat
mengerti menyajikan teknik. Sebelum menjelaskan tentang objectif khusus/yang spesifik dan
susunan dari buku ini, area management luas diperkenalkan untuk menegaskan latar belakang
dari buku ini.
Fungsi management itu banyak dan banyak yang telah mencoba mendefinisikan,
memperluas/menyaring dan menyampaikan fungsi-fungsi tersebut. Akan tetapi pada dasarnya
fungsi utama dari semua management dapat disingkat menjadi :
a. Perencanaan
b. Pengaturan
c. Susunan Kepegawaian
d. Pengawasan
Daftar ini bagus apabila mengabaikan tingkat dimana manager bekerja walaupun pada
sebuah perusahaan yang levelnya berbeda,para menager mempunyai keseimbangan yang
berbeda dari fungsi-fungsi ini. Pada tingkat management rendah lebih terdapat keutamaan
dan kurang tekanan pada fungsi-fungsi lain. Sedangkan pada tingkat management tinggi
terdapat sedikit keutamaan dan lebih tekanan-tekanan pada aspek lain. Untuk menjalankan
ungsi ini dengan baik maka perlu mengimplementasikan kebutuhan untuk komunikasi yang
baik. Sesunguhnya kebanyakan kritik manager biasanya ketka dianalisa dan berhubungan
dengan komunikasi yang tidak baik.
Bab 2 menyajikan topik penting ini dan mendiskusikan metoda “hard copy” utama dalam
mengkomunikasikan informasi dalam perencanaan dan pengawasan.
Dari daftar diatas, perencanaan dan pengawasan adalah fungsi management yang
segnifikan pada semua level dari suatu oganisasi. Kesuksesan mereka sangat bergantung pada
teknik-teknik yang digunakan, juga sangat tergantung pada struktur organisasi perusahaan
yang harus mengikuti fungsi ini untuk dijalankan secara tepat dengan informasi yang bagis
serta dipadukan dengan fungsi management yang lainnya.
Kunci fungsi management yang lain sekarang dapat didefinisikan yaitu dengan
memonitor kemajuan kerja untuk membuat informasi berguna. Bab selanjutnya dengan topik
mengelola proses perencanaan dan memonitor serta mengawasi konstruksi.
Bagian selanjutnya dari topik ini memperkenalkan menagement dalam contek
perencanaan, monitoring dan pengawasan konstruksi. Berdasarkan latar belakang inilah maka
tujuan dari buku ini dan layoutnya akan dibahas.
Sebelum melihat berbagai aspek dari perencanaan secara mendetail atau melihat isi
buku ini maka lebih baik mendefinisikan terlebih dahulu tentang apa sebenarnya yang
dimaksud dengan “Planning” yang digunakan secara luas melalui industri konstruksi yan g
berkmakna lain bagi orang yang berbeda.
Sebuah kamus yang bagus (Collins English Dictionary) mengartikan dua makna dari
perencanaan :
1. Rincian schema, metode dan lain-lain untuk memperleh suatu objective
2. Suatu pengajuan biasanya ide yang bersifat sementara untuk mengerjakan sesuatu.
Jadi perencanaan (planning) bukanlah suatu akhir dari penyelesaian proyek, akan
tetapi merupakan bantuan untuk menyelesaikan proyek. Menariknya lagi adalah program
yang terkait didalamnya dan definisinya lebih khusus adalah sebagai berikut :
“Sebuah diagram atau daftar menunjukkan pekerjaan yang dikerjakan dihubungkan
dengan waktu “.
Dengan definisi ini maka sebuah rencana merupakan skema yang detail atau metoda
untuk mencapai tujuan (objective) dalam hal ini adalah penyelesaian sebuah proyek dan
skema yang detail ini mencakup metoda, kegiatan yang harus diselesaikan, waktu kegiatan,
sumber-sumber yang digunakan dan keuangan yang diperlukan.
Secara umum perencanaan yang dipakai adalah untuk merangkum ide-ide yang
biasanya dihubungkan dengan program, penjadwalan, dan pengaturan. Tujuannya dapat
didefinisikan menjadi :
Harus yakin bahwa semua pekerjaan membutuhkan untuk menyelesaikan sebuah project yang
dikerjakan :
a. Perintah yang benar
b. Tempat yang benar
c. Waktu yang tepat
d. Dikerjakan oleh orang dan perelatan yang tepat
e. Dengan kualitan yang benar.
f. Bekualitan baik
g. Dengan irit, aman dan lingkungan yang dapat diterima
Banyak lagi yang dicover dalam buku ini untuk topik perencanaan dan pengawasan
konstruksi kerja terpuaskan.
Bab ini dilanjutkan dengan pengenalan “siapa (who), apa (what), dimana (where), kapan
(when), dan mengapa (why) perencanaan mempunyai arti terluas (seperti penjelasan diatas),
sedangkan bagaimana (how) yang menjelaskan dan mendiskusikan teknik-teknik yang
berguna akan dijelaskan pada bab berikutnya.
1.2.2. Siapa (who), apa (what), dimana (where) dan mengapa (why) membuat
perencanaan.
Setiap orang yang terlibat dalam sebuah proyek mulai dari ketua (pimpinan dari
organisasi client sampai ke pekerja subcontractor harus mempunyai rencana dan kita
harapkan ada ketertban dalam perencanaan).
Masalah timbul apabila mereka tidak merencanakan atau menghabiskan waktu mereka
merencanakan sesuatu yang salah. Berikut ini bagian-bagian yang utama keterlibatan
konstruksi dan personel dan dan sekaligus saran pertimbangan-pertimbangan perencanaan
bagi mereka.
CLIENT
Client harus merencanakan konstruksi projek karena konstruksi biasanya menjadi bagian dari
sebuah projek besar atau sisa dari pekerjaan client. Oleh karena itu konstruksi proyek harus
diintegrasikan dengan aspek-aspek lainnya. Pengeluaran dana pada konstruksi ini akan
ditutupi baik secara langsung maupun proyek yang sudah selesai. Client harus waspada
terhadap pengeluaran dana, tanggal yang diperlukan untuk mengintegrasikan konstruksi
dalam proyek secara keseluruhan.
Konsultan utama perlu membuat perencanaan karena tiga alas an yang berbeda.
Pertama : Keuangan dan perencanaan fisik proyek diperlukan sebelum konstruksi kerja
dimulai untuk meringkaskan client pada komitmen yang potensial.
Kedua : Suatu rencana diperlukan untuk memproduksikan gambar-gambar dan informasi
lainnya agar tidak membawa kerugian pada proyek yang sedang dikerjakan. Ini
bias saja berdasarkan perencanaan konstruksi yang dihasilkan oleh organisasi
lain akan tetapi meliputi waktu dan sumber permintaan untuk kerja konsultan itu
sendiri.
Ketiga : Konsultan sering memerlukan sebuah perencanaan untuk meyakinkan bahwa
permintaan yang ditempatkan pada kontraktor pada waktu tender wajar dan
tidak menghasilkan biaya yang berlebihan yang didatangkan oleh client.
CONTRACTOR
Dalam daftar ini “sumber (resourse)” digunakan sebagai istilah umum untuk semua
tipe pekerja, pabrik, material (bahan), subkontraktor dan pengeluaran tambahan (seperti para
insinyur).
Dengan banyaknya penggunaan potensial, maka tidak heran lagi kalau banyak
program dihasilkan pada suatu proyek (a single project) didalam organisasi kontraktor,
sedangkan pada proyek yang lebih kecil program-programnya bias digabungkan,
merefleksikan kombinasi peran orang banyak. Pada sebuah proyek besar orang-orang berikut
ini mempunyai program-program yang berbeda :
Agen (Agent)
Disini agen proyek didefinisikan sebagai orang yang langsung bertanggung jawab
kepada konstruksi kerja atau bagian utama mereka. Agen juga perlu mempunyai program
kerja untuk meyakinkan bahwa sumber-sumber yang benar tersedia dan digunakan untuk
proyek secara efesien.
Ganger
Ganger atau orang lain yang bertanggung jawab terhadap sebuah tim yang operative
Ganger perlu mempunyai program kerja untuk meyakinkan bahwa sumber-sumber digunakan
untuk proyek secara efesien. Ganger harus yakin bahwa semua sumber tersedia untuk
mengerjakan tugas yang diemban dan oleh karenanya mereka bekerja bersama-sama untuk
melaksanakan tugasnya.
Operative
Walaupun ada pemikiran yang mengatakan bahwa operative secara individu tidak
memerlukan program. Hal ini penting bahwa mereka memikirkan perencanaan kedepan
untuk meyakinkan bahwa system kerja aman. Bila hal ini tidak dikerjakan maka masalah-
masalah akan timbul dan pengawasan akan menjadi aktif kembali.
Manajemen perencanaan adalah suatu bagian yang penting dari suatu proses
management. Untuk mengelolan perencanaan harus diketahui bahwa proses planning
digabungkan bukan saja dengan fungsi planning akan tetapi juga digabungkan dengan fungsi
monitoring dan control. Semua proses dapat dipresentasikan dengan lingkaran planning dan
kontrol seperti dalam gambar 1.1.
Dari perputaran proses alami dapat diketahui bahwa planning bukanlah sesuatu yang
terjadi sekali dalam kehidupan proyek dan kemudian dilupakan hingga periode yang sama
berikutnya. Berikut ini adalah sebuah diskusi tentang elemen gambar :
Informasi Ekternal
Rencana Kerja (tingkat produksi, batas, kantor pusat, dll)
Faktor external
Control Pekerjaan
PEKERJAAN
Pekerjaan dapat diselesaikan apabila pekerjaan tersebut dilakukan dengan cara harus
mencapai tuuan yang ditetapkan dalam fase perencanaan. Berbagai pencapaian mungkin
sudah ditetapkan dan detailnya tergantung pada tingkat dimana rencana dan kontrol
dilakukan.
MONITOR
Proses fase ketiga adalah pengumpulan informasi sesuai dengan pekerjaan yang
sedang dikerjakan. Monitoring harus menyediakan keduanya baik informasi fisik maupun
informasi keuangan yang harus dalam bentuk yang cocok untuk dijadikan perbandingan
dengan rencana. Fase keempat dapat dkerjakan apabila fase ketiga sudah diselesaikan. Fase
keempat membahas tentang hubungan informasi.
KONTROL
Kegiatan kontrol harus berdasarkan hasil dari informasi yang berhubungan dan
mungkin tipe re-active tradisional yang mana tindakan diambil untuk mempengaruhi out-put
kerja berdasarkan informasi terkinidan informasi yang lalu. Akan tetapi orang menyadari
bahwa time schedule kegiatan sering membuat tipe kontrol ini sedkit berguna, dan tekanan
lebih ditempatkan pada kontrol pro-active. Pro-active kontrol mencoba merubah rencana-
rencana untuk mencapai target jangka panjang atau jika perlu menggunakan fase untuk
membuktikan bahwa target jangka panjang tidak realistic dan oleh karenanya harus diganti.
Planning dasar dan control cycle pada gambar 1.1 dapat digabungkan dengan konsep
planning secara hirarki. Ini dijabarkan pada seksi 1.2.1 untuk memberikan planning hirarki
dan system kontrol seperti pada gambar 1.2. Ini akan didiskusikan lebih jauh pada Bab II.
Pada bagian yang lalu penjelasan berkenaan dengan planning dalam pengertian yang
umum untuk semua tipe personel dalam semua tipe organisasi pada seluruh tipe proyek dan
pada semua waktu.
Beberapa tipe perencanaan yang khusus dapat diidentifikasi dalam konstruksi. Ini
dapat diklasifikasikan pada beberapa tingkat dalam sebuah management hirarki, contohnya :
Strategi perencanaan yang bersifat badan hukum
Rencana-rencana pra-tender
Master plans atau rencana-rencana pra-contract
Rencana-rencana konstruksi jangka pendek.
Klasifikasi ini berguna sebagai suatu surat peringatan yang mana konstruksi adalah
berdasarkan sekitar kontrak yang sering menentukan persyaratan-persyaratan khusus pada
program konstruksi.
Pre tender plans biasanya bertujuan mengidentifikaskan keuntungan dari harga dan
atau sebagai elemen dari sebuah penawaran :
Metode kerja
Struktur organisasi lapangan
Pengaturan-pengaturan sub kontrak.
Kebijakan Perusahaan
Work
Informasi yang Kerja
terkait
Faktor Luar
Monitor Progress
Kemajuan Pekerjaan
Untuk meyakini bahwa proyek itu akan dijalankan dalam ketentuan yang terdesak dan pada
hampir semua cara untuk membiayai secara efektif adalah dengan pertimbangan pada
keselamatan dan lingkungan, waktu kerja dan sumber untuk menjalankan proyek perlu
dipertimbangkan. Biasanya akan ada pertimbangan yang tidak pasti dalam rencana jangka
panjang untuk proyek-proyek konstruksi dikarenakan industri alamiah.
Rencana jangka menengah (diproduksikan secara bulanan untuk tiga bulan kedepan).
Ini menyediakan basis dimana sumber yang diperlukan dapat dikumpulkan dan siap
untuk bekerja. Dalam perencanaan ini ketidakpastian menjadi berkurang dibandingkan
dengan rencana jangka panjang. Namun demikain masih dapat dipertimbangkan.
Rencana jangka pendek (diproduksikan secara mingguan untuk dua minggu yang akan
dating), yakinlah bahwa sumber-sumber yang disediakan oleh pertimbangan rencana jangka
menengah digunakan pada hampir semua cara yang efisien untuk mencapai tujuan-tujuan
proyek yang dinyatakan dalam tingkat perencanaan yang lebih tinggi. Untuk meyakini bahwa
pekerjaan berjalan dengan aman dan berkualitas. Dalam perencanaan-perencanan ini terdapat
sedikit ketidakpastian.
1.5 RINGKASAN
Management adalah sebuah subjek yang luas dipraktekkan oleh hampir semua orang.
Fungsi-fungsi utama para manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,
membuat susunan kepegawaian, memimpin dan mengawasi.
Komunikasi yang baik penting bagi manajemen yang baik.
Keberhasilan perencanaan dan kontrol tegantung pada teknik-teknik yang digunakan
dan tergantung pada struktur organisasi perusahaan itu sendiri.
Tujuan perencanaa adalah untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan perlu
melengkapi sebuah proyek untuk diselesaikan dengan cara yang tepat waktu yang
tepat, dikerjakan oleh orang-orang dan perlengkapan yang tepat dengan kualitas yang
tepat dengan cara paling irit, aman dan dengan cara diterima oleh lingkungan.
Setiap orang harus secara kontinu merencanakan pekerjaan yang mereka pertanggung
jawabkan atau pekerjaan yang mereka selesaikan.
Program-program yang berbeda untuk proyek yang sama kemungkinan besar ada
pada client, konsultan dan kontraktor.
Program-program yang berbeda untuk proyek yang sama kemungkinan besar ada
pada orang yang berbeda pula dalam suatu organisasi, seperti misalnya pembuat
perkiraan kontraktor, menejer proyek, agen, insinyur lapangan dan operatif.
Perencanaan dan pengawasan melingkar manajemen meliputi merencanakan
pekerjaan, mengerjakan pekerjaan, mengawasi pekerjaan, menghubungkan
perencanaan dan progress informasi dan mengawasi pekerjaan.
Merencanakan pekerjaan harus meliputi perencanaan keuangan sama baiknya dengan
hanya menjadwalkan pekerjaan fisik.
Pengawasan proyek harus menyediakan informasi dalam sebuah bentuk yang cocok
untuk membanding dengan rencana kerja.
Kontrol proyek bias re-aktif maupun pro-aktif
Keberadaan planning dalam suatu manajemen hirarki organisasi, seperti strategi
perencanaan perusahaan yang bersifat badan hukum, perencanaan pra-tender,
perencanaan sebelum kontrak dan perencanaan konstruksi jangka pendek.
Perencanaan yang baik membutuhkan waktu dan mahal.
Ada banyak keuntungan dari perencanaan yang baik termasuk menghemat biaya (cost
saving) ketika pekerjaan dikerjakan.
Tujuan pokok dari perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek adalah
berbeda dan akan saling berhubungan.