Anda di halaman 1dari 6

Metode Seleksi Saham

Posted on 20 Juni 2011 oleh Arif Widianto

Saya mengaku bukan orang yang ahli dalam bidang keuangan, khususnya akuntansi. Tapi
saya berusaha belajar untuk memahami rahasia dibalik angka-angka dalam sebuah laporan
keuangan perusahaan terbuka yang menerbitkan saham di Bursa Efek Indonesia demi
menunjang rencana investasi jangka panjang saya. Karena saya menganggap diri saya sebagai
investor aktif, maka saya harus selalu berusaha meluangkan waktu untuk bekerja dalam
berinvestasi, diantaranya: menyeleksi saham, melakukan sistem pembelian/penjualan yang
tepat, dan memonitor perkembangan emiten yang sahamnya telah saya miliki.

Meski saya mengaku belum sempurna dan banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam
beberapa langkah investasi saya, tapi saya menemukan sedikit pola yang saya rasa cukup
baik. Untuk tulisan ini saya akan membahas cara saya menyeleksi saham. Langkah ini
meliputi beberapa langkah sederhana, yang saya yakin setiap orang bisa melakukannya,
terutama investor yang ingin secara aktif mengelola investasinya (bukan investor pasif atau
defensif).

Membaca Ringkasan Kinerja

Saya mempunyai dokumen ringkasan kinerja hampir seluruh perusahaan di bursa di


komputer saya. Data ringkasan ini bisa diambil di situs BEI dari masing-masing profil
emiten. Sebagai contoh untuk emiten United Tracktor Tbk, lalu klik menu Profil, di sebalah
kanan ada tautan Performance Profile. Tidak semua emiten ada dokumen ringkasan
kinerjanya, saat ini tercatat ada 410 dokumen ringkasan kinerja emiten di BEI yang ada di
komputer. Dengan membaca ringkasan kinerja, ini memberikan kita profil ringkas sebuah
perusahaan. Dari dokumen ini kita bisa sekilas membaca angka pertumbuhan/kerugian dan
profil hutang perusahaan. Dari beberapa hal tersebut saya selalu mencari perusahaan yang
tumbuh dengan rasio hutang yang kecil. Pada tahap ini saya belum memilah mana perusahaan
yang punya harga bagus atau tidak. Hasil pemilihan dan penyaringan ini saya masukkan
folder Perusahaan Bagus.

Melihat Perkembangan Harga Saham

Dari emiten yang terpilih melalui penyaringan pertama, saya lalu melihat perkembangan
harganya, apakah saat ini sedang tren turun, atau sedang tren naik. Saya lalu pisahkan ke
dalam dua folder: Sedang naik dan Sedang turun.

Melihat Harga Wajar

Setelah itu saya fokus ke folder yang Sedang turun. Kenapa melihat yang sedang turun
terlebih dahulu, karena dari emiten kita kita bisa mendapat potensi yang lebih banyak
dibanding yang sedang naik. Dan langkah ini tentu saja akan lebih cepat daripada menyeleksi
semuanya. Untuk metode melihat harga wajar saya mempertimbangkan berbagai metode,
diantaranya metode Ben Graham dan juga metode yang dibuat oleh John Burr Williams.
Hasil emiten yang lolos penyaringan ini saya masukkan ke folder Harga Bagus. Lain waktu
bila semua metode penyaringan telah selesai dilaksanakan saya baru menyeleksi folter
Sedang naik dan meneruskan ke langkah-langkah setelahnya.
Riset Emiten

Inilah tahap yang membosankan, dan memerlukan kesabaran lebih. Dari beberapa perusahaan
yang masuk folder Harga Bagus itu kita bisa melakukan riset lebih dalam, langkah yang bisa
kita lakukan diantaranya adalah: membaca laporan tahunan, meriset laporan keuangan,
melihat rasio hutang, rasio kas, rasio produk, profil produk, profil pesaing, potensi
pertumbuhan, dan juga perasaan kita terhadap manajemen, intinya seluruh yang kita temukan
dalam riset harus dipelajari dan diungkapkan. Proses ini sangat membosankan, dan kalau
tidak fokus bisa menghabiskan waktu berhari-hari. Tapi kalau kita fokus sebuah laporan
keuangan bisa diteliti dalam waktu 2 jam-an. Hasil dari riset ini bisa membantu kita dalam
kemantapan untuk mengambil keputusan investasi terhadap saham tersebut, jadi meneruskan
membeli, atau untuk sementara kita abaikan. Banyak faktor yang membuat kita harus
menunda, bisa angka-angka yang agak kurang wajar, manajemen yang kurang terbuka, atau
beberapa hal yang terasa aneh. Daripada diselimuti ketidakpastian, lebih baik kita abaikan
dan dilanjutkan nanti kalau ada waktu lebih khusus atau setelah mendapatkan kepastian dari
data-datanya. Untuk emiten yang menurut saya bagus saya akan tentukan harga eksekusi lalu
memasukkannya ke folder Eksekusi.

Ekekusi Pembelian/Penjualan

Inilah langkah membosankan yang lain. Melakukan pembelian atau penjualan. Saya biasanya
melihat harga penutupan sebelumnya, lalu memasang perintah beli pada pagi hari sebelum
pasar buka. Lalu saya lupakan. Sorenya baru saya pantau lagi hasil perintah eksekusi hari itu.
Lalu diulang lagi setiap hari atau setiap minggu. Tentu saja langkah pembelian disesuaikan
dengan target harga yang sudah ditentukan dan juga  ketersediaan dana di rekening efek.

Pemantauan Emiten dalam Portfolio

Setelah memiliki portfolio, barulah dilaksanakan langkah pemantauan emiten. Langkah-


langkah ini diantaranya selalu mengecek laporan di situs BEI untuk emiten terkait, apakah
ada pengumuman baru, apa ada langkah aksi korporasi, atau apakah ada perkembangan apa
pun. Dalam langkah ini saya juga mengecek perkembangan harga, setiap perkembangan
naiknya/turunnya harga saham selalu dilatarbelakangi perubahan kinerja perusahaan. Namun
bila tidak ada kabar tapi harga naik/turun, kita bisa abaikan. Proses ini dilakukan terus-
menerus selama kita memegang saham.

Diversifikasi Portfolio

Setelah melalui pemantauan, kadang-kadang ada portfolio yang naik atau turun kinerjanya,
yang mencerminkan potensi pertumbuhan dan akhirnya bisa berpengaruh terhadap investasi
kita, dari sini kita tentukan langkah-langkah diversifikasi, yaitu mengatur skema investasi
untuk mencapai pertumbuhan yang lebih maksimal. Apakah menjual saham-saham yang rugi
dan salah pilih. Apakah mengalokasikan saham ke emiten lain yang lebih potensial. Apakah
menjual saham yang sudah overpriced.

Saya kurang setuju diversifikasi dalam artian mempunyai portfolio sebanyak-banyaknya agar
risiko lebih mengecil. Hal ini juga diangkat oleh guru-guru investasi seperti Graham, Buffett,
Fisher dan Lynch. Saya setuju pada keyakinan untuk memegang portfolio hanya pada batas
yang kita pahami akan punya potensi untung. Apakah jumlahnya satu, dua, tiga, sepuluh? Itu
terserah masing-masing. Tapi mengingat langkah-langkah investasi yang berat dan harus
disiplin, memegang portfolio di atas 10 emiten tentu memerlukan waktu yang jauh lebih
banyak. Jadi diversifikasi yang dilakukan adalah hanya pada emiten-emiten terpilih tersebut
untuk mencapai rencana investasi yang lebih menguntungkan, bukan berusaha menambah
jumlah emiten.

Pengulangan

Secara rutin, yaitu kira-kira tiap enam bulan, saya harus mengulang langkah-langkah tadi
mulai dari proses awal dengan data-data baru. Ternyata kadang-kadang kita melewatkan
beberapa emiten bagus dalam seleksi kita. Dengan pengulangan inilah kita berharap bisa
mengkoreksi kesalahan dan memanfaatkan beberapa perkembangan baru untuk memperbaiki
kinerja investasi kita.

***

Itulah langkah-langkah yang selama ini saya lakukan dalam berinvestasi. Saya rasa setiap
orang punya langkah dan metodenya sendiri. Barangkali tulisan ini bisa memberi inspirasi
bagi orang yang ingin secara serius masuk investasi saham untuk jangka panjang, tentu saya
akan senang kalau tulisan ini berguna.

Selamat berinvestasi!

Berbagi:

 Facebook
 Twitter
 Pinterest
 Lagi

Menyukai ini:

Terkait
Prinsip Dasar Investasi Saham

dalam "Edukasi"

Kesalahan-kesalahan Tahun Lalu

Salah satu prasyarat mutlak bagi investor saham adalah rasional terhadap kesalahan. Setiap
orang bisa salah. Setiap orang bisa lupa. Bahkan orang paling pintar dan pengalaman pun
masih bisa salah. Untuk itu adalah penting agar mengetahui apa itu kesalahan dalam langkah
investasi. Penting juga belajar mempelajari bagaimana kita salah. Lalu kemudian…

dalam "Artikel"

Prasyarat Menjadi Investor Perseorangan

dalam "Edukasi"

Setahun Investasi Saham BolaSalju.com

Tak terasa sudah satu tahun saya terjun dalam dunia investasi. Dalam setahun ini dunia
investasi kita seperti hiruk pikuk. Sungguh ramai. Sungguh berisik. Ada cerita heboh tentang
fenomena indeks harga saham gabungan kita yang memecahkan rekor tertingginya hampir
4200-an. Ada pula cerita tentang ancaman krisis sehingga IHSG pernah menyentuh titik…

dalam "Portofolio"

Belajar Investasi (4): Mengenal Saham

Catatan: Ini adalah lanjutan serial belajar investasi. Topik ini adalah topik terakhir
setelah: Belajar Investasi (1), Belajar Investasi (2): Alasan dan Instrumennya. dan Belajar
Investasi (3): Mengenal Reksadana. Selamat membaca! Investasi saham memang belum
begitu populer. Konon jumlah investor di Bursa Efek Indonesia saat tulisan ini ditulis belum
mencapai satu juta orang.…

dalam "Edukasi"

Transaksi 11 Juli 2011


Dalam dunia investasi tidak ada pakem yang selalu tepat kecuali memegang filosofi dasar
yaitu beli murah dan jual pada harga lebih mahal. Pada prinsipnya memang hal-hal baik yang
harus kita jadikan landasan, yaitu sabar, bisa menahan emosi, tidak serakah, juga
mempercayai teori-teori investasi yang bukan spekulatif. Seperti juga halnya ada…

dalam "Portofolio"

Category: Edukasi

Navigasi pos
Tulisan sebelumnya: Jadwal Pembagian Dividen Final EPMT Tahun Buku 2010
Tulisan berikutnya: Dividen Arwana Citramulia (ARNA) 2010

Didirikan sejak 2010, Bolasalju menyediakan edukasi dan riset berupa ide investasi siap
eksekusi.

Tentang Bolasalju

Ada Pertanyaan? Hubungi Kami:

Email: info@bolasalju.com
WA: 0812-25106446

Podcast Investor Cerdas





Daftar Kabar Bolasalju


Name

Email

Beranda | Tentang Kami | Kode Etik | Kontak | S&K | Privasi | Disclaimer


© Bolasalju.com 2010-2019 All rights reserved.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs
web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan
Privasi

Anda mungkin juga menyukai